Anda di halaman 1dari 18

Nama Asisten : Tania Nurul Afifah

Tanggal Praktikum : Senin, 02 Oktober 2023


Tanggal Pengumpulan : Senin, 16 Oktober 2023

PENGUJIAN SANITASI UDARA DAN RUANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Aurelia Benedikta Demira Tobing (240210210032)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022)
7798844, 779570 Fax. (022) 7795780 Email: aurelia21003@mail.unpad.ac.id

ABSTRAK
Ruangan dan udara sangat berkaitan erat dengan keamanan pangan pada
industri pangan. Mikroorganisme dapat berterbangan di udara dengan bebas dan
mengontaminasi bahan pangan. Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui
jumlah dan jenis mikroorganisme yang ada pada ruangan dan udara di gedung
teknologi pangan yang telah diberikan perlakuan berbeda-beda. Pada praktikum
ini menggunakan medium NA, PCA, dan PDA. Hasil yang didapat dari pengujian
sanitasi ruangan, pertumbuhan koloni terbanyak ada pada meja kerja yang
dibersihkan dengan air keran. Pada pengujian sanitasi udara, pertumbuhan koloni
terbanyak ada pada sampel ruangan kamar mandi.
Kata kunci: Kontaminasi, mikroorganisme, ruangan, udara

PENDAHULUAN mengontaminasi bahan pangan


Ruangan merupakan lokasi di
(Hadioetomo, 1998). Menurut Volk
mana suatu bahan pangan akan
& Wesley (1984), mikroorganisme
diolah. Oleh karena itu,
yang ada pada udara bisa melekat
memperhatikan sanitasi ruangan
pada bahan-bahan padat seperti debu,
penting untuk dijaga. Selain itu,
droplet, dan lainnya.
kondisi udara juga perlu untuk
Pada udara terdapat
diperhatikan. Udara tidak terdapat
kandungan campuran gas yang terdiri
mikroflora alami, tetapi
dari nitrogen (23%), oksigen (21%),
mikroorganisme dapat berasal dari
dan gas lainnya (1%). Pada udara
kontaminasi lingkungan sekitar.
juga terdapat debu, bakteri, kapang,
Mikroorganisme dapat berterbangan
khamir, virus, dan lainnya. Udara
di udara dengan bebas dan dapat
bukan medium yang baik bagi

1
pertumbuhan mikroorganisme, tetapi petri kecil dan sedang, gelas ukur,
tetap saja terdapat banyak spatula, dan teko ukur.
mikroorganisme yang bertebaran di Bahan-bahan yang digunakan
udara. Mikroba yang ada di udara pada praktikum kali ini adalah
disebabkan karena adanya aquades, medium Nutrient Agar
pengotoran udara oleh manusia, (NA), dan medium Potato Dextrose
hewan, debu, dan zat-zat organik. Agar (PDA).
Menurut Pelczar (1988), jenis
mikroba yang diluar terutama jenis Persiapan
Bacillus subtilis dapat membentuk Langkah pertama yakni, medium
spora yang tahan akan kondisi dilarutkan, dipanaskan, dan
kering. disterilkan menggunakan alat
Sanitasi makanan diartikan autoklaf pada suhu 121℃ selama 15
sebagai upaya untuk mencegah menit. Pada bagian luat botol
terjadinya pertumbuhan medium yang sudah steril
mikroorganisme patogen pada dibersihkan menggunakan alkohol
makanan yang dapat merusak dan 70%. Meja kerja dan tangan juga
membahayakan kesehatan manusia. disemprotkan menggunakan alkohol
Praktikum kali ini dilakukan 70%. Medium NA dituangkan
pengujian sanitasi udara dan kedalam cawan petri secara aseptis
ruangan. Praktikum ini bertujuan dengan melalukan mulut botol ke api
untuk mengetahui jumlah bunsen terlebih dahulu, kemudian
mikroorganisme yang ada pada suatu dituangkan kedalam cawan petri.
ruangan. Penuangan dilakukan hingga cawan
petri habis lalu cawan petri diberi
METODOLOGI label dengan kode NA. cawa
Alat dan Bahan dibiarkan hingga menjendal di dekat
Alat-alat yang digunakan api bunsen. Cawan kecil yang
pada praktikum kali ini ialah beaker terletak ditengah-tengah cawan
glass, botol schott 500 mL, cawan sedang dituangkan dengan larutan
NA secara aseptis. Penggunaan dua

2
cawan ini disebut dengan metode disiapkan. Cawan petri diletakkan
agar kontak atau rodac. Medium secara terbalik dan dikontakkan
PDA dituangkan kedalam cawan selama ±4 detik pada meja yang
petri secara aseptis. Cawan petri belum dibersihkan, meja dibersihkan
kemudian diberikan kode PDA. dengan lap basah, meja dengan
Cawan dibiarkan menjendal di dekat alkohol 70%, meja dibersihkan
api bunsen. Cawan kecil yang berada dengan karbol, dan meja kerja
di tengah-tengah cawan sedang laminar air flow setelah UV.
dituangkan dengan larutan PDA Selanjutnya cawa berisi medium NA
secara aseptis hingga penuh lalu diinkubasi pada suhu 35℃,
dibiarkan menjendal di dekat api sedangkan cawan berisi medium
bunsen. PDA diinkubasi pada suhu 25℃.
Kedua cawan diinkubasi selama 2-3
Uji Sanitasi Ruangan hari dengan posisi terbalik.
Cawan petri yang sudah diisi Kemudian dihitung koloni yang
dengan medium PDA dan NA tumbuh dengan rumus berikut.

2
2 J . rata−rata koloni 100 cm
Unit koloni/100 cm = x
cawan luas cawan

Uji Sanitasi Udara NA diinkubasi pada suhu 30℃,


Cawan petri berisi medium sedangkan cawan berisi medium
NA dan PDA disiapkan. Kedua tutup PDA diinkubasi pada suhu 25℃.
cawan dibuka selama 30 menit pada Kedua cawan diinkubasi selama 2-3
tempat ruang laboratorium hari. Dihitung koloni yang tumbuh
mikrobiologi pangan, ruang isolasi dan ditentukan kepadatan (densitas)
kultur, laboratorium pendidikan 1, bakteri pada NA dan kepadatan
lobby lantai 1, dan kamar mandi. kapang serta khamir pada PDA
Selanjutnya cawan berisi meidum dengan rumus berikut.

3
J . koloni 60 mnt 2
Densitas= x x luas cawan(cm )
cawan 30 mnt

HASIL DAN PEMBAHASAN pengurangan cemaran yang terdapat


Kebersihan dan higienitas pada bahan pangan (Hariadi &
merupakan syarat utama dalam Dewanti, 2009). Sanitasi lingkungan
mencapai sistem keamanan pangan. dapat berpengaruh pada mutu dan
Selain pekerja, faktor lingkan seperti daya tahan bahan pangan.
udara dan ruangan juga menjadi Dalam pengujian sanitasi
faktor yang dapat mengontaminasi udara dan ruangan digunakan
bahan pangan selama proses medium NA dan PDA. Medium
pengolahannya. Kontaminasi ini Nutrient Agar (NA) merupakan
dapat berasal dari udara, dinding, medium yang dapat digunakan dalam
lantai, langit-langit tempat lokasi menumbuhkan mikroorganisme jenis
pengolahan pangan. Dinding dan bakteri. Medium NA juga digunakan
langit-langit yang bertekstur kasar dalam pertumbuhan mayoritas
dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme heterotrof. Medium
Staphylococcus aureus, sedangkan NA terbentuk dari jaringan hewan,
struktur yang licin dapat menjadi ekstrak daging, ekstrak khamir,
sumber kontaminan apabila tidak NaCl, pepton, dan agar
dibersihkan dan dipelihara secara (Uthayasooriyan et al., 2016). Dalam
teratur. pembuatan medium NA ditambahkan
Oleh karena itu, sanitasi meruapakan pepton agar mikroorganisme cepat
hal penting yang wajib dilakukan tumbuh karena memiliki banyak
dalam proses pengolahan pangan. kandungan N (Dwidjoseputro, 1994).
Sanitasi dilakukan dengan tujuan Akan tetapi, medium Potato
untuk melindungi kesehatan Dextrose Agar (PDA) merupakan
konsumen melalui penghilangan atau medium yang dapat digunakan untuk

4
menumbuhkan kapang dan khamir disterilkan, dibersihkan lagi
karena memiliki pH yang rendah menggunakan tissue yang sudah
yaitu sekitar 4,5-5,6 (Aini & Rahayu, disemprot dengan alkohol 70%. Meja
2015). Medium PDA tersusun dari kerja dan tangan juga dibersihkan
kentang, dekstrosa, dan agar dengan alkohol 70%. Hal ini
(HIMEDIA, 2019). Medium PDA dilakukan bertujuan untuk
memiliki kandungan karbohidrat mensterilkan area kerja dan menjaga
yang cukup yaitu sekitar 20% ekstrak sanitasi agar hasil pengujian yang
kentang dan 2% glukosa sehingga didapatkan tidak terkontaminasi
baik untuk pertumbuhan khamir dan selain dari sampel. Menurut Hafsan
kapang, tetapi kurang baik untuk (2014), sterilisasi dilakukan
pertumbuhan bakteri. bertujuan supaya mikroorganisme
yang tumbuh pada medium tidak
Persiapan terganggu oleh kontaminasi atau
Prosedur pertama diawali mikroorganisme lainnya yang tidak
dengan mempersiapkan medium. diinginkan. Medium NA dituang
Dimana medium dilarutkan, kedalam cawa petri secara aseptis
dipanaskan, dan disterilkan dengan melalukan mulut botol
menggunakan autoklaf pada suhu kedalam api bunsen terlebih dahulu,
121℃ selama 15 menit. Autoklaf baru dituang ke dalam cawan petri.
merupakan pressure cooker yang Penuangan ini dilakukan hingga
efektif dalam membunuh mikroba cawan petri habis, kemudia cawan
dengan melepaskan 686 kalori g−1 petri diberi label dengan kode NA.
uap air pada suhu 121℃. Prinsip Cawan petri dilabeli agar cawan petri
kerja dari autoklaf ini yaitu tidak tertukar. Kemudian cawan
memanfaatkan uap air panas dan dibiarkan menjendal di dekat api
tekanan tinggi sehingga penetrasi uap bunsen. Cawan petri harus selalu
air ke sel-sel mikroba menjadi lebih diletakkan didekat api bunsen agar
optimal dan langsung membunuh menjaga kesterilan.
mikroba (Dewi et al., 2017). Bagian Cawan kecil yang terdapat
luar botol medium yang sudah pada bagian tengah cawan sedang

5
dituang dengan larutan NA secara pengujian sanitasi ruangan ini ialah
aseptis. Penggunaan dua cawan ini PDA dan NA. Cawan petri kecil
disebut sebagai metode agar kontak dimasukkan ke dalam cawan petri
atau rodac. Medium PDA dituang sedang lalu dituangkan medium
kedalam cawan petri secara aseptis. hingga penuh. Tujuan dari
Cawan petri diberi kode PDA. penggunaan cawan petri kecil yang
Cawan dibiarkan menjendal di dekat dimasukkan ke dalam cawan petri
api bunsen. Cawan kecil yang ada sedang adalah supaya medium tidak
pada bagian tengah cawan sedang tumpah dan mencegah kontaminasi.
dituangkan dengan larutan PDA Cawan pteri yang telah diisi medium
secara aseptis hingga penuh lalu PDA dan NA disiapkan. Cawan petri
dibiarkan menjendal di dekat api diletakkan secara terbalik dan
bunsen. Cawan petri kemudian dikontakkan selama ±4 detik pada
diletakkan di dekat api bunsen agar meja yang belum dibersihkan, meja
tetap steril dibersihkan dengan lap basah, meja
dengan alkohol 70%, meja
Uji Sanitasi Ruangan dibersihkan dengan karbol, dan meja
Mikroorganisme pada kerja laminar air flow setelah UV.
ruangan diuji secara kuantitatif. Selanjutnya cawa berisi medium NA
Pengujian ini dilakukan dengan diinkubasi pada suhu 35℃,
metode Replicate Organism Direct sedangkan cawan berisi medium
Agar Contact (RODAC) yaitu PDA diinkubasi pada suhu 25℃.
metode yang dilakukan dengan cara Kedua cawan diinkubasi selama 2-3
membuka tutup cawan petri, hari. Suhu yang digunakan untuk
menempelkan, dan menekan inkubasi merupakan suhu optimal
permukaan media agar di atas mikroorganisme tumbuh.
permukaan yang akan diuji, Berdasarkan hasil pengujian
kemudian media agar diinkubasi dan sanitasi ruangan praktikum kali ini,
pertumbuhan koloni mikroorganisme pada meja yang belum dibersihkan
dihitung (Sri Rahayu, 2018). terdapat 5 koloni mikroorganisme.
Medium yang digunakan pada Pada meja kerja yang dibersihkan

6
dengan air keran terdapat 17 koloni. kesalahan praktikan dimana
Pada meja kerja yang dibersihkan pekerjaan kurang aseptis. Selain itu,
dengan alkohol 70% terdapat 1 penggunaan meja yang berbeda bisa
koloni. Pada meja kerja yang mempengaruhi hasil jumlah koloni,
dibersihkan dengan pembersih lantai karena ada kemungkinan bahwa
terdapat 7 koloni. Menurut penelitian mikroorganisme pada meja yang
Yunanto et al. (2005), alkohol 70% digunakan untuk pengujian dengan
dapat membunuh bakteri gram positif pembersih lantai memiliki
maupun gram negatif. Bakteri yang mikroorganisme yang lebih banyak.
dapat dibunuh oleh alkohol 70% Berdasarkan Tabel 1,
meliputi patogen yang multi drug didapatkan jumlah koloni terbanyak
resistant, Mycrobacterium yakni pada perlakuan meja kerja
tuberculosis, virus, dan jamur yang hanya dibersihkan dengan air
(Yunanto, Hartoyo, & Budiarti, keran, yaitu sebanyak 26,736
2005). Oleh karena itu, sesuai koloni/100 cm2. Dikarenakan untuk
dengan hasil data yang didapat mematikan bakteri penggunaan air
bahwa mikroorganisme pada meja saja tidaklah cukup karena tidak
yang dibersihkan dengan alkohol adanya peran antiseptik ataupun
70% memiliki jumlah koloni yang senyawa kimia yang bersifat
paling sedikit. Meja kerja yang sanitizer untuk membasmi. Selain
dibersihkan dengan air keran itu, air keran mengandung bakteri
memiliki mikroorganisme paling sehingga mencuci tangan hanya
banyak, dikarenakan keran air dapat dengan air mengalir tidak dapat
menjadi reservoir mikroorganisme membersihkan tangan sepenuhnya.
dan menimbulkan risiko kontaminasi Jumlah koloni terendah yakni pada
dan infeksi. Meja kerja yang perlakuan meja yang dibersihkan
dibersihkan dengan pembersih lantai dengan alkohol 70% dengan jumlah
memiliki koloni mikroorganisme 1,573 koloni/100 2
cm . Menurut
lebih banyak dibandingkan dengan Noviansari et al. (2013), alkohol
meja kerja yang belum dibersihkan. memiliki kemampuan denaturasi
Hal ini bisa disebabkan oleh protein, alkohol memiliki aktifitas

7
sebagai bakterisid yang membunuh dengan teknik settling plate yaitu
vegetatifnya. Alkohol yang umum memeperkan cawan petri ke
digunakan dalam mensterilisasi ialah beberapa titik penelitian (Yetty,
alkohol 70%. Mikroba akan 2015). Bakteri yang umum terdapat
mengalami lisis karena di udara yakni bakteri batang
ketidakstabilan tekanan osmosis sel pembentuk spora baik yang bersifat
karena adanya denaturasi dan aerobik maupun anaerobik, bakteri
koagulas protein dinding sel gram negatif, bakteri koki, kapang,
mikroba. Kemungkinan bakteri yang dan khamir.
ada pada ruangan ialah bakteri Cawan petri yang berisi
Escherichia coli dan Pseudomonas medium NA dan PDA disiapkan.
aeruginosa merupakan bakteri yang Tutup kedua cawan petri dibuka
paling umum untuk ditemukan di selama 30 menit pada tempat ruang
lantai. Selain itu, Staphylococcus laboratorium mikrobiologi pangan,
aureus juga sering ditemukan di ruang isolasi kultur, laboratorium
lantai, benda, dan tanah serta bersifat pendidikan 1, lobby lantai 1, dan
patogen bagi manusia (Dewi et al., kamar mandi. Hal ini bertujuan agar
2016). mikroorganisme yang ada pada udara
dapat menempel dan tumbuh pada
Uji Sanitasi Udara agar. Selanjutnya, cawan yang berisi
Uji sanitasi udara dilakukan medium NA diinkubasi pada suhu
secara kuantitatif dimana 30℃, sedangkan cawan berisi
menggunakan metode cawan medium PDA diinkubasi pada suhu
terbuka. Mikroorganisme yang ada 25℃. Kedua cawan diinkubasi
pada udara akan tumbuh pada media selama 2-3 hari. Suhu inkubasi yang
agar yang didiamkan selama digunakan merupakan suhu optimum
beberapa waktu. Partikel udara yang mikroorganisme untuk tumbuh.
mengendap akibat gravitasi akan Pertumbuhan mikroorganisme
menempel pada bagian permukaan diamati dan dihitung densitasnya.
agar. Metode cawan terbuka Perhitungan densitas dilakukan
biasanya dilakukan secara bersamaan dengan tujuan untuk mengetahui

8
banyaknya mikroorganisme yang terhitung lumayan banyak apabila
jatuh pada permukaan medium per dibandingkan dengan hasil koloni
cm2 setiap jamnya. pengujian pada ruangan lain. Hal ini
Berdasarkan hasil pengujian bisa disebabkan karena ruangan
sanitasi udara praktikum kali ini, laboratorium mikrobiologi pangan
pada laboratorium mikrobiologi sering digunakan untuk pengujian
pangan terdapat 36 koloni untuk yang berkaitan dengan mikrobiologi
medium NA dan 30 koloni untuk seperti bakteri, kapang, dan khamir.
medium PDA. Pada ruang isolasi Sehingga jumlah koloni yang
kultur terdapat 11 koloni untuk ditemukan jumlahnya menjadi
medium NA dan 4 koloni pada banyak.
medium PDA. Pada ruang Lab. Udara pada ruang isolasi
Pendidikan 1 terdapat 13 koloni kultur memiliki koloni lebih banyak
untuk medium NA dan 10 koloni pada medium Na dibandingkan
untuk medium PDA. Pada ruang dengan medium PDA. Hal ini
lobby lantau satu terdapat 22 kolonni menunjukkan bahwa udara di ruang
untuk medium NA dan 14 koloni isolasi kultur terdapat lebih banyak
untuk mediuam PDA. Pada kamar bakteri pada udara dan jumlah
mandi terdapat 87 koloni untuk kapang dan khamir sangat sedikit.
meidum NA dan 13 koloni untuk Ruangan ini merupakan salah satu
medium PDA. ruang yang harus dijaga
Udara pada laboratorium kesterilannya karena ruangan ini
mikrobiologi pangan terdapat lebih merupakan ruang transfer yang
banyak koloni pada medium NA digunakan untuk melakukan
dibandingkan dengan medium PDA. inokulasi, isolasi, dan subkultur
Hal ini menunjukkan bahwa udara di (Sugiyato, 2010). Oleh karena itu,
laboratorium mikrobiologi pangan dapat dilihat bahwa koloni yang ada
terdapat lebih banyak bakteri pada pada ruang isolasi kultur tidak
udara dibandingkan dengan kapang sebanyak ruang laboratorium
dan khamir. Koloni yang ada pada mikrobiologi pangan dan toilet.
laboratorium mikrobiologi pangan

9
Udara pada ruang Lab. diperuntukkan untuk masyarakat
Pendidikan 1 memiliki koloni lebih umum yang berkunjung ke suatu
banyak pada medium Na tempat, sehingga pengguna toilet
dibandingkan dengan medium PDA. umum akan sangat beragam dan
Hal ini menunjukkan bahwa udara di senantiasa bergantian. Terutama kran
ruang isolasi kultur terdapat lebih air dan tombol flush pada kloset yang
banyak bakteri pada udara digunakan bergantian oleh banyak
dibandingkan dengan kapang dan orang dapat menjadi media tempat
khamir. Udara pada lobby lantai 1 bakteri hidup (Maryanti, et al.,
memiliki koloni lebih banyak pada 2019). Bakteri yang ada pada toilet
medium Na dibandingkan dengan umum merupakan bakteri yang
medium PDA. Hal ini menunjukkan berasal dari tanah, air, mulut, urin,
bahwa udara di ruang isolasi kultur kotoran, dan kulit manusia (Sari,
terdapat lebih banyak bakteri pada Nurjazuli, & Sulistyani, 2017).
udara dibandingkan dengan kapang Sehingga hal ini bisa menjadi alasan
dan khamir. Banyaknya jumlah mengapa jumlah koloni yang ada
koloni pada lobby, bisa disebabkan pada kamar mandi sangat banyak.
karena lobby merupakan tempat yang Udara yang kotor dan
terbuka dan sering dilalui oleh terkontaminasi oleh mikroorganisme
banyak orang. dapat disebabkan oleh frekuensi
Udara pada kamar mandi pembersihan atau sanitasi ruangan,
memiliki koloni lebih banyak pada ventilasi udara pada ruangan, suhu,
medium Na dibandingkan dengan pendingin udara, droplet, dan
medium PDA. Hal ini menunjukkan sebagainya. Ventilasi merupakan
bahwa udara di ruang isolasi kultur salah stau elemen penting untuk
terdapat lebih banyak bakteri pada ruangan karena memiliki fungsi
udara dibandingkan dengan kapang untuk menggantikan udara kotor.
dan khamir. Mungkin toilet umum Beberapa jenis bakteri patogen yang
terlihat bersih tetapi pada teridentifikasi di udara adalah
kenyataannya mengandung banyak Staphylococcus epidermis,
bakteri dan kuman. Toilet umum Staphylococcus saprophyticus, Alfa

10
streptococcus, dan Beta udara adalah Candida,
streptococcus (Vindrahapsari, 2016). Saccharomyces, dan Paecylomyces
Densitas menyatakan jumlah (Suriawiria, 1985). Kemudian
mikroorganisme yang terdapat pada menurut Lisyatuti (2010), contoh
permukaan agar per cm2 selama satu bioaerosol yang terdapat di udara
jam dengan satuan g/cm2. Dimana 60 seperti bakteri (Legionella,
menit per 30 menit adalah lama Actinomycetes), jamur (Histoplasma,
waktu medium ditempatkan disuatu Alternaria, Pencillium, Aspergillus,
tempat. Kemudian luas cawan Stachybotrys, Alfatoxins), protozoa
didapatkan dengan menggunakan (Naegleria, Acanthamoeba), dan
rumus luas lingkaran yang memiliki virus (Influenza).
9 cm. Berdasarkan Tabel 2,
KESIMPULAN
didapatkan jumlah koloni yang
Berdasarkan hasil pengujian,
paling banyak terdapat pada kamar
perlakuan meja yang belum
mandi. Akan tetapi, jumlah koloni
dibersihkan terdapat 5 koloni.
terendah ada pada perlakuan ruang
Perlakuan meja kerja yang
isolasi kultur. Densitas tertinggi ada
dibersihkan dengan air keran terdapat
pada kamar mandi yakni 11063,79 g/
17 koloni. Perlakuan meja kerja yang
2 2
cm untuk NA dan 1653,21 g/cm dibersihkan dengan alkohol 70%
untuk PDA. Nilai terendah densitas terdapat 1 koloni. Pada meja kerja
ada pada ruang isolasi kultur dengan yang dibersihkan dengan pembersih
2
nilai 1398,8700 g/cm untuk NA dan lantai terdapat 7 koloni. Pada
2
508,6800 g/cm untuk PDA. laboratorium mikrobiologi pangan
Kemungkinan mikroba yang terdapat terdapat 36 koloni untuk medium NA
pada udara ialah kapang Aspergillus. dan 30 koloni untuk medium PDA.
Kapang tersebut merupakan Pada ruang isolasi kultur terdapat 11
indikator pencemaran udara dan koloni untuk medium NA dan 4
dapat menyebabkan pulmonary koloni pada medium PDA. Pada
aspergollosis karena menghirup ruang Lab. Pendidikan 1 terdapat 13
udara yang terkontaminasi. Selain koloni untuk medium NA dan 10
itu, khamir yang biasa terdapat pada koloni untuk medium PDA. Pada

11
ruang lobby lantai satu terdapat 22Dwidjoseputro. (1994). Dasar-Dasar
kolonni untuk medium NA dan 14 Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.
koloni untuk mediuam PDA. Pada Hadioetomo, P.S. !990. Mikrobiologi
kamar mandi terdapat 87 koloni Dasar Dalam Praktek.
untuk medium NA dan 13 koloni Jakarta: Gramedia.
untuk medium PDA. Hariadi, P dan Dewayanti R.H. (2009).
Memproduksi Pangan Yang Aman.
PT. Dian Rakyat. Jakarta
DAFTAR PUSTAKA HIMEDIA. (2019). Potato Dextrose Agar
Aini, N., & Rahayu, T. (2015). Media Specimen Collection and Handling :
Alternatif untuk Pertumbuhan Jamur (Vol. M096)
Menggunakan Sumber KarbohidratMaryanti, R., Suharti, N., & Amir, A.
yang Berbeda. Seminar Nasional XII (2019). Gambaran bakteri pada kran
Pendidikan Biologi FKIP UNS, 861– air dan tombol flush kloset duduk di
866. toilet umum lingkungan Fakultas
Dewi, E. S., El Latifa, S., Fawwarahly, F., & Kedokteran Universitas Andalas
Kautsar, R. (2016). Kualitas tahun 2018. Jurnal Kesehatan
mikrobiologis daging unggas di RPA Andalas, 8(2S), 33-38.
dan yang beredar di pasaran. Jurnal Noviansari, A., Sudarmin, S., & Siadi, K.
Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil (2013). Transformasi Metil Eugenol
Peternakan, 4(3), 379-385 Menjadi 3-(3, 4 Dimetoksi Fenil)-1-
Dewi, T. M., Nurbaity, A., Suryatmana, P., Propanol Dan Uji Aktivitasnya
& Sofyan, E. T. (2017). EFEK Sebagai Antibakteri. Indonesian
STERILISASI DAN KOMPOSISI Journal of Chemical Science, 2(2).
MEDIA PRODUKSI INOKULANSari, P., Nurjazuli, N., & Sulistyani, S.
FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (2017). Analisis Hubungan Dan
TERHADAP KOLONISASI AKAR, Sanitasi Dengan Keberadaan
PANJANG AKAR DAN BOBOT Coliform Fecal Pada Handle Pintu
KERING AKAR SORGUM. Jurnal Toilet Di Tempat–Tempat Umum Di
Agro, 4(1). Kota Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat (Undip), 3(3), 777-786.

12
Sri Rahayu, E. D. (2018). Efektivitas Daun Vindrahapsari, R. T. (2016). KONDISI
FISIK DAN JUMLAH BAKTERI
Mimba (Azadirachta indica A. Juss)
UDARA PADA RUANGAN AC
sebagai Desinfektan Alami terhadap DAN NON AC DI SEKOLAH
DASAR. Skripsi.
Daya Hambat Bakteri Total di Ruang
Volk, Wesley, A., Margaret F.
Penampungan Susu. Gontor
Whleer. 1984. Mikrobiologi
AGROTECH Science Journal, 4(1),
Dasar. Erlangga: Jakarta
47.
Yetty, E. (2015). Studi Morfologi Mikroba
https://doi.org/10.21111/agrotech.v3i
Nosokomial Asal Udara pada Ruang
1.1380.
Unit Transfusi Darah Rumah Sakit
Sugiyato, L. (2010). Pengenalan
(UTDRS) di RSUD Kabupaten
Laboratorium Kultur Jaringan
Provinsi Sumatera Selatan dan
Tumbuhan, Pembuatan Media dan
Pengajarannya di SMA
Metode Sterilisasi. Pelatihan
Muhammadiyah 3 Palembang.
Pembuatan Terarium untuk Guru SD
Universitas Muhammadiyah
Muhammadiyah Kota Daerah
Palembang.
Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta, 1-
Yunanto, A., Hartoyo, E., & Budiarti, L. Y.
9.
(2005). Peran Alkohol 70%,
Uthayasooriyan, M., Pathmanathan, S.,
Povidon-Iodine 10% dan Kasa Peran
Ravimannan, N., & Sathyaruban, S.
Alkohol 70%, Povidon-Iodine 10%
(2016). Formulation of alternative
dan Kasa Kering Steril dalam
culture media for bacterial and
Pencegahan Infeksi pada Perawatan
fungal growth. Der Pharmacia
Kering Steril dalam Pencegahan
Lettre, 8(1), 444–449.
Infeksi pada Perawatan Tali Pusat
Tali Pusat. Sari Pediatri, 7(2).

LAMPIRAN

Tabel 1 . Hasil Pengamatan Sanitasi Ruangan


Jumlah Unit Koloni per
Kel Medium Perlakuan Dokumentasi
Koloni 100 cm2

13
Meja Kerja Belum
2 5 7.863
Dibersihkan

4 Meja Kerja + Air Keran 17 26.736

NA

Meja Kerja + Alkohol


6 1 1.573
70%

Meja Kerja + Pembersih


8 7 11.009
Lantai

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023).

Tabel 2. Hasil Pengamatan Sanitasi Udara


Jumlah
Kel Medium Perlakuan Densitas Dokumentasi
Koloni

14
NA 36 4578.1200

Lab. Mikrobiologi
1
Pangan

PDA 30 3815.1000

NA 11 1398.8700

3 Ruang Isolasi Kultur

PDA 4 508.6800

15
NA 13 1653.2100

5 Lab. Pendidikan 1

PDA 10 1271.7000

NA 22 2797.7400

7 Lobby Lantai 1

PDA 14 1780.3800

9 NA Kamar Mandi 87 11063.7900

16
PDA 13 1653.2100

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023).

Perhitungan Densitas Sanitasi Udara Medium NA


J . koloni 60 mnt
x luas cawan ( cm )
2
Densitas= x
cawan 30 mnt
22
¿ x 2 x 63,585 ¿2797,74 g/cm2
1

Perhitungan Densitas Sanitasi Udara Medium PDA


J . koloni 60 mnt
x luas cawan ( cm )
2
Densitas= x
cawan 30 mnt
14
¿ x 2 x 63,585¿1780,38 g/cm2
1

17
Nama Asisten : Tania Nurul Afifah
Tanggal Praktikum :
Tanggal Pengumpulan : Senin, 16 Oktober 2023

18

Anda mungkin juga menyukai