Anda di halaman 1dari 50

RIVER TRAINING

Sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat


penting, yang memberikan banyak manfaat, tetapi juga dapat
menimbulkan ancaman bagi kehidupan manusia.
Berbagai cara pemanfaatan sungai dan lahan di sekitarnya,
seperti pertanian, perikanan, irigasi, pembangkit tenaga listrik,
transportasi, dan lain-lain. \
Usaha pengamanan terhadap bahaya sungai, seperti
pengendalian banjir, pencegahan, perlindungan dan
penanggulangan kerusakan sarana dan prasarana akibat
aliran sungai terus dilakukan untuk kesejahteraan umat
manusia.
Pengertian Sungai
Definisi sungai berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 38
tahun 2011 mengenai Sungai : "
Sungai adalah alur atau wadah air
alami dan/atau buatan berupa
jaringan pengaliran air beserta air
di dalamnya, mulai dari hulu
sampai muara, dengan dibatasi
kanan dan kiri oleh garis
sempadan. "
Pada kenyataannya sungai
merupakan torehan di permukaan
atau di bawah permukaan bumi, yang
merupakan wadah dan penyalur
aliran air dan material yang
dibawanya, dari bagian hulu ke
bagian hilir secara alamiah dan dapat
bermuara ke sungai lain, danau atau
laut atau masuk ke dalam tanah di
tengah perjalanannya.
Sungai dalam fungsinya secara alamiah
selalu mencari keseimbangan, sehingga
berubah baik dalam ruang ataupun
waktu.
Sebuah sungai dikatakan telah mencapai
keseimbangan dinamis apabila secara
rata-rata dalam jangka waktu dan jarak
tertentu sungai tidak mengalami
perubahan. https://encrypted-
tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQBBGbgkwINfvqCGOLYlgrqDeaxmGQJeQFb0mjVIAp
4BBs_KkGHFg&s

Fenomena alam dan aktivitas manusia


dapat menyebabkan gangguan pada
keseimbangan sungai yang
mengakibatkan perubahan-perubahan
pada karakteristik sungai.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat lambat laun mengakibatkan perubahan sifat-sifat
alamiah sungai antara lain:
1) tanggul-tanggul yang dibangun untuk menanggulangi
bahaya banjir, telah mengakibatkan berkurangnya fungsi
bantaran sungai sebagai peredam puncak banjir;
2) usaha normalisasi sungai dengan cara meluruskan atau
mempersempit saluran bertujuan untuk mengurangi luas
daerah genangan banjir atau memperbaiki alur pelayaran;
3) bendungan dan bendung dibangun dalam usaha untuk
menyadap air sungai yang dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan;
4) air limbah makin banyak dibuang ke sungai, sehingga
kelestarian lingkungan sungai sebagai ekosistem makin
terganggu;
5) penggundulan hutan yang tidak dikendalikan telah
mengakibatkan bertambahnya jumlah volume angkutan
sedimen dan memperbesar aliran air permukaan.
sehingga menimbulkan beberapa masalah antara lain:
1) pengendapan pada suatu ruas sungai dan
penggerusan pada ruas sungai lain;
2) pencemaran air sungai dan terganggunya ekosistem di
sekitar sungai;
3) kondisi batas beberapa bangunan yang telah dibangun
berubah, antara lain sehubungan dengan degradasi
yang terjadi pada sungai atau agradasi yang terjadi
pada saluran;
4) sejalan dengan perkembangan perubahan ini, timbul
dampak dan pengaruh timbal balik yang memerlukan
beberapa tindakan pengamanan.
Oleh karena itu, pengaturan kondisi alamiah
tersebut perlu diprediksi dengan lebih baik dan
seksama agar dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat, termasuk mengurangi dampak
negatif yang ditimbulkannya.
Selanjutnya, untuk melakukan prediksi ini
dibutuhkan pengetahuan yang mendalam
terhadap sifat-sifat dan beberapa perbedaan
proses yang mempengaruhi terbentuknya suatu
sistem sungai.
FUNGSI
FUNGSI DAN PEMANFAATAN SUNGAI

Secara alamiah suatu sungai mempunyai beberapa fungsi, antara lain:


1) sebagai wadah alam untuk menampung air dari daerah alirannya dan kemudian
mengalirkannya secara gravitasi ke daerah yang lebih rendah sampai dengan ke laut
sebagai komponen pengaliran air permukaan dalam siklus hidrologi;
2) mengangkut hasil erosi sedimen berupa lumpur, pasir, kerikil dan batu dari daerah
tangkapan dari hulu sungai ke hilir;
3) menyalurkan bahan-bahan yang terlarut dalam aliran sungai;
4) pada daerah yang beriklim subtropis, sungai juga berfungsi mengangkut es;
5) sebagai tempat hidup biota air, yang meliputi fauna ikan, burung, serangga, dan flora
tumbuh-tumbuhan air;
6) mengangkut dan membawa air buangan alamiah dari daerah aliran, terutama benda
apung berupa dahan dan sampah.
FUNGSI
Pengaliran Air Sebagai Bagian dari Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi
menentukan
pengaliran dari air
melalui proses
evaporasi dari laut
dengan presipitasi,
evapotranspirasi,
infiltrasi, aliran air
tanah dan aliran
permukaan untuk
kembali ke laut lagi.

air yang mengalir di sungai-sungai dapat berasal dari


mata air, air permukaan, air tanah, air hujan maupun es
yang mencair
FUNGSI
Pengangkutan Produksi Erosi

Pegunungan yang terletak pada daerah ruas atas sungai,


lambat laun akan mengalami proses penurunan
sehubungan dengan cuaca dan erosi. Proses ini
dinamakan pengikisan.
Selanjutnya terjadi mekanisme timbal balik yang baik
bekerjanya antara proses pembentukan gunung
sehubungan dengan geologi dan proses yang cenderung
mengikis gunung sehubungan dengan cuaca. Selama
terjadinya proses pengikisan, maka terbentuk produksi
pengikisan yang lepas dan berpengaruh berupa batu
bongkah, kerikil, pasir, lumpur dan lempung.
Produksi ini akan masuk ke dalam sungai dan terangkut
oleh aliran air. Dengan demikian, akan dapat dibedakan
antara ruas sungai di mana produksi pengikisan terjadi, ke
mana produksi ini terangkut, dan di mana diendapkan.
FUNGSI
Pelarut Zat Kimia
Air secara alamiah melarutkan berbagai bahan larutan biotik, abiotik dan zat kimia/polutan,
karena air merupakan pelarut serba guna. Hampir semua zat kimia pada tingkat tertentu dapat
dilarutkan dalam air. Air hujan biasanya mengandung zat-zat kimia yang terlarut di udara pada
saat turunnya hujan. Sesudah air hujan jatuh ke tanah akan bercampur dengan zat organik
maupun anorganik dan mengalir ke hilir sebagai aliran sungai.

Tempat Hidup Tumbuhan dan Biota Air -


Ekosistem
Sungai merupakan salah satu bagian terbesar
dari tempat hidup tumbuhan dan biota air (di
samping danau - untuk air tawar dan laut - untuk
air asin). Sifat air sungai yang selalu mengalir
dengan kondisi alamiah yang bervariasi baik
kedalaman, kekeruhan atau parameter lain
merupakan kondisi yang sesuai untuk fauna
maupun flora di sungai.
FUNGSI

Mengangkut Air Buangan/kotoran Alamiah


Sungai merupakan tempat buangan alamiah di
daerah pengalirannya, terutama benda apung dan
melayang, antara lain:
• pohon atau batang pohon yang mati yang
berasal dari daerah di sekitarnya;
• tumbuhan yang tumbang akibat erosi tebing;
• daun kering yang gugur atau dahan yang
tumbang dari tebing sungai.
Benda-benda apung ini kadang-kadang merusak
bangunan air yang ada di sungai, jembatan,
bendung atau membahayakan pelayaran.
MANFAAT

Pemanfaatan Sungai

Pemanfaatan sungai untuk berbagai kepentingan, antara lain:


1) sebagai sumber air;
2) sebagai sumber material;
3) pembangkit tenaga (kincir air, turbin, tenaga listrik);
4) sebagai sarana transportasi air yang relatif mudah dan murah;
5) sebagai sarana sumber air perkebunan dan peternakan;
6) sebagai sarana perikanan;
7) sebagai sarana drainase;
8) sebagai sarana sanitasi;
9) sebagai penggelontoran air limbah/industri perkotaan dan industri;
10)sebagai sarana olahraga, rekreasi dan pariwisata air.
11)sebagai batas wilayah.
MANFAAT

Pemanfaatan ini dapat diklasifikasikan


menjadi:
• pengambilan air: air yang diambil
dimanfaatkan seluruhnya atau sebagian
dikembalikan ke sungai;
• volume air tetap: tidak memerlukan
pengambilan air, tetapi dengan
pemanfaatan di tempat;
• air mengalir: pemanfaatan aliran sungai
tanpa menyadap airnya, hanya
mengambil manfaat lain, misal tenaga
potensial, kapasitas pelarutan.
MANFAAT
Sumber air
Pemanfaatan air sungai sebagai
sumber air, dapat digunakan untuk
keperluan irigasi, air minum, industri,
penggelontoran kota dan sebagainya.
Karena air yang diambil tidak dapat
dimanfaatkan lagi, maka jumlah
pengambilannya harus dipertimbangkan
terhadap kebutuhan air di sungai bagian
hilirnya, kecuali untuk pengambilan yang
sebagian akan dikembalikan ke sungai
lagi, antara lain untuk penggelontoran
kota.
Sumber material
Badan sungai yang berupa batuan dan tanah
dapat dimanfaatkan sebagai sumber material
bahan pembangunan - galian golongan C, yaitu
pasir, kerikil, batu atau material lain, yaitu emas,
batu mulia dan sebagainya.

Pembangkit tenaga
Air yang mengalir atau terjun di badan sungai
atau dari badan sungai dapat dikembangkan
tenaga potensialnya menjadi pembangkit tenaga,
yaitu kincir air, turbin, tenaga listrik.

https://encrypted-
tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTaCVLwyifDHtEMPA7X6hi
ntkOrFjuz2LvwsK6fzgnE0zvnPXh1iYLRhPr0b6g2UIPbpjE&usqp=CAU
MANFAAT
Pelayaran
Sungai sebagai sarana transportasi yang relatif
mudah dan murah, sangat tergantung pada
kondisi alam, keperluan, macam angkutan barang
atau penumpang dan ketersediaan moda
angkutan lain yaitu jalan atau kereta api.
Di Indonesia, terutama di luar Pulau Jawa,
banyak sungai besar dimanfaatkan sebagai
sarana transportasi misalnya Sungai Musi di
Sumatera dan Sungai Barito di Kalimantan.
Sungai yang dikembangkan untuk navigasi pada
umumnya memerlukan normalisasi untuk
mengurangi variasi lebar, penyempitan,
pemotongan tikungan atau pembuatan pintu-pintu
pengatur.
MANFAAT
Peternakan dan perkebunan
Pada umumnya bantaran sungai atau tepi-tepi sungai sering
berkembang menjadi daerah peternakan atau perkebunan. Di
Eropa, Amerika dan Afrika, hutan yang ada di bantaran sungai
banyak yang berubah fungsi menjadi padang rumput, sebagai
lahan yang baik untuk makanan ternak atau sebagai daerah yang
subur untuk perkebunan.

Perikanan
Sungai sangat penting dalam usaha perikanan, terutama di
negara-negara yang sedang berkembang, karena ikan merupakan
sumber protein yang balk, terutama bagi penduduk yang hidup di
tepi sungai.

Drainase
Drainase atau pematusan adalah pembuangan kelebihan air.
Pada umumnya sungai merupakan saluran drainase alamiah dari
air yang tidak dapat ditampung sebagai aliran air tanah.
MANFAAT
Sanitasi
Sungai-sungai di negara berkembang kadang-kadang
digunakan sebagai tempat mandi umum atau tempat mencuci
pakaian dan bahkan orang buang air limbah dan sampah
Rekreasi
Apabila kondisi alam memungkinkan, sungai dapat digunakan
sebagai sarana rekreasi, baik di tepi atau di sungai itu sendiri.
Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain: berolahraga, berenang,
berlayar, rekreasi antara lain memancing, berkemah atau
bersantai, berjalan jalan sambil menikmati pemandangan alam
yang indah di tepi-tepi sungai.
Pembuangan air limbah
Dewasa ini sungai sering kali digunakan sebagai tempat
pembuangan air limbah dan sampah, karena cara ini dianggap
lebih murah dibandingkan harus membersihkan atau membuang
ke tempat lain.
MANFAAT

Batas wilayah
Beberapa sungai dimanfaatkan sebagai batas
wilayah, baik teknik atau administratif, mencakup:
• batas wilayah dalam satu negara, batas antar
propinsi; antara lain di Indonesia Sungai Citanduy,
Sungai Cimanuk merupakan batas antara Provinsi
Jawa Barat dan Jawa Tengah dan lain lain.
• batas wilayah antar negara; antara lain Sungai
Meuse di Eropa merupakan batas negara Belanda
dan Belgia, atau Sungai Gangga merupakan batas
negara India dan Bangladesh.
Masalah yang sering timbul dan menyulitkan adalah
terjadinya perubahan sungai sebagai akibat gejala
sungai yang berliku.
Triple Frontier, perbatasan
Argentina, Paraguay, dan
Brasil.
PERMASALAHAN

Permasalahan Sungai
Sungai dengan berbagai aspek perubahannya, kadang merupakan kendala bagi
kehidupan manusia, antara lain:
1) pembawa bencana banjir;
2) pembawa pencemar berupa bahan kimia, sampah, bahan organik lainnya;
3) pembawa aliran lahar dari gunung berapi;
4) penggerusan tebing;
5) perubahan arah aliran sungai dapat mengubah batas suatu wilayah atau daerah;
6) sungai merupakan hambatan bagi transportasi darat, karena harus membuat
jembatan jalan raya dan kereta api atau sungai merupakan hambatan penyaluran
air, karena harus membuat talang dan sifon;
7) pengaruh kelautan, berupa kegaraman, pasang surut, gelombang yang merambat
ke hulu;
8) perubahan morfologi sungai yang menyebabkan kerusakan bangunan air.
KARAKTERISTIK DAERAH ALIRAN SUNGAI

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai :

Daerah aliran sungai (DAS) adalah


suatu wilayah daratan yang merupakan
satu kesatuan dengan sungai dan anak-
anak sungainya, yang berfungsi
menampung, menyimpan, dan
mengalirkan air yang berasal dari curah
hujan ke laut secara alami, yang batas di
darat merupakan pemisah topografi dan
batas di laut sampai dengan daerah
perairan yang masih terpengaruh
aktivitas daratan.
Proses pembentukan suatu sistem sungai sangat dipengaruhi
dan ditentukan oleh karakteristik daerah aliran sungai, antara
lain:
• iklim,
• geologi,
• vegetasi dan
• cuaca dari daerah tangkapannya.

Faktor faktor pengontrol tersebut saling memberikan pengaruh


timbal balik dan mempengaruhi :
• bentuk hidrograf aliran sungai,
• jumlah sedimen yang terangkut,
• karakteristik material dasar dan
• kemiringan lembah
yang merupakan karakteristik sungai dalam sistem tersebut.
• Banyaknya air yang mengalir sebagai aliran air
permukaan tergantung pada iklim dan kondisi
geologi dari daerah tangkapan, baik untuk tipe cadas
maupun daerah pegunungan.
• Faktor yang sangat menentukan adalah vegetasi
dan cuaca, di mana masing-masing juga tergantung
pada iklim dan geologi.
• Keempat faktor ini sangat bervariasi, saling terkait
dan memengaruhi berbagai jenis DAS.
IKLIM GEOLOGI

Karakteristik DAS

VEGETASI CUACA

Q (t) ; V ; “D” ; iv Karakteristik Sungai

Dampak timbal balik variabel-variabel DAS yang


mempengaruhi pembentukan morfologi sungai
(Morisawa, 1985)

Jumlah sedimen yang masuk ke dalam alur sungai tergantung pada


iklim dan kondisi geologi, juga tergantung pada vegetasi dan cuaca
Zona 1 : adalah daerah tangkapan di
mana sebagian besar air terkumpul
dan sebagian besar sedimen
diproduksi untuk selanjutnya dibawa
ke hilir. Di zona ini erosi merupakan
proses yang dominan.
Zona 2 : adalah daerah perpindahan
sedimen di mana hampir seluruh
sedimen yang dihasilkan dari zona 1
dipindahkan ke zona 3 melalui zona
2 ini.
Zona 3 : adalah daerah penimbunan
sedimen sebagai tujuan akhir dari
Sistem fluvial yang diidealisasi angkutan sedimen di mana
(Schumm, 1977) sedimentasi adalah merupakan
proses yang dominan.
• Pembagian antara tiga zona ini
merupakan idealisasi untuk
menyatakan proses yang
dominan pada tiap-tiap zona.
• Pada keadaan yang
sesungguhnya proses erosi
dan sedimentasi terjadi pada
semua zona.

• Zona 1 terutama berkaitan dengan hidrologi dan geomorfologi,


• Zona 2 berkaitan dengan teknik sungai, dan
• Zona 3 berkaitan dengan morfologi daerah pantai
1. Aspek Iklim
Berbagai tipe sungai
sebagian dipengaruhi oleh
perbedaan iklim yang
menonjol, antara lain pada
daerah kering, setengah
https://anugrahramadlan.files.wordpress.com/2014/03/siklushidro.jpg
kering atau lembab. Iklim
juga mempengaruhi proses
pembentukan cadas atau
tumbuh-tumbuhan atau
terjadinya vegetasi.

http://marlimillerphoto.com/images/Dep-41.jpg
2. Aspek Geologi
• Aspek geologi sangat penting dalam proses pembentukan daerah
aliran sungai, antara lain karakter litologi dari cadas (macam material)
termasuk susunannya, pengaruh rekahan dan patahan serta berbagai
deformasi yang lain.
• Proses geologi yang berlangsung masih dapat mempengaruhi DAS,
antara lain letusan gunung berapi atau gempa bumi, yang
mengakibatkan terjadinya longsoran dengan jumlah angkutan sedimen
yang relatif besar dan tiba-tiba masuk ke dalam aliran sungai.
• Tingkat erosi sangat bervariasi tergantung pada keadaan geologi dan
hidrologi. Tingkat erosi berkurang dengan bertambah besarnya DAS.
Nilai maksimum berkisar antara 1 sampai dengan 2 mm per tahun.
3. Aspek Vegetasi

• Vegetasi sangat mempengaruhi karakteristik aliran permukaan dan


jumlah angkutan sedimen.
• Apabila tumbuh-tumbuhan sebagai penutup lapisan tanah rusak,
akan terjadi erosi dan membentuk lapisan tanah yang tidak baik.
• Hal ini akan merugikan petani (karena hilangnya lapisan
permukaan yang subur), juga lebih banyak sedimen yang masuk
ke sungai, sehingga menimbulkan banyak masalah bagi kegiatan
persungaian.
• Erosi tebing dipengaruhi oleh stabilitas lereng.
http://www.votecamejo.com/wp-
content/uploads/2017/10/d.jpg
Pengaruh utama vegetasi, antara
lain:
1) meredam energi yang timbul oleh
jatuhnya hujan;
2) menambah kohesi tanah oleh
akar-akar pohon dan memelihara
kondisi tanah yang baik;
3) mengurangi banyaknya pengaliran
air permukaan dengan
penyimpanan pada lapisan atas;
4) memberikan tahanan pada aliran
permukaan dan mengurangi
kecepatan aliran. https://s1.bukalapak.com/img/11379427
01/w-1000
/Jual_Rumput_Vetiver___Akar_Wangi_P
enahan_Longsor_Tebing_Di_I.jpg
4. Aspek Cuaca

• Karakteristik dari presipitasi dalam ruang maupun waktu, bersama-


sama dengan parameter-parameter lain, menentukan karakteristik
hidrologi dari DAS yang bersangkutan.
• Temperatur mempengaruhi evaporasi dan aliran permukaan air tanah.
• Air memegang peranan yang sangat dominan dalam pembentukan dan
perubahan daerah tangkapan sungai.
• Jumlah sedimen dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti
kemiringan lembah dan daerah, presipitasi tahunan dan lain-lain.
Jumlah sedimen yang besar terjadi pada daerah yang setengah kering
karena terbatasnya lahan oleh tumbuh - tumbuhan.
Bentuk-bentuk Daerah Aliran
Sungai
Bentuk Daerah Aliran Sungai ada
tiga macam:
1. DAS Menjajar Tunggal
▪ puncak debit banjir rendah
▪ waktu konsentrasi banjir
masing-masing anak sungai
berbeda
▪ banjir berlangsung agak
lama
2. DAS Mendaun
▪ anak-anak sungai
menyebar dan
mengumpul ke
satu titik.
▪ puncak banjir di
titik pertemuan
anak-anak sungai
besar,
3. DAS Menjajar Jamak
▪ banjir besar terjadi di hilir
pertemuan sungai-sungai
tunggal.
 Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari tentang
geometri (bentuk dan ukuran), jenis, sifat, dan perilaku
sungai dengan segala aspek perubahannya dalam
matra ruang dan waktu, sehingga sifat dinamik sungai
dan lingkungannya yang saling terkait.

Dalam morfologi sungai dipelajari :


Perilaku hidraulika sungai dan proses pembentukan
sungai yang merupakan suatu agen yang mengubah
permukaan bumi (agent of earth crust change).
Contohnya Yellow Stone National Park yang terjadi
karena dataran yang diiris oleh Sungai Colorado dan
menjadi Dam dengan nama Boulder Dam.
YELLOW STONE PARK
Gaya-gaya yang
menyebabkan
berubahnya permukaan
bumi antara lain gaya
tektonik, yaitu gaya
yang bekerja perlahan-
lahan dalam arah
horizontal, sehingga
membentuk tonjolan-
tonjolan maupun palung.
https://www.travelwyoming.com/sites/default/files/styles/16_9_wide/public/assets/YNP_hero1_v2.gif?itok=
N0SaAXh6&timestamp=1457981209
DVD
BENTUK SUNGAI
Brice (1983), seperti ditunjukkan pada
Gambar sebelah, membagi bentuk
sungai menjadi 4 jenis yang didasarkan
pada :
1. Kelengkungan (sinuosity),
2. Endapan sedimen pada tepi (point
bars),
3. Anyaman (braiding),
4. Percabangan anak sungai
(anabranching).
Sungai sinuous Canaliform mempunyai
ciri-ciri :
 kemiringan yang landai,
 lebar yang relatif sama,
 tidak beranyam, dan kelekukannya
bervariasi dari sedang hingga tinggi.
 Sungainya cenderung sempit dan dalam,
 dengan tebing stabil dan terdiri dari
lempung-lanau.

Sumber: Fluvial Processes in River Engineering (1988, p. 14)


Sungai sinuous point-bar
mempunyai ciri-ciri :
 kemiringan yang lebih
curam dan laju pergeseran
arah lateral di tikungan
yang lebih cepat,
meskipun pada bagian Sumber: Fluvial Processes in River Engineering (1988, p. 16)

lurus masih tetap stabil


untuk perioda yang cukup
lama.
Beberapa sungai tipe ini
memiliki lebar saluran yang
lebih besar pada bagian
tikungan.

https://slideplayer.com/slide/5133808/16/images/11/Sinuosity+
and+development+of+point+bars.jpg
Sungai sinuous braided pada
umumnya memiliki kemiringan yang
lebih curam dibandingkan dengan
sungai jenis point-bar untuk debit
yang sama, yang ditandai dengan
perpindahan ke arah radial yang
lebih cepat.
Beberapa sungai jenis ini
mempunyai muatan material dasar
cukup besar, tetapi dengan sedikit
lempung dan lanau. Point-bar tidak
teratur sejalan dengan https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/35/Waimakariri01_
gobeirne.jpg/1200px-Waimakariri01_gobeirne.jpg

penambangan anyaman sungai.


Sungai nonsinuous
braided adalah sungai
yang sangat beranyam
dengan gerakan lateral
yang tidak progresif dan
tampaknya acak.
Anak-anak sungainya
mempunyai lokasi
pertemuan yang
berpindah-pindah.
MEKANIKA SUNGAI
 Yang dipelajari dalam mekanika sungai meliputi
penggerusan, angkutan atau transport dan
pengendapan.
 Ada 3 azas yang dipakai dalam pembahasan,
yaitu :
A. Azas Perubahan Semesta (the universality of change)

B. Azas Kecepatan Perubahan

C. Azas Sistem Terbuka


a. Azas Perubahan Semesta (the universality of change)
Akibat atau pengaruh luar:
▪ Panas,
▪ Tektonik (gaya yang bekerja pelahan-lahan dalam arah
horizontal),
▪ Gravitasi, batuan mengelinding ke bawah akibat gravitasi,
▪ Vulkanik, semburan dari gunung api,
▪ Gempa,
▪ Isostasi. Di dalam ilmu geologi, kerak bumi mengambang
dan di bawahnya mengalir magma. Kerak bumi pecah dan
kemudian magma menyembur keluar, kemudian terjadi
pelapukan batu,
▪ Penyinaran. Misalnya pada siang hari, batuan pecah dan
kemudian menjadi pasir dan terbawa turun ke sungai-
sungai.
Gaya-gaya eksternal yang mengubah permukaan bumi:
- Perubahan permukaan,
- Pelapukan akibat panas bumi maupun matahari,
- Perubahan geologis.
B. Azas Kecepatan Perubahan
Perubahan yang terjadi dalam waktu singkat atau sangat lambat,
misalnya gunung meletus atau letusan gunung merapi. Dalam
kajian ini dibahas dalam kurun waktu tertentu, diantaranya:
1. Waktu singkat, seolah-olah tidak ada perubahan dalam keadaan
tunak (dianggap tunak karena berlangsung dalam waktu yang
cukup singkat).
2. Waktu keseimbangan, waktu dimana perubahan netto tidak ada
yaitu waktu terjadi keseimbangan antara musim hujan dan
musim kemarau (pengerusan dan pengendapan saling
mengimbangi).
3. Waktu ulang geologi, dimana hal ini berlangsung sangat lama.
C. Azas Sistem Terbuka

 Azas sistem terbuka adalah suatu tata yang


Climate: Geology:
berubah karena pengaruh luar dan dirinya • Rainfall • Topography
• Temperature • Lithology
sendiri. Faktor-faktor pembentuk sungai
diantaranya adalah suku-suku sistem dari
sungai, dimana sungai dan pasu sungai
Vegetation
Soil character
merupakan tata yang terbuka (open system) Land use

yang di dalmnya terjadi interaksi antara


lingkungan dan tata lingkungan (ekosistem).

 Tata/ sistem sungai terdiri dari banyak Discharge Sediment load

komponen atau kisar atau variabel, tata yang


rumit, dimana komponen-komponen tersebut
saling mempengaruhi dan selalu berubah Morphology
Dynamics
terhadap waktu.
 River Training dalam aspek yang lebih luas mencakup
semua pekerjaan rekayasa yang dibangun di atas
sungai untuk memandu dan membatasi aliran ke
saluran sungai.
 Pekerjaan River Training ini digunakan untuk mengontrol
dan mengatur konfigurasi dasar sungai yang
memastikan pembuangan banjir dan muatan sedimen
yang aman dan efektif.
 Menstabilkan dan melatih sungai di sepanjang jalur
tertentu dengan saluran air yang sesuai adalah tujuan
pertama dan terpenting dari river training.

Anda mungkin juga menyukai