Anda di halaman 1dari 2

1. Keadilan menurut konsep Thomas Aquinas adalah kesetaraan.

Menurutnya
keadilan terkait mengenai apa yang seharusnya diterima oleh seseorang menurut
suatu kesamaan proporsional. Dalam sidang yang dilakukan secara virtual itu majelis
hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis terhadap dua terdakwa
Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis, masing-masing dua tahun dan satu tahun
enam bulan penjara. Keduanya juga dihukum membayar biaya perkara masing-
masing Rp 5 ribu.

2. Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan pidana penjara


paling lama empat tahun. Jika perbuatan itu mengakibatkan luka-luka berat, yang
bersalah dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 355 ayat (1) KUHP:“Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana
terlebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.”
Jika melihat akibat hukum yang ditimbulkan oleh perbuatan Terdakwa, tuntutan
hukuman 1 tahun penjara kepada Terdakwa jelas tidak sebanding dengan
penderitaan korban yang mengalami cacat permanen pada mata kirinya akibat
disiram air keras. Bujug buneng… Hukuman 1 tahun penjara sih kelas pelaku
kecelakaan lalu lintas kategori ringan, Malih! (lihat Pasal 310 s/d Pasal 311 UU No.
22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan).Dalam persidangan, JPU menilai
perbuatan Terdakwa tidak memenuhi unsur-unsur dakwaan primer soal
penganiayaan berat dalam Pasal 355 ayat (1) KUHP. Oleh karena itu, JPU hanya
menuntut Terdakwa dengan dakwaan subsider, yakni Pasal 353 ayat (2) KUHP jo
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Alasannya, cairan asam sulfat yang disiram Terdakwa
tidak disengaja mengenai mata korban. Jaksa menyebut Terdakwa tidak ingin
menyiramkan air keras ke bagian wajah korban. Menurut jaksa, Terdakwa hanya
ingin menyiramkan air keras ke badan korban untuk memberikan pelajaran. Berikut
pernyataan JPU yang dikutip oleh pelbagai media:
“Bahwa dalam fakta persidangan, terdakwa tidak pernah menginginkan melakukan
penganiayaan berat. Terdakwa hanya akan memberikan pelajaran kepada saksi
Novel Baswedan dengan melakukan penyiraman air keras ke Novel Baswedan ke
badan, namun mengenai kepala korban. Akibat perbuatan terdakwa, saksi Novel
Baswedan mengakibatkan tidak berfungsi mata kiri sebelah hingga cacat permanen.”
3. Hukum sebagai sosial kontrol, sosial engineering dan soasial welfare Berperan
aktif sebagai sesuatu yang dapat menetapkan tingkah laku manusia yang
menyimpang terhadap aturan hukum. Sehingga hukum dapat memberikan sanksi
atau tindakan terhadap si pelanggar. Dalam proses perubahan masyaraka di
manapun senantiasa terjadi, apalagi dalam kondisi kemajuan yang menuntut
perlunya perubahan-perubahan yang relatif cepat dan memperlancar proses
interaksi sosial sehingga terwujudlah masyarakat yang harmonis, aman dan
sejahtera (baldatun toyyibatun warabbun ghafur). Hukum bisa berjalan dengan baik
diperlukan adanya sosialisasi terhadap hukum dan harus ditegakkan seadil-adilnya.
Karena hal tersebut menyebabkan masyarakat seringkali main hakim sendiri dalam
menyelesaikan kasus-kasus yang dihadapinya sehingg perlu kiranya mengembalikan
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan penegakan hukum.

Anda mungkin juga menyukai