Modul 2 KODE ETIK & TATA KELOLA. Islahuzzaman
Modul 2 KODE ETIK & TATA KELOLA. Islahuzzaman
Pelaporan dan
Akuntansi Keuangan
(Pelaporan Korporat)
2
Sekolah Pascasarjana Magister Akuntansi 1. DR. Wedi Rusmawan Kusumah, S.E.,
M.Si, Ak., CA.
2. DR. H. Islahuzaman, S.E., M.Si, Ak., CA.
3. DR. Debbie Christine, S.E., M.Si, Ak.,
CA.
Abstract Kompetensi
Akuntan (khususnya akuntan publik) Mahasiswa mampu menjelaskan,
diharapkan mampu mengawasi tentang kode etik akuntan
pelaksanaan Good Governance. professional, etika dalam pelaporan
Untuk mewujudkan korporat, pengertian tata kelola,
terlaksanya Good prinsip tata kelola, tanggung jawab
Governance, akuntan publik dewan, pengungkapan dan
diharapkan menerapkan sepenuhnya transparansi, dan evaluasi
kode etik akuntan public. mekanisme tata kelola
.
Pokok Bahasan
(a) Integritas - bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional dan bisnis.
‘20 Pelaporan dan Akuntansi Keuangan/Pelaporan Korporat Biro Akademik dan Pembelajaran
1. DR. Wedi Rusmawan Kusumah, S.E., M.Si, Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
(i) Mencapai dan mempertahankan pengetahuan dan keahlian profesional pada level
yang disyaratkan untuk memastikan bahwa klien atau organisasi tempatnya bekerja
memperoleh jasa profesional yang kompeten, berdasarkan standar profesional dan
standar teknis terkini serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
dan
(ii) Bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan standar profesional dan standar
teknis yang berlaku.
(d) Kerahasiaan - menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari hasil hubungan
profesional dan bisnis.
Agar pembaca laporan keuangan memperoleh gambaran yang jelas, maka laporan
keuangan yang disusun harus didasarkan pada prinsip akuntansi yang lazim, dan di
Indonesia prinsip akuntansi disusun oleh Ikatan Akutansi Indonesia. Unsur penyajian
laporan keuangan yang layak terdiri dari empat kategori, yaitu:
‘20 Pelaporan dan Akuntansi Keuangan/Pelaporan Korporat Biro Akademik dan Pembelajaran
1. DR. Wedi Rusmawan Kusumah, S.E., M.Si, Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
‘20 Pelaporan dan Akuntansi Keuangan/Pelaporan Korporat Biro Akademik dan Pembelajaran
1. DR. Wedi Rusmawan Kusumah, S.E., M.Si, Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Kesembilan karakterislik tersebut di atas saling memperkuat dan tidak dapat berdiri
sendiri.
Pengertian Pengungkapan
Kata disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan (Ghozali
dan Chariri, 2007). Bila dikaitkan dengan pengungkapan informasi,
disclosure mengandung pengertian bahwa pengungkapan informasi tersebut harus
memberikan penjelasan yang cukup dan bisa mewakili keadaan yang sebenarnya
dalam perusahaan. Dengan demikian, informasi harus lengkap, jelas, akurat, dan
dapat dipercaya dengan mencitrakan kondisi yang sedang dialami perusahaan, baik
informasi keuangan maupun non-keuangan, sehingga tidak ada pihak yang akan
dirugikan.
a. Data bisnis. Meliputi operasi operasi dan pengukuran kinerja level atas.
b. Analisis manajemen mengenai data bisnis. Meliputi alasan -alasan perubahan
pada operasi perubahan serta mencantumkan data yang terkait serta dampak
trend bisnis pada perusahaan.
c. Forward looking information. Meliputi peluang, risiko dan termasuk rencana-
rencana manajemen.
d. Informasi mengenai manajemen dan shareholders. Meliputi informasi mengenai
direktur, manajemen, dan pemegang saham.
e. Latar belakang perusahaan. Meliputi tujuan perusahaan dan ruang lingkup
perusahaan.
Menurut PSAK nomor 1 ayat 74, informasi mengenai manajemen dan shareholders
yang meliputi susunan nama anggota direksi dan komisaris merupakan mandatory
disclosure (pengungakapan wajib). Begitu pula halnya dengan latar belakang
perusahaan yang meliputi tujuan perusahaan dan bidang usaha utama perusahaan
(ruang lingkup) merupakan mandatory disclosure (pengungkapan wajib).
Tujuan pengungkapan:
Tujuan yang positif dari disclosure adalah untuk memberikan informasi yang penting
dan relevan kepada para pemakai laporan keuangan, sehingga dapat membantu
mereka dalam membuat keputusan dengan cara yang terbaik. Ini berarti bahwa
informasi yang tidak material atau relevan harus diabaikan apabila kita
mengaharapkan bahwa informasi yang disajikan itu mempunyai makna dan dapat
dimengerti.
Sejalan dengan tujuan dasar akuntansi, salah satu tujuan yang dicapainya adalah
penyajian informasi yang cukup sehingga perbandingan dari hasil yang diharapkan
dapat dilakukan. Kemungkinan membandingkan (comparability) dapat dicapai
dengan dua cara, yaitu:
‘20 Pelaporan dan Akuntansi Keuangan/Pelaporan Korporat Biro Akademik dan Pembelajaran
1. DR. Wedi Rusmawan Kusumah, S.E., M.Si, Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Transparansi
‘20 Pelaporan dan Akuntansi Keuangan/Pelaporan Korporat Biro Akademik dan Pembelajaran
1. DR. Wedi Rusmawan Kusumah, S.E., M.Si, Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Daftar Pustaka
‘20 Pelaporan dan Akuntansi Keuangan/Pelaporan Korporat Biro Akademik dan Pembelajaran
1. DR. Wedi Rusmawan Kusumah, S.E., M.Si, Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id