Otoritas Kelembagaan Dalam Manajemen Pembangunan Di Indonesia
Otoritas Kelembagaan Dalam Manajemen Pembangunan Di Indonesia
Outline Pembahasan
Outline
Kewenangan dan Tugas Pemikiran dan Tuntutan Baru
Kewenangan dan tugas kelembagaan Pemikiran dan tuntutan baru tentang
01 03
manajemen pembangunan wilayah kewenangan dan tugas kelembagaan
dan kota manajemen pembangunan
Menurut Koentjaraningrat (1997). Kelembagaan merupakan suatu sistem aktivitas dari kelakuan berpola dari manusia dalam
kebudayaannya beserta komponen-komponen yang terdiri dari sistem norma dan tata kelakuan untuk wujud ideal kebudayaan,
kelakuan berpola untuk wujud kelakuan kebudayaan dan peralatan untuk wujud fisik kebudayaan yang ditambah dengan manusia
atau personil yang melaksanakan kelakuan berpola.
Poin penting:
Sistem/pola hubungan
Memiliki Aturan
Memiliki Tujuan
Sehingga Kelembagaan merupakan suatu sistem yang memiliki beberapa unsur yang terintegrasi satu sama lain. Kelembagaan
memiliki aturan sebagai pengikat untuk mencapai tujuan bersama yang diharapkan dan telah disepakati.
Title Page Outline Outline 01
Me rose
ka
P
cendrung modern.
ara i
nis ur, A
sy pas
t
ka
me tu
d
Ma rtisi
, P ran
organisasi datang dari atas.
Pa
ro
Kelembagaan
se
Organisasi merupakan kelembagaan yang belum melembaga
s,
sehingga melembaga menjadi tujuan akhir dari organisasi
Kondisi Sosial,
sedangkan kelembagaan memiliki tujuan memiliki aspek-
SDA, Energi,
Ekonomi, Politik dan aspek organisasi di dalamnya.
Teknologi, dll
Budaya Organisasi merupakan bagian dari kelembagaan dan menjadi
Bentuk dan Stuktur
elemen penting yang menjamin terlaksananya kelembagaan.
Setiap yang memiliki tujuan berbeda pasti membutuhkan lembaga yang berbeda, ataupun kondisi aspek lainnya sama atau
berbeda meskipun memiliki tujuan yang sama juga tetap membutuhkan kelembagaan yang berbeda.
Title Page Outline Outline 01
Proses penyusunan dan penetapan rencana pembangunan melalui Musrenbang di semua tingkat
Perencanaan pemerintahan dan perencanaan untuk menghasilkan kesepakatan-kesepakatan antarpelaku
pembangunan.
Hasil dari musrenbang yang telah ditetapkan, dilaksanakan dalam kebijakan-kebijakan yang tertuang
Pemanfaatan dan
dalam program kerja yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah melalui departemen-departemen terkait,
Pelaksanaan
kerjasama pemerintah dengan swasta maupun kerjasama pemerintah dengan masyarakat.
Tahapan ini membandingkan hasil monitoring dengan standar atau kriteria, melakukan perbaikan atas
Pengendalian dan
atas deviasi atau penyimpangan, merevisi dan menyesuaikan metode pengendalian sebagai respon
Pengawasan
atas hasil pengendalian perubahan kondisi serta mengkomunikasikan revisi dan penyesuaian tersebut
ke seluruh proses manajemen.
Title Page Outline Outline 01 Outline 02
Organisasi
Tingkat Nasional
Tingkat Provinsi
Tingkat Kabupaten/Kota
Tingkat Kecamatan
Tingkat Desa/Kelurahan
Title Page Outline Outline 01 Outline 02
Organisasi
Menteri
Sekretariat Kementerian Koordinator
Sekretaris Jenderal
Deputi
Direktorat Jenderal
Staff Ahli
Inspektorat Jenderal
Badan/Pusat
Staff Ahli
Title Page Outline Outline 01 Outline 02
Organisasi
Organisasi
Organisasi
Sekretaris
Kelompok Jabatan Fungsional Sub Bagian Perencanaan Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Kepegawaian
Program Aset dan Umum
Pemerintah Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati sesuai dengan
karakteristik wilayah, kebutuhan daerah dan tugas pemerintahan lainnya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
Title Page Outline Outline 01 Outline 02
Organisasi
Sekretaris Desa
Kasi Pemerintahan Kasi Kesejahteraan Kasi Pelayanan Kaur TU & Umum Kaur Keuangan Kaur Perencanaan
Reinventing Government
David Osborne dan Ted Gaebler (1993)
Perkembangan sistem pemerintahan dari masa ke masa memiliki permasalahannya sendiri, di mana masing-masing permasalahan
selalu jatuh pada ‘Perilaku Birokrasi yang cenderung tidak efisien’. Sehingga muncul pemikiran baru untuk memperbaiki sistem
pemerintahan yang bersifat Tradisional menuju Modern. Salah satu pemikiran terpopuler pada era 80-an hingga awal 90-an adalah
konsep Reinventing Government dari Osborn dan Gaebler yaitu Perubahan sistem dan organisasi pemerintah secara fundamental
untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan kemampuan instansi pemerintah dalam melakukan inovasi dengan memasukkan nilai-
nilai wirausaha dalam lingkup birokrasi.
Reinventing Government
David Osborne dan Ted Gaebler (1993)
Transforming rules-Driven Organizations/Digerakkan oleh Misi
Mission-Drivven
Transformasi yang awalnya digerakkan oleh peraturan, menjadi oleh misi. Fokus pemerintahan dapat
Government
lebih leluasa dan terkontrol secara anggaran terhadap isu-isu penting.
Meeing The Need of The Costumer, Not The Bureaucracy/Berorientasi pemenuhan kebutuhan pelanggan
Customer-Driven
Penyelenggaraan pelayanan publik berorientasi kepada kebutuhan masyarakat, bukan hanya untuk memenuhi
Government
program pemerintah. Pendekatan dilakukan secara partisipatif sehingga diharapkan terciptanya keadilan.
Reinventing Government
David Osborne dan Ted Gaebler (1993)
From Hierarchy to Participatory and Team Work/Dari Hirarki Menjadi Desentralisasi
Decentralized
Penyelenggaraan pelayanan publik secara partisipatif (tidak sentralis) dinilai lebih fleksibel dan efisien
Government
karena diharapkan dapat lebih cepat dalam merespon perubahan kebutuhan publik/masyarakat.
Tugas Manajerial Perencanaan dan mengarahkan proses organisasi Mengarahkan Interaksi dan memberi kesempatan
Aktivitas manajerial Perencanaan, perancangan, dan memimpin Memilih agen-agen & sumberdaya, mempengaruhi kondisi
Critical Review
Sehingga saran yang saya ajukan yaitu diperlukan penguatan struktur jaringan
kolabrasi dan memaksimalkan kembali peran stakeholder dan mengatur
penyusunan aturan/SOP untuk membantu memperjelas pembagian
tanggungjawab oleh setiap stakeholder.
Title Page Outline Outline 01 Outline 02 Outline 03 Outline 04
Terima Kasih.