Anda di halaman 1dari 2

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG

TOTAL QUALITY MANAJEMAN


Dosen: Dr. Rini Astuti,S.E.,M.M

Nama : Yuda indrayanto


Nim : 21120089

TUGAS (24/03/2024)

 Cari perusahaan yang menerapkan Six Sigma. Ceritakan.


 Apakah sertivikasi ISO sama dengan sertivikasi six sigma? Ceritakan.

JAWABAN :
 Six Sigma adalah pendekatan manajemen kualitas yang bertujuan untuk mengurangi cacat atau
variasi dalam proses bisnis. Perusahaan yang menerapkan Six Sigma umumnya memiliki fokus yang
kuat pada efisiensi, kualitas, dan pengurangan biaya.
PT. Unilever Indonesia Tbk adalah bagian dari Unilever Group, sebuah perusahaan multinasional
yang terkenal di bidang barang konsumen, termasuk makanan, minuman, perawatan pribadi, dan
perawatan rumah tangga. Sebagai pemain besar di pasar FMCG Indonesia, Unilever memiliki
komitmen terhadap standar kualitas tinggi dalam produk dan proses produksinya.
Dengan mengingat skala operasional dan kompleksitas rantai pasokan Unilever, sangat mungkin
perusahaan ini telah menerapkan metodologi Six Sigma. Pendekatan ini akan membantu Unilever
untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menghilangkan cacat atau variasi dalam proses
produksinya, sehingga meningkatkan efisiensi, mengurangi limbah, dan meningkatkan kualitas
produk.
Melalui penerapan Six Sigma, Unilever Indonesia dapat mencapai berbagai manfaat, termasuk:
1. Penurunan Cacat Produk: Dengan mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab utama cacat
produk, Unilever dapat mengurangi jumlah produk yang tidak memenuhi standar kualitas, sehingga
meningkatkan kepuasan pelanggan.
2. Peningkatan Efisiensi Produksi: Dengan mengoptimalkan proses produksi, Unilever dapat
mengurangi waktu siklus, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan output tanpa
mengorbankan kualitas.
3. Peningkatan Kepuasan Pelanggan: Dengan memastikan konsistensi dan kualitas produk yang
tinggi, Unilever dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat citra mereknya di pasaran.
4. Pengurangan Biaya: Dengan mengurangi variasi dan cacat dalam proses, Unilever dapat
mengurangi pemborosan dan biaya yang terkait dengan pengolahan ulang atau penanganan produk
cacat.
5. Inovasi Berkelanjutan: Melalui pendekatan Six Sigma, Unilever juga dapat mendorong budaya
inovasi yang berkelanjutan dengan mendorong identifikasi dan implementasi perbaikan berkelanjutan
dalam proses dan produknya.
Dengan demikian, menerapkan Six Sigma dapat menjadi strategi yang sangat berharga bagi Unilever
Indonesia dalam menjaga dan meningkatkan kompetitivitasnya di pasar yang semakin kompetitif.

 Apakah sertifikasi ISO sama dengan sertifikasi Six Sigma, jawabannya adalah tidak. Sertifikasi ISO
dan sertifikasi Six Sigma adalah dua hal yang berbeda.
ISO (International Organization for Standardization) adalah badan internasional yang mengeluarkan
standar untuk berbagai aspek, seperti manajemen mutu, lingkungan, keamanan informasi, dan lain-
lain. Sertifikasi ISO menunjukkan bahwa suatu perusahaan atau organisasi telah memenuhi
persyaratan tertentu yang ditetapkan dalam standar ISO yang relevan. Contohnya adalah ISO 9001
untuk manajemen mutu, ISO 14001 untuk manajemen lingkungan, dan ISO 27001 untuk keamanan
informasi.
Sementara itu, Six Sigma adalah metodologi manajemen mutu yang berfokus pada pengendalian
kualitas dan peningkatan proses. Sertifikasi Six Sigma menunjukkan bahwa seseorang telah
memahami konsep dan teknik Six Sigma dan memiliki kemampuan untuk mengimplementasikannya
dalam organisasi untuk mencapai peningkatan kualitas dan efisiensi.
Meskipun keduanya berfokus pada peningkatan kualitas dan efisiensi, sertifikasi ISO lebih tentang
mematuhi standar internasional yang ditetapkan oleh ISO, sedangkan sertifikasi Six Sigma lebih
tentang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menerapkan metodologi Six
Sigma secara efektif dalam organisasi.

Anda mungkin juga menyukai