Anda di halaman 1dari 4

NAMA : GILANG ARDIAN

NIM : X9022082181
PRODI : PPG Prajab (PENJAS)
Mata Kuliah : Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Menengah

T.4 AKSI NYATA


LINGKUNGAN BELAJAR YANG AMAN, NYAMAN DAN BERPIHAK PADA
EKOSISTEM PEMBELAJARAN

Beberapa aspek yang dapat mendukung terciptanya Lingkungan belajar yang nyaman
selain peran guru dan seluruh manajemen yang ada di sekolah adalah sebagai berikut :
1. Ekosistem
Ekosistem yang diharapkan yaitu sekolah sebagai kegiatan yang menyenangkan
bagi peserta didik bukan hanya tugas yang harus dilaksanakan. Sehingga peserta didik
akan bersemangat melakukan kegiatan di sekolahan. Selain itu, warga sekolah harus
berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif. Kepala sekolah bukan
sebagai pengatur tetapi sebagai pemberi layanan dan manajemen sekolah juga harus
kolaboratif dan kompeten. Harus adanya keselarasan antara pendidikan keluarga dan
pendidikan sekolah. Sehingga, pendidikan peserta didik tidak hanya menjadi
tanggungjawab sekolah tetapi juga tanggungjawab orang tua peserta didik.
2. Guru
Dalam berperan penting dalam membentuk lingkungan kelas yang positif.
Sehingga, dalam pembelajaran guru harus merancang pembelajaran yang mengedepankan
lingkungan kelas yang positif. Guru harus sebagai pemilik dan pembuat kurikulum agar
kurikulum yang digunakan sesuai dengan keadaan sekolah dan kondisi peserta didik. Guru
harus sebagai fasilitator sehingga peserta didik dapat belajar dari berbagai sumber belajar
tidak hanya dari. Guru harus merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
dan kebutuhan peserta didik sehingga peserta didik terbebas dari tekanan belajar karena
peserta didik dapat belajar sesuai kemampuannya. Dalam pembelajaran guru harus
menggunakan metode yang variatif untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif
sehingga pembelajaran akan efektif dan efisien. Guru harus selalu meningkatkan
kemampuan dengan mengikuti pelatihan yang mendukung dalam menciptakan lingkungan
belajar yang baik.
3. Pedagogi
Lingkungan yang diharapkan adalah lingkungan yang pembelajarannya
berorientasi pada peserta didik dan berdiferensiasi. Pembelajaran yang dilakukan harus
berorientasi pada peserta didik dengan melibatkan peserta didik dalam pembelajaran
maupun kegiatan di sekolah lainnya. Pembelajaran dilakukan harus merupakan
pembelajaran berdiferensiasi yang dapat mengakomodir semua karakteristik dan
kebutuhan peserta didik sehingga peserta didik dapat terhindar dari tekanan karena
pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing
peserta didik sehingga dalam pemberian tugas juga dapat disesuaikan dengan kemampuan
peserta didik dan bervariatif. Pembelajaran yang dilakukan harus memanfaatkan teknologi
agar pembelajaran yang dilakukan dapat interakti.
4. Kurikulum
Kurikulum yang digunakan harus berbasis kompetensi bukan hanya sekedar
menyelesaikan materi yang ada sehingga dalam pembelajaran peserta didik tidak hanya
mengetahui teori saja tetapi peserta didik juga mempunyai kompetensi dalam materi
tersebut. Pembelajaran yang dilakukan harus berfokus pada softskill dan pengembangan
karakter.
5. Penilaian
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh meliputi pengetahuan, ketampilan,
dan sikap. Sehingga dalam melakukan asesmen guru harus melakukan asesmen formatif
dan sumatif sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap semua aspek tidak hanya fokus
pada aspek kognitif saja.
Dalam upaya menciptakan lingkungan aman dan nyaman harus terjadinya kolaborasi
seluruh warga sekolah. Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman dapat dilakukan
dengan menciptakan pembelajaran berdiferensisasi yang dibangun berdasarkan learning
community. Learning community adalah komunitas yang semua anggotanya adalah pembelajar.
Setiap orang harus menyambut dan disambut dengan baik serta saling menghargai, sebagai
seorang guru harus mendorong peserta didik untuk dapat menerapkan hal tersebut sehingga
setiap orang akan nyaman karena dihargai dan akan menghargai orang lain juga. Guru harus
menciptakan lingkungan yang aman tidak hanya pada fisik peserta didik tetapi juga psikisnya.
Peran kepala sekolah, guru, dan staff administrasi sekolah seluruhnya memiliki
keterlibatan dan peran yang penting dalam menyusun penataan lingkungan sekolah yang
kondusif, disini peran manajemen fungsional dapat diterapkan agar seluruh masyarakat
disekolah dapat saling berkomunikasi tanpa adanya batasan antar jabatan didalam suatu
organisasi untuk dapat mewujudkan tujuan bersama.
Guru harus menjadi pengawas dan control terhadap tingkah laku peserta didik agar tidak
mengancam temannya. Sekolah, guru, dan peserta didik harus menciptakan komitmen bersama
untuk menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari tekanan dan acaman terhadap fisik dan
psikis peserta didik. Pemberian sanksi jika adanya pelanggaran juga perlu dilakukan sebagai
kontrol dan efek jera. Dalam lingkungan sekolah harus adanya keadilan agar peserta didik
merasa tidak didiskriminasi sehingga dalam belajar peserta didik nyaman.
Selain melakukan pembelajaran berdiferensisasi yang dibangun berdasarkan learning
community, dalam upaya menciptakan lingkungan aman dan nyaman dapat dilakukan dengan
cara perbaikan dan adaptasi terhadap kondisi sekolah. Lingkungan aman dan nyaman berkaitan
pada dua hal yaitu berkaitan dengan fasilitas dan psikis. Berkaitan dengan fasilitas dalam upaya
menciptakan lingkungan aman dan nyaman dapat dilakukan dengan cara melakukan perbaikan
pada sarana dan prasarana sekolah. Ventilasi yang disediakan dimasing kelas harus memadai
sehingga peserta didik akan nyaman berkegiatan di dalam kelas. Sekolah harus memiliki pagar
agar dapat membatasi wilayah sekolah serta harus mempunyai petugas keamanan sehingga
sekolah tidak mudah dimasuki oleh orang yang tidak berkepentingan yang dapat berpotensi
mengancam peserta didik. Sekolah juga harus mengetahui potensi bencana yang dapat terjadi
di sekolah sehingga warga sekolah mengetahui potensi bencana serta cara
penganggulangannya. Peran kepala sekolah, guru, dan staff administrasi sekolah seluruhnya
memiliki keterlibatan dan peran yang penting dalam menyusun penataan lingkungan sekolah
yang kondusif, disini peran manajemen fungsional dapat diterapkan agar seluruh masyarakat
disekolah dapat saling berkomunikasi tanpa adanya batasan antar jabatan didalam suatu
organisasi dan untuk dapat mewujudkan tujuan bersama. Dalam hal ini dapat dilakukan
dengan menciptkan sekolah tanggap bencana agar peserta didik dan warga sekolah lainnya
paham akan potensi bencana dan cara penanggulangannya. Berkaitan dengan psikis dalam
upaya menciptakan lingkungan aman dan nyaman dapat dilakukan dengan menciptakan
lingkungan belajar bebas dari perundungan dan lingkungan belajar yang memanusiakan
manusia. Cara adaptasi terhadap keadaan sekolah dengan cara penataan ruangan. Misalnya
jika sekolah dekat dengan jalan raya dan terdapat kebisingan yang dapat menganggu
pembelajaran upaya yang dapat dilakukan antara lain relokasi, penggunaan peredam suara,
dan penanaman vegetasi. Ruangan-ruangan yang dekat dengan jalan raya dapat dimanfaatkan
untuk ruangnya yang tidak menjadi pusat pembelajaran sehingga ruangan yang digunakan
untuk pembelajaran merupakan ruangan yang jauh dari sumber kebisingan. Jika ruangan
tidak memungkinkan untuk dipindah karena keterbatasan ruang dapat diberikan peredam
suara maupun penaman vegetasi.

Anda mungkin juga menyukai