Anda di halaman 1dari 9

Asy'ariyyah

Sejarah Munculnya dan berkembangnya,


Tokoh-Tokohnya, Ajaran-ajaran Pokoknya,
Kelebihan dan Kekurangannya.

Kelompok 7

Nailah Nurlathifah (11230110000160)


Materi yang dibahas
1 2 3 4
Sejarah Munculnya Tokoh-Tokoh Ajaran-Ajaran Pokok Kelebihan dan
dan berkembangnya Asy'ariyyah Asy'ariyyah Kekurangan
Asy'ariyyah
Sejarah munculnya Asy'ariyyah
Asy’ariyah adalah aliran yang berasal dari nama seorang yang berperan penting, yakni
pendirinya aliran Asy’ariyah yaitu Hasan Ali bin Ismail al Asy’ari keturunan dari Abu Musa
al Asy’ary. Al-Asy’ari menganut faham Mu’tazilah hanya sampai berusia 40 tahun. Setelah
itu,secara tiba-tiba beliau mengumumkan dihadapan jamaah masjid Bashrah bahwa dirinya
telah meninggalkan faham Mu’tazilah dan menunjukan keburukan keburukannya.
Ada dua faktor yang menjadi penyebab keluarnya Asy’ari dari aliran Mu’tazilah dan
munculnya faham Asy’ariyah yakni pertama faktor subyektif, yaitu pengakuan Al- Asy’ari
telah bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW sebanyak 3 kali dan alam tiga mimpinya itu
Rasulullah memperingatkannya agar meninggalkan faham Mu’tazilah dan membela faham
yang telah diriwayatkan dari beliau. Kedua faktor obyektif ialah beliau menemukan adanya
beberapa pandangan yang kontroversial dalam aliran Mu’tazilah.
Al-Asy’ari merumuskan pandangan teologinya dalam al-Luma’ fi ar-Radd ala ahl az-Ziyag
wa al-Bida’.Bekal dalam menjawab orang-orang yang menyimpang dan melakukan bidah.
Dalam usaha positif beliau mengambil jalan tengah antara mempertahankan kepercayaan dan
penggunaan akal dalam memahami masalah ke Tuhanan. Tetapi bagaimanapun al-Asy’ari
meninggalkan paham Mu’tazilah seketika golongan ini sedang berada dalam fase
kemunduran dan kelemahan. Dalam suasana demikianlah al- Asy’ari keluar dari golongan
Mu’tazilah dan menyusun teologi baru yang sesuai dengan aliran orang yang berpegang kuat
pada hadits.
Berkembangnya Asy'ariyyah
Pikiran-pikiran Imam al-Asy'ari, merupakan jalan tengah antara
golongan-golongan berlawana atau antara aliran rasionalis dan tekstualis.
Dalam mengemukakan dalil dan alasan, ia juga memakai dalil-dalil akal dan
naqli bersama-sama. Sesudah ia mempercayai isi al-Qur'an dan al-Hadits, ia
mencari alasan-alasan dari akal pikiran untuk memperkuatnya.

Aliran Asy'ariyah sepeninggal pendirinya sendiri mengalami


perkembangan dan perubahan yang cepat karena pada akhirnya, aliran
Asy'ariyah lebih condong kepada segi aliran mendahulukannya sebelum nash
dan memberikan tempat yang lebih luas daripada tempat untuk nash-nash
itu sendiri.
Tokoh-Tokoh Asy’ariyyah
Al-Baqillani Al-Juwaini
Muhammad bin at-Tayyib bin
Muhammad Abu Bakar al-Baqillani
Abdul Ma'ali Al-Juwaini

ada perbedaan pendapat dengan al-Asy’ari, terutama Al-Juwaini mendapat gelar Imam al-Haramain karena
pada : ia pernah tinggal di Mekah dan Madinah untuk
a). sifat Tuhan dan memberikan pelajaran dan fatwa. Bukunya yang
b). perbuatan manusia. terkenal adalah al-Irsyad (Petunjuk), yang menguraikan
masalah-masalah fikih yang bersumber pada ajaran
Imam Syafi’i dengan corak faham Asy’ariyah. Dalam
pandangan teologinya, ia tidak sepenuhnya setuju
dengan pemikiranpemikiran al-Asy’ari dalam soal
antropomorfisme.
Tokoh-Tokoh Asy’ariyyah
Al-Ghazali As-Sanusi
Abu Hamid Muhammad bin Abu Abdullah Muhammad bin
Muhammad Al-Ghazali Yusuf As-Sanusi

Al-Ghazali diberi gelar Hujjah al-Islam karena melalui Penyebaran konsep teologinya tentang sifat Tuhan dan sifat
karya-karyanya ia telah membelah Islam dari paham- Rasul ke dalam tiga bagian yaitu:
paham yang menyesatkan seperti paham Batiniah. a. Sifat wajib bagi Tuhan ada 20. Kemudian sifat wajib ini
Berbeda dengan al-Baqillani dan al-Juwaini, seluruh dikelompokkan lagi menjadi tiga bagian yaitu:
1) Sifat nafsiyah (kedirian Tuhan).
pendapat al-Ghazali seirama atau sejalan dengan
2) Sifat salbiyah (sifat yang membedakan Zat Tuhan dengan
pemikiran al-Asy’ari. Oleh karena itu, dapat dikatakan lainya).
bahwa al-Ghazali kembali kepada pendapat-pendapat 3) Sifat ma’ani (sifat yang abstrak).
al-Asy’ari yang asli dengan memberikan argumen- a. Sifat mustahil bagi Tuhan ada 20.
argumen yang bahkan lebih kuat.. b. Sifat jaiz bagi Tuhan hanya 1
Ajaran-Ajaran Pokok Asy’ariyyah
Ajaran-ajaran pokok Asy’ariyah yaitu:

1 2 3 4
Tentang Dosa Mengakui sifat Tuhan Tentang Tentang Kedudukan
Besar bukan Dzat-nya Imamah Al-Qur’an

5 6 7
Tentang Melihat Tentang Perbuatan Tentang Keadilan
Allah Swt. Di akhirat Manusia Allah Swt
Kelebihan dan Kekurangan
Asy’ariyyah
KELEBIHAN KEKURANGAN

Allah dapat dilihat diakhirat, demikian Anggapan yang mengatakan bahwa pelaku dosa
pendapat Asy’ariyyah. Diantara alasan- besar apabila ia meninggal dan tidak sempat
alasan yang dikemukakannya, ialah bahwa bertobat, hal itu bergantung pada kebijakan Allah
Yang Maha Berkehendak Mutlak. Allah dapat saja
sifat-sifat yang tak diberikan kepada allah
mengampuni dosanya atau pelaku dosa besar itu
hanyalah sifat yang akan membawa kepada
mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW. sehingga
arti diciptakannya Allah. Dengan demikian terbebas dari siksaan neraka atau kebalikannya,
kalau dikatakan Allah dapat diihat, itu tidak yaitu Allah memberi siksaan neraka sesuai dengan
mesti berarti Allah harus bersifat diciptakan. ukuran dosa yang diperbuatnya.
TERIMA KASIH
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai