Lathifah Atirah-Cover+bab1+bab2+bab3+dapus
Lathifah Atirah-Cover+bab1+bab2+bab3+dapus
LATHIFAH
ATIRAH NIM.
850053224
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
(PDGK 4501)
POKJAR MEDAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UPBJJ – UNIVERSITAS TERBUKA
MEDAN
MASA REGISTRASI 2022.1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah Ilmu Pengetahuan yang berkaitan
dengan penemuan alam secara sistematis. dengan kata lain IPA bukan hanya
merupakan perolehan pengetahuan dalam bentuk fakta, konsep ataupun prinsip
saja. tetapi IPA juga sebuah proses penemuan. IPA termasuk kedalam ilmu
pengetahuan yang sangat penting untuk diajarkan di sekolah dasar. karena
pembelajaran IPA di SD menekankan siswa kepada pengalaman belajar langsung
antara siswa dengan lingkungan sekitar melalui penggunaan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Aktifitas pembelajaran diartikan sebagai segala kegiatan yang dilakukan
dalam proses interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran (Jampel &
Puspita, 2017; Rahmadani & Anugraheni, 2017; Yusuf & Asrifan, 2020). Banyak
aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah seperti, belajar, bermain,
bereksperimen, mengembangkan diri, dan berbagai kegiatan lainnya (Suwarsih,
2018; Suwartiningsih, 2021). Aktivitas pembelajaran yang kreatif dan inovatif
akan menghasilkan proses pembelajaran yang baik. sehingga kegiatan belajar
mengajar di kelas akan lebih efektif.
Agar pelaksanaan pembelajaran IPA berjalan sesuai dengan yang di
harapkan. maka guru dituntut harus kreatif dan inovatif dalam memilih metode
pembelajaran yang tepat. dan guru juga harus mempersiapkan media yang sesuai
dengan materi yang diajarkan. Karena dalam proses belajar mengajar guru
menghadapi siswa yang mempunyai karateristik berbeda-beda. sehingga
pemilihan strategi dan media pembelajaran sangat berpengaruh dalam
meningkatkan aktivitas belajar dan pengetahuan siswa terhadap materi yang
diberikan.
Berdasarkan hasil analisis video pembelajaran yang diamati melalui link
https://www.youtube.com/watch?v=20wdU5u6Dvc. Peneliti menyadari bahwa
kegiatan pembelajaran IPA yang dilaksanakan didalam kelas masih memiliki
beberapa kekurangan. yaitu kurangnya aktivitas pembelajaran di dalam kelas
1
2
karena guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. dan guru masih
menggunakan metode berbicara/ceramah. dan guru juga tidak menggunakan
media yang tepat. sehingga tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan masih tergolong rendah dan proses belajar mengajar menjadi kurang
efektif.
Menyadari akan banyaknya kekurangan dalam proses pembelajaran IPA
dikelas maka dari itu peneliti mencoba untuk memperbaiki pembelajaran dengan
menggunakan metode Problem Based Learning (PBL) berbantuan media belajar
berupa powerpoint yang berisi slide gambar atau video seperti yang digunakan
oleh guru tersebut. Problem Based Learning (PBL) merupakan bentuk inovasi
pembelajaran karena dalam Metode PBL kemampuan berpikir siswa benar-benar
dioptimalkan melalui proses kelompok atau kerja tim yang sistematis, dan
memungkinkan siswa untuk terus meningkatkan, menyempurnakan, menguji, juga
mengembangkan keterampilan berpikirnya. Dalam Metode PBL penggunaan
berbagai kecerdasan diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia nyata,
kemampuan menghadapi hal-hal baru dan kompleksitas. Penggunaan model PBL
berbasis media PowerPoint dapat mendorong siswa untuk memecahkan masalah
dan membangun pengetahuannya sendiri, juga memungkinkan siswa untuk
meningkatkan aktivitas dan pemahamannya terhadap materi yang disampaikan.
maka dari itu peneliti memberikan judul pada penelitian ini yaitu “PERBAIKAN
PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN MEDIA POWERPOINT
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN
PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
DI KELAS III SD NEGERI 33 BANDA ACEH T.A 2021/2022”
Berdasarkan latar belakang diatas, maka :
a. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya aktivitas yang menarik dalam proses pembelajaran
2. Siswa tidak memahami materi tentang ciri-ciri makhluk hidup yang
disampaikan oleh guru
3. Siswa kurang terlibat dalam setiap proses pembelajaran
3
b. Analisis masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas. adapun faktor/penyebab dari
permasalahan tersebut yaitu :
1. Guru hanya menjelaskan dengan metode berbicara/ceramah
2. Kurangnya aktivitas yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
sehingga proses pembelajaran cenderung monoton
3. Kurangnya kreativitas guru dalam penggunaan media pembelajaran
c. Alternatif Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil analisis masalah diatas, peneliti merancang beberapa
alternatif prioritas dari pemecahan masalah tersebut yaitu :
1. Menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan memudahkan siswa
dalam memahami materi yang disampaikan
2. Menggunakan media powerpoint berupa gambar atau video
pembelajaran tentang ciri-ciri makhluk hidup
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat di rumuskan masalah yaitu “Apakah
penggunaan Metode Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan media
Powerpoint dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan pemahaman
siswa pada materi ciri-ciri makhluk hidup di kelas III SD Negeri 33 Banda Aceh
T.A 2021/2022?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan aktivitas belajar
dan kemampuan pemahaman siswa dalam mengidentifikasi tentang ciri-ciri
makhluk hidup pada mata pelajaran IPA kelas III SD Negeri 33 Banda Aceh.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Hasil dari penelitian ini memberikan manfaat bagi guru, siswa, sekolah dan
peneliti.
4
a. Bagi guru
1. Meningkatkan keprofesionalan guru dalam mengajar
2. Mengetahui kekurangan guru dalam melaksanakan pembelajaran
dikelas
3. Memberikan pengetahuan dan alternatif metode pembelajaran agar
guru dapat melakukan hal yang sama dengan cara yang sama dalam
proses pembelajaran
b. Bagi siswa
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga proses pembelajaran
lebih aktif dan efektif
2. Memudahkan siswa dalam mengikuti setiap proses pembelajaran
terutama dalam memahami materi tentang sistem pencernaan manusia
c. Bagi sekolah
1. Meningkatkan kualitas guru dalam mengembangkan kreatifitas
mengajar
2. Meningkatkan mutu pendidikan dan citra sekolah di masyarakat.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Pembelajaran IPA di SD
Menurut Syaiful (2004: 68) Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang
mebahas tentang Alam Semesta dan segala isinya secara rasional dan objektif.
Rasional maksudnya yaitu pemikiran secara sistematis dan logis. Sedangkan
objektif maksudnya sesuai kenyataanya.
Susanto (2013: 167) menyatakan bahwa belajar IPA merupakan pembelajaran
berupa usaha seseorang untuk memahami alam semesta melalui teknik
pengamatan yang tepat dan penggunaan prosedur yang dijelaskan dengan
penalaran untuk mencapai suatu kesimpulan.
Samatowa (2006) berpendapat bahwa kajian ilmu pengetahuan alam (IPA)
erat kaitannya dengan dunia nyata dan sering dijumpai di lingkungan sekitar,
seperti halnya hewan, tumbuhan, udara, air, fenomena alam, energi,dan lain
sebagainya. Ilmu-ilmu alam ini disusun secara sistematis melalui hasil percobaan
dan pengamatan.
Dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD). Siswa harus aktif secara
penuh (active learning). Sehingga siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk
terlibat langsung dengan keterampilan proses agar secara mandiri mencari,
menemukan, menyimpulkan, berkomunikasi, mengetahui nilai dan pengalaman
yang dibutuhkan oleh peserta didik. (Sri Sulistyorini 2007: 8)
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Alam merupakan Ilmu Pengetahuan yang berkaitan erat dengan
kejadian alam secara nyata.untuk memahami ilmu pengetahuan tersebut
diperlukan adanya kemampuan menalar melalui percobaan dan pengamatan..
Sehingga siswa dapat mengalami secara langsung bagaimana penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses tersebut secara mandiri.
5
6
dipilih sesuai dengan materi yang diajarkan maka aktivitas belajar siswa akan
lebih efisien dan efektif.
E. Kemampuan Pemahaman
Pengertian pemahaman dikemukakan oleh para ahli seperti yang
dikemukakan oleh wikel dan Muhtar (sudaryono, 2012:44) mengemukakan bahwa
Pemahaman yaitu kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat, mencakup kemampuan untuk
menangkap makna dari arti dari bahan yang dipelajari yang dinyatakan dengan
menguraikan isi pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang disajikan
dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain.
Menurut Bloom dalam Sudijono (2009, hlm. 50), yang dimaksud pemahaman
adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah
sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui
tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai sudut pandang.
Dalam hal ini siswa dituntut untuk memahami atau mengerti apa yang di
ajarkan mengenai apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan
isinya tanpa keharusan untuk menghubungkan dengan hal-hal yang lain.
Menurut Daryanto (2016, hlm. 106) kemampuan pemahaman dapat
dijabarkan ke dalam tiga tingkatan, yaitu:
1) Menerjemahkan (translation) Pengertian menerjemahkan bisa diartikan
sebagai pengalihan arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain.
Dapat juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model simbolik untuk
mempermudah orang mempelajarinya.
2) Menafsirkan (interpretation) Kemampuan ini lebih luas daripada
menerjemahkan, ini adalah kemampuan untuk mengenal dan memahami.
Menafsirkan dapat dilakukan dengan cara menghubungkan pengetahuan
yang lalu dengan pengetahuan yang diperoleh berikutnya, menghubungkan
antara grafik dengan kondisi yang dijabarkan sebenarnya, serta
membedakan yang pokok dan tidak pokok dalam pembahasan.
3) Mengekstrapolasi (extrapolation) Ekstrapolasi menuntut kemampuan
intelektual yang lebih tinggi karena seseorang dituntut untuk bisa melihat
13
2. Membutuhkan udara
Semua makhluk hidup memerlukan udara. Semua makhluk hidup
bernapas. Bernapas adalah menghirup dan menghembuskan udara.Semua
hewan juga memerlukan udara. Hewan menggunakan udara untuk
bernapas.Tumbuhan juga bernapas. Siang hari tumbuhan menghirup karbon
dioksida. Namun malam hari tumbuhan menghirup oksigen.
3. Membutuhkan air
Makhluk hidup memerlukan air. Air digunakan untuk kegiatannya. Air
berguna untuk melarutkan makanan. Makanan yang larut mudah diserap
tubuh. Tumbuhan dan hewan juga memerlukan air. Jika kekurangan air maka
hewan akan lemas. Begitu pula tumbuhan. Jika tumbuhan kurang air maka
akan layu. Daun dan batangnya mengering. Jika terlalu lama maka tumbuhan
akan mati.
4. Membutuhkan tempat tinggal
Semua manusia di dunia ini memerlukan tempat tinggal. Begitu juga
hewan. Tempat tinggal makhluk hidup berbedabeda. Tempat tinggal hewan
disebut habitat. Ada yang hidup di darat. Misalnya kambing, kucing, dan
ayam. Ada yang hidup di air. Misalnya ikan dan berudu. Ada yang hidup di
air dan darat. Misalnya katak dan buaya. Sedangkan cacing hidup di tempat
lembab. Tumbuhan membutuhkan tempat hidup. Ada yang hidup di darat.
Misalnya bunga melati dan bunga mawar. Ada pula tumbuhan yang hidup di
air. Misalnya bunga teratai dan enceng gondok. Ada tumbuhan yang hidup
menempel. Menempel pada tumbuhan lain. Misalnya tumbuhan benalu dan
tali putri.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
A. Informasi Subjek Penelitian
a) Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat pelaksanaan penelitian yang digunakan
untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini dilaksanakan di SD
Negeri 33 Banda Aceh Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh Provinsi
Aceh.
b) Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua Siklus berdasarkan Jadwal pada
tabel berikut :
Mata
No Hari/Tanggal Materi/Tema Siklus
Pelajaran
Ciri-Ciri Makhluk
1 Selasa, 10 Mei 2022 IPA I
Hidup
Ciri-Ciri Makhluk
2 Kamis, 12 Mei 2022 IPA II
Hidup
18
19
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil diskusi pengamatan serta
penilaian dari observer dan supervisor I, kemudian peneliti melakukan
Refleksi mandiri terhadap kelemahan dan kelebihan yang ditemukan
selama proses pembelajaran untuk digunakan pada perbaikan
pembelajaran pada Siklus II agar tujuan pembelajaran tercapai secara
maksimal. Berikut format lembar Refleksi yang akan digunakan oleh
Peneliti :
26
d. Refleksi
Peneliti menganalisis hasil diskusi pengamatan serta penilaian dari
observer dan supervisor I, kemudian peneliti melakukan refleksi berdasarkan
perbaikan pembelajaran pada siklus I. sehingga peneliti dapat membuat
kesimpulan dalam keberhasilan perbaikan pembelajaran IPA menggunakan
Metode problem based learning dan media powerpoint di kelas III SD
Negeri 33 Banda Aceh. Adapun Instrumen lembar Refleksi yang digunakan
adalah sebagai berikut :
32