Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEBIJAKAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM

TATANIAGA SAPI POTONG

Oleh:

KELOMPOK 4

Feri Agus Setiawan (GO122507)

Ikram (GO122507)

Saskya (G0122332)

PRODI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .....................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4
1.3 Tujuan .................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 6
2.1 Regulasi dan Perizinan ........................................................................ 6
2.2 Pengawasan Kesehatan Hewan ........................................................... 6
2.3 Infrastruktur dan Fasilitas .................................................................... 6
2.4 Program Dukungan Peternak .............................................................. 7
2.5 Pengaturan Pasar dan Harga ................................................................ 7
2.6 Kolaborasi dengan Pihak Swasta dan Masyarakat .............................. 7
2.7 Evaluasi dan Penyesuaian Kebijakan .................................................. 7
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 8
3.2 Saran .................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tataniaga sapi potong merupakan bagian integral dari industri peternakan
dan pangan di indonesia. Kebijakan pemerintah dalam mengatur tataniaga sapi
memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kelestarian dan
keberlangsungan industri ini.
Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor peternakan, termasuk
peternakan sapi potong. Namun tantangan dalam manajemen dan regulasi
tataniaga sapi menjadi perhatian utama pemerintah. Seiring dengan itu,
berbagai kebijakan telah diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan
kelangkaan tataniaga sapi potong
1.2 Rumusan Masalah
Dalam konteks kebijakan pemerintah dalam tataniaga sapi potong,
beberapa masalah yang menjadi fokus pembahasan antara lain:
1. Bagaimana kebijakan pemerintah dalam mengatur rantai pasok tataniaga
sapi potong?
2. Apa saja tantangan dan tantangan yang dihadapi dalam implementasi
kebijakan tersebut?
3. Bagaimana evaluasi terhadap keberhasilan kebijakan yang telah
diterapkan?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memahami peran dan signifikansi kebijakan pemerintah dalam
tataniaga sapi potong.
2. Untuk mengatasi hambatan dan tantangan dalam implementasi kebijakan
tersebut.
3. Untuk mencapai efektivitas kebijakan yang telah diterapkan dalam
meningkatkan kinerja tataniaga sapi potong

4
BAB II

PEMBAHASAN

Tataniaga sapi potong merupakan sektor penting dalam industri


peternakan yang memiliki dampak besar terhadap ketahanan pangan dan
ekonomi nasional. Berbagai kebijakan yang telah diterapkan pemerintah
untuk mengatur dan mengembangkan sektor ini. Studi literatur mengenai
kebijakan-kebijakan pemerintah dalam tataniaga sapi mengungkap beberapa
aspek penting.

Pertama, kebijakan perlindungan petani lokal telah menjadi fokus utama


bagi pemerintah. Langkah-langkah seperti subsidi, insentif pajak, dan
pengaturan perdagangan internasional bertujuan untuk melindungi petani
lokal dari persaingan yang tidak sehat dengan produk impor.

Kedua, kebijakan terkait kesejahteraan hewan juga menjadi perhatian


serius pemerintah. Peraturan tentang standar pemeliharaan dan pemotongan
hewan telah diterapkan untuk memastikan bahwa praktik peternakan dan
pengolahan yang manusiawi diikuti oleh para pelaku usaha.

Ketiga, pemerintah juga terlibat dalam mengatur aspek lingkungan


dalam tataniaga sapi potong. Kebijakan pengelolaan limbah, konservasi
sumber daya alam, dan pengendalian polusi telah diterapkan untuk
meminimalkan dampak sektor negatif ini terhadap lingkungan.

Keempat, dalam hal perdagangan, kebijakan pemerintah berusaha untuk


menciptakan akses pasar yang adil bagi produk sapi potong lokal. Perjanjian
perdagangan internasional dan peraturan tentang standar kualitas produk
menjadi bagian penting dari upaya tersebut.

Meskipun terdapat berbagai kebijakan yang diterapkan, masih terdapat


kendala dalam implementasinya. Evaluasi yang terus-menerus, penyesuaian
kebijakan, serta penegakan hukum yang efektif menjadi kunci dalam
memastikan keberhasilan dan kelangsungan sektor tataniaga sapi potong.

5
Jadi, dapat ditarik kesimpukan bahwa tataniaga sapi potong merupakan
salah satu sektor yang strategis dalam industri peternakan di Indonesia.
Kebijakan pemerintah berperan penting dalam mengatur dan mengelola
kegiatan tataniaga ini agar berjalan efisien, berkelanjutan, serta memberikan
manfaat maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat. Dalam
konteks ini, beberapa aspek penting dalam kebijakan pemerintah perlu
dipahami secara mendalam, sebagai berikut :

2.1 Regulasi dan Perizinan


Regulasi dan perizinan yang jelas dan teratur adalah fondasi dalam
mengatur tataniaga sapi potong. Regulasi ini mencakup berbagai aspek,
seperti standar sanitasi, kesehatan hewan, pemotongan, pengolahan, dan
distribusi daging sapi. Perizinan yang terjadi bagi pelaku usaha dalam rantai
pasok daging sapi juga harus diatur dengan baik.

2.2 Pengawasan Kesehatan Hewan


Pengawasan kesehatan hewan merupakan langkah preventif yang
sangat penting dalam kebijakan pemerintah terkait tataniaga sapi potong.
Hal ini meliputi program vaksinasi, pengendalian penyakit, serta
pemantauan dan pengujian kesehatan hewan secara berkala. Langkah ini
penting untuk mencegah penyebaran penyakit yang berpotensi merugikan
kesehatan masyarakat dan industri peternakan.

2.3 Infrastruktur dan Fasilitas


Pemerintah harus memastikan ketersediaan infrastruktur dan fasilitas
yang memadai untuk mendukung kegiatan tataniaga sapi potong. Hal ini
mencakup pembangunan fasilitas pengurangan, pendinginan, penyimpanan,
dan transportasi daging sapi. Infrastruktur yang baik akan membantu
memperlancar pasokan aliran dari peternak ke pasar dan konsumen.

6
2.4 Program Dukungan Peternak
Kebijakan pemerintah juga harus mencakup program dukungan untuk
peternak sapi potong. Ini bisa berupa program pemberian bibit sapi unggul,
pelatihan keterampilan, subsidi pakan, atau bantuan finansial lainnya.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan
peternak, sehingga mereka dapat berkontribusi secara maksimal dalam
industri tataniaga sapi potong.

2.5 Pengaturan Pasar dan Harga


Pemerintah dapat mengatur pasar dan harga daging sapi melalui
kebijakan impor dan ekspor, penetapan harga minimal, atau intervensi
langsung ke pasar. Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas harga dan
ketersediaan daging sapi bagi konsumen, sekaligus memberikan
perlindungan kepada peternak dari ketinggian harga yang tidak terkendali.

2.6 Kolaborasi dengan Swasta dan Masyarakat


Kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat sangat
penting dalam mengembangkan kebijakan tataniaga sapi potong yang
efektif dan berkelanjutan. Melalui kemitraan ini, kebijakan dapat dirancang
dan diimplementasikan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi
semua pihak yang terlibat dalam industri.

2.7 Evaluasi dan Penyesuaian Kebijakan


Langkah terakhir adalah evaluasi terhadap kebijakan yang telah
diterapkan. Pemerintah perlu secara berkala memperhatikan penerapan
kebijakan serta dampaknya terhadap berbagai aspek tataniaga sapi potong.
Dari evaluasi ini, pemerintah dapat melakukan penyesuaian atau perubahan
kebijakan yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
sistem tataniaga sapi potong.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan tersebut maka disimpulkan bahwa kebijakan
pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur tataniaga
sapi potong. Meskipun demikian, masih terdapat berbagai tantangan yang
perlu diatasi untuk meningkatkan efektivitas dan ketidakberlanjutan
kebijakan tersebut.

3.2 Saran
Sebagai langkah ke depan, ada beberapa saran yang dapat
dipertimbangkan oleh pemerintah untuk meningkatkan efektivitas
kebijakan tataniaga sapi potong. Pertama, diperlukan peningkatan
kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam
merumuskan kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Kedua,
perlunya diberikan lebih banyak dukungan dan insentif kepada petani lokal
untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas sapi mereka, misalnya
melalui program pelatihan dan bantuan teknis. Ketiga, penting untuk
memperkuat regulasi terkait kesejahteraan hewan dan lingkungan serta
meningkatkan penegakan hukum untuk memastikan kepatuhan industri
terhadap standar yang ada. Terakhir, pemerintah juga harus memperhatikan
aspek perdagangan internasional dan memastikan bahwa kebijakan yang
diambil mendukung akses pasar yang adil bagi produk sapi potong lokal.
Dengan penerapan saran-saran ini, diharapkan tataniaga sapi potong dapat
berkembang secara berkelanjutan sambil memperhatikan kepentingan
semua pihak yang terlibat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, A., & Rahardjo, S. (2019). Kebijakan Pemerintah dalam Pengembangan


Agribisnis Sapi Potong di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 18(1),
25-40.
Santoso, B., & Wibowo, A. (2018). Kebijakan Kesejahteraan Hewan dalam
Tataniaga Sapi Potong: Sebuah Tinjauan Regulasi di Indonesia. Jurnal
Kebijakan dan Manajemen Publik, 6(1), 25-38.
Subagio, A., & Nurbani, N. (2020). Kebijakan Perlindungan Petani Sapi Potong
Lokal dalam Menghadapi Persaingan Global. Jurnal Agribisnis dan Ekonomi
Pertanian, 4(2), 105-118.
Utomo, B., & Handayani, S. (2021). Kebijakan Lingkungan dalam Tataniaga Sapi
Potong: Tantangan dan Peluang. Jurnal Lingkungan dan Pembangunan, 9(2),
125-138.
Wulandari, R., & Pratama, A. (2019). Kebijakan Perdagangan Internasional dan
Dampaknya terhadap Tataniaga Sapi Potong. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
5(2), 85-98.

Anda mungkin juga menyukai