Anda di halaman 1dari 4

Materi diskusi sesi 1 ini adalah berlatih menganalisis dan memecahkan kasus

pembelajaran di kelompok Bermain. Silakan Anda unduh contoh soal kasus


pembelajaran di Kelompok Bermain berikut ini.

1. Baca dan cermati kasus pembelajaran yang terjadi

2. Jawablah pertanyaan dalam soal tersebut dengan benar.

3. Jawaban diketik dalam forum diskusi (bukan file lampiran).

Salam

Soal Kasus di Kelompok Bermain

Bu Tuti adalah Guru kelompok Bermain “Garuda” dengan jumlah murid 20


Anak. Pagi itu Bu Tuti membawa beberapa Ikan Lele yang hidup dan Ikan Mas
yang sudah di goreng. Fokus pengembangan Ibu Tuti adalah kemampuan
bahasa anak, baik bahasa reseptif maupun bahasa ekspresif. Sebelum masuk
kelas ibu Tuti mengajak anak–anak untuk melakukan senam fantasi. Senam
fantasi kali ini adalah menirukan berbagai gerakan binatang sambil
menyanyikan lagu “Bermain dalam Lingkaran”. Anak-anak tampak senang,
antusias dan bergerak dengan penuh semangat. Setelah selesai senam anak-anak
diajaknya masuk ke dalam kelas.

Di dalam kelas, Ibu Tuti mengajak anak-anak duduk di atas karpet membentuk
lingkaran. Dia duduk di antara anak-anak yang berkeringat dan tampak
kelelahan. Ibu Tuti langsung memimpin anak-anak untuk berdoa dan melakukan
kegiatan pembukaan. Kegiatan pembukaan ini diisi dengan mengabsen anak-
anak satu persatu. Ibu Tuti meminta anak-anak menyebutkan binatang
kesukaannya saat dipangil namanya satu persatu. Hampir semua anak dapat
menyebut binatang kesukaannya dengan baik. Selesai mengabsen, Ibu Tuti
mengajak anak-anak bernyanyi “Aku Anak sehat“ sambil bertepuk tangan.
Kegiatan bercakap-cakap dilakukan Ibu Tuti dengan menceritakan manfaat
mengonsumsi ikan sambil memperlihatkan ikan yang sudah di goreng. Ibu Tuti
sambil berkeliling meminta anak-anak mencicipi ikan goreng tersebut.

Dita: “Bu Guru, aku ngga mau makan ikan itu, soalnya aku kan belum cuci
tangan!”

Ibu Tuti: “Tidak apa-apa sayang, kan tangan kamu masih bersih, sini ibu tiup
supaya kuman di tanganmu kabur semua!” Ibu Tuti meniup kedua telapak
tangan Dita.
Setelah semua anak mencicipi ikan goreng tersebut, Ibu Tuti melanjutkan
penjelasan tentang manfaat Ikan bagi tubuh dan perkembangan otak anak.

Tiba-tiba Andri berteriak “ Bu Guru, aku capek… aku haus, aku mau minum!”.

Ibu Tutipun menjawab, “Sebentar ya Andri, sebentar lagi kita akan minum.
Coba kamu lihat nih, Ibu bawa apa?”. Ibu Tuti memperlihatkan ember berisi
Ikan Lele yang masih hidup ke hadapan anak-anak.

Serentak seluruh anak maju ke depan dan mengerumuni ember berisi ikan Lele.
Anak-anak saling mendorong. Ibu Tuti menenangkan dan meminta anak-anak
mundur. Setelah kondisi agak teratur dan tenang, Ibu Tuti mulai mengadakan
kegiatan bercakap-cakap tentang Ikan yang di bawanya.

“Siapa yang tahu, Ikan apa yang Ibu bawa ini?” Tanya Ibu Tuti kepada anak-
anak.

Andri menjawab sambil lalu, “Ikan Paus Bu?”

“Andri, kamu tidak boleh menjawab begitu, mana ada ikan paus yang muat di
dalam ember!” Ibu Tuti langsung menegur Andri.“

“Habisnya aku kan haus masa ngga boleh minum” Andri menjawab sambil
merajuk.

“Tadi kan Ibu sudah bilang, Andri harus sabar, sebentar lagi yaa…” Ibu Tuti
mengusap kepala Andri.

Selanjutnya Ibu Tuti meminta anak-anak menghitung ikan Lele yang ada di
dalam ember. Anak-anak berebut menghitung ikan Lele yang ada di dalam
ember. Tiba-tiba salah satu ikan Lele melompat keluar dari ember. Anak-
anakpun berhamburan berusaha menjauh dari ember itu. Ada beberapa anak
yang berteriak dan menangis histeris. Ada juga yang jatuh dan terinjak
temannya.. Ibu Tuti bingung karena dia juga sebenarnya takut pada ikan Lele.
Diapun segera berteriak memanggil dan meminta tolong kepada penjaga
sekolah untuk menangkap dan memindahkan ikan tersebut ke wadah yang lebih
besar. Akhirnya kegiatan menghitung ikan Lele dihentikan.

Untuk menghilangkan rasa trauma anak-anak bu Tuti memutar film


tentang Nemo ikan yang pintar dengan menggunakan laptop (komputer
jinjing). Beberapa anak nampak sangat senang dengan kegiatan yang dilakukan
Ibu Tuti. Beberapa anak lainnya tidak memperhatikan dan asyik main sendiri
karena mereka tidak dapat melihat film yang ada dalam laptop.
Pada kegiatan inti bu Tuti membagi anak-anak menjadi 3 kelompok. Ia sudah
menyiapkan tiga macam tugas. Anak-anak mengerjakan tugas secara bergiliran
dan berpindah dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Ketiga tugas tersebut
adalah:

1. Mengelompokkan 3 gambar Ikan berdasarkan ukuran badan ikan ( besar,


sedang, kecil).
2. Melipat bentuk Ikan dari kertas origami sebanyak 3 buah dengan warna
biru, hijau, dan hitam, kemudian menempel sisik ikan sebanyak 5 sisik
dengan pola warna yang telah ditentukan, misalnya :

Ikan biru dengan sisik oranye ( 5 sisik )

Ikan hijau dengan sisik merah ( 5 sisik )

Ikan hitam dengan sisik putih ( 5 sisik )

3. Mencari 5 kejanggalan pada gambar ekor ikan yang telah disiapkan oleh
Ibu Tuti.

Sebelum kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan, Ibu Tuti menjelaskan dahulu alat


dan bahannya, cara melakukannya, memberi contoh cara membuatnya, meminta
anak-anak mengambil alat dan bahan yang telah disiapkan di meja khusus. Saat
kegiatan berlangsung, Ibu Tuti mengawasi anak-anak bekerja sambil
berkomunikasi dengan anak-anak tentang tugas masing-masing.

Setelah semua anak selesai mengerjakan tugasnya masing-masing, mereka


diijinkan beristirahat, yaitu makan dan bermain di luar kelas. Selesai beristirahat,
makan dan bermain di halaman, anak-anak kembali ke dalam kelas dan duduk
di atas karpet.

Pada kegiatan penutup. Ibu Tuti mengajak anak –anak berlomba memindahkan
Ikan Mas Koki dari toples ke aquarium dengan menggunakan serokan ikan.
Kegiatan lomba baru berlangsung dua kali waktunya sudah habis. Terpaksa
kegiatan tersebut dihentikan. Ibu Tuti langsung memimpin anak-anak membaca
doa pulang. Setelah anak-anak mengucap salam kepada Ibu Tuti, mereka
diperbolehkan pulang. Dito menangis dan tidak mau pulang. Saat ditanya
alasannya, Dito mengatakan bahwa dia belum melakukan lomba memindahkan
ikan padahal dia ingin sekali melakukan kegiatan itu. Akhirnya Ibu Tuti
mengajak Dito berlomba dengannya. Setelah itu barulah Dito mau pulang.
PERTANYAAN

1. Berdasarkan ilustrasi di atas, identifikasilah 5 kelemahan dan 5 kelebihan


tindakan dalam melaksanakan kegiatan pengembangan pada anak usia
kelompok bermain yang telah dilakukan oleh Ibu Tuti!
2. Apakah kompetensi yang ingin dicapai anak-anak pada hari itu telah
tercapai melalui kegiatan yang dilakukan oleh Ibu Tuti? Jelaskan alasan
jawaban Anda!
3. Jelaskan 5 karakteristik bahasa yang menjadikannya sebagai bentuk khas
komunikasi.!
4. Menurut Teale dan Sulby, perkembangan membaca awal merupakan
proses interaktif dimana anak-anak adalah peserta aktif. Jelaskan tahapan
perkembangan membaca anak, yang terdiri dari Magical Stage, Self
Concept Stage, Bridging Reading Stage, Take off Reader Stage,dan
Independent Reader Stage!

Anda mungkin juga menyukai