Anda di halaman 1dari 13

LK 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Nama Mahasiswa : Damiana Betsy,S.Pd
Asal Institusi : SMA Santo Paulus Pontianak

Masalah dalam Penyebab


Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
Pembelajaran Masalah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tuliskan persoalan Tuliskanlah Renungkan, apakah persoalan Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai Apakah kelebihan dari Apakah kelemahan Menurut Anda, apakah
yang telah penajaman apa tersebut terkait dengan dengan masalah dan penyebab setiap alternatif solusi dari setiap alternatif kelemahan tersebut dapat
diidentifikasi / penyebab setiap pemilihan/ penyajian materi masalah yang telah yang dipilih solusi yang dipilih diantisipasi? Jika bisa,
ditentukan di tahap masalah yang ajar, media, metode diidentifikasi. Solusi ini diperoleh bagaimana caranya?
sebelumnya. diidentifikasi. pembelajaran, atau yang lain. dari hasil kajian literatur dan
Fokuskan pada Centang pada kolom yang wawancara dengan sejawat /
persoalan terkait sesuai. pakar
pembelajaran

metode/
materi media Model
strategi

Motivasi belajar guru belum dapat ✓ ✓ Kajian literatur Kelebihan model Kelemahan model Berdasarkan kelemahan
peserta didik yang memilih model 1. Jurnal ilmiah dari: quantum learning: quantum learning: model pembelajaran
rendah serta metode yang MM Sirimeno · 2022 1. Meningkatkan 1. Membutuhkan quantum, cara untuk
tepat yang Penggunaan Metode potensi perancangan mengatasi kelemahan
disesuaikan Quantum Learning akademik serta persiapan tersebut adalah:
dengan bahan Untuk Meningkatkan (prestasi pembelajaran 1. mengapresiasi
pengajaran, murid, Motivasi Belajar Bahasa belajar) dan yang cukup usaha siswa,
situasi kondisi, Indonesia Siswa Sekolah membiasakan matang dan mengapresiasi
media pengajaran Dasar siswa perencanan prestasi siswa,
yang menarik Salah satu upaya yang membaca. dengan cara yang memberi ganjaran
perhatian peserta dapat dilakukan adalah 2. Proses lebih baik. positif
didik. dengan menerapkan pembelajaran 2. Keterbatasan (resforcement)
metode pembelajaran akan lebih sumber bahan kepada siswa,
Quantum Learning. Untuk nyaman serta dan alat belajar 2. pendidik mencoba
keperluan pemberian menyenangkan, yang menyita untuk menyediakan
pembelajaran Quantum karena proses situasi dan benda-benda
Learning perlu dipilih belajar di sertai kondisi serta konkret sebagai
strategi dan langkah- dengan musik. waktu yang lebih media dalam proses
langkah yang tepat setelah 3. Peserta didik banyak. pembelajaran disaat
terlebih dahulu diadakan dirangsang agar 3. Perayaan yang siswa belum bisa
diagnosis terhadap aktif dilakukan untuk berpikir secara
kesulitan belajar yang mengamati, mengapresiasi abstrak.
dialami peserta didik. menyesuaikan usaha peserta 3. pendidik
Hasil penelitian tindakan diantara teori didik yang bisa menciptakan
ini menunjukkan bahwa dengan mengganggu kondisi lingkungan,
pembelajaran Quantum kenyataan serta kelas lain. kesempatan,
Learning dapat dapat mencoba 4. Membutuhkan suasana emosi yang
meningkatkan motivasi mempraktikann serta menuntut memungkinkan
belajar siswa Kelas 2/A ya sendiri. keahlian dan siswa untuk
dengan ketuntasan 4. Peserta didik keterampilan memperoleh
mencapai 89,03 %, dengan akan lebih pendidik lebih pengalaman
demikian penerapan mudah khusus. tertentu. Seperti,
pembelajaran Quantum menerima dan menciptakan
Learning efektif dalam mengerti suasana yang
meningkatkan motivasi pembelajaran kondusif,
belajar siswa pelajaran karena 4. pendidik
bahasa Indonesia di SDN 2 berlangsung memberikan
Sigerongan. secara tenang pertanyaan-
dan pertanyaan kepada
2. Jurnal ilmiah dari : menyenangkan. siswa untuk memicu
E Lestari · 2021. 5. Quantum pikiran kritis
Penerapan Metode learning mereka, pendidik
Quantum Learning berfokus pada memberikan
Untuk Meningkatkan perkembangan permasalahan-
Hasil dan Motivasi akademis dan permasalahan untuk
Belajar IPS Bagi Siswa keterampilan dipecahkan oleh
Kelas VI SD Negeri 2 siswa.
Ngadiwarno Sukorejo 5. memberikan materi-
Kendal materi baru yang
Hasil penelitian menarik, melakukan
menunjukkan adanya stimulasi yang
peningkatan hasil belajar menarik. Selain itu,
siswa setelah penerapan pemberian
metode penguatan dari
pembelajaran Quantum pendidik kepada
Learning dalam siswa juga bisa
pembelajaran IPS. Hal memengaruhi kuat
tersebut diindikasikan dari atau lemahnya
peningkatan hasil belajar dorongan untuk
siklus I sebesar 77 dengan melakukan kegiatan
ketuntasan belajar individu belajar
78% meningkat menjadi
82,89 dengan
ketuntasanbelajar individu
94% pada siklus II.
Motivasi belajar siswa 77
pada siklus I dengan
kategori baik menjadi
87,63 pada siklus II
dengan kategori baik
sekali. Terbukti bahwa
penerapan model
pembelajaran Quantum
Learningmampu
meningkatkan hasil belajar
siswa. Hendaknya
metode
pembelajaran Quantum
Learning menjadi
alternatif pilihan guru
dalam pembelajaran IPS.
3. Jurnal ilmiah dari: Kelebihan model Untuk mengantisipasi
Fitriani1, Muh. Faisal2, pembelajaran Problem Kelemahan model kelemahan yang terdapat
Fatmawaty3 ,2022. Based Learning pembelajaran pada model pembelajaran
Meningkatkan Motivasi berbantuan Media Problem Based Problem Based Learning
Belajar Siswa Audio Visual: Learning berbantuan berbantuan Media Audio
Melalui Media Audio 1. PBL, bersama Media Audio Visual: Visual dapat dilakukan
Visual dapat disimpulkan dengan media 1. Model PBL dengan cara beriku:
bahwa penggunaan media audio visual, berbantuan 1. merancang materi
audio visual dengan memberi siswa media audio pembelajaran dengan
model pembelajaran peran aktif dalam visual dapat cermat, termasuk
Problem Based Learning pembelajaran. menjadi sulit pengembangan media
dapat meningkatkan hasil 2. Siswa dapat lebih diimplementasik audio visual yang
belajar siswa pada kelas II mandiri dalam an jika tidak sesuai.
UPTDSPF SDN 195 Barae menyelesaikan tersedia atau 2. Pastikan bahwa materi
Desa Barae Kecamatan masalah dan terdapat masalah yang disajikan relevan
Marioriwawo Kabupaten membuat dengan teknologi dengan masalah yang
Soppeng. Dikatakan keputusan, yang digunakan. diberikan dan dapat
berhasil karena indikator meningkatkan rasa 2. Pengembangan dipahami oleh siswa.
keberhasilan telah tanggung jawab materi 3. Membuat rancangan
terpenuhi dimana pada terhadap proses pembelajaran pembelajaran dengan
SiklusI ini model pembelajaran berbasis media mempertimbangkan
pembelajaran Problem mereka. audio visual variasi gaya
Based Learning 3. Penggunaan media seringkali pembelajaran.
berbantuan audio visual audio visual dapat memerlukan 4. Sediakan opsi untuk
belum diterapkan, dapat membawa konteks keahlian teknis pembelajaran lebih
dilihat bahwa 2 orang dunia nyata ke dan kreativitas lanjut, baik melalui
siswa mencapai kategori dalam kelas, tinggi. teks, video, atau
“cukup baik” dengan membuat 3. Guru harus diskusi, sehingga
presentase (50%) dengan pembelajaran lebih memiliki memenuhi kebutuhan
nilai tertinggi 76, relevan bagi siswa. kemampuan beragam siswa.
sedangkan 2 orang siswa 4. Media audio visual untuk merancang 5. Guru dapat
mencapai kategori memungkinkan presentasi visual memfasilitasi interaksi
“kurang” dengan penyajian yang efektif dan sosial di dalam kelas
presentase (50%) dengan informasi yang memotivasi. dengan mengadakan
nilai terendah 62, dan lebih jelas dan 4. Mengelola diskusi kelompok,
rata-rata nilai siswa pada mudah dipahami kegiatan PBL kolaborasi proyek, atau
siklus I adalah 69. Pada karena Gambar yang melibatkan kegiatan lain yang
siklus II setelah peneliti atau video dapat kelompok bisa melibatkan siswa
melakukan perbaikan membantu siswa menjadi secara langsung
proses pembelajaran, memahami konsep tantangan dalam maupun penggunaan
terjadi peningkatan yang atau masalah yang pengaturan kelas platform pembelajaran
signifikan terhadap kompleks dengan yang besar atau daring yang
motivasi belajar siswa. lebih baik daripada dalam situasi di mendukung interaksi
Hasil wawancara (Wawancara penjelasan verbal mana sosial.
yang dilakukan adalah saja. pembimbing
wawancara tidak terstruktur) tidak dapat
1. kepala sekolah (filianus memberikan
Nasu Rusik,S.Pd,M.Pd) perhatian
✓ Dapat dilakukan individu yang
dengan beberapa cukup.
pendekatan untuk
meningkatkan motivasi
belajar siswa di sekolah
ini. Pertama, fokus
pada pembelajaran
yang relevan dan
menarik. Guru-guru
berusaha membuat
materi pembelajaran
lebih bersifat
kontekstual,
mengaitkan pelajaran
dengan kehidupan
sehari-hari siswa agar
mereka melihat
relevansi dan
manfaatnya.
✓ Salah satu langkah
konkret yang dapat
diambil adalah
mengintegrasikan
teknologi dalam
pembelajaran. Kita
menyadari bahwa
siswa saat ini tumbuh
dalam era digital, jadi
guru memanfaatkan
alat dan platform
digital untuk membuat
pembelajaran lebih
interaktif dan menarik.
✓ Guru harus aktif
menggali dan
mengadopsi model
pembelajaran yang
inovatif. Selain itu,
penggunaan teknologi
pendidikan dan sumber
daya daring untuk
mendukung model
pembelajaran yang
lebih dinamis, sehingga
Integrasi teknologi
dapat memberikan
variasi dalam metode
pengajaran dan
memicu minat siswa.
2. Dott. Ric. Ing., Jimmy
Tjen, S.Si., M.Sc. (Dosen
Universitas Widya
Dharma Pontianak dan
guru Matematika di SMA
Santo Paulus Pontianak)
✓ Pertama-tama,
penting untuk
mengidentifikasi
penyebab motivasi
rendah dengan
berbicara langsung
dengan siswa. Setelah
itu, bisa diterapkan
strategi yang sesuai,
misalnya dengan
metode yang beragam
dalam pengajaran
untuk memenuhi
berbagai gaya belajar
siswa.
✓ Guru dapat terus
meningkatkan
keterlibatan siswa
dengan memperbarui
dan menyesuaikan
metode pengajaran
mereka sesuai dengan
perkembangan siswa.
✓ Menciptakan
pengalaman belajar
yang menantang dan
bermakna, serta
memberikan umpan
balik konstruktif,
dapat membantu
mempertahankan
motivasi siswa
✓ Guru harus terbuka
terhadap inovasi dan
fleksibel dalam
merespon kebutuhan
siswa. Keterlibatan
dan perhatian yang
diberikan kepada
setiap siswa dapat
membuat perbedaan
besar. Selain itu,
kolaborasi antar guru,
orang tua, dan siswa
dapat menciptakan
lingkungan
pendidikan yang
mendukung dan
memotivasi

Pemanfaatan Pemilihan model ✓ ✓ Kajian literatur Kelebihan dari project kekurangan dari Untuk mengatasi kekurang
teknologi dalam dan metode serta 1. Jurnal ilmiah dari: based learning sebagai project based pada model project based
pembelajaran yang media yang (Hapsari & Airlanda, berikut: learning: learning:
kurang optimal kurang tepat, 2019; Sari, 2018). 1. Memotivasi 1. Memerlukan 1. Memastikan proyek
sehingga Penerapan Project Based peserta didik banyak waktu pembelajaran dirancang
penggunaan TIK Learning Untuk dengan untuk dengan matang dan
kurang optimal Meningkatkan Motivasi melibatkannya di menyelesaikan memperhitungkan
Belajar Matematika dalam masalah kebutuhan dan tingkat
Peserta Didik Kelas V pembelajaran. 2. Membutuhkan keterampilan siswa.
secara detail pembelajaran 2. Menyediakan biaya yang cukup 2. Sediakan variasi proyek
yang bersifat autentik kesempatan banyak Banyak untuk menyesuaikan
tersebut dapat dibahas pembelajaran pendidikan yang dengan gaya belajar
melalui pelaksanaan berbagai disiplin merasa nyaman siswa yang berbeda.
pembelajaran di setiap ilmu dengan kelas
siklusnya. Hasil yang 3. Membantu tradisional, di 3. Memilih proyek-
cukup mengembirakan ini keterkaitan hidup mana pendidik proyek yang relevan
disebabkan oleh penerapan di luar sekolah memegang peran dengan kehidupan
model project-based Menyediakan utama di kelas nyata dan memotivasi
learning berfasilitas media peluang unik 3. Banyaknya siswa.
video pembelajaran karena pendidik peralatan yang 4. Memastikan
memberikan peluang membangun harus tersedianya
kepada siswa untuk hubungan dengan dibeli Peserta infrastruktur teknologi
mengembangkan peserta didik didik yang yang memadai,
kemampuan dan sebagai fasilitator memiliki termasuk akses internet
kreativitasnya dalam 4. Menyediakan kelemahan dalam yang stabil dan
memanfaatkan TIK. Siswa kesempatan untuk percobaan dan perangkat keras yang
membangun membangun pengumpulan memadai di sekolah
pengetahuannya sendiri hubungan dengan informasi akan dan rumah siswa.
melalui penyelesaian tugas komunitas yang mengalami 5. Menggunakan platform
berupa proyek yang besar Membuat kesulitan Ada komunikasi online
dirancang sendiri oleh peserta didik lebih kemungkinan untuk memfasilitasi
siswa yang diawali dengan aktif dan berhasil peserta didik ada interaksi dan kolaborasi
pemberian pertanyaan memecahkan yang kurang aktif antara guru dan siswa.
yang mendasar oleh guru. problem-problem dalam kerja
Belajar melalui pengerjaan yang ada kelompok,
proyek secara langsung sehingga
dapat meningkatkan dikhawatirkan
motivasi siswa peserta didik
2. Jurnal ilimiah dari: tidak bisa
Walib Abdullah, Jurnal memahami topik
Pendidikan dan secara
Manajemen Islam keseluruhan
Volume 7, Nomor 1, Juli
2018 Model Blended
Learning dalam
Meningkatkan
Efektifitas
Pembelajaran Berdasarkan Kelebihan model Kekurangan metode
beberapa penelitian Blended learning: Blended Learning
disebutkan bahwa blended 1. Siswa lebih leluasa diantaranya adalah:
learning mempunyai dalam mempelajari 1. Media yang
dampak yang lebih efektif materi-materi dibutuhkan
dari pada pembelajaran secara online. sangat beragam,
online ataupun 2. Siswa dapat apabila sarana
pembelajaran tatap muka melakuka diskusi dan prasarana
dari segi hasil belajar dengan guru dan tidak mendukung
siswa. Penggunaan siswa lain di luar akan sulit
Blended learning bisa di jam tatap muka. diterapkan.
terapkan dengan 3. Guru dapat 2. Blended learning
menggunakan kombinasi- melakukan memerlukan
kombinasi berikut 50/50 pengayaan melalui akses internet
berarti 50% pembelajaran fasilitas internet yang memadai,
online dan offline 50% 4. Guru dapat jika jaringan
pembelajaran tatap muka , meminta siswa tidak memadai
75/25 yaitu 75% mengerjakan tugas akan menyulitkan
pembelajaran online dan sebelum siswa dalam
offline 25% pembelajaran melakukan mengikuti
tatap muka, atau 25/75 jadi pembelajaran. pembelajaran via
25% pembelajaran online 5. Siswa dapat saling online.
dan offline 75% berbagi file dengan 3. Kurangnya
pembelajaran tatap muka siswa lain. kemampuan guru
dari alokasi waktu 6. Siswa menjadi dan siswa dalam
pembelajaran. Ada lebih kreatif dan menggunakan
beberapa hal yang perlu dapat berpikir lebih teknologi.
dijadikan pertimbangan kritis.
dalam mendisain blended 7. Siswa dapat
learning, hal itu adalah memiliki kontrol
bagaimana cara agar terhadap
pembelajaran tersebut pembelajaran
menarik dan sesuai dengan mereka.
karakteristik gaya belajar 8. Siswa memiliki
siswa. kesempatan untuk
3. Jurnal ilmiah dari: mempelajari
Rebecca (2020), materi yang
Teaching motivational diinginkan.
interviewing in a blended 9. Siswa memiliki
learning Environment. kesempatan untuk
Currents in Pharmacy mengakses
Teaching and Learning. pembelajaran lebih
berdasarkan beberapa hasil lanjut.
penelitian dijelaskan 10. Pengaturan jadwal
bahwa untuk memenuhi dan waktu
kebutuhan saat ini, pembelajaran lebih
memerlukan model fleksibel
pembelajaran yang
fleksibel, secara
berkelompok dalam ruang
kelas yang virtual untuk
menghubungkan antara
sesama peserta didik
maupun peserta didik
dengan guru, yang dapat
diistilahkan dengan model
pembelajaran model
Blended Learning
4. Jurnal Kajian
Pendidikan Ekonomi
dan Ilmu Ekonomi, ISSN
Online : 2549-2284
Volume II Nomor 1, Mei
2018 Ratna
Tiharita,2018
Optimalisasi
Pemanfaatan Media
Internet Dalam
Pembelajaran Melalui
Blended Learning
Sebagai upaya untuk
menyeimbangkan
pembelajaran agar tetap
kontekstual, terarah, dan
berbasis teknologi
informasi,
dikembangkanlah sebuah
pembelajaran campuran
yang memadukan antara
pembelajaran e learning
dengan pembelajaran
tradisional, salah satu
model pembelajaran yang
mengakomodir hal ini
adalah pembelajaran
Blended Learning.
Hasil wawancara:
Suliono,S.Pd.,M.Pd (waka
kurikulum)
1. Sejauh ini, kita telah
memulai implementasi
TIK dalam pembelajaran,
namun masih ada beberapa
hambatan yang membuat
pemanfaatan TIK tidak
mencapai tingkat optimal.
Beberapa guru mungkin
masih merasa kurang
percaya diri atau kurang
terampil dalam
menggunakan teknologi,
dan ada juga kendala
infrastruktur seperti
ketersediaan perangkat
keras dan konektivitas
internet.
2. Salah satu solusi utama
adalah memperkenalkan
platform pembelajaran
daring yang lebih intuitif
dan ramah pengguna.
Kami juga sedang
mengembangkan modul
pelatihan berkelanjutan
untuk guru agar mereka
dapat mengintegrasikan
TIK secara efektif ke
dalam kurikulum. Di
samping itu, kami
merencanakan kampanye
sosialisasi untuk
meningkatkan pemahaman
orang tua tentang manfaat
dan keamanan penggunaan
TIK dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai