Disusun oleh :
Kelompok
Puji syukur atas rahmat dan karunia yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha
Esa. Atas kemudahan dari-Nya. Makalah yang berjudul “ Perkembangan Peserta Didik”
dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai pelengkap tugas dan mempunyai tujuan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca,maupun pihak yang terkait
didalamnya serta dapat memberikan motivasi atau dorongan agar memiliki kepribadian
yang lebih baik di masa yang akan mendatang dan bisa sebagai bahan acuan. Karya tulis
ini pada umumnya membahas secara rinci mengenai pengertian kebudayaan dan
kepribadian sampai dengan peranan kebudayaan terhadap kepribadian itu sendiri.
Mengingat dalam proses penyelesaian karya tulis ini, banyak pihak yang telah
membantu baik secara moral dan material, secara langsung maupun tidak langsung.
Pada kesempatan ini, ucapan terima kasih untuk pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian karya tulis ini, terutama Ibu Hotniar Siringoringo selaku dosen Mata
Kuliah Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar. Serta, pihak lain yang telah membantu dan
mendukung dalam penyelesaian makalah ini yang tak bisa disebutkan satu persatu
Seperti kata pepatah, “Tak ada gading yang tak retak” begitu pula karya tulis
yang telah diselesaikan dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Oleh karena itu
saran serta kritik sangat dibutuhkan agar dimasa yang akan datang dapat
menyempurnakan makalah ini atau dapat menjadikannya lebih baik dari sekarang.
DAFTAR ISI................................................................................................... 3
A. Kesimpulan .......................................................................................... 15
A. Latar Belakang
Ruth berry (2001: 2) Psikoanalisa adalah sistem menyeluruh dalam psikologi
yang dikembangkan oleh freud secara berlahan ketika ia menangani orang yang
mengalami neurosis dan masalah mental lainnya. Teori Kepribadian Psikoanalisa
merupakan salah satu aliran utama dalam sejarah psikologi. Psikoanalisa adalah
sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia, dan
metode psikoterapi. Secara historis Psikoanalisa adalah aliran pertama dari tiga
aliran utama psikologi. Yang kedua adalah behaviorisme, sedangkan yang ketiga
adalah psikologi eksistensialhumanistik. Menurut Freud, lapisan kesadaran jiwa
itu kecil, dan analisis terhadapnya tidak dapat menerangkan masalah tingkah laku
seluruhnya. Freud juga berpendapat bahwa energi jiwa itu terdapat didalam
ketidaksadaran, yang berupa insting-insting atau dorongan dorongan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan psikoanalisa atau psikoanalisis?
2. Jelaskan konsep manusia dalam psikoanalisis?
C. Tujuan
1. Mendefinisikan arti dari psikoanalisa.
2. Menjelaskan lebih detail tentang prinsip dan konsep dasar psikoanalisa
BAB II
PEMBAHASAN
3. Barnadib (1989)
Barnadib mengingkapkan bahwa peserta didik adalah tiap kelompok individu yang
menerima ilmu pengetahuan dari tenaga pendidikan yang menjalankan kegiatan
pendidikan. Bagi kegiatan pendidikan dalam bentuk formal seperti sekolah ataupun
dalam bentuk non formal seperti lembaga kursus, palahtihan, dan lain sebaginya.
(1) satu komponen dinamik atau ekonomik yang menggambarkan pikiran manusia
sebagai sistem energi yang cair.
(2) satu komponen struktural atau topografik berupa sebuah sistem yang memiliki
tiga struktur psikologis berbeda tetapi saling berhubungan dalam menghasilkan
perilaku.
(3) satu komponen sekuensial (urutan) atau tahapan yang memastikan langkah
maju dari satu tahap perkembangan menuju tahap lainnya, yang terpusat pada
daerah-daerah tubuh yang sensitif, tugas-tugas perkembangan, dan konflik-konflik
psikologis tertentu.
C. Erik Erikson
D.
Pada tahap ini, bayi menyusun pemahaman dunia dengan mengordinasikan pengalaman
indera (sensory) mereka (seperti melihat dan mendengar) dengan gerakan (otot) mereka
(menggapai, menyentuh)-oleh karena itu disebut sebagai sensorimotor. Pencapaian
kognitif yang penting di usia bayi adalah object permanance, yaitu pemahaman bahwa
objek dan kejadian terus eksis bahkan ketika objek dan kejadian itu tidak dapat dilihat,
didengar, atau disentuh. Menjelang akhir priode sensorimotor, anak bisa membedakan
antara dan dirinya dunia di sekitarnya dan menyadari bahwa objek tetap ada dari waktu
ke waktu.
Pada tahap ini, anak lebih egosentris dan intuitif. Pemikiran pra-operasional di bagi
menjadi 2 subtahap : fungsi simbolis dan pemikiran intuitif.
Pada tahap ini, penggunaan bahasa mulai berkembang dan kemunculan sikap bermain
adalah contoh lain dari peningkatan pemikiran simbolis. Anak kecil mulai mencoret-coret
gambar orang, rumah, mobil, awan, dan benda lainnya. pemikiran pra-operasional masih
mengandung dua keterbatasan : egosentris dan animisme. Egosentris adalah
ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif sendiri dengan perspektif orang
lain.
Animisme adalah kepercayaan bahwa objek tak bernyawa punya kualitas “kehidupan”
dan bisa bergerak. Contoh : “pohon itu mendorong daun dan membuatnya gugur” atau “
trotoar itu mmebuat ku terjatuh”.
Tahap ini juga ditandai dengan seriation yaitu operasi konkret yang melibatkan stimulus
pengurutan di sepanjang dimensi kuantitatif (seperti panjang). Contoh : seoprang guru
meletakkan delapan batang lidi dengan panjang yang berbeda-beda secara acak di atas
meja. Guru kemudian meminta murid untuk mengurutkan batang itu berdasarkan
panjangnya. Pemikir operasional konkret dapat secara bersamaan memahami bahwa
setiap batang harus lebih panjang dari batang sebelumnya atau batang sesudahnya harus
lebih pendek dari sebelumnya.Aspek lain dari penalaran tentang hubungan antar kelas
adalah transivity yaitu kemampuan untuk mengombinasikan hubungan sceara logis untuk
memahami kesimpulan tertentu. Misalnya, dalam kasus batang lidi tadi, tiga batang (A,
B, dan C) berbeda panjangnya. A adalah yang paling panjang, B panjangnya menengah,
dan C adalah yang paling pendek. Si anak memahami bahwa jika A>b, dan B>C, maka
A>C ? menurut Piaget, pemikir konkret operasional bisa memahaminya.
Pada tahap ini, individu sudah mulai memikirkan pengalaman di luar pengalaman
konkret, dan memikirkannya secara lebih abstrak, idealis, dan logis. Pemikir operasional
konkret perlu melihat elemen konkret A, B, dan C untuk menarik kesimpulan logis bahwa
jika A = B dan B = C, maka A = C. Sebaliknya, pemikir operasional formal dapat
memecahkan persoalan ini walau problem ini hanya disajikan secara verbal.
A. KESIMPULAN
Konsep psikoanalisis yang relevan dan sangat berpengaruh dalam
kehidupan manusia. Konsep ini masih digunakan sebagai acuan dalam mengatasi
gangguan kejiwaan (neurotik). Psikoanalisis menggunakan metode menganalisis
dan mengeluarkan faktor-faktor dalam alam bawah sadar seseorang. Dengan
menggunakan prinsip yang dipakainya yaitu mencari dahulu faktor-faktor yang
menyebabkan neurose melalui teknik-teknik evaluasi kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA
Breman, James F. 2006. Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
https://www.kompasiana.com/yunitaizmatulmustafidah/552e2e9a6ea834c4168b45bc/
tahaptahap-perkembangan-kognitif-piaget