Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK

TAMADUN DAN TUNJUK AJAR MELAYU

KESENIAN, PERMAINAN, DAN MAKANAN MELAYU

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Rumzi Samin, M.Si.

KELOMPOK 3 ;
1. Thesamia Putri Ananda / 2304020137
2. Juwita Tatyana/
3. Randa Sepi Yanti/2304020129
4. Mariani Marsella Purba/
5. Yeheschiel Ezra Narodo Simanjuntak/2304020103
6. Patahillah/2304020114

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MARITIM
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
MARET, 2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini pada tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Dr. Rumzi Samin,M.Si. dosen
pengampu mata kuliah tamadun dan tunjuk ajar melayu yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tanjungpinang, 25 Maret 2024

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB 1.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan dan Manfaat..................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
1. Kesenian Melayu........................................................................................................................5
a. Seni Musik..............................................................................................................................5
b. Seni Tari.................................................................................................................................5
c. Seni Teater.............................................................................................................................7
1. PERMAINAN TRADISIONAL MELAYU..........................................................................................7
 Adu buah para.......................................................................................................................7
 Benteng.................................................................................................................................7
 bakiak.....................................................................................................................................8
 congklak.................................................................................................................................8
 Boi-boian................................................................................................................................8
 Gasing....................................................................................................................................8
 Gatrik.....................................................................................................................................8
 Ligu........................................................................................................................................9
 Layang-layang........................................................................................................................9
 Lulu cina buta.........................................................................................................................9
2. Makanan khas melayu.............................................................................................................10
a. Ciri-ciri makanan melayu.....................................................................................................10
b. Makna cita rasa....................................................................................................................10
c. Pengelompokan makanan...................................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepulauan Riau biasa disebut Kepri adalah sebuah wilayah provinsi yang terletak di
Indonesia. Provinsi ini beribu kota di Tanjungpinang. Provinsi ini berbatasan dengan
Vietnam, Kamboja, dan Laut Tiongkok Selatan, di sebelah utara Laut Natuna Utara ;
Provinsi Kalimantan Barat dan Sarawak ( Malaysia ) di sebelah timur ; Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung dan Jambi. di selatan ; Neagara Singapura, tiga bagian Negara Malaysia
Barat ( Terengganu, Pahang, dan Johor. ) dan Provinsi Riau di sebelah barat.
Kepulauan Riau memiliki budaya dengan ciri khas sebagai kebudayaan melayu. Adat dan
kebudayaan melayu yang mengatur tingkah laku dan kegiatan masyarakat yang bertempat
tinggal di daerah ini. Kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh budaya budaya umat islam.
Budaya Kepri hamper sama dengan kebudayaan di Sumatera, Malaysia, dan Singapura. Hal
ini disebabkan karena letak geografis mereka yang berdekatan, menjadikan suku kebudayaan
khas daerah Kepri didominasi oleh suku melayu.
Suku melayu adalah salah satu kelompok etnis diwilayah Austronesia yang menempati
wilayah pesisir Timur Sumatera, Semenanjung Malaka, dan beberapa wilayah di Kalimantan.
Suku melayu memiliki adat istiadat dan ciri khas yang dapat membedakan dari wilayah-
wilayah yang ada di Indonesia.
Seperti ciri khas pada rumah adat, kesenian, permainan dan makanan khas melayu. Kesenian
merupakan sarana yang digunakan untuk mengespresikan rasa keindahan dari dalam jiwa
manusia. Makanan adalah kebutuhan pokok mnusia yang diperlukan setiap saat dan
memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Sedangkan
permainan merupakan aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang mengisi waktu
luang, atau berolahraga ringan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja kesenian dari adat melayu?


2. Apa saja permainan dari adat melayu?
3. Apa saja makanan dari adat melayu?
C. Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui kesenian dari adat melayu.


2. Mengetahui permainan dari adat melayu.
3. Mengetahui makanan dari adat melayu.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Kesenian Melayu
Kesenia melayu merupakan ekspresi dari kebudayaan masyarakat melayu. Di dalamnya
terkandung system melayu, yang dijadikan pedoman dan tunjuk ajar dalam kebudayaan.
Kesenian melayu terdiri dari seni musik, seni tari, dan teater.

a. Seni Musik

Seni musik merupakan hasil karya seni berupa bunyi yang dituangkan dalam bentuk lagu
atau komposisi sebagai ungkapan perasaan dan pikiran penciptanya melalui unsur-unsur
pokok musik. Seni musik melayu juga berkembang dengan baik, antara lain gazal,
dondang saying, joget, dan lainnya. Alat musik melayu yang digunakan seperti, tambur,
biola, gong, rebab, marwas, gendang, rebana, kompang, gambus, dan seruling. Bersamaan
dengan seni musik, berkembang pula seni suara atau seni vokal. Dalam kesenian dan
budaya melayu Kepri banyak juga kesenian memiliki pengaruh islam. Yaitu tradisi
berzanji, asyrakal, marhaban, kompang. Gembus, dan berdah.

b. Seni Tari

Tarian Melayu adalah satu di antara budaya masyarkat yang ada di nusantara. Berdasarkan
sejarah,tari melayu tidak merujuk pada satu tempat asal berkembangnya seni tari
tersebut.corak tari-tarian melayu di Negara lain, Malaysia,Singapura,Brunai Darussalam,dan
Thailand juga mempengaruhi gaya tarian melayu di kepri. Ada beberapa tarian tradisional
melayu riau yang masih terjaga hingga sekarang:
 Tari zapin
Tarian zapin merupakan khasanah tarian rumpun melayu,yang mendapat pengaruh arab.asal
usul tarian ini terkait erat dengan penyebaran Islam di pesisir nusantara pada abad ke 13 dan
14.
Tarian itu juga tersebar ke berbagai daerah, meski sebagian memiliki nama yang sedikit
berbeda. Salah satu wilayah yang di dominasi suku melayu, riau dan kepulauan rian pun khas
dengan tarian zapin.
Banyak sekali jenis zapin tersebar di riau yang masing-masing telah di sesuaikan,dengan cita
rasa budaya masyarakatnya. Salah satu yang sangat khas adalah zapin penyengat,yang
mendominasi gerakan dan langkah kaki
 Tari persembahan

Tari persembahan atau sering juga di sebut tari makan sirih,merupakan tari tradisonal
Riau yang berfungsi sebagai tari penyambutan.tarian untuk menyambut tamu
kehormatan yang berkunjung di daerah Riau.
Beberapa gerak tari ini,seperti gerak selembayung, gerak dari balam dua sekawan,
serta gerak lengang melayu.iringan tarinya adalah perpaduan alat music marwas,
biola, gendang, gambus, dan akordion.Para penari tari ini biasanya berjumlah ganjil
dan perempuan. Salah satu penari memawa tepak berisi sirih. Kotak sirih
nantinya,akan di buka dan di berikan pada tamu

 Tari Malemang

Tari Malemang merupakan tarian tradisional Riau oleh masyarakat Pulau Bintan, Kepulauan
Riau (Kepri). Tari berasal dari Tanjungpisau Negeri Bentan Penaga Kecamatan Bintan.

Awalnya di abad ke-12 dan dulunya hanya merupakan tarian istana Kerajaan Melayu Bentan
di Bukit Batu, Bintan. Seiring runtuhnya kerajaan tersebut, tarian ini pun menjadi
pertunjukan hiburan rakyat.

Saat ini, Tari Malemang sering tampil dalam berbagai acara, termasuk festival. Di dalam
pertunjukannya, para penari berusaha mempertunjukkan kecakapannya mengambil sesuatu,
seperti sapu tangan, uang receh dan lainnya.

Mereka melakukannya dengan cara melemang, atau berdiri, membongkokkan badan ke arah
belakang. Dari kecakapan inilah, istilah malemang atau melemang menjadi nama tarian ini.

 Tarian Mak Yong

Kesenian Melayu lainnya yang tersebar luas, adalah teater tradisional Mak Yong yang
biasanya hadir dalam bentuk dramatari. Selain di Medan dan Riau, khususnya di Kepulauan
Riau (Kepri), kesenian Melayu ini juga bisa ditemukan di negara yang banyak terdapat suku
Melayu, seperti Malaysia dan Thailand.

Mak Yong di Riau cukup unik, karena menggunakan topeng untuk mewakili sebagian
karakter. Kesenian tersebut juga pernah menjadi adat istiadat raja, yang memerintah serta
berfungsi untuk merawat orang sakit.

 Tari Tandak

Tari Tandak atau juga terkenal dengan nama Tari Danding, adalah salah satu tarian khas
Riau. Sebuah tarian tradisional pergaulan yang di dalamnya, memuat tari dan nyanyian.

Nyanyian tersebut dalam bentuk pantun oleh sekolompok pria dan wanita, yang menjawab
atau sebaliknya.
Pada dasarnya Tandak merupakan bentuk kesenian dari kebudayaan Minangkabau, yang
mengandung unsur beladiri.
Biasa tampil pada malam hari, para penarinya membentuk formasi lingkaran dan saling
berpegangan pundak. Mereka berjalan sambil mengangkat dan menghentakkan kaki.Selain
sebagai hiburan, tarian ini juga sering kali menjadi ajang pencarian jodoh. Para pemuda-
pemudi yang menarikannya, berasal dari kampung yang berlainan. Di sini mereka bertemu
dan berkesempatan untuk saling mengenal satu sama lain hingga terjalin hubungan.

c. Seni Teater

Selain seni tari, di daerah melayu Kepualauan Riau berkembang juga seni peran ( teater ).
Teater adalah sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari,
dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting. Jenis- jenis seni peran ini
antar lain meliputi : Boria, wayang cecak, makyong, mendu, dan wayang bangsawan.

Untuk boria digiatkan kembali seni peran ini untuk kalangan anak – anak di Pulau
Penyengat. Seni wayang cecak sempat punah di Kepulauan Riau, namun akan
dikembangkan lagi dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan Melayu.

1. PERMAINAN TRADISIONAL MELAYU

Permainan tradisional adalah bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya dan warisan
sejarah permainan tradisional Melayu. Banyak unsur yang melekat pada permainan tersebut
menjadikannya sebagai sejarah yang harus dipertahankan.

Belum lagi perbedaan geografis dan culture budaya sehingga beberapa permainan ini
mendapatkan modifikasi dari awalnya. Meski demikian, permainan ini tetap menjadi ciri khas
dari suku Melayu.

Terdapat banyak permainan tradisional Melayu yang sampai saat ini masih anak-anak
mainkan untuk beberapa daerah perkampungan. Permainan ini tetap memberikan keseruan
tersendiri bagi anak-anak.

 Adu buah para

adalah Adu buah para merupakan salah satu permainan yang melibatkan buah karet
sebagai alat utamanya. Istilah “buah para” merujuk pada buah karet sehingga esensi
permainan ini adalah mengadu buah karet.Cara bermain adu buah para dengan
melakukan undian. Pemenang undian akan menjadi pemain pertama yang melangkah.
Sementara, yang kalah harus meletakkan biji karet miliknya dalam bagian bawah dari
pemenang undian.Kemudian, biji karet yang tersusun dalam dua tingkat yang akan
pemain pukul menggunakan ujung tangan bagian bawah. Jika tidak ada biji yang
pecah setelah pukulan, maka bergantian para pemain sesuai urutan undian.

 Benteng

Benteng adalah suatu permainan tradisional yang melibatkan dua kelompok, di mana setiap
kelompok terdiri dari 4 hingga 8 orang. Setiap kelompok memilih suatu lokasi sebagai
markas, yang umumnya berupa tiang, batu, atau pilar sebagai benteng.Tujuan utama dari
permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil kendali atas benteng yang dimiliki
oleh kelompok lawan. Cara mencapai tujuan ini adalah dengan menyentuh tiang atau pilar
yang menjadi milik lawan,Sembari berseru kata “benteng” setelah berhasil menyentuhnya.
Selain itu, kemenangan juga dapat dicapai dengan menawan seluruh anggota kelompok lawan
melalui sentuhan pada anggota tubuhnya.

 bakiak

Bakiak Beregu adalah alat berjalan panjang yang terbuat dari kayu dengan tali terompahnya
menggunakan karet ban berderet sepanjang 3 hingga 5 kaki. Alat berjalan ini harus tersusun
atas dua bagian atau satu pasang.Permainan ini melibatkan beberapa orang yang membentuk
satu kelompok yang kemudian akan bersaing dengan kelompok lainnya. Peserta harus
memakai bakiak dan berjalan bersama-sama, sejajar dari garis start hingga mencapai garis
finish

 congklak

Congkak merupakan permainan tradisional Melayu yang terkenal dengan berbagai


nama di seluruh Indonesia. Dalam permainan ini, biasanya menggunakan jenis
cangkang kerang sebagai biji congkak.
Papan permainan terbuat dari kayu dengan bentuk panjang dengan 14 lubang sebagai
lubang anak dan 2 lubang sebagai lubang induk. Cara bermainnya cukup sederhana
yang mana saling meletakkan biji di lubang induk masing-masing

 Boi-boian

Boi Boian atau Boi Boinan adalah permainan tradisional yang dimainkan oleh lima
hingga sepuluh pemain. Cara bermainnya melibatkan penyusunan lempengan batu,
pecahan genting, atau porselen yang berukuran relatif kecil.
Dalam permainan ini, salah satu pemain bertugas sebagai penjaga lempengan.
Sementara, pemain lainnya bergantian melempar bola ke tumpukan lempengan
tersebut hingga semuanya roboh.
Setelah roboh, penjaga harus segera mengambil bola dan melemparkannya kepada
pemain lain yang sebelumnya melemparkan bola

 Gasing

Gasing merupakan permainan yang memanfaatkan tali dan kayu sebagai peralatan
utama permainannya. Cara bermainnya melibatkan pemukulan dengan menggunakan
teknik tertentu agar gasing dapat berputar dalam landasan.
Gasing yang terbuat dari kayu ini biasanya berbentuk lancip ke bawah. Kayu tersebut
kemudian diukir untuk menciptakan bentuk yang sesuai keinginan. Tali gasing berasal
dari kulit kayu dan biasanya memiliki panjang sekitar 1 meter.

 Gatrik
Gatrik atau tak kadal merupakan permainan yang menggunakan alat dari dua
potongan bamboo. Salah satunya berbentuk tongkat dengan panjang sekitar 30 cm dan
yang lainnya berukuran lebih kecil.
Posisikan bambu kecil antara dua batu, lalu hempaskan dengan tongkat bambu. Proses
ini berlanjut dengan memukul bambu kecil sejauh mungkin. Pemukul akan terus
melanjutkan pukulannya beberapa kali.
Apabila gagal, maka orang berikutnya dari kelompok tersebut akan melanjutkan.
Proses ini berlanjut sampai giliran orang terakhir. Setelah selesai, kelompok lawan
memberikan gendongan dengan mengacu pada jarak dari bambu kecil yang terakhir

 Ligu

Ligu adalah jenis permainan tradisional Melayu Riau dan menggunakan bambu
sebagai pemukul. Selain itu, tempurung kelapa yang menyerupai wajik dan hati.
Pemain bisa memainkan permainan ini dengan minimal dua regu atau kelompok.
Dalam permainan ligu, tanah yang lapang akan terpasang garis sekitar 1 meter dan
ligu ditempatkan secara berjajar di sepanjang garis tersebut. Pemain, baik dua orang
atau dua kelompok berkumpul untuk melakukan amplong dengan telapak tangan.

 Layang-layang

Layang-layang terbentuk dari bilah bambu sebagai strukturnya yang selanjutnya


menggunakan tali atau benang untuk mengikat rangkanya. Rangka layang-layang
tersebut, kemudian akan pemain lekatkan kertas mengikuti pola rangka.
Pada suku Melayu, kiasan yang terselip di kertas sangat beragam dan menjadi ciri
khas. Hal ini bertujuan agar layang-layang terlihat semakin menarik dari segi visual.

 Lulu cina buta

Lu Lu Cina buta merupakan permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-
anak Tembilahan. Asal-usul kata “Cina Buta” berasal dari cerita seorang Tionghoa
yang hendak menikahi perempuan Muslim yang telah bercerai tiga kali.
Permainan ini merujuk pada kata dasar “buta,” yang mengindikasikan
ketidakmampuan melihat. Gambar permainan tradisi Melayu Riau ini melibatkan alat
sederhana, yakni sapu tangan dan melibatkan pembuatan lingkaran di tanah.
Dengan garis tengah sekitar 2 setengah meter sebagai lapangan bermain. Si buta akan
berusaha menangkap pemain dalam lingkar tersebut dan menebak namanya. Apabila
berhasil, maka pemain yang tertangkap akan menjadi si buta.
2. Makanan khas melayu

Masakan Melayu adalah masakan dari etnis Melayu yang dapat ditemukan di Indonesia (di
daerah Pulau Sumatra, dan Kalimantan), Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand Selatan dan
Filipina bagian Selatan. Melayu yang berada di daerah berbeda memiliki hidangan terkenal
yang unik dan special seperti Terengganu dan Kelantan dengan nasi dagang, nasi kerabu dan
keropok lekor, negeri Sembilan yang terkenal dengan hidangan lemak-nya Pahang dan perak
dengan gulai tempoyak mereka kedah terkenal dengan asam laksa gaya utara.

a. Ciri-ciri makanan melayu

 Rasanya yang tidak terlalu manis


 Rasanya tidak terlalu pedas
 Cita rasa melekat dengan rempah-rempah
 Identik dengan penggunaan santan

b. Makna cita rasa

Makna cita rasa khas dalam suatu makanan di anggap sebagai cermin budaya sekelompok
orang penamaannya pun sering di kaitkan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan orang melayu. Orang melayu menjadikan nasi putih sebagai makanan pokok
sehari-hari di lengkapi dengan lauk-pauk dan sayu-mayur sebagai pelahap makanan

c. Pengelompokan makanan

Pengelompokan makanan melayu dibedakan menjadi 4 yang terdiri dari ;

1) Pengelompokan berdasarkan cara memasaknya

 Rebus
Contohnya seperti,pubur,bulda,gulai,ketupat,laksa,rending, lepat, pulot, wajik dan
sebagainya
 Kukus
Contohnya seperti pais, pulot, gabal udang, apam, botok dan lepat.
 Goreng
Contohnya seperti kerupuk, masak asam, kue asidah, cakar ayam, emping, gendang
senturu, dan sebagainya.

2) Pengelompokan berdasarkan peruntukannya

 Harian
Mengelola makanan harian biasanya dilakukan ketika selesai sholat subuh ,
menjelang ashar , menjelang maghrib. Makanan utama dalam harian adalah nasi
dengan lauk pauk serta makanan selingan yaitu kue.
 Upacara
 Dalam upacara dah ritual orang melayu juga membuat makanan harian, dibuat nya
sesuai dengan hari hari tertentu misalnya, hari raya, aqiqah dan isra miraj.

3) Pengelompokan makanan berdasarkan nama yang menarik

 Tepung komak.
 Puteri dua sebilik.
 Dohot kesemak.
 Batang buruk.

4) Pengelompokan makanan berdasarkan pengulangan kata

 Deram-deram
 Epok-epok
 Gonggong
 Otak-otak

5) Makanan popular khas melayu

 Nasi lemak
Nasi lemak mirip dengan nasi uduk.makanan ini diolah dengan cara digoreng
dengan minyak santan dan diberikan lauk-pauk seperti ikan, telur, sambal, dan
kerupuk. Makanan khas melayu ini bisa ditemui di Negara Malaysia.

 Gulai ikan patin


Gulai ikan patin adalah perpaduan antara ikan patin dan kuah gulai kental yang
lezat. Keunikan dari masakan khas riau ini terletak pada penggunaan potongan ikan
patin yang besar.

 Laksa
Mi laksa adalah makanan melayu yang terbuat dari kuah kental dan rempah-
rempah. Makanan ini biasa ditemui di daerah Malaysia dan singapura. Isian mi laksa
sangan beragam , mulai dari tauge, kentang, ikan, hingga telur.

 Asam pedas
Asam pedas adalah masakan khas melayu yang terbuat dari ikan atau seafood.
Makanan ini diolah dengan rempah-rempah dan campuran asam pedas
dikonsumsisaat cuaca dingin.

 Roti jala
Roti jala merupakan makanan khas melayu yang beradaptasi dari unsur india.
Biasanya, roti, ini disuguhkan dengan kari daging. Roti jala biasanya disajikan saat
acara besar seperti lebaran dan acara keluarga.
6) Contoh makanan khas melayu

 Nasi lemak
Nasi lemak mirip dengan nasi uduk. Makanan ini diolah dengan cara di goring
dengan minyak santan dan di berikan lauk-pauk seperti ikan, telur, sambal, dan
kerupuk.
BAB III
PENUTUP
Budaya melayu terutama di provinsi Kepulauan Riau adalah salah saatu contoh keberagaman
yang ada di Indonesia. Setiap budaya memiliki adat istiadat nya masing-masing. Adat dan
Istiadat di setiap daerah tentu saja berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh
beberapa factor yaitu, adanya unsur kearifan lokal dan kebiasaan yang membuat budaya
melayu sangat kental dan penuh makna. Pada adat melayu sendiri memiliki ciri khas tertentu
baik pada kesenian, permainan dan makanan nya.
Bentuk dan jenis kesenian yang menonjol di kepulauan riau ialah seni tari, seni music dan
seni teater. contoh seni tari melayu yaitu tari persembahan, tari zapin, tari malemang, tari mak
yong dan tari tandak. Untuk seni teater contohnya Boria, wayang cecak, makyong, mendu, dan
wayang bangsawan. Sedangkan seni music sendiri seperti gazal, dondang saying, joget, dan
lainnya. Terdapat juga banyak permainan melayu yang sampai saat ini masih anak-anak
mainkan seperti adu buah dara, benteng, bakiak, congklak, boi-boian, gasing, gatrik, ligu,
laying-layang dan lulu cina buta.
Selain Kesenian dan Permainan, masyarakat melayu juga mempunyai makanan khas yang
memiliki cita rasa tersendiri. Ciri khas makanan melayu yaitu mempunyai rasa yang tidak
terlalu manis, tidak terlalu pedas dan Cita rasa melekat dengan rempah-rempah yang Identik dengan
penggunaan santan kelapa.

Anda mungkin juga menyukai