Makalah Kimia Analitik Izhaq Suhardi Gravimetri
Makalah Kimia Analitik Izhaq Suhardi Gravimetri
ANALISIS GRAVIMETRI
OLEH:
IZHAQ SUHARDI
D061231044
GOWA
2024
I
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sehingga
masih diberi kesempatan dalam menyelesaikan makalah “Mata Kuiah Kimia
Analitik” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Selama menyusun pembukuan ini terdapat beberapa hambatan dan
kesalahan dikarenakan masih kurangnya ilmu pengetahuan dan pengalaman
penulis. Penulis sangat sadar bahwa pembukuan yang saya susun masih kurang
dari kata sempurna. Penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari salah.
Kritik dan saran dari pembaca sangat membantu saya dalam membuat makalah
yang membangun agar makalah yang saya buat ini sesuai dengan apa yang
diinginkan.
Penulis
II
Daftar Isi
III
BAB I
PENDAHULUAN
Kimia analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan
cara-cara melakukan analisis kimia baik kualitatif maupun kuantitatif. analisis
kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif berhubungan dengan apa yang
terdapat dalam sampel sedangkan analisis kuantitatif berhubungan dengan berapa
banyaknya zat dalam sampel. Untuk analisis kuantitatif, tipe analisis dapat
dikelompokkan berdasarkan sifat informasi yang dicari, ukuran sampel dan
proporsi konstituen yang ditetapkan.
Dalam mepelajari kimia analitik terdapat cabang ilmu yang akan di bahas
salah satunya yaitu Gravimetri. Gravmetri sendiri merupakan proses isolasi dan
pengukuram berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari
penentuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal
senyawa murni stabil yang dapat di ubah menjadi bentuk yang dapat di timbang
dengan teliti. Selain itu gravimetri juga merupakan pemeriksaan jumlah zat paling
tua dan paling sederhana di bandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya.
Tahap pengukuran pada metode Gravimetri adalah dengan penimbanagan.
Analisisnya secara fisik di pisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu
maupun dari pelarutnya. Pengendapan merupakan teknik yang meluas
penggunaanya untuk memisahkan analitik dari komponen lainnnya. Analisa
gravimetri merupakan suatu cara analisa kimia kuantitatif yang di dasarkan pada
prinsip penimbangan berat yang di dapat dari proses pemisahan analit zat - zat
lain dengan metode pengendapan. Zat yang telah di endapkan ini di saring dan di
keringkan serta di timbang dan di usahakan endapan itu terus semurni mungkin
untuk memisahkan endapam tersebut maka sangat di butuhkan pengetahuan dan
teknik yang cukup dari seorang peneliti.
Pada praktiknya metode yang sangat berpengaruh yaitu metode pengendapan
dan metode evolusi. Dimana metode gravimetri membutuhkan waktu atau
1
memakan waktu yang cukup lama, adanya zat pengotor pada konsituen dapat di
uji dan bila pelu faktor - faktor pengoreksi dapat di lakukan.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk :
1. Dapat mengetahui pengertian dari analisis gravimetri
2. Dapat mengetahui pemisahan unsur dari gravimetri.
3. Dapat mengetahui Peranan analisis gravmetri dalam kimia modern.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis Gravimetri adalah proses isolusi dan pengukuran berat suatu unsur
atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan ini meliputi transformasi
unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera di ubah menjadi bentuk
yang dapat di timbang dengan teliti. Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat
dengan cara penimbangan hasil reaksi pengendapan. Gravimetri merupakan
pemeriksaan jumlah zat yang palinng tua dan paling sederhana di bandingkan
dengan cara pemeriksaan kimia lainnnya. Kesederhanaan itu kelihatan pada
jumlah zat yang di temukan dengan cara menimbang langsung masa zat yang
yang di pisahkan oleh zat - zat lain.
Gravimetri adalah metode analisis kualitatif unsur atau senyawa berdasarkan
bobotnya yang di awali dengan pengendapan dan di iikuti dengan pemisahan dan
pemanasan endapan serta di akhiri dengan penimbangan. Adapun tahap - tahap
yang di lakukan pada analisis Gravimetri adalah :
1. Pelarutan sampel
2. Pembentukan endapan dengan penambahan pereaksi pengendap secara
berlebih agar semua senyawa atau unsur di endapkan oleh pereaksi.
3. Penyaringan pengendapan.
4. Pencucian endapan, dengan cara menyiram endapan di dalam penyaring
dengan larutan tertentu.
5. Pengeringan endapan sampau mencapai batas konstan.
6. Penimbangan endapan.
Selain itu dalam analisis Gravimetri di butuhkan juga beberapa syarat untuk
mencapai keberhasilan dianntaranya unsur dan senyawa yang di gunakan harus
terendapkan sempurna, bentuk endapan di timbang harus sesuai dengan rumus
molekulnya dan endapan yang di peroleh harus dalam keadaan murni serta mudah
dalam proses penimbangannya.
3
2.2 Metode Pemisahan Dalam Analisis Gravimetri
1. METODE PENGENDAPAN
Gravimetri Pengendapan
4
suatu sampel dimana semakin besar (Jernih) maka semakin besar endapan
yang terjadi.
Umumnya pengendapan di lakuakan pada larutan yang panas dan memilki suhu
yang tinggi selain itu pengendapan di lakukan dalam kondisi encer dan jernih.
Ada beberapa faktor yang dapat mengakibatkan pengotoran endapan pada analisi
Gravimetri, antara lain : koprepisasi, Larutan padat, absorsi, oklusi dan
posprespitasi.
1. Koprepisasi adalah ikut mengendapnya dua atau lebih zat pada waktu yang
Sama
2. Larutan padat adalah Dua zat padat yang larut satu sama lain dan membentuk
larutan padat.
3. Adsorpsi adalah permukaan pertikel endapan terdapat gugusan aktif yang
dapat menarik dan mengangkat zat yang sebenarnya tidak dapat mengendap
4. Oklusi adalah ikut mengendapnya kotoran yang terperangkap di bagian
dalam dari partikel endapan.
5. Pospretisasi adalah endapan semula kotor dan seterusnya kotor.
Pemurnian endapan
5
dilakukan dengan menambahkan pereaksi organik. Karena senyawa senyawa
organic tersebut mempunyai berat molekul yang besar, muka dapat ditentukan
sejumlah kecil ion dengan pembentukan endapan dalam jumlah yang besar.
Endapan organic yang baik harus mempunyai sifat spesifik. Endapan yang
terbentuk oleh pereaksi organic, dikeringkan atau dibakar dan dtimbang sebagai
oksidanya. Selektivitas (pemilikan optiman reaksi tercapai dengan mengawasi
variable-variabel seperti konsentrasi pereaksi, pH larutan dan penggunaan reagen
pelindung untuk mengurangi gangguan ion-ion asing Pereaksi organic yang
banyak digunakan adalah pereaksi pembentuk kheat (endapan ). Bila ligan
polifungsional dapat menempati lebih dari dua posisi koordinasi ion pusat logam,
maka terbentuk senyawa koordinasi dengan struktur cincin yang diseebut sebagai
khelat.
2. METODE EVOLUSI
Metode evolusi didasarkan atas penggapan komponen zat uji dengan cara
pemunasan. Berarti komponen yang menguap adalah perbedaan dari berat
penimbangan zat uji sebelum dan sesudah pengsapan. Cara yang sederhana ini
sering digunakan untuk penetapan kadar air dari zat uji dengan pemanasan pada
105° C sampai 110° C, dan penetapan CO: dengan pemijaran pada suhu yang
lebih tinggi.
Misalnya, susut pengeringan natrium klorida ditetapkan dengan
mengeringkan sejumlah zat uji dalam oven pada 105° C hingga diperoleh bobot
tetap. Kadar abu suatu simplisia ditetapkan dengan mengabukan zat uji dalam
tanur listrik (mafflefurmance) hings bobot tetap.
3. METODE PENYARINGAN
Dengan cara ini komponen zat uji disaring dengan pelarut spesifik. Sari yang
diperoleh kemudian diumpkan hingga bobot tetap. Cara ini cocok apabila teknik
6
isolasi sederhana, konsentrasi zat aktif cukup tinggi dan zat aktif yang diperoleh
harus marni atau maalah dimunikan. Contoh penetapan dengan cara ini antara lain
penetapan alkaloid atau zat aktif dari sediaan firmasi preparat galenik, misalnya
penetapan kadar Colchicine, Luminal dan Natrium.
4. METODE ELEKTROGRAVIMETIK
Metode ini di dasarkan pada perlapisan zat pada sebuha elektroda melalui
proses elektrolisa. Berat lapisan yang merupakankomponen zat uji yang di
tetapkan adalah selisih dari penimbangan elektroda (kering) sebelum dan sesudah
elektrolisa.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
8
Daftar Pustaka