Anda di halaman 1dari 2

‫ِة ِب‬ ‫ِب‬ ‫ِم‬ ‫ِهلل‬ ‫ِهلل‬

‫ َو َأْفَه َم َن ا َش ِر ْيَع الَّن ّي‬، ‫اْلَحْم ُد ْالَحْم ُد اّلذي َه َد اَنا ُسُبَل الّس َال‬
Secara singkat dalam kitab Dardir Mi’roj, Syekh
Najmudin Al-Ghaithi merekam tentang apa saja yang
‫ ُذو ْالَج الِل‬،‫ َأْش َه ُد َأْن اَل ِاَل َه ِإاَّل اهلل ْح َدُه ال َش ِر يك َل ه‬، ‫الَك ريِم‬
‫َو‬ dialami oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
‫ الّلُه َّم َص ِّل‬،‫ َو َأْش َه ُد َأّن َس ِّيَدَنا َو َنِبَّيَنا ُمَح َّم ًد ا َعْبُدُه َو َر سوُله‬،‫َو اإلْك رام‬ selama perjalanan beliau dari Masjid Haram menuju
‫ِب‬ ‫ِبِه‬ ‫ِل‬ ‫ٍد‬ ‫ِد‬
‫و َس ِّلْم َو باِر ْك َعَلى َس ِّي نا ُمَحّم َو َعَلى ا ه َو أْص حا َو الَّت ا عيَن‬
Masjid Al-Aqsho lalu dinaikkan ke sidratul muntaha.
‫ِم‬ Di antara yang beliau alami ialah:
‫ِس‬ ‫ِإل‬ ‫ِب ِن‬
‫ أْو ُص ْيُك ْم َو َنْف ْي‬،‫ َفَياُّيَه ا ا ْخ َو ان‬: ‫ َأَّما َبْع ُد‬،‫إْح سا إَلى َيْو الِّدين‬
: ‫ َقاَل اُهلل َتَعالَى ِفي ْالُقْر اِن ْالَك ِر يْم‬، ‫ِبَتْق َو ى اِهلل َو َطاَعِتِه َلَعَّلُك ْم ُتْف ِلُحْو ْن‬ 1. Orang-orang yang gemar bersedekah
‫ َي ا َأُّيَه ا‬: ‫ ِبْس ِم اِهلل ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح ْيْم‬،}‫َأُع ْو ُذ ِباِهلل ِم َن اَّلشْيَطاِن ال َّر ِج ْيم‬ Nabi melihat golongan ini sering memanen
tanaman yang baru ia tanam. Setelah dipanen,
‫ِل‬ ‫ِد‬ ‫ِذ‬
‫ ُيْص ْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم‬،‫اَّل يَن َآَم ُن وا اَّتُق وا اهلل َو ُقوُل وا َقْو اًل َس يًد ا‬ tanaman tersebut tumbuh kembali. Begitupun
‫َو َيْغِف ْر َلُك ْم ُذُنوَبُك ْم َو َمْن ُيِط ِع اهلل َو َرُس وَلُه َفَق ْد َفاَز َفْو ًز ا َعِظ يًم ا وقال‬ seterusnya sehingga hasil panen mereka
‫ِتِه‬ ‫ِذ‬ melimpah ruah. Mereka adalah orang-orang
‫تعالى َي ا َاُّيَه ا اَّل ْيَن آَم ُنْو ا اَّتُق ْو ا اَهلل َح َّق ُتَق ا َو َال َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم‬ yang menginfakkan hartanya di jalan Allah.
. ‫ُمْس ِلُمْو َن‬ Allah akan mengganti semua hal yang
diinfakkan di jalan-Nya.
2. Orang-orang yang senantiasa berpegang
teguh pada agama Allah
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
Ketika itu nabi mencium bau harum. Ternyata
Pertama-tama Marilah kita bersama meningkatkan ketika ditanyakan kepada Jibril, bau harum
ketaqwaan kita kepada Allah swt. dengan sesungguh tersebut berasal dari keluarga besar Masyitah
hati tanpa basa-basi. Karena kesungguhan dalam yang dimasak hidup-hidup oleh Fir‘aun
bertaqwa akan berimplikasi dalam sikap laku ta'at karena tidak mau mengakuinya sebagai
terhadap syari'at dan menghindar dari ma'siat. Tuhan.
Sesungguhnya syariat bawaan rasul Muhammad 3. Pemalas mengerjakan shalat fardhu
adalah kebenaran mutlaq yang tidak bisa diragukan Saat itu Nabi melihat sekelompok orang yang
lagi. Shalat, zakat, puasa dan haji menjadi bukti kepalanya pecah. Setelah kepala mereka
formal ketaatan seseorang dalam ber-Islam. pecah, kepala tersebut utuh kembali. Setelah
itu, kepala mereka pecah kembali. Kemudian
Isra Mi’raj ialah peristiwa perjalanan Nabi utuh seperti semula dan pecah lagi. Kejadian
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dari Masjid itu berlangsung berkali-kali. Nabi begitu iba
Haram di Makah menuju ke Masjid Al-Aqsa di melihatnya. Nabi kemudian menanyakan
Yerussalem. Kemudian dilanjutkan menuju lapisan ikhwal itu kepada Jibril yang
langit tertinggi lalu ke Sidratul Muntaha dengan mendampinginya. Jibril dengan jelas
tujuan menerima wahyu dari Allah Ta’ala. mengatakan bahwa mereka adalah orang-
orang yang kepalanya berat untuk
Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-10 dari Nubuwah, melaksanakan shalat fardhu sehingga urung
atau tepatnya pada tahun 621 M. Banyak riwayat menunaikannya. Itulah siksaan yang akan
menyebutkan bahwa peristiwa ini termasuk di antara diterima oleh orang-orang yang malas
cara Allah menghibur hati Nabi Shallallahu ‘Alaihi melaksanakan kewajiban shalat fardhu di hari
Wasallam setelah dua tahun ditinggal wafat sang pembalasan nanti.
istri, Ummul Mukminin Khadijah dan paman beliau, 4. Orang-orang yang enggan bersedekah
Abu Thalib. Setelah itu Nabi SAW menyaksikan beberapa
orang yang memakan pohon dhari‘ (pohon
Selain untuk membangkitkan semangat dalam kering dan berduri), zaqqum (tumbuhan yang
berdakwah, isra mi’raj juga menjadi mukjizat Nabi rasanya pahit) dan batu yang panas. Ketika
shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menaklukkan hati ditanyakan kepada Jibril, orang-orang ini
masyarakat Quraisy yang saat itu masih mengingkari adalah orang yang tidak mau bersedekah.
dakwah beliau. Sebagai bentuk mukjizat, isra mi’raj 5. Pezina yang lebih memilih wanita lain di luar
menjadi sebuah rentetan peristiwa yang terjadi di luar istrinya sendiri Kelompok orang ini
kebiasaan hukum alam yang ada. Sehingga kejadian digambarkan pada saat itu seperti orang yang
ini benar-benar di luar nalar manusia. Di sinilah menggenggam daging empuk dan daging
kemudian keimanan orang-orang Islam diuji. Sejauh busuk. Namun orang-orang itu memilih
mana ia meyakini kabar yang disampaikan oleh Nabi memakan daging busuk dari pada daging
shallallahu ‘alaihi wasallam. empuk yang dibawanya. Orang-orang ini,
menurut Jibril, adalah orang yang lebih dan kesadisan mereka terhadap beliau semakin
memilih tidur dengan perempuan lain padahal menjadi. Mereka memintanya agar menyebutkan
ia memiliki istri yang sah. kriteria Baitul Maqdis kepada mereka, lalu Allah
6. Para perampok atau pembegal menampakkannya kepada beliau, sehingga seakan
Nabi SAW melihat golongan ini seperti kayu melihatnya dengan mata telanjang. Beliau mulai
yang berada di tengah jalan. Saat ada orang menceritakan kepada mereka tentang tanda-tanda
yang melewati jalan tersebut, orang itu kebesaran-Nya. Mereka tidak mampu
terbakar karena kayu itu. menyanggahnya dengan sesuatu pun.
7. Pemakan harta riba. Nabi SAW
menyaksikan perumpamaan golongan ini Kemudian beliau memberitahukan kepada mereka
seperti orang yang berenang di sungai yang tentang rombongan ketika beliau masih dalam
penuh darah. perjalanan pergi dan sekembali darinya. Beliau juga
8. Rakus jabatan. Saat itu Nabi SAW melihat memberitahukan kepada mereka tentang waktu
golongan orang yang memikul kayu bakar di kedatangan rombongan tersebut. Bahkan, beliau
pundaknya. Orang-orang yang termasuk memberitahukan kepada mereka tentang rombongan
golongan ini masih terus menambah kayu sebelumnya yang mendahului rombongan tersebut.
bakar yang dipikulnya walaupun sebenarnya Memang demikianlah realitasnya, seperti yang beliau
mereka tidak kuat memikulnya. ucapkan. Sayangnya, mereka malah bertambah
9. Para dai yang tidak mengamalkan menghindar. Demikianlah tipikal orang-orang zalim
ucapannya yang hanya menginginkan kekufuran.
Para dai ini dilihat oleh nabi seperti
sekelompok orang yang lidah dan mulut Dari peristiwa ini lah kemudian Abu Bakar dijuluki
mereka dipotong dengan menggunakan sebagai Ash-Shiddiq (Orang yang Benar) karena dia
gunting besi. Setelah dipotong, mulut dan membenarkan peristiwa Isra`dan Mi’raj ketika orang-
lidah mereka tumbuh seperti semula dan orang mendustakannya.
dipotong lagi. Kejadian itu selalu berulang.
Ini adalah perumpamaan bagi para dai yang Demikianlah semoga kita semua dapat menarik
hanya mampu ceramah dan berorasi namun hikmah dari peristiwa isro miroj dan mampu
tidak mampu mengamalkan ceramahnya melakukan sesuatu yang lebih baik yang akhirnya
untuk diri sendiri. kita mendapatkan kebahagiaan kebahagiaan dunia
10. Para pengumpat. Saat itu Nabi SAW dan kebahagiaan akhirot
melihat golongan orang yang berkuku
‫ِه ِم‬ ‫ِن‬ ‫ِن ِظ‬ ‫ِف‬ ‫ِل‬
panjang dan terbuat dari tembaga. Mereka ‫َب اَر َك اُهلل ْي َو َلُك ْم ْي ْالُق ْر آ ْالَع ْيِم َو َنَف َع ي َو إَّي اُك ْم ِ بَم اِ فْي َن‬
‫ِم‬ ‫ِم ِم ِت‬ ‫ِك‬ ‫ِت‬
mencakar-cakar muka mereka dengan kuku ‫ْاآليَا َو ال ذْك رِ اْلَح ْيِم َو َتَقَّب َل ِّني َو ْنُك ْم َالَو َت ُه إَّن ُه ُه َو الَّس ْيُع‬
tersebut. Menurut Jibril, mereka adalah ‫ِل‬
orang-orang yang mengumpat perbuatan ‫ْالَع ْيُم‬
orang lain, namun mereka melakukan
perbuatan tersebut.
11. Provokator
Ketika itu Nabi SAW melihat sebuah lubang
kecil. Tiba-tiba keluarlah seekor sapi yang
besar dari lubang tersebut. Sapi itu tidak
mampu kembali masuk ke lubang tersebut
karena terlalu besar. Menurut Jibril, hal itu
adalah perumpamaan bagi umat Nabi
Muhammad yang melakukan provokasi
sehingga menimbulkan masalah yang besar.
Saat tersadar akan ulahnya, ia tidak mampu
menyelesaikan masalah besar tersebut

Ibnul Qayyim berkata, “Tatkala pagi datang,


Rasulullah sudah berada di tengah kaumnya, beliau
memberitahukan kepada mereka tentang ayat-ayat
Allah yang Agung yang telah diperlihatkan
kepadanya. Hal ini membuat pendustaan, penyiksaan

Anda mungkin juga menyukai