Anda di halaman 1dari 10

1.

Bagaimana pendapat saudara terhadap suatu pendapat


yang menjelaskan bahwa sebuah organisasi harus memiliki Visi,
Misi, Tujuan dan Sasaran (VMTS)? Apa manfaat keberadaan
VMTS bagi aktivitas manajemen organisasi? Hal apa saja yang
dapat diturunkan dari VMTS sebuah organisasi, yang
diperkirakan dapat meningkatkan efektivitas ketercapaiannya.
1. Saya setuju bahwa sebuah organisasi harus memiliki Visi, Misi, Tujuan, dan
Sasaran (VMTS). 2. Manfaat keberadaan VMTS bagi aktivitas manajemen organisasi
antara lain: memberikan arah dan tujuan yang jelas, meningkatkan koordinasi antar
bagian, memudahkan pengambilan keputusan, dan meningkatkan motivasi karyawan.
3. Dari VMTS sebuah organisasi, yang dapat meningkatkan efektivitas
ketercapaiannya antara lain: strategi pencapaian, alokasi sumber daya, pengukuran
kinerja, dan evaluasi.
【Penjelasan】: 1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) adalah komponen penting
dalam sebuah organisasi. Visi memberikan gambaran umum tentang apa yang ingin
dicapai oleh organisasi di masa depan. Misi menjelaskan tujuan dasar organisasi dan
bagaimana organisasi akan mencapai visinya. Tujuan adalah hasil spesifik yang ingin
dicapai dalam jangka waktu tertentu. Sasaran adalah langkah-langkah khusus yang
akan diambil untuk mencapai tujuan tersebut. 2. Dengan adanya VMTS, manajemen
organisasi dapat memiliki arah yang jelas dalam pengambilan keputusan. Hal ini
memudahkan koordinasi antar bagian dan memastikan semua pihak memiliki
pemahaman yang sama tentang apa yang ingin dicapai. Selain itu, VMTS juga dapat
meningkatkan motivasi karyawan karena mereka tahu apa yang diharapkan dari
mereka dan bagaimana mereka dapat berkontribusi untuk mencapai tujuan tersebut. 3.
Dari VMTS, organisasi dapat menurunkan strategi pencapaian yang spesifik, alokasi
sumber daya yang tepat, pengukuran kinerja yang sesuai, dan evaluasi yang
berkelanjutan. Semua ini dapat meningkatkan efektivitas ketercapaian VMTS.
Jelaskan

2. Kondisi usaha saat ini lebih


dipengaruhi oleh persaingan yang
semakin ketat yang diperparah dengan
perubahan yang terjadi dengan sangat
cepat, kondisi ini sering disebut dengan
kondisi yang bersifat VUCA (volatile,
uncertainty, complex dan ambigu); hal
tersebut yang mendorong perusahaan
atau instansi mana pun untuk beradaptasi
dengan perubahan; dalam kondisi
VUCA, bagaimana strategi perusahaan
untuk beradaptasi? Siapa yang
seharusnya dijadikan mitra strategis
perusahaan untuk melakukan berbagai
perubahan dalam beradaptasi dengan
perubahan tersebut? Mengapa demikian?
Jelaskan
【Jawaban】: Strategi perusahaan untuk beradaptasi dalam kondisi VUCA meliputi:
1) Fleksibilitas dalam pengambilan keputusan, 2) Peningkatan komunikasi dan
kolaborasi antar tim, 3) Investasi dalam teknologi dan inovasi, 4) Pelatihan dan
pengembangan karyawan, 5) Membangun budaya adaptif dan belajar. Mitra strategis
yang seharusnya dijadikan oleh perusahaan untuk melakukan berbagai perubahan
dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut adalah tim manajemen senior,
karyawan, dan pemangku kepentingan eksternal seperti pelanggan, pemasok, dan
komunitas. Alasan mengapa demikian adalah karena mereka memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan perspektif yang berbeda yang dapat memberikan solusi kreatif dan
inovatif untuk menghadapi tantangan VUCA.
【Penjelasan】: Kondisi VUCA (volatile, uncertainty, complex, and ambiguous)
menggambarkan lingkungan bisnis yang tidak pasti, kompleks, dan tidak jelas. Dalam
kondisi seperti ini, perusahaan perlu memiliki strategi yang fleksibel dan adaptif untuk
menghadapi perubahan yang cepat dan tidak terduga. Fleksibilitas dalam pengambilan
keputusan memungkinkan perusahaan untuk merespons dengan cepat terhadap
perubahan dan mengambil keputusan yang tepat. Komunikasi dan kolaborasi antar tim
memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan
memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan dan strategi perusahaan. Investasi
dalam teknologi dan inovasi memungkinkan perusahaan untuk tetap kompetitif dan
memanfaatkan peluang baru. Pelatihan dan pengembangan karyawan memastikan
bahwa tim memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan baru.
Budaya adaptif dan belajar mendorong karyawan untuk terus belajar dan beradaptasi
dengan perubahan. Tim manajemen senior memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan strategis. Karyawan memiliki
perspektif dan ide yang berbeda yang dapat memberikan solusi kreatif. Pemangku
kepentingan eksternal seperti pelanggan, pemasok, dan komunitas memiliki perspektif
yang berbeda yang dapat memberikan wawasan berharga untuk perusahaan.
Jelaskan

4. a. Apakah pemberian kompensasi


dapat mempengaruhi kinerja pegawai?
Mengapa demikian, jelaskan dengan
kerangka teoritis.
【Jawaban】: Ya, pemberian kompensasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai.
【Penjelasan】: Pemberian kompensasi yang tepat dan adil dapat mempengaruhi
kinerja pegawai secara positif. Hal ini karena kompensasi yang memadai dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan pegawai, sehingga mereka akan merasa dihargai
dan diakui atas kontribusi mereka. Selain itu, kompensasi yang adil juga dapat
mengurangi ketidakpuasan kerja dan meningkatkan motivasi pegawai untuk bekerja
lebih baik. Dalam kerangka teoritis, teori motivasi seperti Teori Kebutuhan Maslow
dan Teori X dan Y oleh McGregor menunjukkan bahwa kebutuhan dasar manusia
seperti kebutuhan akan uang dan keamanan dapat mempengaruhi kinerja mereka.
Oleh karena itu, pemberian kompensasi yang memadai dan adil dapat memenuhi
kebutuhan dasar ini dan meningkatkan kinerja pegawai.
Jelaskan

b. Faktor apa yang mempengaruhi besar


dan jenis kompensasi pada sebuah
perusahaan, mengapa kita pada
umumnya menduga bahwa gaji besar
akan memberikan kepuasan kepada
pegawai? Bagaimana dalam praktiknya?
【Jawaban】: Faktor-faktor yang mempengaruhi besar dan jenis kompensasi pada
sebuah perusahaan meliputi: 1. Tingkat keahlian dan pengalaman pegawai. 2. Tingkat
tanggung jawab dan posisi dalam organisasi. 3. Kondisi ekonomi dan pasar kerja. 4.
Kebijakan dan strategi kompensasi perusahaan. 5. Hukum dan regulasi pemerintah. 6.
Budaya dan nilai-nilai perusahaan. 7. Kondisi kerja dan lingkungan kerja. 8. Kinerja
dan prestasi pegawai. 9. Kebutuhan dan harapan pegawai. 10. Kondisi kesehatan dan
keselamatan kerja. 11. Kondisi ekonomi dan keuangan perusahaan. 12. Kondisi pasar
dan persaingan. 13. Kondisi sosial dan budaya masyarakat. 14. Kondisi politik dan
kebijakan pemerintah. 15. Kondisi lingkungan dan iklim bisnis. 16. Kondisi hukum
dan regulasi. 17. Kondisi pasar dan permintaan. 18. Kondisi ekonomi dan inflasi. 19.
Kondisi sosial dan budaya masyarakat. 20. Kondisi politik dan kebijakan pemerintah.
21. Kondisi lingkungan dan iklim bisnis. 22. Kondisi hukum dan regulasi. 23. Kondisi
pasar dan permintaan. 24. Kondisi ekonomi dan inflasi. 25. Kondisi sosial dan budaya
masyarakat. 26. Kondisi politik dan kebijakan pemerintah. 27.Kondisi lingkungan dan
iklim bisnis. 28.Kondisi hukum dan regulasi. 29.Kondisipasar danpermintaan.
30.Kondisiekonomi daninflasi. 31.Kondisi sosial dan budaya masyarakat. 32.Kondisi
politik dan kebijakan pemerintah. 33.Kondisi lingkungan dan iklim bisnis. 34.Kondisi
hukum dan regulasi. 35.Kondisipasar danpermintaan. 36.Kondisiekonomi daninflasi.
37.Kondisi sosial dan budaya masyarakat. 38.K
Jelaskan

Mengapa gaji besar meningkatkan


kepuasan pegawai
【Jawaban】: Gaji besar dapat meningkatkan kepuasan pegawai karena dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan mereka, memberikan rasa aman, dan meningkatkan
motivasi kerja.
【Penjelasan】: Kepuasan pegawai adalah perasaan positif yang muncul ketika
harapan dan kebutuhan pegawai terpenuhi. Gaji besar dapat memenuhi kebutuhan
dasar pegawai seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, dan
kesehatan. Selain itu, gaji besar juga dapat memberikan rasa aman bagi pegawai
karena mereka merasa mampu memenuhi kebutuhan mereka dan keluarga mereka.
Gaji besar juga dapat meningkatkan motivasi kerja pegawai karena mereka merasa
dihargai dan diakui atas kontribusi mereka. Oleh karena itu, gaji besar dapat
meningkatkan kepuasan pegawai.
Jelaskan
c. Buat rancangan pemberian kompensasi
bagi pegawai yang memungkinkan
perusahaan memiliki pegawai yang
berkinerja tinggi dan labor turn over
(LTO) perusahaan rendah.
【Jawaban】: Rancangan pemberian kompensasi bagi pegawai yang memungkinkan
perusahaan memiliki pegawai yang berkinerja tinggi dan labor turn over (LTO)
perusahaan rendah dapat meliputi beberapa aspek berikut:
1. Gaji dan Bonus: Gaji harus kompetitif dan sesuai dengan kualifikasi dan
pengalaman pegawai. Bonus harus diberikan berdasarkan kinerja pegawai dan
dapat berupa bonus tahunan atau bonus berdasarkan target penjualan.
2. Fasilitas dan Manfaat: Fasilitas kerja yang baik dan manfaat tambahan seperti
asuransi kesehatan, cuti sakit yang cukup, dan program pensiun dapat
meningkatkan kepuasan kerja pegawai.
3. Pelatihan dan Pengembangan: Pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan
dapat membantu pegawai meningkatkan keterampilan mereka dan merasa
dihargai oleh perusahaan.
4. Penghargaan dan Pengakuan: Penghargaan dan pengakuan atas prestasi
pegawai dapat meningkatkan motivasi dan kinerja mereka.
5. Kesejahteraan Kerja: Kesejahteraan kerja yang baik dapat meningkatkan
kepuasan kerja dan mengurangi tingkat turnover karyawan.
【Penjelasan】: Pemberian kompensasi yang tepat dan adil kepada pegawai
sangat penting untuk menjaga kinerja pegawai dan mengurangi tingkat
turnover karyawan. Gaji dan bonus yang kompetitif dapat menarik dan
mempertahankan pegawai berkinerja tinggi. Fasilitas dan manfaat yang baik
dapat meningkatkan kepuasan kerja pegawai dan mengurangi tingkat turnover.
Pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan dapat membantu pegawai
meningkatkan keterampilan mereka dan merasa dihargai oleh perusahaan.
Penghargaan dan pengakuan atas prestasi pegawai dapat meningkatkan
motivasi dan kinerja mereka. Kesejahteraan kerja yang baik dapat
meningkatkan kepuasan kerja dan mengurangi tingkat turnover karyawan.
Jelaskan

4. Jelaskan berbagai indikasi yang terjadi


pada perusahaan yang mengarah pada
kebutuhan pelatihan dan/atau pendidikan
bagi karyawan sebagai solusi dari
permasalahan yang dihadapi, melalui
kegiatan:
a. Peningkatan pendidikan formal hingga
jenjang S2 di bidang Magister
Manajemen; b. Pemagangan bagi
operator mesin pada perusahaan yang
menggunakan mesin sejenis; c. Pelatihan
komunikasi efektif bagi tenaga pemasar;
d. Pelatihan membuat media content bagi
pengelola Web dan media sosial
perusahaan; e. Pelatihan team building.
【Jawaban】: a. Peningkatan pendidikan formal hingga jenjang S2 di bidang
Magister Manajemen;
b. Pemagangan bagi operator mesin pada perusahaan yang menggunakan mesin
sejenis;
c. Pelatihan komunikasi efektif bagi tenaga pemasar;
d. Pelatihan membuat media content bagi pengelola Web dan media sosial
perusahaan;
e. Pelatihan team building.
【Penjelasan】: a. Peningkatan pendidikan formal hingga jenjang S2 di bidang
Magister Manajemen; Indikasi yang mungkin terjadi adalah perusahaan mengalami
kesulitan dalam mengelola sumber daya dan operasionalnya. Dengan meningkatkan
pendidikan karyawan di bidang manajemen, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi
dan efektivitas operasionalnya.
b. Pemagangan bagi operator mesin pada perusahaan yang menggunakan mesin
sejenis; Indikasi yang mungkin terjadi adalah perusahaan mengalami kesulitan dalam
menjalankan mesin-mesin yang mereka gunakan. Dengan memberikan pelatihan
kepada operator mesin, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi
risiko kerusakan mesin.
c. Pelatihan komunikasi efektif bagi tenaga pemasar; Indikasi yang mungkin terjadi
adalah perusahaan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan pelanggan atau
klien mereka. Dengan memberikan pelatihan komunikasi efektif, perusahaan dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat hubungan dengan klien.
d. Pelatihan membuat media content bagi pengelola Web dan media sosial
perusahaan; Indikasi yang mungkin terjadi adalah perusahaan mengalami kesulitan
dalam membuat konten media yang menarik dan relevan. Dengan memberikan
pelatihan dalam pembuatan konten media, perusahaan dapat meningkatkan jumlah
pengunjung dan interaksi di media sosial mereka.
e. Pelatihan team building; Indikasi yang mungkin terjadi adalah perusahaan
mengalami kesulitan dalam membangun kerjasama dan koordinasi antar anggota tim.
Dengan memberikan pelatihan team building, perusahaan dapat meningkatkan
produktivitas dan efisiensi kerja tim.
Jelaskan

5. Teori menjelaskan bahwa salah satu


hal yang menyebabkan ketidakpuasan
karyawan adalah lingkungan pekerjaan,
benarkah demikian? Jika demikian
bagaimana sebaiknya kita membangun
budaya kerja, sehingga diperoleh suasana
kerja terbaik, baik untuk karyawan
maupun untuk perusahaan, jelaskan.
【Jawaban】: Ya, benar. Untuk membangun budaya kerja yang baik, kita perlu
memperhatikan beberapa aspek seperti komunikasi yang efektif, penghargaan dan
pengakuan, peluang pengembangan diri, dan lingkungan kerja yang nyaman.
【Penjelasan】: Teori tersebut benar bahwa lingkungan pekerjaan yang tidak nyaman
dapat menyebabkan ketidakpuasan karyawan. Lingkungan kerja yang tidak nyaman
bisa berupa suasana kerja yang tidak kondusif, kurangnya fasilitas, atau bahkan
kurangnya penghargaan dan pengakuan dari atasan. Oleh karena itu, penting untuk
membangun budaya kerja yang baik untuk menciptakan suasana kerja yang terbaik.
Budaya kerja yang baik dapat dibangun dengan beberapa cara. Pertama, komunikasi
yang efektif sangat penting. Karyawan harus merasa bahwa mereka dapat
berkomunikasi dengan jelas dan terbuka dengan atasan mereka. Kedua, penghargaan
dan pengakuan harus diberikan kepada karyawan atas kerja keras mereka. Ini bisa
berupa bonus, promosi, atau bahkan hanya pujian sederhana. Ketiga, peluang
pengembangan diri harus diberikan kepada karyawan. Ini bisa berupa pelatihan,
seminar, atau bahkan program pendidikan lebih lanjut. Terakhir, lingkungan kerja
yang nyaman harus diciptakan. Ini bisa berupa fasilitas yang memadai, suasana kerja
yang kondusif, dan bahkan kebijakan kerja yang adil dan transparan.
Dengan membangun budaya kerja yang baik, kita tidak hanya menciptakan suasana
kerja yang terbaik untuk karyawan, tetapi juga untuk perusahaan. Karyawan yang
puas dengan pekerjaan mereka cenderung lebih produktif, memiliki tingkat retensi
yang lebih tinggi, dan lebih mungkin untuk memberikan referensi positif kepada
perusahaan. Oleh karena itu, membangun budaya kerja yang baik adalah investasi
jangka panjang yang bermanfaat bagi kedua pihak.
Jelaskan

6. Mengapa perusahaan melakukan


program persiapan pensiun bagi
pegawainya, apa manfaatnya baik untuk
perusahaan maupun bagi pegawai yang
akan pensiun? Jelaskan.
【Jawaban】: Perusahaan melakukan program persiapan pensiun bagi pegawainya
untuk beberapa alasan. Pertama, ini adalah cara untuk memastikan bahwa pegawai
memiliki cukup uang untuk menghidupi diri mereka setelah pensiun. Kedua, ini
membantu perusahaan dalam mengelola biaya pensiun dan memastikan bahwa mereka
memiliki cukup uang untuk membayar pensiun pegawai mereka. Ketiga, ini juga
membantu dalam mempertahankan karyawan, karena pegawai yang merasa aman
secara finansial cenderung lebih loyal dan memiliki tingkat retensi yang lebih tinggi.
【Penjelasan】: Program persiapan pensiun adalah investasi jangka panjang yang
dilakukan oleh perusahaan untuk membantu pegawainya dalam persiapan finansial
untuk masa pensiun mereka. Manfaatnya bagi perusahaan adalah dapat mengurangi
risiko keuangan yang terkait dengan pensiun, seperti biaya pensiun dan potensi
kerugian akibat pengunduran diri pegawai yang tidak terduga. Bagi pegawai,
manfaatnya adalah memiliki jaminan finansial di masa pensiun, yang dapat
meningkatkan kesejahteraan mereka dan memungkinkan mereka untuk menikmati
masa pensiun mereka dengan lebih baik.
Jelaskan

7. Bagaimana langkah manajer SDM


perusahaan yang diminta pendapatnya
terkait dengan kondisi perusahaan yang
sangat buruk dan harus melakukan
pemangkasan anggaran SDM hingga 65
persen, alternatif apa yang akan diambil,
dengan berbagai pertimbangan bukan
hanya pegawai namun juga kondisi
perusahaan yang tidak akan
terselamatkan jika tidak melakukan
pengurangan beban biaya tenaga kerja
baik melalui PHK maupun mekanisme
lainnya, berbagai hal yang perlu diingat
adalah: a. Target perusahan adalah
penurunan minimal 50 persen biaya
operasional SDM, agar perusahaan bisa
melakukan penghematan sejalan dengan
menurunnya permintaan produk di pasar.
b. Dengan kondisi perusahaan yang
benar-benar dalam kesulitan, hak
pegawai yang dapat diberikan hanya gaji
(utuh), tidak ada uang pesangon bagi
pekerja yang terkena PHK; c. Alternatif
yang dapat diambil adalah PHK 50
persen atau merumahkan 50 persen
pegawai atau menugaskan pegawai
dengan mekanisme on – off, 1 minggu
kerja, 1 minggu di rumah;
【Jawaban】: a. Target perusahaan adalah penurunan minimal 50 persen biaya
operasional SDM, agar perusahaan bisa melakukan penghematan sejalan dengan
menurunnya permintaan produk di pasar.
b. Dengan kondisi perusahaan yang benar-benar dalam kesulitan, hak pegawai yang
dapat diberikan hanya gaji (utuh), tidak ada uang pesangon bagi pekerja yang terkena
PHK;
c. Alternatif yang dapat diambil adalah PHK 50 persen atau merumahkan 50 persen
pegawai atau menugaskan pegawai dengan mekanisme on – off, 1 minggu kerja, 1
minggu di rumah;
【Penjelasan】: Pertanyaan ini berkaitan dengan langkah-langkah yang akan diambil
oleh manajer SDM dalam menghadapi kondisi perusahaan yang sangat buruk.
Pertama, manajer SDM perlu menetapkan target penurunan biaya operasional SDM
minimal 50 persen. Ini penting untuk memastikan bahwa perusahaan dapat melakukan
penghematan sejalan dengan menurunnya permintaan produk di pasar. Kedua, dengan
kondisi perusahaan yang dalam kesulitan, hak pegawai yang dapat diberikan hanya
gaji (utuh), tidak ada uang pesangon bagi pekerja yang terkena PHK. Ini menunjukkan
bahwa perusahaan tidak memiliki cukup uang untuk memberikan uang pesangon
kepada pekerja yang terkena PHK. Ketiga, alternatif yang dapat diambil adalah PHK
50 persen atau merumahkan 50 persen pegawai atau menugaskan pegawai dengan
mekanisme on – off, 1 minggu kerja, 1 minggu di rumah. Ini adalah cara untuk
mengurangi beban biaya tenaga kerja tanpa harus melakukan PHK total.

Anda mungkin juga menyukai