Kelompok 7
ada perbedaan pendapat dengan al-Asy’ari, terutama Al-Juwaini mendapat gelar Imam al-Haramain karena
pada : ia pernah tinggal di Mekah dan Madinah untuk
a). sifat Tuhan dan memberikan pelajaran dan fatwa. Bukunya yang
b). perbuatan manusia. terkenal adalah al-Irsyad (Petunjuk), yang menguraikan
masalah-masalah fikih yang bersumber pada ajaran
Imam Syafi’i dengan corak faham Asy’ariyah. Dalam
pandangan teologinya, ia tidak sepenuhnya setuju
dengan pemikiranpemikiran al-Asy’ari dalam soal
antropomorfisme.
Tokoh-Tokoh Asy’ariyyah
Al-Ghazali As-Sanusi
Abu Hamid Muhammad bin Abu Abdullah Muhammad bin
Muhammad Al-Ghazali Yusuf As-Sanusi
Al-Ghazali diberi gelar Hujjah al-Islam karena melalui Penyebaran konsep teologinya tentang sifat Tuhan dan sifat
karya-karyanya ia telah membelah Islam dari paham- Rasul ke dalam tiga bagian yaitu:
paham yang menyesatkan seperti paham Batiniah. a. Sifat wajib bagi Tuhan ada 20. Kemudian sifat wajib ini
Berbeda dengan al-Baqillani dan al-Juwaini, seluruh dikelompokkan lagi menjadi tiga bagian yaitu:
1) Sifat nafsiyah (kedirian Tuhan).
pendapat al-Ghazali seirama atau sejalan dengan
2) Sifat salbiyah (sifat yang membedakan Zat Tuhan dengan
pemikiran al-Asy’ari. Oleh karena itu, dapat dikatakan lainya).
bahwa al-Ghazali kembali kepada pendapat-pendapat 3) Sifat ma’ani (sifat yang abstrak).
al-Asy’ari yang asli dengan memberikan argumen- a. Sifat mustahil bagi Tuhan ada 20.
argumen yang bahkan lebih kuat.. b. Sifat jaiz bagi Tuhan hanya 1
Ajaran-Ajaran Pokok Asy’ariyyah
Ajaran-ajaran pokok Asy’ariyah yaitu:
1 2 3 4
Tentang Dosa Mengakui sifat Tuhan Tentang Tentang Kedudukan
Besar bukan Dzat-nya Imamah Al-Qur’an
5 6 7
Tentang Melihat Tentang Perbuatan Tentang Keadilan
Allah Swt. Di akhirat Manusia Allah Swt
Kelebihan dan Kekurangan
Asy’ariyyah
KELEBIHAN KEKURANGAN
Allah dapat dilihat diakhirat, demikian Anggapan yang mengatakan bahwa pelaku dosa
pendapat Asy’ariyyah. Diantara alasan- besar apabila ia meninggal dan tidak sempat
alasan yang dikemukakannya, ialah bahwa bertobat, hal itu bergantung pada kebijakan Allah
Yang Maha Berkehendak Mutlak. Allah dapat saja
sifat-sifat yang tak diberikan kepada allah
mengampuni dosanya atau pelaku dosa besar itu
hanyalah sifat yang akan membawa kepada
mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW. sehingga
arti diciptakannya Allah. Dengan demikian terbebas dari siksaan neraka atau kebalikannya,
kalau dikatakan Allah dapat diihat, itu tidak yaitu Allah memberi siksaan neraka sesuai dengan
mesti berarti Allah harus bersifat diciptakan. ukuran dosa yang diperbuatnya.
TERIMA KASIH
Ada pertanyaan?