Disusun Oleh :
Kelompok 3
PRODI S1 GIZI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA KELUARGA
BEKASI TIMUR
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
mengenai mata kuliah Manajemen Industri Jasa Pangan, dengan judul “Penyelenggaraan
Makanan Institusi Di Asrama”.
Dalam penyusunan ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan yang penulis miliki. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Tri Marta
Fadhilah, S. Pd., M. Gizi selaku dosen mata kuliah. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan seseorang. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang
diharapkan. Untuk itu kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Bagian dari proses penyelenggaraan makanan yang memegang peran penting
adalah pendistribusian makanan. Pendistribusian makanan merupakan serangkaian
kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi, jenis makanan konsumen.
Sistem distribusi makanan tergantung dari jumlah tenaga, peralatan, jarak antara dapur
pusat dan ruangan, kondisi jalan, perlengkapan yang ada dan faktor lainnya (Rusmini
et al., 2020).
Pemberian makanan yang tepat dapat diupayakan melalui
penyelenggaraan makan. Penyelenggaraan makan merupakan rangkaian kegiatan
mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan, termasuk
kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi Prinsip penyelenggaraan makan adalah
menyediakan makanan sesuai dengan macam dan kebutuhan zat gizi, disiapkan
dengan cita rasa yang tinggi, serta memenuhi syarat hygiene dan sanitasi (Rotua,
2017).
1.2 Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui mengenai manajemen sistem penyelenggaraan
makanan institusi di Pondok Pesantren An-Nur, sehingga dengan adanya kegiatan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa.
2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui penyelenggaraan makanan di asrama.
2. Memahami Perencanaan Anggaran, Perencanaan Menu dan siklus menu,
standar makanan beserta prosedurnya pada asrama.
1.3 Manfaat
1. Bagi Pondok Pesantren
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi
dalam meningkatkan pelayanan gizi di Pondok Pesantren An-Nur Kecamatan
Setu, Kabupaten Bekasi .
2. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang penyelenggaraan makanan
pada sebuah institusi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
penting. Bahkan saat ini semakin banyak kita temukan penjaja makanan (food vendors)
yang menyediakan makanan di sepanjang jalan baik di kota maupun di pedesaan,
sehingga mempermudah setiap orang yang membutuhkan makanan setiap saat
b. Sifat penyelenggaraan
Sifat penyelenggaraan makanan kelompok dapat dibedakan sebagai berikut :
1) Penyelenggaraan makanan yang bersifat komersial.
Pada penyelenggaraan makanan yang bersifat komersial,
penyelenggaraan makanan bertujuan untuk memperoleh keuntungan.
Usaha jasa boga kantin, kafetaria, restoran dan warung makan tergolong
penyelenggaraan makanan yang bersifat komersial.
4
2) Penyelenggaraan makanan yang bersifat nonkomersial.
Penyelenggaraan makanan non komersial tidak bertujuan untuk mencari
keuntungan. Penyelenggaraan makanan untuk orang sakit di rumah
sakit, penghuni asrama, panti asuhan, barak militer, pengungsi dan
narapidana tergolong penyelenggaraan makanan bersifat nonkomersial.
5
3. Penyajian Makanan Penyelenggaraan Makanan Asrama
Menurut Moehyi (1992), ada beberapa cara penyajian makanan, baik
dalam penyelenggaraan makanan institusi maupun dalam penyelenggaraan
makanan komersial, yaitu sebagai berikut.
1) Penyajian makanan di atas meja makan
Pelayanan akan menyajiakan makanan yang diperlukan setelah
konsumen duduk di kursi yang tersedia di sekitar meja makan. Dengan
demikian, konsumen tidak mengambil sendiri makanan yang
diperlukannya.
2) Penyajian makanan dengan cara prasmanan
Makanan disajikan kepada konsumen di suatu tempat khusus
dalam jumlah banyak. Makanan ditata letaknya sedemikian rupa, pada
suatu ujung meja biasanya ditempatkan nasi yang diikuti dengan
penenempatan berbagai macam lauk-pauk, sayur-mayur, hidangan
penutup. Konsumen memilih sendiri makanan yang disenangi dan besar
porsi makanan yang dikehendakinya.
3) Penyajian makanan dengan cara kafetaria
Penyajian makanan dengan cara kafetaria memungkinkan
konsumen mengambil dan memilih sendiri makanan yang disukainya.
Akan tetapi berbeda dengan cara prasmanan dalam hal berikut. Ruang
untuk penyajian makanan dibuat dan diatur secara khusus sehingga
waktu konsumen mengambil makanan harus mengikuti urutan tertentu.
6
BAB III
7
kepala dapur. Kepala dapur bertugas membelanjakan semua kebutuhan bahan
makanan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
8
kedalam kulkas. Jika terdapat bahan makanan yang tersisa akan dimasukan
kembali ke lemari pendingin.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penyelenggaraan makan merupakan rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan, termasuk kegiatan
pencatatan, pelaporan, dan evaluasi. Prinsip penyelenggaraan makan adalah
menyediakan makanan sesuai dengan macam dan kebutuhan zat gizi, disiapkan
dengan cita rasa yang tinggi, serta memenuhi syarat hygiene dan sanitasi (Rotua,
2017).
Penyelenggaraan makanan asrama merupakan pelayanan makanan secara terus-
menerus bagi penghuni asrama, di dalam pelayanan makanan tersebut harus memenuhi
tingkat kesehatan agar bisa mengikuti kegiatan-kegiatan pembelajaran maupun
aktivitas fisik lainnya. Tingkat kesehatan tersebut diharapkan dapat dicapai melalui
pencapaian status gizi yang baik. Status gizi yang baik diharapkan dapat diwujudkan
dengan pemberian gizi makanan yang berkualitas yang diselenggarakan oleh
asrama(PGRS, 2013).
4.2 Saran
Disarankan kepada pihak penyelenggara makanan di Pondok Pesantren An Nur untuk
lebih memperhatikan kelengkapan gizi pada menu makanan dan higienitas dalam
pengolahan makanan. Selain itu, menjaga sanitasi dan kebersihan dapur harus
dilakukan demi menjaga makanan terhindar dari kontaminasi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Choiriyah, S., Sholichah, F., & Widiastuti, W. (2021). Sistem penyelenggaraan makan pagi
dan status gizi santriwati Pondok Pesantren Putri Mbah Rumi. Penelitian Gizi Dan Makanan
(The Journal of Nutrition and Food Research), 44(1), 31-44.
Sholichah, F., & Syukur, F. (2020). Sistem Penyelenggaraan Makanan di Pondok Pesantren
Tahfidz. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 1(2), 90-100.
Bakri, B., Intiyati, A., Widartika. (2018). Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi.
Jakarta: Kemenkes RI.
Zainal, A., & Samsulhadi, M. (2022). Islamic Centre Mu’adz Bin Jabal (ICM) sebagai
Preferensi Keagamaan Masyarakat Urban. PUSAKA, 10(1), 20-38.
11
DOKUMENTASI KEGIATAN
12