Anda di halaman 1dari 35

PERBAIKAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN MEDIA


POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR
DAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI CIRI-
CIRI MAKHLUK HIDUP DI KELAS III SD NEGERI 33 BANDA
ACEH T.A 2021/2022

LATHIFAH
ATIRAH NIM.
850053224

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
(PDGK 4501)

POKJAR MEDAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UPBJJ – UNIVERSITAS TERBUKA
MEDAN
MASA REGISTRASI 2022.1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah Ilmu Pengetahuan yang berkaitan
dengan penemuan alam secara sistematis. dengan kata lain IPA bukan hanya
merupakan perolehan pengetahuan dalam bentuk fakta, konsep ataupun prinsip
saja. tetapi IPA juga sebuah proses penemuan. IPA termasuk kedalam ilmu
pengetahuan yang sangat penting untuk diajarkan di sekolah dasar. karena
pembelajaran IPA di SD menekankan siswa kepada pengalaman belajar langsung
antara siswa dengan lingkungan sekitar melalui penggunaan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Aktifitas pembelajaran diartikan sebagai segala kegiatan yang dilakukan
dalam proses interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran (Jampel &
Puspita, 2017; Rahmadani & Anugraheni, 2017; Yusuf & Asrifan, 2020). Banyak
aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah seperti, belajar, bermain,
bereksperimen, mengembangkan diri, dan berbagai kegiatan lainnya (Suwarsih,
2018; Suwartiningsih, 2021). Aktivitas pembelajaran yang kreatif dan inovatif
akan menghasilkan proses pembelajaran yang baik. sehingga kegiatan belajar
mengajar di kelas akan lebih efektif.
Agar pelaksanaan pembelajaran IPA berjalan sesuai dengan yang di
harapkan. maka guru dituntut harus kreatif dan inovatif dalam memilih metode
pembelajaran yang tepat. dan guru juga harus mempersiapkan media yang sesuai
dengan materi yang diajarkan. Karena dalam proses belajar mengajar guru
menghadapi siswa yang mempunyai karateristik berbeda-beda. sehingga
pemilihan strategi dan media pembelajaran sangat berpengaruh dalam
meningkatkan aktivitas belajar dan pengetahuan siswa terhadap materi yang
diberikan.
Berdasarkan hasil analisis video pembelajaran yang diamati melalui link
https://www.youtube.com/watch?v=20wdU5u6Dvc. Peneliti menyadari bahwa
kegiatan pembelajaran IPA yang dilaksanakan didalam kelas masih memiliki
beberapa kekurangan. yaitu kurangnya aktivitas pembelajaran di dalam kelas

1
2

karena guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. dan guru masih
menggunakan metode berbicara/ceramah. dan guru juga tidak menggunakan
media yang tepat. sehingga tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan masih tergolong rendah dan proses belajar mengajar menjadi kurang
efektif.
Menyadari akan banyaknya kekurangan dalam proses pembelajaran IPA
dikelas maka dari itu peneliti mencoba untuk memperbaiki pembelajaran dengan
menggunakan metode Problem Based Learning (PBL) berbantuan media belajar
berupa powerpoint yang berisi slide gambar atau video seperti yang digunakan
oleh guru tersebut. Problem Based Learning (PBL) merupakan bentuk inovasi
pembelajaran karena dalam Metode PBL kemampuan berpikir siswa benar-benar
dioptimalkan melalui proses kelompok atau kerja tim yang sistematis, dan
memungkinkan siswa untuk terus meningkatkan, menyempurnakan, menguji, juga
mengembangkan keterampilan berpikirnya. Dalam Metode PBL penggunaan
berbagai kecerdasan diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia nyata,
kemampuan menghadapi hal-hal baru dan kompleksitas. Penggunaan model PBL
berbasis media PowerPoint dapat mendorong siswa untuk memecahkan masalah
dan membangun pengetahuannya sendiri, juga memungkinkan siswa untuk
meningkatkan aktivitas dan pemahamannya terhadap materi yang disampaikan.
maka dari itu peneliti memberikan judul pada penelitian ini yaitu “PERBAIKAN
PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN MEDIA POWERPOINT
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN
PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
DI KELAS III SD NEGERI 33 BANDA ACEH T.A 2021/2022”
Berdasarkan latar belakang diatas, maka :
a. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya aktivitas yang menarik dalam proses pembelajaran
2. Siswa tidak memahami materi tentang ciri-ciri makhluk hidup yang
disampaikan oleh guru
3. Siswa kurang terlibat dalam setiap proses pembelajaran
3

b. Analisis masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas. adapun faktor/penyebab dari
permasalahan tersebut yaitu :
1. Guru hanya menjelaskan dengan metode berbicara/ceramah
2. Kurangnya aktivitas yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
sehingga proses pembelajaran cenderung monoton
3. Kurangnya kreativitas guru dalam penggunaan media pembelajaran
c. Alternatif Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil analisis masalah diatas, peneliti merancang beberapa
alternatif prioritas dari pemecahan masalah tersebut yaitu :
1. Menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan memudahkan siswa
dalam memahami materi yang disampaikan
2. Menggunakan media powerpoint berupa gambar atau video
pembelajaran tentang ciri-ciri makhluk hidup
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat di rumuskan masalah yaitu “Apakah
penggunaan Metode Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan media
Powerpoint dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan pemahaman
siswa pada materi ciri-ciri makhluk hidup di kelas III SD Negeri 33 Banda Aceh
T.A 2021/2022?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan aktivitas belajar
dan kemampuan pemahaman siswa dalam mengidentifikasi tentang ciri-ciri
makhluk hidup pada mata pelajaran IPA kelas III SD Negeri 33 Banda Aceh.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Hasil dari penelitian ini memberikan manfaat bagi guru, siswa, sekolah dan
peneliti.
4

a. Bagi guru
1. Meningkatkan keprofesionalan guru dalam mengajar
2. Mengetahui kekurangan guru dalam melaksanakan pembelajaran
dikelas
3. Memberikan pengetahuan dan alternatif metode pembelajaran agar
guru dapat melakukan hal yang sama dengan cara yang sama dalam
proses pembelajaran
b. Bagi siswa
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga proses pembelajaran
lebih aktif dan efektif
2. Memudahkan siswa dalam mengikuti setiap proses pembelajaran
terutama dalam memahami materi tentang sistem pencernaan manusia
c. Bagi sekolah
1. Meningkatkan kualitas guru dalam mengembangkan kreatifitas
mengajar
2. Meningkatkan mutu pendidikan dan citra sekolah di masyarakat.
BAB II

KAJIAN

PUSTAKA

A. Pembelajaran IPA di SD
Menurut Syaiful (2004: 68) Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang
mebahas tentang Alam Semesta dan segala isinya secara rasional dan objektif.
Rasional maksudnya yaitu pemikiran secara sistematis dan logis. Sedangkan
objektif maksudnya sesuai kenyataanya.
Susanto (2013: 167) menyatakan bahwa belajar IPA merupakan pembelajaran
berupa usaha seseorang untuk memahami alam semesta melalui teknik
pengamatan yang tepat dan penggunaan prosedur yang dijelaskan dengan
penalaran untuk mencapai suatu kesimpulan.
Samatowa (2006) berpendapat bahwa kajian ilmu pengetahuan alam (IPA)
erat kaitannya dengan dunia nyata dan sering dijumpai di lingkungan sekitar,
seperti halnya hewan, tumbuhan, udara, air, fenomena alam, energi,dan lain
sebagainya. Ilmu-ilmu alam ini disusun secara sistematis melalui hasil percobaan
dan pengamatan.
Dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD). Siswa harus aktif secara
penuh (active learning). Sehingga siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk
terlibat langsung dengan keterampilan proses agar secara mandiri mencari,
menemukan, menyimpulkan, berkomunikasi, mengetahui nilai dan pengalaman
yang dibutuhkan oleh peserta didik. (Sri Sulistyorini 2007: 8)
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Alam merupakan Ilmu Pengetahuan yang berkaitan erat dengan
kejadian alam secara nyata.untuk memahami ilmu pengetahuan tersebut
diperlukan adanya kemampuan menalar melalui percobaan dan pengamatan..
Sehingga siswa dapat mengalami secara langsung bagaimana penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses tersebut secara mandiri.

5
6

B. Metode Problem Based Learning


1. Pengertian Metode Problem Based Learning
Bern dan Erickson dalam Komalasari (2013: 59) mengemukaakan
Metode problem based learning merupakan metode pembelajaran yang
mengaitkan siswa dalam proses pemecahan masalah dengan
mengintegrasikan konsep dan keterampilan yang berbeda dari bidang yang
berbeda.
Arends (2007: 43) menyatakan bahwa PBL menyuguhkan berbagai
situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat
berfungsi sebagai tumpuan untuk penyelidikan terkait permasalahan yang
akan diselesaikan. Sama halnya dengan pernyataan Ngalimun (2014:89)
dalam kutipan (Suwandi, 2015:98), PBL adalah pembelajaran yang
mengharuskan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui pendekatan
saintifik agar siswa dapat mempelajari pengetahuan terkait masalah dan pada
saat yang sama memiliki keterampilan dalam menyelesaikan permassalahan
yang diberikan.
Berdasarkan definisi para ahli tersebut, metode PBL merupakan alternatif
yang menarik bagi guru yang menginginkan pembelajaran di kelas lebih
berpusat pada siswa. Terutama ketika siswa menganalisis proses penyelesaian
masalah pembelajaran IPA di sekolah dasar. karena dengan metode PBL ini
siswa diharuskan memiliki kemampuan berfikir untuk memecahkan
permasalahan yang terjadi. sehingga siswa dapat berpartisipasi secara
langsung dalam proses pembelajaran.
2. Tujuan Metode Problem Based Learning
Rusman (2010:238) menyatakan tujuan PBL adalah untuk meningkatkan
kemampuan penguasaan materi pembelajaran dalam menemukan bukti
secara konkret dengan menggunakan keterampilan pemecahan masalah. PBL
juga berkesinambungan dengan pembelajaran tentang kehidupan yang lebih
umum sehingga meningkatkan keterampilan dalam menginterpretasikan
informasi, kolaborasi dan pembelajaran tim, serta keterampilan berpikir
reflektif dan evaluatif.
7

Arends dalam Trianto (2011:9496), mendefinisikan PBL bertujuan untuk


membantu siswa dengan cara Mengembangkan cara berfikir siswa dalam
kemampuan memecahkan masalah. Agar siswa lebih dewasa dalam hal
menyelesaikan suatu masalah, memacu siswa untuk memahami narasumber
secara bertahap. Dan menumbuhkan kemandirian siswa dalam memecahkan
permasalahan. berhubungan dengan Tujuan penggunaan Metode PBL
tersebut kemampuan berpikir siswa akan meningkat dalam hal memecahkan
masalah secara mandiri maupun kelompok, dan memudahkan siswa dalam
memahami penjelasan yang diberikan oleh guru. sehingga pembelajaran
dikelas lebih efektif.
3. Karakteristik Metode Problem Based Learning
Untuk mengetahui bagaimana karakteristik metode Problem Based
Learning Rusman dan Arends dalam Rahmadani (2017:243) mengemukakan
beberapa karakteristik tersebut yaitu: Terdapat permasalahan yang konkret,
Permasalahan dapat menarik perhatian siswa, fokus kepada kegiatan
kolaborasi, pembelajaran bersifat komunikatif dan kooperatif (berkelompok),
pengumpulan informasi diambil dari banyak sumber, lebih diutamakan
pembelajaran mandiri (active learning), penyampaian penyelesaian masalah
masalah dilakukan dengan mempresentasikan di depan kelas.
4. Langkah-langkah Metode Problem Based Learning
Setelah mengetahui karakteristik dari metode PBL maka guru harus
mengetahui Langkah-Langkah metode PBL. Seperti yang diuraikan oleh
Hosnan (2014:301) langkah-langkah dalam PBL adalah sebagai berikut :
1) Orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik yang terlibat, memotivasi siswa
untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemecahan masalah yang
dipilih.
2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar. Guru membantu siswa
mendefinisikan dan mengatur tugas-tugas belajar yang berkaitan
dengan masalah.
8

3) Membimbing pengalaman individu atau kelompok. Guru mendorong


siswa untuk mengumpulkan informasi yang tepat, melakukan
percobaan untuk mendapatkan penjelasan dan memecahkan masalah.
4) Mengembangkan dengan mempresentasikan hasil pekerjaan. Guru
membantu siswa merencanakan dan menyiapkan pekerjaan yang
sesuai seperti laporan, video, dan lainnya.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru
membantu siswa merefleksikan atau mengevaluasi penyelidikan
mereka dan proses yang mereka gunakan.
Setelah guru mengetahui langkah-langkah dari pelaksanaan metode PBL
diatas, maka siswa akan lebih mudah dalam memahami pelajaran yang
disampaikan oleh guru dan pembelajaran dikelas akan lebih efektif, sehingga
guru dapat mencapai tujuan dari penggunaan metode ini.
5. Kelebihan dan kekurangan Metode Problem Based Learning
Dalam pemilihan Metode pembelajaran harus diperhatikan juga
kelebihan dan kekurangannya. pada metode PBL Terdapat beberapa
kelebihan berdasarkan pernyataan Susanto (2014: 88-89) dikutip dari
Setyawati (2019) Kelebihan dari metode PBL yaitu :
1) Memperoleh pengetahuan baru
2) Meningkatkan aktivitas belajar siswa .
3) Membantu siswa mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami
masalah dunia nyata.
4) Membantu siswa mengembangkan pengetahuan baru mereka dan
bertanggung jawab atas pembelajaran yang mereka lakukan.
5) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dan
mengembangkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan
pengetahuan baru.
6) Memberikan siswa kesempatan untuk menerapkan ilmunya di dunia
nyata.
9

Dibalik kelebihan tersebut terdapat juga beberapa kekurangan pada


metode PBL seperti yang dikemukakan oleh Hamdayana (2016:117) yaitu:
siswa yang malas mengikuti proses pembelajaran akan sulit mencapai tujuan
pembelajaran. banyak menghabiskan waktu dan biaya, tidak semua topik
dapat diterapkan dengan metode PBL.
C. Media PowerPoint
1. Pengertian PowerPoint
Menurut Oemar Hamalik (2001: 16) bahwa pemakaian media pengajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Penggunaan bahan ajar pada fase orientasi
pelajaran memberikan kontribusi yang signifikan terhadap efektivitas proses
pembelajaran dan transmisi pesan isi pelajaran. Selain itu, media
pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,
menyajikan data secara menarik dan terpercaya, memudahkan interpretasi
data, dan memadatkan informasi. Oleh karena itu peneliti memilih media
powerpoint untuk mempermudah siswa dalam memahami pelajaran yang
diberikan.
Berdasarkan pendapat Sanaky (2013) dikutip oleh Widya Wijayanti
(2019) Media PowerPoint adalah program aplikasi presentasi yang
merupakan salah satu program aplikasi dibawah Mircosoft Office Program
komputer dan tampilan ke layar menggunakan bantuan LCD proyektor.
Alamul Huda (2007:23) juga menjelaskan bahwa Microsoft Powerpoint
adalah salah satu bagian dari Microsoft Office yang ditujukan untuk
membuat slide-slide presentasi yang menarik. Media powerpoint di setiap
slidenya dapat menampilkan teks dan gambar bergerak dengan tata suara dan
tata warna yang disesuaikan dengan penggunaannya sehingga dapat
merangsang minat dan ketertarikan siswa terhadap suatu materi. Konsep
pembelajaran yang dikemas dalam powerpoint dapat membantu siswa dalam
memahami suatu konsep yang abstrak dan meningkatkan pemahaman siswa
serta membantu tercapainya tujuan suatu pembelajaran.
10

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan Media PowerPoint


memiliki peranan yang sangat penting dalam keberhasilan proses
pembelajaran, terutama dalam hal meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi yang disampaikan.
2. Fungsi Media PowerPoint
Susanti (2014: 125) menyatakan fungsi media powerpoint yaitu sebagai
berikut:
1) Menginformasikan Presentasi merupakan sebuah kegiatan yang
menginformasikan atau menyampaikan suatu materi kepada banyak
orang atau audien.
2) Meyakinkan Sebuah presentasi biasanya meliputi informasi, data, dan
bukti-bukti yang disusun secara logis, sehingga dapat meyakinkan
audien atas suatu topik tertentu.
3) Menginspirasi Presentasi yang baik adalah presentasi yang mampu
menjadi atau membangkitkan inspirasi bagi orang lain atau audien.
4) Menghibur Informasi dari sebuah kegiatan presentasi merupakan
salah satu kegiatan atau penyajian yang dapat menghibur orang lain
atau audiennya
Dari beberapa fungsi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa media
powerpoint merupakan media yang tepat untuk menyampaikan suatu
informasi atau materi kepada banyak orang dan media power point sangat
tepat digunakan dalam proses belajar mengajar, karena media ini mampu
membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga proses
belajar mengajar menjadi lebih menarik.
3. Kelebihan dan Kekurangan Media PowerPoint
Menurut Tejo (2011) Kelebihan Powerpoint antara lain: dapat
menyajikan teks, gambar, film, sound efek, lagu, grafik, dan animasi
sehingga menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat, mudah direvisi,
mudah disimpan dan efisien, dapat dipakai berulang-ulang, dapat
diperbanyak dalam waktu singkat dan tanpa biaya, dapat dikoneksikan
dengan internet
11

Adapun Menurut adriani (2016) Kelemahan yang terdapat dalam


media presentasi powerpoint adalah media ini tidak serba cocok untuk
semua jenis dan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu, Guru perlu
memahami dengan baik karakteristik alat presentasi ini. Kualitas gambar
video mungkin tidak bagus karena PowerPoint tidak dapat merekam video
berkapasitas besar. Selain itu, keterampilan khusus juga diperlukan untuk
mengekspresikan ide atau pesan yang baik dalam PowerPoint dengan cara
yang mudah dicerna oleh penerima pesan atau penggunanya. Ketika teknik
presentasi animasi yang kompleks digunakan, diperlukan persiapan yang
matang.
D. Aktivitas Belajar
Menurut Sampurna (2009) aktivitas adalah kegiatan, keaktifan, dan
kesibukan. Sedangkan menurut Slameto (2010) belajar ialah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Sardiman (2014:100) menjelaskan yang dimaksud aktivitas belajar adalah
aktivitas yang bersifat jasmani maupun psikis. Aktivitas ini berarti dua perbuatan
yang terkait. Perbuatan ini dapat menghasilkan belajar yang optimal apabila
antara perbuatan jasmani seperti siswa yang sedang membaca dan perbuatan
psikis seperti siswa berpikir tentang sesuatu, itu seimbang dan sebaliknya.
Perbuatan seimbang itulah yang dinamakan aktivitas belajar.
Usman (2011:6) dalam Martinis Yamin (2007: 75). menggolongkan
aktivitas belajar siswa ke dalam beberapa hal sebagai berikut, aktivitas
visual, aktivitas lisan,aktivitas mendengarkan, aktivitas gerak, dan aktivitas
menulis. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan
kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Proses pembelajaran
yang dilakukan di dalam kelas merupakan aktivitas mentransformasikan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Berdasarkan pendapat diatas maka Aktivitas belajar sangat berpengaruh
dalam keberhasilan guru dalam pemilihan metode, karena jika metode yang
12

dipilih sesuai dengan materi yang diajarkan maka aktivitas belajar siswa akan
lebih efisien dan efektif.
E. Kemampuan Pemahaman
Pengertian pemahaman dikemukakan oleh para ahli seperti yang
dikemukakan oleh wikel dan Muhtar (sudaryono, 2012:44) mengemukakan bahwa
Pemahaman yaitu kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat, mencakup kemampuan untuk
menangkap makna dari arti dari bahan yang dipelajari yang dinyatakan dengan
menguraikan isi pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang disajikan
dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain.
Menurut Bloom dalam Sudijono (2009, hlm. 50), yang dimaksud pemahaman
adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah
sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui
tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai sudut pandang.
Dalam hal ini siswa dituntut untuk memahami atau mengerti apa yang di
ajarkan mengenai apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan
isinya tanpa keharusan untuk menghubungkan dengan hal-hal yang lain.
Menurut Daryanto (2016, hlm. 106) kemampuan pemahaman dapat
dijabarkan ke dalam tiga tingkatan, yaitu:
1) Menerjemahkan (translation) Pengertian menerjemahkan bisa diartikan
sebagai pengalihan arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain.
Dapat juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model simbolik untuk
mempermudah orang mempelajarinya.
2) Menafsirkan (interpretation) Kemampuan ini lebih luas daripada
menerjemahkan, ini adalah kemampuan untuk mengenal dan memahami.
Menafsirkan dapat dilakukan dengan cara menghubungkan pengetahuan
yang lalu dengan pengetahuan yang diperoleh berikutnya, menghubungkan
antara grafik dengan kondisi yang dijabarkan sebenarnya, serta
membedakan yang pokok dan tidak pokok dalam pembahasan.
3) Mengekstrapolasi (extrapolation) Ekstrapolasi menuntut kemampuan
intelektual yang lebih tinggi karena seseorang dituntut untuk bisa melihat
13

sesuatu dibalik yang tertulis. Membuat ramalan tentang konsekuensi atau


memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun
masalahnya.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, kemampuan pemahaman siswa sangat
penting untuk diperhatikan dalam kegiatan proses pembelajaran, karena jika
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan rendah maka tujuan
pembelajaran tidak akan bisa tercapai. oleh karena itu seorang guru harus lebih
kreatif dan inovatif dalam memilih Metode dan Media pembelajaran yang
menarik agar memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan.
F. Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Makhluk hidup terdiri dari dari manusia, hewan, dan tumbuhan. Setiap
makhluk hidup memiliki ciri-ciri. Adapun ciri-ciri makhluk antara lain:
1. Makhluk Hidup Membutuhkan Makanan dan Minuman

Gambar 2.1 Sedang Memberi Makan Ayam


Sumber : Wordpress.com
Makhluk hidup membutuhkan makanan dan minuman untuk
mempertahankan hidupnya. Makhluk hidup yang tidak makan berhari-hari
dapat mati. Hewan peliharaan yang tidak diberi makanan dapat menjadi
lemah. Bahkan akhirnya dapat mati. Manusia dan tumbuhan juga
membutuhkan makanan. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri.
Tumbuhan dapat menyerap air dan zat hara dari dalam tanah. Tumbuhan
menyerapnya dengan menggunakan akarnya. Manusia membutuhkan
makanan dan minuman setiap hari. Manusia akan merasa lapar jika terlambat
makan. Jadi, makhluk hidup membutuhkan makanan agar tetap hidup.
14

2. Makhluk Hidup Berkembang Biak

Gambar 2.2 Keluarga


Sumber : Wordpress.com
Makhluk hidup berkembang biak untuk melestarikan keturunannya.
Berkembang biak berarti menghasilkan keturunan. Hewan berkembang biak
dengan cara bertelur dan beranak. Kucing, kambing, sapi, dan gajah
berkembang biak dengan beranak. Sebaliknya, ayam, burung, dan katak
berkembang biak dengan bertelur. Perkembangbiakan tumbuhan dapat
dilakukan secara alami dan buatan. Perkembangbiakan secara alami,
misalnya melalui tunas. Contohnya pada tumbuhan pisang. Selain itu,
perkembangbiakan secara alami dapat dilakukan melalui biji. Contohnya
mangga, rambutan, dan jeruk. Perkembangbiakan secara buatan dapat
dilakukan dengan cangkok dan stek.
3. Makhluk Hidup Tumbuh

Gambar 2.3 Pertumbuhan pada Manusia


Sumber : Wordpress.com
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar.
Biji kacang hijau dapat tumbuh menjadi kecambah. Kecambah memiliki akar
dan daun. Manusia juga tumbuh, yaitu dari bayi hingga menjadi dewasa.
Ciri-ciri pertumbuhan manusia adalah bertambahnya tinggi dan berat badan.
Coba bandingkan tinggi badanmu dengan adikmu. Bandingkan pula
tinggimu sekarang dan lima tahun lalu. Pasti berbeda karena mengalami
perkembangan. Begitu pula dengan pertumbuhan hewan. Hewan tumbuh
15

semakin tinggi dan besar. Lamakelamaan hewan akan menyerupai induknya.


Tumbuhan juga mengalami pertumbuhan. Semakin lama batangnya
membesar, daunnya rimbun, dan akarnya kuat.
4. Makhluk Hidup Bernapas

Gambar 2.4 Ikan Bernapas


Sumber : Wordpress.com
Makhluk hidup memerlukan udara untuk bernapas. Saat bernapas
manusia menghirup oksigen. Oksigen terkandung dalam udara. Manusia
akan mengeluarkan karbondioksida dari tubuh. Manusia dapat bertahan
hidup meskipun tidak makan sehari. Akan tetapi, manusia tidak dapat hidup
tanpa bernapas. Tidak hanya manusia, hewan dan tumbuhan juga bernapas.
Semua makhluk hidup mempunyai alat untuk bernapas. Tumbuhan bernapas
melalui pori-pori di permukaan daun. Pori-pori ini disebut mulut daun
(stomata). Hewan dapat bernapas dengan paru-paru dan insang. Sebagian
besar hewan laut bernapas dengan insang. Namun, ada juga hewan laut yang
bernapas dengan paru-paru. Misalnya paus dan lumba-lumba. Ada juga
hewan yang bernapas dengan kulit. Misalnya, cacing tanah dan katak. Selain
dengan paru-paru, katak dewasa bernapas dengan kulit. Kecebong bernapas
dengan insang.
5. Makhluk Hidup Bergerak

Gambar 2.5 Burung dan Kuda dapat Bergerak


Sumber : Wordpress.com
16

Burung bergerak dengan sayapnya untuk terbang. Ikan bergerak dengan


siripnya untuk berenang. Harimau, kucing, kambing, kuda, dan sapi bergerak
menggunakan kakinya. Manusia bergerak, berjalan, dan berlari
menggunakan kakinya. Tumbuhan termasuk makhluk hidup. Tumbuhan
sesungguhnya juga bergerak. Tumbuhan bergerak mengikuti arah datangnya
sinar matahari. Namun, tumbuhan tidak berpindah tempat.
6. Makhluk Hidup Peka terhadap Rangsang

Gambar 2.6 Tanaman Putri Malu


Sumber : Wordpress.com
Tumbuhan putri malu akan menutup daunnya jika terkena sentuhan.
Beberapa hewan juga peka terhadap sentuhan. Bekicot akan memasukkan
kepalanya jika terkena sentuhan. Manusia juga peka terhadap rangsang.
Manusia memiliki bagian bagian tubuh yang peka terhadap rangsang.
Misalnya, mata peka terhadap rangsang cahaya. Telinga peka terhadap
rangsang suara. Makhluk hidup membutuhkan udara untuk bernapas.
Makhluk hidup juga membutuhkan air dan makanan.
Selain itu makhluk hidup juga memiliki beberapa kebutuhan khusus, yaitu:
1. Membutuhkan makan
Makan adalah kebutuhan makhluk hidup. Kita memerlukan makan untuk
menghasilkan tenaga. Tumbuhan dan hewan juga memerlukan makan.
Tumbuhan memerlukan makan untuk hidup. Tumbuhan berhijau daun
membuat makanan sendiri. Untuk membuat makanan tumbuhan memerlukan
gas. Yaitu gas karbon dioksida. Hewan juga butuh makan. Sebagian besar
hewan memakan tumbuhan. Contohnya kerbau, sapi, kuda, dan sebagainya.
Namun ada pula hewan pemakan daging. Contohnya singa, harimau, buaya,
dan sebagainya.
17

2. Membutuhkan udara
Semua makhluk hidup memerlukan udara. Semua makhluk hidup
bernapas. Bernapas adalah menghirup dan menghembuskan udara.Semua
hewan juga memerlukan udara. Hewan menggunakan udara untuk
bernapas.Tumbuhan juga bernapas. Siang hari tumbuhan menghirup karbon
dioksida. Namun malam hari tumbuhan menghirup oksigen.
3. Membutuhkan air
Makhluk hidup memerlukan air. Air digunakan untuk kegiatannya. Air
berguna untuk melarutkan makanan. Makanan yang larut mudah diserap
tubuh. Tumbuhan dan hewan juga memerlukan air. Jika kekurangan air maka
hewan akan lemas. Begitu pula tumbuhan. Jika tumbuhan kurang air maka
akan layu. Daun dan batangnya mengering. Jika terlalu lama maka tumbuhan
akan mati.
4. Membutuhkan tempat tinggal
Semua manusia di dunia ini memerlukan tempat tinggal. Begitu juga
hewan. Tempat tinggal makhluk hidup berbedabeda. Tempat tinggal hewan
disebut habitat. Ada yang hidup di darat. Misalnya kambing, kucing, dan
ayam. Ada yang hidup di air. Misalnya ikan dan berudu. Ada yang hidup di
air dan darat. Misalnya katak dan buaya. Sedangkan cacing hidup di tempat
lembab. Tumbuhan membutuhkan tempat hidup. Ada yang hidup di darat.
Misalnya bunga melati dan bunga mawar. Ada pula tumbuhan yang hidup di
air. Misalnya bunga teratai dan enceng gondok. Ada tumbuhan yang hidup
menempel. Menempel pada tumbuhan lain. Misalnya tumbuhan benalu dan
tali putri.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
A. Informasi Subjek Penelitian
a) Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat pelaksanaan penelitian yang digunakan
untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini dilaksanakan di SD
Negeri 33 Banda Aceh Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh Provinsi
Aceh.
b) Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua Siklus berdasarkan Jadwal pada
tabel berikut :

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Mata
No Hari/Tanggal Materi/Tema Siklus
Pelajaran
Ciri-Ciri Makhluk
1 Selasa, 10 Mei 2022 IPA I
Hidup
Ciri-Ciri Makhluk
2 Kamis, 12 Mei 2022 IPA II
Hidup

c) Kelompok dan Karakteristik Siswa


Kelompok belajar yang diteliti adalah siswa kelas III SD Negeri 33
Banda Aceh yang berjumlah 25 orang. Terdiri dari 12 siswa perempuan dan
13 siswa laki-laki.
Setiap siwa memiliki karakteristik yang berbeda-beda, masing-masing
memiliki cara sendiri dalam belajar, mengekspresikan diri, dan
memecahkan suatu masalah. Berdasarkan pengamatan guru sebelum
melakukan siklus I hampir seluruh siswa di kelas III SDN 33 Banda Aceh
kurang tertarik dengan Metode Ceramah sehingga siswa tidak memahami
konsep materi yang disampaikan dan ada beberapa siswa yang aktif namun
ada juga siswa yang pasif. Oleh karena itu berdasarkan karakteristik siswa

18
19

yang sudah diamati. maka guru melakukan perbaikan pembelajaran dengan


menggunakn Metode Problem Based Learning dan Media PowerPoint
untuk membantu siswa dalam memahami konsep materi yang disampaikan
dan untuk meningkatkan keaktifan serta antusias siswa selama proses
pembelajaran.
d) Pihak yang Membantu
1) Ibu Elfrida Sidabutar,S.Pd,M.Pd selaku Supervisor I
2) Bapak Drs. Ruhadi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 33
Banda Aceh
3) Bapak Sadli Yusda, S.Pd selaku Observer/Pendamping
4) Hera Nazia selaku kameramen
B. Deskripsi Per Siklus
Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan
yaitu melalui tahap Perencaan (Planning), Tindakan (Action), Pengamatan
(Observing), dan Refleksi (Reflecting). Berdasarkan skema pelaksanaan
penelitian berikut :

Gambar 3.1 Alur pelaksanaan siklus (Arikunto 2010)


20

1. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I


a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan tindakan ini, penulis mempersiapkan
beberapa hal yaitu sebagai berikut :
1) Mengamati video melalui www.gurupintar.ut.com (GPO) atau
www.youtube.com
2) Melakukan Refleksi terhadap masalah pembelajaran yang
ditemukan pada saat mengamati video
3) Berkonsultasi dengan supervisor 1 mengenai alternatif tindakan
untuk memecahkan masalah pembelajaran yang akan diperbaiki
dengan menggunakan metode dan media belajar yang lebih kreatif
dan inovatif
4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I (RPPS1)
tentang materi yang akan diajarkan.
5) Mempersiapkan Media yang akan digunakan dalam proses
pelaksanaan perbaikan
6) Mempersiapkan lembar kerja siswa yaitu berupa lembar observasi
aktivitas siswa, lembar kerja kelompok, dan Tes Evaluasi Mandiri.
7) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi dan penilaian
yang akan diberikan kepada Observer dan Supervisor 1
8) Mempersiapkan lembar refleksi guru yang akan digunakan untuk
mengetahui rencana perbaikan selanjutnya
b. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
(RPPS1). Adapun skenario pembelajaran tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberi salam
2) Guru memimpin doa
21

3) Guru memeriksa kehadiran siswa dan menanyakan siswa


yang tidak hadir pada pembelajaran hari ini
4) Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi
sebelumnya dengan materi hari ini melalui kegiatan Tanya
jawab
5) Kemarin kita sudah mempelajari tentang makhluk hidup
dan tak hidup apakah makhluk hidup dan tak hidup
memiliki ciri-ciri khusus?
6) Guru memotivasi siswa untuk belajar dengan
menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai ciri-ciri
makhluk hidup
2. Kegiatan Inti
1) Guru menampilkan permasalahan tentang materi yang
berkaitan dengan ciri-ciri makhluk hidup melalui
PowerPoint
2) Guru meminta siswa untuk mengamati dan memahami
masalah secara individu
3) Guru memberikan pertanyaan mengenai permasalahan yang
diberikan :
 Apakah dalam gambar tersebut terdapat makhluk
hidup?
 Apa saja makhluk hidup yang ada pada gambar
tersebut?
 Bagaimana ciri-ciri makhluk hidup yang kalian ketahui
berdasarkan gambar tersebut?
4) Guru meluruskan kesalahpahaman siswa dengan
menanyakan solusi yang harus dilakukan untuk pemecahan
masalah tersebut
5) Guru meminta siswa untuk duduk berkelompok sesuai
dengan pembagian kelompok yang telah direncanakan
22

6) Guru membagikan LKS dan meminta siswa untuk


berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk
menyelesaikan masalah yang ada pada lembar kerja tersebut
7) Guru berkeliling mencermati siswa dalam pengerjaan LKS
dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
hal-hal yang belum dipahami
8) Guru memberikan bantuan terkait kesulitan yang dialami
siswa dalam pengerjaan LKS
9) Guru mendorong siswa agar bekerja sama dalam kelompok
10) Guru meminta siswa untuk menyiapkan LKS dengan tulisan
yang rapi
11) Guru berkeliling mencermati kegiatan siswa dalam
penyelesaian hasil diskusi dan membantu siswa bila
diperlukan
12) Guru meminta siswa menentukan perwakilan
kelompoknyan untuk mempresentasikan hasil diskusi
13) Guru melibatkan siswa untuk mengevaluasi jawaban
kelompok penyaji dan membuat kesepakatan bila
jawabannya sudah benar
14) Guru memberikan klarifikasi dan penguatan materi tentang
ciri-ciri makhluk hidup
15) Guru membagian Soal Tes Evaluasi Mandiri kepada siswa
3. Kegiatan Penutup
1) Guru mengajak siswa untuk bersama-sama menyimpulkan
materi tentang ciri-ciri makhluk hidup
2) guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah
berlangsung;
 Apa saja yang telah dipahami peserta didik?
 Apa yang belum dipahami peserta didik?
 Bagaimana perasaan selama pembelajaran?
3) Guru menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya
23

4) Guru mengajak siswa untuk berdoa sebagai penutup


kegiatan hari ini
c. Pengamatan
Kegiatan ini meliputi pengamatan serta penilaian terhadap proses
pelaksanaan pembelajaran pada Siklus I, yaitu sebagai berikut:
1) Pengamatan pada proses pembelajaran dari awal hingga akhir oleh
Observer/pendamping
2) Melakukan diskusi bersama Observer/pendamping mengenai
kelemahan dan kelebihan yang dilakukan peneliti serta
memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
3) Pengamatan video simulasi mengajar siklus I
https://youtu.be/ddZv0gGqDOI oleh Supervisor 1
Berikut format lembar pengamatan dan penilaian yang digunakan :
24

Tabel 3.2 Format Penilaian Simulasi PKP Siklus I


25

Tabel 3.3 Format Lembar Observasi Simulasi PKP Siklus I

d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil diskusi pengamatan serta
penilaian dari observer dan supervisor I, kemudian peneliti melakukan
Refleksi mandiri terhadap kelemahan dan kelebihan yang ditemukan
selama proses pembelajaran untuk digunakan pada perbaikan
pembelajaran pada Siklus II agar tujuan pembelajaran tercapai secara
maksimal. Berikut format lembar Refleksi yang akan digunakan oleh
Peneliti :
26

Tabel 3.4 Format Lembar Refleksi Simulasi PKP Siklus I

Nama Mahasiswa : Mata Pelajaran :


NIM : Waktu (jam) :
Tempat Mengajar : Hari/ tanggal :
Kelas : UPBJJ-UT :
Link youtube :

1. Jelaskan kelemahan saat simulasi perbaikan pembelajaran yang


teridentifikasi setelah proses diskusi bersama Pendamping Simulasi atau
sesudah Simulasi Mandiri (tanpa pendamping)
2. Jelaskan kelebihan saat simulasi perbaikan pembelajaran yang
teridentifikasi setelah proses diskusi bersama Pendamping Simulasi atau
sesudah Simulasi Mandiri
3. Jelaskan hal unik atau tidak biasa pada saat simulasi perbaikan
pembelajaran berlangsung, dan mengapa
4. Jelaskan upaya perbaikan pembelajaran yang dapat atau akan dilakukan
untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran
27

2. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II


Pada Siklus II prosedur pelaksanaan yang digunakan sama dengan
pelaksanaan siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan siklus II ini disusun berdasarkan hasil refleksi pada
perbaikan pembelajaran siklus I. Perencanaan tindakan ini dipusatkan
kepada sesuatu yang belum dapat terlaksana dengan baik pada tindakan
siklus I.
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II (RPPS2)
tentang materi yang akan diajarkan
2) Mempersiapkan Media yang yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan
3) Mempersiapkan lembar kerja siswa yaitu berupa lembar observasi
aktivitas siswa, lembar kerja kelompok, dan Tes Evaluasi Mandiri.
4) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi dan penilaian yang
akan diberikan kepada Observer dan Supervisor 1
5) Mempersiapkan lembar refleksi guru untuk mengetahui keberhasilan
pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Pelaksanaan
1. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberi salam
2) Guru memimpin doa
3) Guru memeriksa kehadiran siswa dan menanyakan siswa yang
tidak hadir pada pembelajaran hari ini
4) Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi
sebelumnya dengan materi hari ini melalui kegiatan Tanya
jawab
Kemarin kita sudah mempelajari tentang ciri –ciri makhluk
hidup dan tak hidup apakah makhluk hidup memiliki kebutuhan
khusus?
28

5) Guru memotivasi siswa untuk belajar dengan menyampaikan


tujuan pembelajaran mengenai kebutuhan makhluk hidup
6) Guru memberikan yel-yel berupa tepuk semangat
2. Kegiatan Inti
1) Guru menampilkan permasalahan tentang materi yang berkaitan
dengan kebutuhan makhluk hidup melalui PowerPoint
2) Guru meminta siswa untuk mengamati dan memahami masalah
secara individu
3) Guru memberikan pertanyaan mengenai permasalahan yang
diberikan :
 Berdasarkan gambar tersebut apa saja hal yang dibutuhkan
oleh makhluk hidup?
 Bagaimana jika makhluk hidup tidak ada air?
 Apakah makhluk hidup membutuhkan udara?
 Bagaimana jika di bumi ini tidak ada udara dan cahaya
matahari?
 Apakah makhluk hidup memiliki tempat tinggal yang
berbeda-beda?
4) Guru meluruskan kesalahpahaman siswa dengan menanyakan
solusi yang harus dilakukan untuk pemecahan masalah tersebut
5) Guru meminta siswa untuk duduk berkelompok sesuai dengan
pembagian kelompok yang telah direncanakan
6) Guru membagikan LKS dan meminta siswa untuk berdiskusi
dengan teman sekelompoknya untuk menyelesaikan masalah
yang ada pada lembar kerja tersebut
7) Guru berkeliling mencermati siswa dalam pengerjaan LKS dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal
yang belum dipahami
8) Guru memberikan bantuan terkait kesulitan yang dialami siswa
dalam pengerjaan LKS
9) Guru mendorong siswa agar bekerja sama dalam kelompok
29

10) Guru meminta siswa untuk menyiapkan LKS dengan tulisan


yang rapi
11) Guru berkeliling mencermati kegiatan siswa dalam penyelesaian
hasil diskusi dan membantu siswa bila diperlukan
12) Guru meminta siswa menentukan perwakilan kelompoknyan
untuk mempresentasikan hasil diskusi
13) Guru melibatkan siswa untuk mengevaluasi jawaban kelompok
penyaji dan membuat kesepakatan bila jawabannya sudah benar
14) Guru memberikan klarifikasi dan penguatan materi tentang ciri-
ciri makhluk hidup
15) Guru membagikan Soal Tes Evaluasi Mandiri kepada siswa
3. Kegiatan Penutup
1) Guru mengajak siswa untuk bersama-sama menyimpulkan
materi tentang ciri-ciri makhluk hidup
2) guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah
berlangsung;
 Apa saja yang telah dipahami peserta didik?
 Apa yang belum dipahami peserta didik?
 Bagaimana perasaan selama pembelajaran?
3) Guru menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya
4) Guru menutup pelajaran dengan doa
c. Pengamatan
Kegiatan ini meliputi pengamatan serta peenilaian terhadap proses
pelaksanaan pembelajaran siklus II, yaitu sebagai berikut :
1) Pengamatan dan penilaian pada proses pembelajaran dari awal
hingga akhir oleh Observer
2) Melakukan diskusi bersama Observer serta memberikan saran
kepada peneliti mengenai kelemahan dan kelebihan yang
ditemukan selama proses pembelajaran
3) Pengamatan video simulasi mengajar siklus II
https://youtu.be/Xh8PajTf_yY oleh Supervisor 1
30

Adapun formal lembar observasi dan penilaiannya adalah sebagai berikut :


Tabel 3.5 Format Penilaian Simulasi PKP Siklus II
31

Tabel 3.6 Format Lembar Observasi Simulasi PKP Siklus II

d. Refleksi
Peneliti menganalisis hasil diskusi pengamatan serta penilaian dari
observer dan supervisor I, kemudian peneliti melakukan refleksi berdasarkan
perbaikan pembelajaran pada siklus I. sehingga peneliti dapat membuat
kesimpulan dalam keberhasilan perbaikan pembelajaran IPA menggunakan
Metode problem based learning dan media powerpoint di kelas III SD
Negeri 33 Banda Aceh. Adapun Instrumen lembar Refleksi yang digunakan
adalah sebagai berikut :
32

Tabel 3.7 Format Lembar Refleksi Simulasi PKP Siklus II

Nama Mahasiswa : Mata Pelajaran :


NIM : Waktu (jam) :
Tempat Mengajar : Hari/ tanggal :
Kelas : UPBJJ-UT :
Link youtube :

1. Jelaskan kelemahan saat simulasi perbaikan pembelajaran yang


teridentifikasi setelah proses diskusi bersama Pendamping Simulasi atau
sesudah Simulasi Mandiri (tanpa pendamping)
2. Jelaskan kelebihan saat simulasi perbaikan pembelajaran yang
teridentifikasi setelah proses diskusi bersama Pendamping Simulasi atau
sesudah Simulasi Mandiri
3. Jelaskan hal unik atau tidak biasa pada saat simulasi perbaikan
pembelajaran berlangsung, dan mengapa
4. Jelaskan upaya perbaikan pembelajaran yang dapat atau akan dilakukan
untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Alamul Huda. (2007). Panduan Praktis Microsoft Powerpoint. 2007. Surabaya:
Penerbit Indah
Anas sudijono. (2009). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo
Arends, Richard I. (2007). Learning to Teach,Belajar untuk Mengajar Edisi
Ketujuh. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Daryanto. 2016. Evaluasi Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013.
Yogyakarta:Gava Gramedia.
Hamdayan, Jumanta. (2016). Metodologi Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Hosnan, M. 2014.Pendekatan Saintifik dan Kontekstual. Jakarta:Ghalia Indonesia
Komalasari, K. (2013). Pembelajaran kontekstual. Bandung : Refika.
Muvi hanwar sani. (2012). https://muvihanwarsani.wordpress.com/materi/
pemberlajaran-ipa-kelas-3-sd/bab-1-makhluk-hidup/ diakses pada tanggal
16 Mei 2022 pukul 22:00
Oemar Hamalik. (2001). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
R. Susanti. (2014). Pembelajaran Model Examples Non Examples Berbantuan
Powerpoint Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa, Vol. 3(2), 123-127.
https://doi.org/10.15294/jpii.v3i2.3110
Rahmadani, N., & Anugraheni, I. (2017). Peningkatan Aktivitas Belajar
Matematika Melalui Pendekatan Problem Based Learning bagi Siswa
Kelas 4 SD. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 7(3), 241-
250. https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2017.v7.i3.p241-250
Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, Syaiful 2004. Pengantar Ilmu IPA. Yogyakarta : Bintang Pustaka.
Samatowa, U. 2006. Bagaimana Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta :
Direktorat Pendidikan Nasional.
Sampurna, K. 2009. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Cipta Karya
Sardiman. 2014.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Depok: PT
Rajagrafindo
Persada.
Setyawati, S., Kristin, F., & Anugraheni, I. (2019). Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan
Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas 2 SD. Jurnal Ilmiah
Pengembangan Pendidikan (JIPP), 6(2), 93-99. Retrieved from
https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/JIPP/article/view/334
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Ciptahasa Indonesia. Surabaya: Cipta
Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sulistyorini, Sri. 2007. Pembelajaran IPA.Jakarta:Depdikbud.
Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar,
(Jakarta:Prenadamedia Group, 2013), 167
Suwandi, Y. (2015). Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Ekosistem Melalui
Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Kabupaten Tana Tidung. Jurnal Pendidikan Dasar, 6(1), 93 -102.
https://doi.org/10.21009/JPD.061.09
Suyatman dkk. (2009). Asyiknya belajar Ilmu Pengetahuan Alam 3. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tejo, N. (2011). Membuat Media Pembelajaran Yang Menarik. Jurnal Ekonomi
dan Pendidikan, Vol 8 (1) 34. https://doi.org/10.21009/JPD.061.09
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif: Konsep
landasan dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Usman, Uzer. 2011.Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Widya Wijayanti, Stefanus Christian Relmasira. (2019). Pengembangan Media
PowerPoint IPA Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Samirono. Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Vol. 3 (2) pp. 77-83.
https://doi.org/10.23887/jppp.v3i2.17381
Yamin, Martinis. 2007. Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Jakarta:
Gaung Persada Press

Anda mungkin juga menyukai