Anda di halaman 1dari 3

Nama: Syahnaz Aulia Saqinah

NPM:2111060088
Kelas: F
Prodi: Pendidikan Biologi

“TUGAS MIKROBIOLOGI”

Dosen Pengampu: Dr.Yuni Satitiningrum,M.Sc.

1. Bagamana Kerja Antibiotik?


Jawaban:
Antibiotik dapat diklasifikasikan sesuai jenis bakteri mana obat tersebut
bekerja. Terdapat tiga golongan yaitu: Obat yang terutama aktif terhadap organisme
Gram Positif misalnya penisilin, eritromisin, dan linkomisin. Obat yang terutama aktif
terhadap organisme Gram Negatif misalnya polimiksin dan asam nalidiksat dan
Antibiotik spektrum luas yang aktif terhadap organisme Gram Positif dan Gram
Negatif, misalnya tetrasiklin, kloramfenikol, ampisilin, sefalosporin dan sulfamid
(Gould & Brooker, 2003).
Adapun Cara kerja antibiotik Antibiotik bekerja dengan cara mematikan
(bakteri) misalnya aminoglikosida, sefalosporin dan polimiksin dan bekerja dengan
cara mencegah bakteri berkembang biak tetapi tidak mematikannya (bakteriostatik)
misalnya sulfonamide, tetrasiklin dan kloramfenikol. Banyak antibiotik yang bekerja
terutama sebagai bakteriostatik dapat menjadi bakterisid pada keadaan yang
memungkinkan. Faktor-faktor yang memungkinkan antara lain adalah konsentrasi
obat dan jumlah serta jenis bakteri yang ada. Antibiotik menimbulkan efek secara
langsung pada dinding sel bakteri atau menembusnya untuk mengganggu mekanisme
di tingkat intrasel. Pada semua bakteri, dinding sel terdiri dari lapisan molekul protein
yang disatukan oleh ikatan-ikatan silang, tetapi struktur halus bergantung pada apakah
mereka termasuk Gram Positif atau Gram Negatif, di mana hal ini mempengaruhi
kepekaan terhadap berbagai golongan antibiotik (Gould & Brooker, 2003).
2. Bagaimanakah Sinar UV merusak Patogen?
Jawaban:
Sinar UV efektif dalam mematikan mikroorganisme pathogen seperti virus
dan protozoa, bahkan beberapa jenis bakteri di udara dapat dimatikan dalam 10 menit
oleh sinar ultraviolet (LeChevallier, 2004).
Sinar UV mempunyai sifat lethal bagi mikroorganisme. Sinar UV dengan
panjang gelombang 253,7 nm (nano meter) bersifat germisida. Sinar UV dengan
panjang gelombang pendek ini memiliki daya antimikrobial yang sangat kuat. Daya
kerjanya adalah absorpsi oleh asam nukleat tanpa menyebabkan kerusakan pada
permukaan sel. Energi yang diabsorsi ini akan menyebabkan terjadinya ikatan antara
timin sehingga fungsi dari asam nukleat terganggu dan akan menyebabkan kematian
mikroorgaanisme. Sinar UV dengan panjang gelombang ini (200 -260 nm) dapat
mempengaruhi fungsi sel dengan mengubah struktur sel atau DNA yang akhirnya
menyebabkan mikroba mati.
Penggunaan lampu Ultra violet merupakan salah satu cara yang dapat
diterapkan untuk mereduksi mikroba yang ada dimakanan. Sinar UV dengan panjang
gelombang 13 nm diabsorbsi secara kuat oleh DNA dan RNA, sehingga pada panjang
gelombang ini sinar UV mengakibatkan mutasi secara menyeluruh terhadap bakteri
dan bersifat lethal yang paling effektif. Sinar UV efektif dalam menginaktifkan
mikroorganisme seperti bakteri, virus. dan protozoa. Berdasarkan hasil penelitian
Dastri, dkk bahwa dengan UV dengan panjang gelombang 254 nm dan lama waktu
penyinaran media yang mengandung E. col selama 60 detik, 120 detik, dan 240 detik
dapat menyebabkan terjadinya mutasi bakteri yang mengakibatkan kematian bakteri.
Penyinaran UV dengan panjang gelombang 254 nm pada ketinggian 10 cm dengan
lama waktu penyinaran 5 menit dapat mematikan 65% jumlah E.Coli di air."
Radiasi ultra violet merupakan suatu sumber energi yang mempunyai
kemampuan untuk melakukan penetrasi ke dinding sel mikroorganisme dan
mengubah komposisi asam nukleatnya. Absorbsi ultra violeh oleh DNA dapat
menyebabkan mikroorganisme tersebut tidak mampu melakukan replikasi akibat
pembentukan ikatan rangkap dua pada molekul pirimidin. Sel yang tidak mampu
melakukan replikasi akan kehilangan sifat pathogenitasnya. Radiasi sinar ultra violet
yang diabsorsi oleh protein pada membrane sel akan menyebabkan kerusakan
membrane sel dan kematian sel. Sinar UV mempunyai sifat lethal bagi
mikroorganisme. Sinar UV dengan panjang gelombang 253,7 nm (nano meter)
bersifat germisida. Sinar UV dengan panjang gelombang 260 nm diabsorbsi secara
kuat oleh DNA dan RNA, sehingga pada panjang gelombang ini sinar UV
mengakibatkan mutasi secara menyeluruh terhadap bakteri dan bersifat lethal yang
paling effektif. Sinar UV efektif dalam menginaktifkan mikroorganisme seperti
bakteri, virus, dan protozoa).Sifat lethal dari sinar UV terhadap bakteri dapat
digunakan untuk membunuh kontaminan mikroorganisme.

Anda mungkin juga menyukai