merupakan suatu rangkaian dari perbuatan perbuatan yang tidak hanya ditujukan
yang tidak hanya ditujukan kepada diri kepada diri sendiri melainkan juga
sendiri melainkan juga perbuatan yang perbuatan yang berhubungan dengan orang
berhubungan dengan orang lain lain seperti yang dikatakan Aristoteles,
Aristoteles, seorang filsuf Yunani seorang filsuf Yunani :Individu yang tidak
menyatakan bahwa:Karakter adalah jujur, kejam, rakus, dan berperilaku negatif
evaluasi kualitas tahan lama individu akan digolongkan sebagai individu yang
tertentu. Konsep karakter dapat memiliki karakter buruk atau negatif.
menyiratkan berbagai atribut termasuk Sebaliknya, individu yang berperilaku
keberadaan atau kurangnya kebajikan sesuai kaidah moral digolongkan sebagai
seperti perilaku integritas, keberanian, individu dengan karakter positif.Individu
ketabahan, kejujuran, dan kesetiaan. yang berkarakter baik atau positif adalah
Karakter terutama mengacu pada kumpulan seseorang yang berusaha melakukan hal-hal
kualitas yang membedakan satu orang dari yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya
yang lain.2 Menurut Pusat Bahasa sendiri, sesama manusia, dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lingkungannya dengan mengoptimalkan
(Kemendikbud), karakter didefinisikan potensi dirinya dan disertai dengan
sebagai bawaan hati, jiwa, kepribadian, kesadaran, emosi, dan motivasinya
budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, (perasaannya).Karakter positif berarti
temperamen, watak. Adapun berkarakter individu memiliki pengetahuan tentang
adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, potensi dirinya yang ditandai dengan nilai-
bertabiat, dan berwatak.Karakter mengacu nilai seperti reflektif, percaya diri, kreatif
kepada serangkaian sikap (attitudes), dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab,
perilaku (behaviors), motivasi jujur, pemaaf, menepati janji, dan kualitas
(motivations), dan keterampilan positif lainnya.
(skills).3Selain itu, karakter, khususnya Karakter bukanlah sesuatu yang
karakter yang baik, tidak berdiri sendiri sepenuhnya bersifat genetik atau turunan
melainkan merupakan suatu rangkaian dari sehingga untuk membentuk karakter harus
melalui proses pembelajaran dan
2
Tim Penyusun Naskah PLPG PGSD FIP pembiasaan atau pelatihan secara terus
UNJ, Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
Sekolah Dasar, Jakarta UNJ 2011.
menenerus. Terkait dengan karakter maka
3
Pusat Pengembangan dan Pembinaan yang dilatih dan dibentuk adalah kebiasaan
Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta
Balai Pustaka, 1998.
148
Al Fitrah Konseptual Karakter Pendidik
Journal Of Early Childhood Islamic Education Pendidikan Anak Usia Dini
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Husnul Bahri
Vol.2 No.1 Juli 2018
yang mampu menyiapkan peserta didiknya pendidikan tidak akan segera nampak
agar mampu berkreasi, sekaligus mengatur hasilnya. Ada sebuah teori yang
dan memelihara hasil kreasinya untuk tidak disebut sleeper effect, yang
menimbulkan malapetaka bagi dirinya, menyatakan bahwa efek pendidikan,
masyarakat, dan alam sekitar, 4) seseorang hasilnya baru terlihat beberapa tahun
yang berusaha menularkan penghayatan kemudian.Oleh karena itu satu
akhlak atau kepribadian kepada peserta karakter penting untuk dimiliki
didiknya, 5) seseorang yang berusaha pendidik adalah “mendidik (menanam
mencerdaskan peserta didiknya, melatihkan kebaikan) tanpa pamrih”.
berbagai keterampilan mereka sesuai bakat, Ada sebuah teori yang dapat
minat, dan kemampuan 6) seseorang yang memberikan inspirasi mengenai
beradab. dampak berkelanjutan dari menanam
Seorang pendidik anak usia dini, sebuah kebajikan, walau sekecil
menurut Megawangi (2005), perlu memiliki apapun, yaitu Chaos Theory (Teori
karakteristik sebagai berikut :5 Chaos) dari James Gleick, yang
1. Menanamkan Kebaikan Tanpa mengenalkan konsep efekkupu-kupu
Pamrih (Butterfly effect) yang berbunyi :
seekor kupu-kupu yang mengepakkan
Seorang pendidik walaupun telah
udara dengan sayapnya hari ini di
berusaha menjadi pendidik yang ideal,
Beijing, dapat menyebabkan tornado
tetapi belum menjamin akan berhasil
di New York tahun depan. Konsep ini
dalam membantu perkembangan anak,
mengajarkan kepada kita bahwa
karena banyak faktor lain yang
sekecil apapun tindakan sekarang,
mempengaruhinya, misalnya
akan mempunyai dampak besar di
pendidikan di rumah, pengaruh
kemudian hari. Konsep ini
kawan, dan sebagainya. Namun
memberikan peringatan kepada kita
dengan memberikan layanan
untuk berhati-hati dalam berpikir,
pendidikan dan bimbingan yang
berkata dan bertindak, karena kita
penuh perhatian, kasih sayang, siswa
tidak dapat memprediksi bagaimana
akan menjadi lebih baik. Lebih-lebih
dampak hebatnya di masa depan.
pada pendidikan anak usia dini, hasil
Dalam Chaos Theory diterangkan
5
Megawangi, Ratna. 2007. Pendidikan Yang mengapa sebuah kepakan sayap kupu-
Patut dan Menyenangkan, (Jakarta : Indonesia
Heritage Foundation) kupu bisa membentuk pola (pattern)
151
Al Fitrah Konseptual Karakter Pendidik
Journal Of Early Childhood Islamic Education Pendidikan Anak Usia Dini
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Husnul Bahri
Vol.2 No.1 Juli 2018
benderang sehingga dapat menjadi diri. Seorang guru yang tidak pernah
strange attractor baru yang dapat memberi pujian atau kata-kata positif,
menarik orang yang berkepribadian kecuali cemoohan dan kata-kata
sama. Selanjutnya dapat mengubah negatif akan memuat muridnya
sistem sosial yang ada menjadi pola menjadi tidak percaya diri. Rasa tidak
baru yang positif. Begitu pula, para percaya diri yang telah terbentuk sejak
pendidik yang mempunyai nurani anak usia dini akan terbawa sampai
yang kuat, akan tidak tahan berada dewasa.
dalam sebuah birokrasi pendidikan Peran guru dalam membangun citra
yang buruk, sehingga akan terlempar diri yang positif pada anak sangat
dari sistem tersebut, dan berani untuk besar, sehingga sebuah sekolah dasar
memulai suatu yang berbeda dan mau di Medford Massachusetts yang
mengadakan “perubahan” siapa tahu bernama Dame School,membuat
para pendidik yang menyadari kebijakan untuk membangun citra diri
fungsinya sebagai “pendidik, positif kepada murid-muridnya.
membangun citra positif anak” akan Kisah Dame School, menyatakan
berkumpul bersama bahu membahu bahwa seluruh murid sekolah dasar
membentuk karakter anak didiknya. dari kelas 1 sampai kelas 3, tidak
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa, boleh diberikan nilai angka atau huruf
pendidik anak usia dini dalam di rapornya, tetapi hanya berupa
melaksanakan tugasnya senantiasa uraian consisten dan not consisten,
mengedepankan kode etik “menanam berbeda dengan di Indonesia rapor
kebaikan tanpa pamrih mencintai anak diisi dengan angka, bahkan
anak”, dengan asah, asih, dan asuh, diberi peringkat atau ranking.
mendidik dan mengasuh dengan kasih Menurut mereka, kalau seorang anak
sayang semata karena amanah Tuhan usia di bawah 9 tahun diberikan nilai
Yang Maha Kuasa. (baik dan buruk), maka akan
2. Membangun Citra Diri Positif “memvonis” anak; pintar, sedang dan
Anak bodoh. Padahal anak-anak pada usia
itu masih terus berkembang
Banyak perilaku guru yang dapat
kemampuannya. Baru nanti ketika
membunuh karakter anak, yaitu
anak sudah kelas empat SD, ilai mulai
dengan membuat anak merasa rendah
diberikan, tetapi ranking tetap tidak
153
Al Fitrah Konseptual Karakter Pendidik
Journal Of Early Childhood Islamic Education Pendidikan Anak Usia Dini
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Husnul Bahri
Vol.2 No.1 Juli 2018
dan hari-hari libur menjadi hari terhadap profesi yang sedang dijalani.
yang membosankan Seorang guru yang dapat melibatkan
anak akan mengatakan sayang dirinya pada profesinya sebagai guru
atau suka kepada gurunya kalau adalah seorang yang dapat
ditanyakan apakah mereka berkontemplasi (merenungkan)
menyayangi gurunya, perasaan, pikiran dan perilakunya
anak selalu merindukan gurunya secara rutin agar dapat melihat
dan kekurangan-kekurangan yang ada
anak akan mengerjakan tugas pada dirinya.Seorang guru bukan
yang diberikan, karena tidak ingin berarti harus sempurna, tetapi
mengecewakan gurunya. diharapkan untuk memperbaiki dan
mengontrol terus tindakannya agar
Inti dari pesan dalam sub bab ini
tetap dijadikan model konkrit bagi
adalah bagaimana ampuhnya sosok
murid-muridnya.
panutan orangtua atau guru dalam
Seringkali orang tidak mau menerima
mempengaruhi perilaku anak. Apabila
atau mengakui bahwa dirinya masih
kita ingin menjadikandiri sebagai
banyak kekurangan.Merasa dirinya
tokoh panutan, maka diri kita sendiri
sudah benar, tidak mungkin salah dan
harus diperbaiki dulu.
tidak ingin dikritik dan disalahkan.
4. Mendidik dengan Melibatkan Diri
Guru yang demikian tidak dapat
Seorang pendidik yang berhasil menjadi model bagi murid-muridnya,
adalah yang dapat melibatkan dirinya bahkan malah bisa menjadi
secara menyeluruh, pikiran, dan berbahaya, karena kalau murid-
perasaan, dapat membangun personal muridnya menilai guru seringkali
dengan murid-muridnya, mempunyai berkata moral, tetapi tidak dalam
kemampuan komunikasi secara tindakan. Akibat negatif lain dari
efektif, mampu mengelola emosi penolakan sisi gelap adalah ingin
dengan baik, mampu menghidupkan memarahi orang lain yang dianggap
suasana yang menarik dan bersalah. Murid-murid biasanya akan
menyenangkan agar anak senang menjadi tumpahan kemarahan guru,
berjalan/bermain. Melibatkan diri yang sebenarnya adalah kemarahan
secara total memang memerlukan kepada sifat yang ada dalam diri guru
sikap dan dedikasi dan kecintaan sendiri, guru yang sering
156
Al Fitrah Konseptual Karakter Pendidik
Journal Of Early Childhood Islamic Education Pendidikan Anak Usia Dini
ISSN : 2599-2287 E-ISSN : 2622-335X Husnul Bahri
Vol.2 No.1 Juli 2018
citra dirinya dan karakter positif sehingga Pusat Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa, Kamus Besar Bahasa
kariernya sebagai pendidik professional.
Indonesia, Jakarta Balai Pustaka,
Dengan profesionalisme guru akan 1998
membuat dirinya berharga, bernilai baik Ronnie M., Dani. Seni Mengajar dengan
dimata semua orang, indikasinya adalah Hati.Jakarta : Elex Media
Komputindo, 2005
keujuran, kesabaran, kedisiplinan dan
ketegasan yang berwibawa. Tim Penyusun Naskah PLPG PGSD FIP
UNJ.Modul Pendidikan danLatihan
Citra pendidik yang berkeakter Profesi Guru Sekolah Dasar.Jakarta :
positif akan memberikan kontribusi yang Universitas NegeriJakarta, 2011.
positif terhadap perkembangan anak
didiknya, khusus dalam kajian ini adalah
anak usia dini yang sedang dalam masa
pertumbuhan dan perkembangannya.
Akhirnya Bobbi DePorter mengatakan
:“Ingatlah! Percayalah akan kemampuan
Anda mengajar dan kemampuan siswaAnda
belajar, maka akan terjadi hal-hal yang
menakjubkan”
158