():
1. Umniyah Saleh, S.Psi., M.Psi., Psikolog
2. Athina Saraya, S.Psi., M.Sc.
3. Elvita Bellani, S.Psi, M.Sc.
4. Andi Tenri Pada Rustham, S.Psi., MA
5. Rezky Ariany Aras, S.Psi., M.Psi., Psikolog
6. Nur Fajar Alfitra., S.Psi., M.Sc
1. Maintenance rehearsal
Contohnya: Saat kita mengulang-ulang nomor telepon yang disebutkan oleh orang lain di
kepala kita sebelum kita menuliskannya. Dengan terus-menerus mengulangi nomor tersebut,
kita dapat mengingat nomor untuk sementara waktu.
2. Elaborative rehearsal
Elaborasi melibatkan asosiasi antara informasi baru dengan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya untuk membuatnya lebih mudah diingat.
Contohnya: Saat kita mempelajari konsep ego defense mechanism, kita dapat mengaitkannya
dengan pengalaman kita saat melakukan denial, regresi, dan rasionalisasi.
3. Deep Processing
Salah satu strategi terkait untuk memperpanjang retensi adalah pemrosesan yang
mendalam, atau pemrosesan makna. Jika Anda hanya memproses fitur fisik atau sensorik dari
suatu rangsangan, seperti bagaimana kata hipotalamus dieja dan bagaimana bunyinya,
pemrosesan ktia akan dangkal bahkan jika dijelaskan. Jika kita mengenali pola dan memberi
label pada objek atau peristiwa ("Hypo berarti 'di bawah,' jadi hipotalamus harus berada di
bawah talamus"), pemrosesan kita akan sedikit lebih dalam. Jika Anda menganalisis
sepenuhnya makna dari apa yang kita coba ingat (mungkin dengan menata ulang fungsi dan
pentingnya hipotalamus), pemrosesan Anda akan lebih dalam lagi. Itulah mengapa, jika kita
mencoba menghafal informasi yang memiliki sedikit atau tidak ada makna bagi kita,
informasi itu mungkin tidak akan tertahan.
Contohnya: Saat kita mempelajari prefrontal cortex, kita akan lebih mudah mengingatnya jika
kita mengetahui fungsi dari bagian otak tersebut. Terdapat kata “front” yang artinya bagian
otak tersebut berada di bagian paling depan dari struktur otak manusia.
Membuat dan menjawab kuis dapat membantu kita untuk mengingat apa yang telah
kita pelajari dengan lebih efektif karena saat menjawab soal kuis, kita memaksa otak kita
untuk merekoleksi informasi dari memori kita.
5. Akronim
Akronim adalah kata yang terbentuk dari huruf pertama dari serangkaian kata. Siswa
yang menghafal urutan warna dalam spektrum cahaya sering menggunakan nama "Roy G.
Biv" untuk mengingat red, orange, yellow, green, blue, indigo, dan violet. Akronim yang
individu ciptakan sendiri bisa menjadi alat memori yang efektif.
Contohnya: Saat anak ingin menghafal warna-warna pelangi, akan mudah diingat jika kita
menyebutnya Mejikuhibiniu atau saat kita ingin mengetahui bagaimana indra manusia
menerima informasi yaitu visual, auditori, kinestetik, olfactory, dan gustatory, akan lebih
mudah diingat jika kita singkat menjadi “VAKOG”.
6. Link Method
Contohnya: Jika kita ingin membeli barang seperti susu, roti, dan telur, kita dapat
mengingatnya sebagai ayam yang meminum susu sambal bertelur di atas roti. Dengan begitu,
informasi akan lebih mudah diingat.
7. Method of Loci
Weiten, W. (2016). Psychology: Themes and variations (11th ed.). Cengage Learning.