Nama Mahasiswa: Damiana Betsy,S.Pd Asal Institusi: SMA Santo Paulus Pontianak No Hasil eksplorasi akar Analisis akar Masalah penyebab masalah penyebab penyebab terpilih yang masalah masalah (data akan pendukung) diselesaikan
1 Motivasi belajar Pembelajaran guru belum dapat 1. Motivasi
peserta didik yang cenderung memilih metode belajar rendah, sehingga membosankan yang tepat yang peserta didik dalam kegiatan karena guru disesuaikan dengan yang rendah pembelajaran dengan tidak bahan pengajaran, 2. Pemanfaatan metode diskusi menggukan murid, situasi teknologi kelompok kurang metode dan kondisi, media dalam optimal media ajar pengajaran yang pembelajaran yang menarik menarik perhatian yang kurang 1. Cara mengajar peserta didik. optimal guru yang Pemahaman guru monoton dan mengenai media kurang pembelajaran menyenangkan. sangat penting 2. Dari faktor diri karena nilai dan peserta didik, manfaat Terkait dengan pembelajaran psikologis anak ditentukan oleh Ketika guru yang berkumpul ada menggunakannya. kecenderungan Salah satu manfaat untuk bermain. media pembelajaran adalah dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Manfaat ini tidak akan terjadi jika guru tidak memahami meida pembelajaran. Akibatnya, kondisi siswa yang belum termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar justru dijadikan sebagai hambatan digunakannya media pembelajaran. 2 Masih terdapat Dalam kegiatan Kurangnya percaya beberapa siswa yang pembelajaran diri dalam enggan membaca Guru kurang menggunakan materi walaupun telah optimal dalam teknologi dalam dibuat LKPD pemanfaatan proses kegiatan (flipbook) yang teknologi belajar mengajar menyediakan bahan sehingga bacaan dan video yang menyebabkan siswa berbasis digital (dapat kurang memahami diakses menggunakan mengenai fungsi Hp) Lembar Kerja Peserta Didik 1. Perkembangan (LKPD) sebagai teknologi yang pesat bahan ajar dan menyababkan menganggap bahwa peserta didik lebih LKPD hanya tertarik pada konten sebagai rangkuman digital yang dapat materi dan beraneka bentuk ( pertanyaan animasi 3d, video) pertanyaan saja. dari pada cetak Yang mana pada 2. Peserta didik lebih dasarnya LKPD itu tertarik bermain dapat memacu game online dalam siswa untuk lebih penggunaan gadget aktif dalam kegiatan dari pada membuka belajar. Sehingga materi pelajaran atau dapat perpengaruh artiket terkait materi. pada hasil belajar 3. Motivasi membaca siswa. dalam diri peserta perkembangan didik yang rendah, teknologi yang Anak tidak pesat telah memicu diarahkan untuk berbagai hal gemar membaca revolusioner, sejak dini, karena termasuk pada orang tua cenderung bidang pendidikan. memberikan Mudahnya tontonan baik mengakses televisi maupun informasi baik youtube edukasional dan non edukasional, akhirnya membuat siswa menjadi manja. Hal ini kemudian menjadi permasalahan, dimana siswa menilai isi konten cetak, tidak lagi semenarik konten digital yang dapat beraneka bentuk ( animasi 3d, video) 3 Beberapa peserta Guru kurang kurangnya latihan didik masih kesulitan memberikan soal-soal literasi menginterprestasi soal numerik numerasi. Hal ini data berupa grafik dalam disebabkan masih meningkatkan banyak guru yang 1. Kemampuan kecakapan masih belum matematika dasar peserta didik mampu menyusun yang rendah menggunakan soal literasi 2. Kurangnya minat konsep tersebut numerasi terutama peserta didik untuk untuk guru-guru di terhadap menyelesaikan tingkat sekolah permasalahan masalah sosial dasar agar peserta numerik. didik menjadi lebih 3. Guru kurang terbiasa untuk memberikan soal menyelesaikan soal- numerik untuk soal non-rutin meningkatkan tersebut. kecakapan peserta didik dalam menggunakan konsep tersebut pada kondisi nyata atau saat menyelesaikan masalah sosial dalam kehidupan sehari- hari.
4 Guru mengalami Guru Dalam tahap
kesulitan dalam cenderung merancang merancang instrumen tidak mampu instrumen penilaian, penilaian memetakan guru memiliki level kognitif kendala atau 1. Guru tidak dan kesulitan pada memetakan pengetahuan penilaian sikap, kompetensi awal dari keterampilan serta peserta didik kompetensi pengetahuan. Hal 2. Guru cenderung dasar atau ini disebabkan tidak mampu tujuan karena, guru tidak memetakan level pembelajaran paham dalam kognitif dan membuat kisi-kisi pengetahuan dari serta kesulitan guru kompetensi dasar dalam merumuskan atau tujuan indikator pada pembelajaran penilaian diri dan 3. Guru tidak teman sejawat. menguasai materi Perancangan secara menyeluruh. instrumen penilaian 4. Sulitnya membahas hasil belajar siswa konsep dunia nyata pada penilaian akibat kemampuan pengetahuan, guru peserta didik yang hanya merancang dirasa belum cukup penilaian penugasan untuk memahami dan tes tertulis, materi sehingga soal untuk tes tertulis yang dibuat tidak guru hanya mengukur merancang soal, kemampuan peserta dan tidak didik. menyesuaikan dengan tingkatan ranah, karena untuk mempermudah guru dalam melaksanakan penilaian. Dalam perancangan instrumen penilaian keterampilan hanya merancang instrumen penilaian produk. Dalam perancangan guru hanya menilai hasil diskusi siswa, guru juga tidak menggunakan penilaian berupa unjuk kerja, proyek dan portofolio karena, guru kurang paham penilaian tersebut dalam hal menentukan indikator penilaian yang sesuai dengan proses pembelajaran.