Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“COST VOLUME PROFIT (CVP)”

DI SUSUN OLEH:

FUJA TIARA AHMAD YANINGRAT ( A021221157 )


PUTRI AYU ANDIRA SURYADI ( A021221186 )
AMANDA DARAPUTRI PRATAMA ( A021221141 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN AJARAN 2024
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam, yang telah memberikan kita nikmat iman dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah kami, Dalam dunia bisnis yang penuh dengan ketidakpastian dan
persaingan yang ketat, pemahaman yang mendalam tentang konsep Cost Volume Profit (CVP)
menjadi sangat penting bagi para manajer dalam pengambilan keputusan yang efektif. Makalah ini
disusun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen dengan tujuan untuk
memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konsep CVP, serta aplikasinya dalam proses
pengambilan keputusan manajerial. Melalui pembahasan dalam makalah ini, diharapkan pembaca
dapat memperoleh wawasan yang lebih luas tentang bagaimana biaya, volume penjualan, dan
laba berinteraksi dalam konteks perusahaan. Kami berharap makalah ini dapat memberikan
kontribusi yang berarti bagi pengembangan pengetahuan dan pemahaman tentang akuntansi
manajemen. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.

Tim penyusun

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan .............................................................................................. 1
BAB II ............................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ............................................................................................ 2
A. Margin kontribusi ............................................................................ 2
B. Hubungan CVP dalam bentuk persamaan........................................ 2
C. Hubungan CVP dalam bentuk grafik ............................................... 3
D. Rasio margin kontribusi (CM Ratio) dan rasio biaya variabel ........ 5
E. Analisis break even ......................................................................... 6
F. Analisis target keuntungan ............................................................... 7
G. Margin keamanan ............................................................................ 7
H. Leverage CVP dalam memilih struktur biaya ................................. 8
I. Bauran penjualan ............................................................................. 9
BAB III .......................................................................................................... 10
PENUTUP ...................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ..................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
perusahaan mungkin menghadapi tekanan untuk menurunkan harga produknya untuk
bersaing di pasar yang kompetitif. Namun, manajer perlu memahami bagaimana penurunan
harga tersebut akan mempengaruhi jumlah unit yang harus dijual agar mencapai titik impas
(break-even point) atau mencapai target laba yang diinginkan. Tanpa pemahaman yang baik
tentang konsep CVP, keputusan tersebut dapat berdampak negatif pada kesehatan keuangan
perusahaan.
Dengan demikian, memahami konsep CVP dan menerapkannya secara efektif menjadi
kunci untuk mengoptimalkan kinerja operasional dan keuangan perusahaan. Makalah ini akan
membahas secara rinci konsep CVP, aplikasinya dalam pengambilan keputusan bisnis, serta
teknik analisis yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan konsep
ini dalam praktik bisnis sehari-hari.

B. TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Manajemen dan juga menambah wawasan dalam bidang Akuntansi Manajemen, khususnya
dalam hal :
1. Mampu menjelaskan pengertian cost volume profit CVP dan membuatnya dalam bentuk
grafik

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Margin kontribusi
Analisis Biaya-Volume-Laba (CVP) adalah alat akuntansi manajerial yang digunakan untuk
mempelajari hubungan antara biaya, volume produksi atau penjualan, dan laba, memberikan
wawasan tentang titik impas, tingkat target laba, dan dampak perubahan berbagai faktor. pada
profitabilitas suatu bisnis.
Margin kontribusi adalah jumlah sisa pendapatan penjualan setelah dikurangi biaya
variabel. Jadi, ini adalah jumlah yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan kemudian
menghasilkan keuntungan pada periode tersebut. Perhatikan urutannya di sini—margin
kontribusi digunakan terlebih dahulu untuk menutupi biaya tetap, dan sisanya digunakan untuk
keuntungan. Jika margin kontribusi tidak cukup untuk menutupi biaya tetap, maka terjadi
kerugian pada periode tersebut.
B. Hubungan CVP dalam bentuk persamaan
Laporan laba rugi format kontribusi dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai
berikut:
Laba = (Penjualan ÿ Biaya variabel) ÿ Biaya tetap
Untuk singkatnya, kami menggunakan istilah laba untuk mewakili pendapatan operasional
bersih dalam persamaan. Ketika sebuah perusahaan hanya memiliki satu buah produk,
persamaanya adalah sebagai berikut:
Penjualan = Harga jual per unit × Jumlah terjual = P × Q
Biaya variabel = Biaya variabel per unit × Jumlah terjual = V × Q
Laba = (P × Q ÿ V × Q) ÿ Biaya tetap
Kita dapat melakukan semua perhitungan pada bagian sebelumnya menggunakan persamaan
sederhana ini. Misalnya, sebelumnya kita menghitung bahwa pendapatan operasional bersih
(laba) dari penjualan 351 speaker adalah $100. Kita dapat sampai pada kesimpulan yang
sama dengan menggunakan persamaan di atas sebagai berikut:
Laba = (P × Q ÿ V × Q) ÿ Biaya tetap
Keuntungan = ($250 × 351 ÿ $150 × 351) ÿ $35.000
= ($250 ÿ $150) × 351 ÿ $35.000 = ($100)
× 351 ÿ $35.000 = $35.100 ÿ $35.000
= $100
Seringkali berguna untuk menyatakan persamaan laba sederhana dalam satuan margin
kontribusi (Unit CM) sebagai berikut:

2
Satuan CM = Harga Jual per unit ÿ Biaya variabel per unit = P ÿ V
Laba = (P × Q ÿ V × Q) ÿ Biaya tetap
Laba = (P ÿ V) × Q ÿ Biaya tetap
Laba = Satuan CM × Q - Biaya tetap
Kita juga dapat menggunakan persamaan ini untuk menentukan keuntungan penjualan 351
speaker sebagai berikut:

Laba = Satuan CM × Q - Biaya tetap


= $100 × 351 ÿ $35.000
= $35.100 ÿ $35.000
= $100
Bagi mereka yang terbiasa dengan aljabar, pendekatan tercepat dan termudah untuk
memecahkan masalah dalam bab ini mungkin dengan menggunakan persamaan keuntungan
sederhana dalam salah satu bentuknya.
C. Hubungan CVP dalam bentuk grafik
Hubungan antara pendapatan, biaya, laba, dan volume diilustrasikan pada grafik cost
volume profit (CVP). Grafik CVP menyoroti hubungan CVP pada rentang aktivitas yang luas.
Untuk membantu menjelaskan analisisnya kepada Prem Narayan, Bob Luchinni menyiapkan
grafik CVP untuk Konsep Akustik. Dalam grafik CVP (terkadang disebut grafik titik impas),
volume satuan direpresentasikan pada sumbu horizontal (X) dan dolar pada sumbu vertikal
(Y) . Mempersiapkan grafik CVP melibatkan tiga langkah :
1. Gambarlah garis sejajar sumbu volume untuk menyatakan total biaya tetap.
2. Pilih volume penjualan unit dan plot titik yang mewakili total pengeluaran (tetap dan
variabel) pada volume penjualan yang Anda pilih.
3. Sekali lagi pilihlah volume penjualan dan gambarkan titik yang mewakili total dolar
penjualan pada tingkat aktivitas yang telah Anda pilih.
Interpretasi grafik CVP yang lengkap Laba atau rugi yang diantisipasi pada tingkat penjualan
tertentu diukur dengan jarak vertikal antara garis pendapatan total (penjualan) dan garis
pengeluaran total (beban variabel ditambah biaya tetap).

3
Titik impas adalah titik dimana garis total pendapatan dan garis beban berpotongan.
Titik impas dari 350 pembicara pada Gambar 5–2 sesuai dengan titik impas yang dihitung
sebelumnya. Ketika penjualan berada di bawah titik impas dalam hal ini 350 unit
perusahaan mengalami kerugian. Perhatikan bahwa kerugian (diwakili oleh jarak vertikal
antara total biaya dan total garis pendapatan) menjadi lebih besar seiring penurunan
penjualan. Ketika penjualan berada di atas titik impas, perusahaan memperoleh
keuntungan dan besarnya keuntungan (diwakili oleh jarak vertikal antara garis total
pendapatan dan total biaya) meningkat seiring dengan peningkatan penjualan.

Bentuk grafik CVP yang lebih sederhana, yang kita sebut grafik keuntungan, disajikan pada
Gambar 5–3. Grafik tersebut didasarkan pada persamaan berikut:
Laba = Satuan CM × Q - Biaya tetap
Dalam kasus Konsep Akustik, persamaannya dapat dinyatakan sebagai:
Keuntungan = $100 × Q ÿ $35.000

Karena ini adalah persamaan linier, maka diplot sebagai satu garis lurus. Untuk
menggambar garis, hitung keuntungan pada dua volume penjualan yang berbeda,

4
gambarkan titik-titiknya, lalu hubungkan dengan garis lurus. Misalnya, ketika volume
penjualan adalah nol (yaitu, Q = 0), keuntungannya adalah ÿ $35.000 (= $100 × 0 ÿ
$35.000). Ketika Q adalah 600, keuntungannya adalah $25.000 (= $100 × 600 ÿ $35.000).
Kedua titik ini diplot pada Gambar 5–3 dan sebuah garis lurus ditarik melalui keduanya.
Titik impas pada grafik laba adalah volume penjualan yang labanya nol dan ditunjukkan
dengan garis putus-putus pada grafik. Perhatikan bahwa laba terus meningkat di sebelah
kanan titik impas seiring dengan meningkatnya volume penjualan dan kerugian semakin
parah di sebelah kiri titik impas seiring dengan menurunnya volume penjualan.
D. Rasio Margin Kontribusi (CM Ratio) dan Rasio Biaya Variabel
Laporan laba rugi format kontribusi konsep yang menyatakan penjualan, biaya variabel,
dan margin kontribusi sebagai persentase penjualan:

Margin kontribusi sebagai persentase penjualan disebut sebagai rasio margin kontribusi
(rasio CM). Rasio ini dihitung sebagai berikut:

Margin kontribusi
rasio CM =
penjualan
untuk konsep akustik perhitungannya adalah:
total margin kontribusi $40.000
rasio CM = = = 40 %
jumlah penjualan $100.000
Pada perusahaan seperti Acoustic Concepts yang hanya mempunyai satu produk, rasio
CM juga dapat dihitung per unit sebagai berikut:
margin kontribusi unit $100
rasio CM = = = 40 %
harga jual satuan $250
Demikian pula, biaya variabel sebagai persentase penjualan disebut sebagai rasio biaya
variabel. Rasio ini dihitung sebagai berikut:
biaya variabel
rasio biaya variabel =
penjualan
Untuk Konsep Akustik, perhitungannya adalah:
total biaya variabel $60.000
rasio CM = = = 60 %
jumlah penjualan $100.000
Karena Acoustic Concepts hanya memiliki satu produk, rasio biaya variabel juga dapat
dihitung per unit sebagai berikut:
biaya variabel per unit $150
rasio CM = = = 60 %
harga juak satuan $250

5
Setelah mendefinisikan kedua istilah tersebut, perlu ditekankan bahwa rasio margin
kontribusi dan rasio biaya variabel dapat berhubungan secara matematis satu sama lain:
margin kontribusi
rasio CM =
penjualan
penjualam − biaya variabel
rasio CM =
penjualan
Rasio CM = 1 ÿ Rasio biaya variabel
Jadi, dalam kasus Konsep Akustik, hubungan ini adalah sebagai berikut:
Rasio CM = 1 ÿ Rasio biaya variabel
= 1 ÿ 60% = 40
Penerapan Rasio Margin Kontribusi Rasio CM menunjukkan bagaimana margin
kontribusi akan dipengaruhi oleh perubahan volume penjualan. Rasio CM Acoustic
Concepts sebesar 40% berarti bahwa untuk setiap kenaikan dolar dalam penjualan, total
margin kontribusi akan meningkat sebesar 40 sen ($1 penjualan × rasio CM sebesar 40%).
Pendapatan operasional bersih juga akan meningkat sebesar 40 sen, dengan asumsi biaya
tetap tidak terpengaruh oleh peningkatan penjualan unit
Hubungan antara laba dengan rasio CM juga dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
Laba = Rasio CM × Penjualan ÿ Biaya tetap2
Atau dalam perubahan:
Perubahan laba = Rasio CM × Perubahan penjualan - Perubahan biaya tetap
E. ANALISIS BREAK-EVEN
Metode rumus merupakan versi singkat dari metode persamaan. Hal ini berpusat pada
gagasan yang telah dibahas sebelumnya dalam bab ini bahwa setiap unit yang terjual
memberikan sejumlah margin kontribusi yang digunakan untuk menutupi biaya tetap.
Dalam situasi produk tunggal, rumus untuk menghitung penjualan unit hingga mencapai
titik impas adalah:
biaya tetap3
penjualan unit sampai titik impas =
satuan CM
Titik Impas dalam Penjualan Dolar Selain mencari titik impas dalam penjualan unit, kita
juga dapat menemukan titik impas dalam penjualan dolar dengan menggunakan tiga
metode. Pertama, kita dapat menyelesaikan titik impas dalam penjualan unit dengan
menggunakan metode persamaan atau metode rumus, lalu mengalikan hasilnya dengan
harga jual.

Ketiga, kita dapat menggunakan metode rumus untuk menghitung penjualan dolar
yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
biaya tetap4
penjualan unit sampai titik impas =
satuan CM

6
F. ANALISIS TARGET KEUNTUNGAN
Analisis target keuntungan adalah salah satu kegunaan utama analisis CVP. Dalam
analisis target laba, kami memperkirakan tingkat penjualan yang dibutuhkan untuk
mencapai target laba yang diinginkan. Untuk menentukan penjualan unit dan penjualan
dolar Rumus ini dapat diturunkan sebagai berikut:
Laba = Rasio CM × Penjualan - Biaya tetap
$0 = Rasio CM × Penjualan - Biaya tetap
Rasio CM × Penjualan = $0 + Biaya tetap
Penjualan = Biaya tetap rasio CM
diperlukan untuk mencapai target keuntungan, kita dapat mengandalkan dua
pendekatan yang sama yang telah kita bahas sejauh ini, yaitu metode persamaan atau
metode rumus.
Metode Rumus Secara umum, dalam situasi produk tunggal, kita dapat menghitung unit
penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai target laba tertentu dengan menggunakan
rumus berikut:
target keuntungan + biaya tetap
penjualan satuan untuk mencapai terget keuntungan =
satuan CM
Analisis Target Laba dalam Penjualan Dolar Saat mengkuantifikasi penjualan dolar
yang diperlukan untuk mencapai laba target, kita dapat menerapkan tiga metode yang
sama yang kita gunakan untuk menghitung penjualan dolar yang diperlukan untuk
mencapai titik impas. Pertama, kita dapat menyelesaikan penjualan unit yang diperlukan
untuk mencapai target laba dengan menggunakan metode persamaan atau metode rumus,
lalu mengalikan hasilnya dengan harga jual.
Kedua, kita dapat menggunakan metode persamaan untuk menghitung jumlah
penjualan dolar yang dibutuhkan untuk mencapai target laba.
Laba = Rasio CM × Penjualan - Biaya tetap
Ketiga, kita dapat menggunakan metode rumus untuk menghitung penjualan dolar yang
dibutuhkan untuk mencapainya target keuntungan:
target keuntungan + biaya tetap
penjualan dollar untuk mencapai terget keuntungan =
satuan CM
Jawabannya akan tetap sama apapun metode yang dilakukan.
G. MARGIN KEAMANAN
Margin of safety adalah kelebihan dolar penjualan yang dianggarkan atau aktual
dibandingkan dolar penjualan pada titik impas. Ini adalah jumlah dimana penjualan bisa
turun sebelum kerugian terjadi. Semakin tinggi margin keamanan, semakin rendah risiko
tidak mencapai titik impas dan kerugian. Rumus margin of safety adalah:
Margin of safety dalam dolar = Total penjualan yang dianggarkan (atau aktual) - Penjualan
titik impas

7
Margin keamanan juga dapat dinyatakan dalam bentuk persentase dengan membagi
margin keamanan. Margin keamanan dalam dolar dengan total penjualan dolar.
persentase margin keamanan
margin keamanan dalam dollar
=
total penjualan yang dianggarkan (atau aktual )𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟
H. Leverage CVP dalam memilih struktur biaya
Struktur biaya mengacu pada proporsi relatif biaya tetap dan biaya variabel dalam
suatu organisasi. Manajer, sering kali memiliki keleluasaan dalam melakukan trade-off
antara kedua jenis biaya ini. Misalnya, investasi tetap pada peralatan otomatis dapat
mengurangi biaya tenaga kerja variabel.
1. Struktur biaya dan stabilitas keuntungan
Setiap pendekatan memiliki kelebihannya masing-masing. Tanpa mengetahui masa
depan tidak jelas struktur biaya mana yang lebih baik, dengan biaya tetap yang lebih
tinggi dan biaya variabel yang lebih rendah, akan mengalami perubahan pendapatan
operasional bersih yang lebih besar seiring fluktuasi penjualan unit, dengan keuntungan
yang lebih besar di tahun-tahun baik dan kerugian yang lebih besar di tahun-tahun
buruk.
2. Leverage operasi
Leverage operasi adalah ukuran seberapa sensitifnya pendapatan operasional
bersih terhadap persentase perubahan tertentu dalam penjualan unit. Leverage operasi
bertindak sebagai pengganda. Jika leverage operasi tinggi, persentase peningkatan
kecil dalam penjualan unit dapat menghasilkan persentase peningkatan pendapatan
operasional bersih yang jauh lebih besar. Tingkat leverage operasi pada tingkat
penjualan tertentu dihitung dengan rumus berikut:
margin kontribusi
tingkat leverage operasi =
pendapatan operasional bersih
Tingkat leverage operasi adalah ukuran, pada tingkat penjualan tertentu, tentang
bagaimana persentase perubahan volume penjualan akan mempengaruhi laba. Tingkat
leverage operasi dapat digunakan untuk memperkirakan dengan cepat dampak
berbagai persentase perubahan penjualan unit terhadap laba, tanpa perlu menyiapkan
laporan laba rugi format kontribusi terperinci. Seperti yang ditunjukkan oleh contoh
kami, dampak leverage operasi bisa sangat besar. Jika suatu perusahaan mendekati
titik impasnya, maka persentase peningkatan volume penjualan yang kecil sekalipun
dapat menyebabkan peningkatan laba dalam persentase yang besar. Hal ini
menjelaskan mengapa manajemen sering kali bekerja sangat keras hanya untuk
meningkatkan sedikit volume penjualan. Jika tingkat leverage operasi adalah 5, maka
peningkatan penjualan unit sebesar 6 persen berarti peningkatan laba sebesar 30
persen.

8
I. BAURAN PENJUALAN
Istilah bauran penjualan mengacu pada proporsi relatif produk perusahaan yang dijual.
Idenya adalah untuk mencapai kombinasi, atau perpaduan, yang akan menghasilkan
keuntungan terbesar. Kebanyakan perusahaan mempunyai banyak produk, dan sering kali
produk tersebut tidak menghasilkan keuntungan yang sama. Oleh karena itu, keuntungan
sampai batas tertentu akan bergantung pada bauran penjualan perusahaan. Keuntungan
akan lebih besar jika barang-barang dengan margin tinggi dibandingkan dengan barang-
barang dengan margin rendah menghasilkan proporsi yang relatif besar terhadap total
penjualan.
Perubahan dalam bauran penjualan dapat menyebabkan variasi laba perusahaan yang
membingungkan. Pergeseran bauran penjualan dari barang bermargin tinggi ke barang
bermargin rendah dapat menyebabkan laba total menurun meskipun total penjualan
meningkat. Sebaliknya, pergeseran bauran penjualan dari barang-barang bermargin
rendah ke barangbarang bermargin tinggi dapat menyebabkan efek sebaliknya—
keuntungan total dapat meningkat meskipun total penjualan menurun. Mencapai volume
penjualan tertentu adalah satu hal; menjual campuran produk yang paling menguntungkan
adalah hal lain

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dalam akuntansi manajemen, pemahaman yang baik tentang konsep Cost Volume Profit
(CVP) memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu manajer dalam pengambilan
keputusan yang strategis. Melalui analisis CVP, manajer dapat mengevaluasi dampak perubahan
volume penjualan, biaya, dan harga jual terhadap laba perusahaan. Makalah ini telah membahas
secara mendalam tentang konsep CVP, mulai dari pengertian dasar, formula, hingga aplikasinya
dalam berbagai situasi manajerial.
Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis CVP dapat memberikan
wawasan yang berharga dalam perencanaan laba, penetapan harga, analisis titik impas, dan
pengambilan keputusan investasi. Namun, penting untuk diingat bahwa analisis CVP memiliki
batasan-batasan tertentu, seperti asumsi-asumsi yang digunakan dan keterbatasan dalam
mengabaikan faktor-faktor non-keuangan. Oleh karena itu, manajer perlu menggunakan hasil
analisis CVP sebagai salah satu alat dalam pengambilan keputusan, namun tetap
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang relevan.
Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang konsep CVP dapat membantu
manajer dalam meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan laba perusahaan, dan
menghadapi tantangan-tantangan bisnis dengan lebih siap. Semoga makalah ini memberikan
kontribusi yang berarti bagi pemahaman pembaca tentang pentingnya analisis CVP dalam konteks
akuntansi manajemen.
Saran
Dalam menyusun makalah tentang Cost Volume Profit (CVP) dalam mata kuliah akuntansi
manajemen, ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan. Pertama, pastikan untuk
memberikan definisi yang jelas tentang konsep CVP serta menjelaskan pentingnya dalam konteks
pengambilan keputusan manajerial. Selanjutnya, bahas secara rinci tentang elemen-elemen utama
dalam analisis CVP, seperti biaya tetap, biaya variabel, harga jual per unit, dan volume penjualan.
Berikan contoh aplikasi CVP dalam situasi bisnis nyata untuk memperkuat pemahaman pembaca.
Selain itu, diskusikan tentang metode analisis titik impas (break-even analysis) dan cara
menggunakannya dalam menentukan titik impas serta mengevaluasi keuntungan atau kerugian
pada berbagai tingkat volume penjualan. Terakhir, tinjau kembali batasan-batasan analisis CVP
dan sertakan saran untuk mengatasi batasan tersebut dalam pengambilan keputusan yang lebih
baik. Pastikan untuk menyajikan makalah dengan bahasa yang jelas, sistematis, dan mudah
dipahami oleh pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Garrison, Ray H., et.al. 2015. Managerial Accounting. Second Asia Global Edition. McGraw-Hill
Companies.

11

Anda mungkin juga menyukai