Anda di halaman 1dari 3

1.

A) Deskripsi tentang Pendidikan kewarganegaraan diadakan dalam jenjang perguruan


tinggi :
Pendidikan Kewarganegaraan diadakan dalam jenjang perguruan tinggi
bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan watak kebangsaan, kesadaran
bernegara, serta memiliki cara memahami dan melaksanakan hak dan
kewajiban sebagai warga negara. Pendidikan ini mencakup kemampuan
pengerahuan warga negara, sikap warga negara , dan keterampilan warga
negara. Pendidikan Kewarganegaraan juga diarahkan untuk menanamkan rasa
nasionalisme dan nilai-nilai moral bangsa bagi pelajar sejak dini, demi kejayaan dan
kemuliaan bangsaTujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah menciptakan
warga negara yang memiliki wawasan kenegaraan, menanamkan rasa cinta tanah air,
dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia dalam diri para generasi muda
penerus bangsa

B) Salah satu contoh yang menunjukan pentingnya Pendidikan kewarganegaraan


dipelajari adalah :
Melalui pendidikan kewarganegaraan, nilai-nilai toleransi, kerukunan, dan keberagaman
dipromosikan untuk membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis di tengah
perbedaan. Dan juga Pendidikan kewarganegaraan berperan dalam membentuk pemimpin masa
depan yang bertanggung jawab, memiliki integritas, dan berkomitmen untuk melayani kepentingan
publik.

2. A) faktor faktor yang mempengaruhi identitas nasional sebagai Pembangunan bangsa


adalah :
Primordial: Faktor berdasarkan ikatan kekerabatan, kesamaan tradisi, suku,
adat istiadat, daerah, bahasa, dan nilai-nilai budaya
Sakral: Kesamaan agama yang dipeluk atau ikatan ideologi yang diakui dalam
suatu Masyarakat
Tokoh: Kepemimpinan tokoh yang disegani dan dihormati oleh Masyarakat
Sejarah: Faktor historis yang dimiliki bangsa Indonesia

Bhinneka Tunggal Ika: Kesatuan tersebut tidak menghilangkan


keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika
Perkembangan ekonomi: Ketergantungan ekonomi antara individu atau
kelompok masyarakat, yang dapat membentuk rasa saling membutuhkan,
bekerja sama, dan berbagi dalam Masyarakat
Kelembagaan: Adanya lembaga-lembaga negara atau masyarakat yang
berfungsi sebagai penjaga dan pengembang identitas nasional
Kemampuan dan prestasi masyarakat: Kemampuan dan prestasi masyarakat
Indonesia yang dinamis

B) Klaim budaya yang dilakukan oleh negara asing terhadap kebudayaan Bangsa
Indonesia, seperti Lagu rasa sayange dan Reog Ponorogo, membutuhkan analisa
yang mendalam. Peran negara dalam perlindungan kebudayaan bangsa Indonesia
yang dilakukan oleh negara asing tergantung pada kemampuan dan prestasi
masyarakat, pendidikan, dan pengembangan bangsa dan negara. Jika negara asing
melakukan klaim budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral bangsa, maka
peran negara dalam menjamin hak bebas dari kelaparan akan menjadi penting. Perlu
dilakukan tindakan yang damai dan cerdas, seperti pendidikan politik, pendidikan
kewarganegaraan, dan pengembangan sistem hukum yang efektif.

3. Intergrasi: Intergrasi adalah proses penggabungan bangsa yang berbeda,


yang melibatkan perubahan dalam identitas nasional. Intergrasi dapat berupa
perubahan dalam kebudayaan, perubahan dalam nilai-nilai moral, perubahan
dalam tingkat pengenalan, dan perubahan dalam pendapat. Contoh intergrasi
yang kongkrit adalah pembentukan identitas nasional Indonesia, yang
melibatkan perubahan dalam kebudayaan, perubahan dalam nilai-nilai moral,
dan perubahan dalam pendapat.
Disintegrasi: Disintegrasi adalah proses pengurangan identitas nasional, yang
melibatkan perubahan dalam kebudayaan, perubahan dalam nilai-nilai moral,
dan perubahan dalam tingkat pengenalan. Contoh disintegrasi yang kongkrit
adalah pengurangan identitas nasional di wilayah Timur Tengah, yang
melibatkan perubahan dalam kebudayaan, perubahan dalam nilai-nilai moral,
dan perubahan dalam pendapat.
- perbandingan dulu dan sekarang akan adanya integrasi bangsa :
Dahulu: Dahulu, identitas nasional Indonesia terdiri dari berbagai bangsa yang
berbeda, yang mempunyai kebudayaan, nilai-nilai moral, dan pendapat yang
berbeda. Hal ini membuat proses penggabungan bangsa yang berbeda
menjadi sulit.
Sekarang: Sekarang, identitas nasional Indonesia sudah terbentuk, yang
mempunyai kebudayaan, nilai-nilai moral, dan pendapat yang konsisten. Hal
ini membuat proses penggabungan bangsa yang berbeda menjadi lebih
mudah.

4. A) Badan Legislatif: Badan legislatif adalah bagian dari sistem pemerintahan


yang bertanggung jawab untuk membuat dan mengatur peraturan-peraturan
yang berlaku di dalam negara. Fungsi badan legislatif dalam membentuk
identitas nasional bangsa Indonesia meliputi membuat dan mengatur
peraturan-peraturan yang berlaku di dalam negara, yang memperjelas nilai-
nilai etik, moral, tradisi, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara
normatif diterapkan di dalam pergaulan baik dalam tataran nasional maupun
internasional.
Badan Eksekutif: Badan eksekutif adalah bagian dari sistem pemerintahan
yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengatur pengelolaan negara.
Fungsi badan eksekutif dalam membentuk identitas nasional bangsa Indonesia
meliputi membentuk sistem pemerintahan yang diterapkan, yang memiliki
peranan penting dalam menjamin hak bebas dari kelaparan, yang meliputi
pendidikan, informasi, dan kultur.
Badan Judikatif: Badan judikatif adalah bagian dari sistem pemerintahan yang
bertanggung jawab untuk menjamin hak asasi manusia, yang merupakan salah
satu usaha dari pemerintah. Fungsi badan judikatif dalam membentuk identitas
nasional bangsa Indonesia meliputi menjamin hak bebas dari kelaparan, yang
meliputi pendidikan, informasi, dan kultur.

B) Interferensi politik terhadap proses peradilan: Keadilan di Indonesia telah


dianggap terkikis oleh politisasi dan intervensi kekuasaan politik, yang
menghambat independensi hakim dan proses hukum
Tantangan korupsi yang merajalela: Korupsi telah menjadi masalah serius di
Indonesia dan berpengaruh pada efektivitas konstitusi dan pemerintahan
Isu hak asasi manusia: Meskipun diakui sebagai hak yang mendasar, hak
asasi manusia masih terus diabaikan di Indonesia. Hal ini ditandai dengan
tindakan diskriminasi dan kekerasan terhadap kelompok minoritas, hak atas
tanah dan sumber daya alam, serta kebebasan berekspresi
Konflik agama dan etnis: Indonesia merupakan negara yang sangat
heterogen dengan banyak kelompok agama dan etnis. Terkadang, konflik
antara kelompok-kelompok ini dapat mengancam kestabilan politik dan sosial
Tantangan terhadap hak kebebasan berpendapat dan pers: Kemerdekaan
pers dan kebebasan berpendapat sering terhalang oleh tindakan yang
mengintimidasi jurnalis, pengawasan pemerintah, dan regulasi yang ketat

Anda mungkin juga menyukai