Jawaban: Antibiotik dapat diklasifikasikan sesuai jenis bakteri mana obat tersebut bekerja. Terdapat tiga golongan yaitu: Obat yang terutama aktif terhadap organisme Gram Positif misalnya penisilin, eritromisin, dan linkomisin. Obat yang terutama aktif terhadap organisme Gram Negatif misalnya polimiksin dan asam nalidiksat dan Antibiotik spektrum luas yang aktif terhadap organisme Gram Positif dan Gram Negatif, misalnya tetrasiklin, kloramfenikol, ampisilin, sefalosporin dan sulfamid (Gould & Brooker, 2003). Adapun Cara kerja antibiotik Antibiotik bekerja dengan cara mematikan (bakteri) misalnya aminoglikosida, sefalosporin dan polimiksin dan bekerja dengan cara mencegah bakteri berkembang biak tetapi tidak mematikannya (bakteriostatik) misalnya sulfonamide, tetrasiklin dan kloramfenikol. Banyak antibiotik yang bekerja terutama sebagai bakteriostatik dapat menjadi bakterisid pada keadaan yang memungkinkan. Faktor-faktor yang memungkinkan antara lain adalah konsentrasi obat dan jumlah serta jenis bakteri yang ada. Antibiotik menimbulkan efek secara langsung pada dinding sel bakteri atau menembusnya untuk mengganggu mekanisme di tingkat intrasel. Pada semua bakteri, dinding sel terdiri dari lapisan molekul protein yang disatukan oleh ikatan-ikatan silang, tetapi struktur halus bergantung pada apakah mereka termasuk Gram Positif atau Gram Negatif, di mana hal ini mempengaruhi kepekaan terhadap berbagai golongan antibiotik (Gould & Brooker, 2003). 2. Bagaimanakah Sinar UV merusak Patogen? Jawaban: Sinar UV efektif dalam mematikan mikroorganisme pathogen seperti virus dan protozoa, bahkan beberapa jenis bakteri di udara dapat dimatikan dalam 10 menit oleh sinar ultraviolet (LeChevallier, 2004). Sinar UV mempunyai sifat lethal bagi mikroorganisme. Sinar UV dengan panjang gelombang 253,7 nm (nano meter) bersifat germisida. Sinar UV dengan panjang gelombang pendek ini memiliki daya antimikrobial yang sangat kuat. Daya kerjanya adalah absorpsi oleh asam nukleat tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaan sel. Energi yang diabsorsi ini akan menyebabkan terjadinya ikatan antara timin sehingga fungsi dari asam nukleat terganggu dan akan menyebabkan kematian mikroorgaanisme. Sinar UV dengan panjang gelombang ini (200 -260 nm) dapat mempengaruhi fungsi sel dengan mengubah struktur sel atau DNA yang akhirnya menyebabkan mikroba mati. Penggunaan lampu Ultra violet merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan untuk mereduksi mikroba yang ada dimakanan. Sinar UV dengan panjang gelombang 13 nm diabsorbsi secara kuat oleh DNA dan RNA, sehingga pada panjang gelombang ini sinar UV mengakibatkan mutasi secara menyeluruh terhadap bakteri dan bersifat lethal yang paling effektif. Sinar UV efektif dalam menginaktifkan mikroorganisme seperti bakteri, virus. dan protozoa. Berdasarkan hasil penelitian Dastri, dkk bahwa dengan UV dengan panjang gelombang 254 nm dan lama waktu penyinaran media yang mengandung E. col selama 60 detik, 120 detik, dan 240 detik dapat menyebabkan terjadinya mutasi bakteri yang mengakibatkan kematian bakteri. Penyinaran UV dengan panjang gelombang 254 nm pada ketinggian 10 cm dengan lama waktu penyinaran 5 menit dapat mematikan 65% jumlah E.Coli di air." Radiasi ultra violet merupakan suatu sumber energi yang mempunyai kemampuan untuk melakukan penetrasi ke dinding sel mikroorganisme dan mengubah komposisi asam nukleatnya. Absorbsi ultra violeh oleh DNA dapat menyebabkan mikroorganisme tersebut tidak mampu melakukan replikasi akibat pembentukan ikatan rangkap dua pada molekul pirimidin. Sel yang tidak mampu melakukan replikasi akan kehilangan sifat pathogenitasnya. Radiasi sinar ultra violet yang diabsorsi oleh protein pada membrane sel akan menyebabkan kerusakan membrane sel dan kematian sel. Sinar UV mempunyai sifat lethal bagi mikroorganisme. Sinar UV dengan panjang gelombang 253,7 nm (nano meter) bersifat germisida. Sinar UV dengan panjang gelombang 260 nm diabsorbsi secara kuat oleh DNA dan RNA, sehingga pada panjang gelombang ini sinar UV mengakibatkan mutasi secara menyeluruh terhadap bakteri dan bersifat lethal yang paling effektif. Sinar UV efektif dalam menginaktifkan mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan protozoa).Sifat lethal dari sinar UV terhadap bakteri dapat digunakan untuk membunuh kontaminan mikroorganisme.