Hipertensi Emergensi,
Topik Kegiatan:
S;
Umur : 71 tahun
Agama : Islam
Alamat : Poriaha
keluhan nyeri pada kepala dan tengkuk yang dialami sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit, dan memberat hingga hari ini. Pasien merasa lemas sudah ± 2 hari ini.
Pasien juga merasakan mual, yang disertai penurunan nafsu makan, riwayat muntah
tidak ada. Nyeri pada seluruh tubuh tidak ada, riwayat batuk dan flu tidak ada, sesak
Merokok (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis :
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), Pupil : isokor (3mm/3mm),
Pulmo
Jantung
Abdomen
Perkusi : Timpani
Ekstremitas : Akral hangat , edema (-/-), capilary refill <2detik, deformitas (-)
Nadi : 78x/menit
Suhu : 36,2ºC
RR : 18x/menit
Sp O2 : 96%
BB : 52kg
TB : 155cm
O;
- Krisis hipertensi merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai oleh tekanan darah yang sangat tinggi
sistole ≥180 mmHg dan/atau diastole ≥120 mmHg dengan kemungkinan akan timbulnya atau telah
terjadi kelainan organ target. Pada umumnya krisis hipertensi terjadi pada pasien hipertensi yang tidak
atau lalai memakan obat anti hipertensi. Sedangkan, hipertensi emergensi didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan darah sistolik >180 mmHg atau diastolik > 120 mmHg secara mendadak
disertai kerusakan organ target. Pada kondisi klinis ini terjadi kerusakan organ diperantarai hipertensi
(hypertensive mediated organ damage) yang mengancam nyawa, sehingga memerlukan intervensi
penurunan tekanan darah segera dalam kurun waktu menit/jam dengan obat- obatan intravena.
Normal apabila sistolik < 120 mmHg dan diastolic < 80 mmHg
Pre Hipertensi apabila sistolik 120-139 mmHg dan diastolic / 80-89 mmHg
Hipertensi stadium I apabila sistolik 140-159 mmHg dan diastolic / 90-99 mmHg
Hipertensi stadium II apabila sistolik 160 mmHg dan diastolic / 100 mmHg
- Etiologi Hipertensi
Faktor penyebab hipertensi yaitu terdapat perubahan vaskular, berupa disfungsi endotel, remodeling,
dan arterial stiffness. Namun faktor penyebab hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi masih belum
dapat dipahami. Diduga karena terjadinya peningkatan tekanan darah secara cepat disertai peningkatan
resistensi vaskular. Peningkatan tekanan darah yang mendadak ini akan menyebabkan jejas endotel dan
nekrosis fibrinoid arteriol sehingga membuat kerusakan vaskular, deposisi platelet, fibrin dan kerusakan
fungsi autoregulasi.
- Penatalaksanaan
Manajemen penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi urgensi tidak membutuhkan obat-
obatan parenteral. Pemberian obat-obatan oral aksi cepat akan memberi manfaat untuk menurunkan
tekanan darah dalam 24 jam awal Mean Arterial Pressure (MAP) dapat diturunkan tidak lebih dari 25%.
Pada fase awal standard goal penurunan tekanan darah dapat diturunkan sampai 160/110 mmHg.
Penggunaan obat-obatan anti hipertensi parenteral maupun oral bukan tanpa risiko dalam menurunkan
tekanan darah. Pemberian loading dose obat oral anti hipertensi dapat menimbulkan efek akumulasi
dan pasien akan mengalami hipotensi saat pulang ke rumah. Optimalisasi penggunaan kombinasi obat
oral merupakan pilihan terapi untuk pasien dengan hipertensi urgensi.
A;
Krisis hipertensi ditandai dengan peningkatan tekanan darah akut dan sering berhubungan dengan
gejala sistemik yang merupakan konsekuensi dari peningkatan darah tersebut. Ini merupakan komplikasi
yang sering dari penderita dengan hipertensi dan membutuhkan penanganan segera untuk mencegah
P;
- IVFD RL 20 gtt/i
- Captopril Tab 3 x 25 mg
- Amlodipine Tab 1 x 10 mg
- Sucralfat Syr 3 x CI