Tugas Makalah Tataniaga - Kelompok 4
Tugas Makalah Tataniaga - Kelompok 4
Oleh:
KELOMPOK 4
Ikram (GO122507)
Saskya (G0122332)
PRODI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2024
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memahami peran dan signifikansi kebijakan pemerintah dalam
tataniaga sapi potong.
2. Untuk mengatasi hambatan dan tantangan dalam implementasi kebijakan
tersebut.
3. Untuk mencapai efektivitas kebijakan yang telah diterapkan dalam
meningkatkan kinerja tataniaga sapi potong
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Jadi, dapat ditarik kesimpukan bahwa tataniaga sapi potong merupakan
salah satu sektor yang strategis dalam industri peternakan di Indonesia.
Kebijakan pemerintah berperan penting dalam mengatur dan mengelola
kegiatan tataniaga ini agar berjalan efisien, berkelanjutan, serta memberikan
manfaat maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat. Dalam
konteks ini, beberapa aspek penting dalam kebijakan pemerintah perlu
dipahami secara mendalam, sebagai berikut :
6
2.4 Program Dukungan Peternak
Kebijakan pemerintah juga harus mencakup program dukungan untuk
peternak sapi potong. Ini bisa berupa program pemberian bibit sapi unggul,
pelatihan keterampilan, subsidi pakan, atau bantuan finansial lainnya.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan
peternak, sehingga mereka dapat berkontribusi secara maksimal dalam
industri tataniaga sapi potong.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan tersebut maka disimpulkan bahwa kebijakan
pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur tataniaga
sapi potong. Meskipun demikian, masih terdapat berbagai tantangan yang
perlu diatasi untuk meningkatkan efektivitas dan ketidakberlanjutan
kebijakan tersebut.
3.2 Saran
Sebagai langkah ke depan, ada beberapa saran yang dapat
dipertimbangkan oleh pemerintah untuk meningkatkan efektivitas
kebijakan tataniaga sapi potong. Pertama, diperlukan peningkatan
kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam
merumuskan kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Kedua,
perlunya diberikan lebih banyak dukungan dan insentif kepada petani lokal
untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas sapi mereka, misalnya
melalui program pelatihan dan bantuan teknis. Ketiga, penting untuk
memperkuat regulasi terkait kesejahteraan hewan dan lingkungan serta
meningkatkan penegakan hukum untuk memastikan kepatuhan industri
terhadap standar yang ada. Terakhir, pemerintah juga harus memperhatikan
aspek perdagangan internasional dan memastikan bahwa kebijakan yang
diambil mendukung akses pasar yang adil bagi produk sapi potong lokal.
Dengan penerapan saran-saran ini, diharapkan tataniaga sapi potong dapat
berkembang secara berkelanjutan sambil memperhatikan kepentingan
semua pihak yang terlibat.
8
DAFTAR PUSTAKA