Anda di halaman 1dari 42

MINI PROJECT

GAMBARAN TINGKAT KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI


PUSKESMAS RANDUAGUNG

Disusun oleh :

dr. Emelia Sienly Soedianto

Pendamping :

dr. Beryl Rachmawati

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS RANDUAGUNG

KABUPATEN LUMAJANG

2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
semua karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan mini project
dengan judul “Gambaran Tingkat Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Randuagung”

Penulisan mini project ini dapat terselesaikan dengan baik atas dorongan dan
bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, dari lubuk hati yang terdalam penulis
ingin memberikan penghargaan dan rasa terimakasih kepada dr. Beryl Rachmawati
selaku dokter pendamping. Penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tak
terhingga atas bimbingan, ilmu pengetahuan dan motivasi yang telah diberikan kepada
penulis. Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Iin Weni
selaku koordinator KIA, serta ibu Sri Herlinani dan ibu Ernawati Rachmawati selaku
perawat dan bidan yang telah membantu penulis dalam keberlangsungan terlaksananya
program mini project ini.

Akhir kata penulis berharap mini project ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis menyadari bahwa mini project ini masih jauh dari sempurna, baik dalam
penulisan maupun penyajian informasinya. Untuk itu penulis mohon maaf segala
kekurangan yang ada. Saran dan masukan sangat penulis harapkan sebagai nasihat yang
berharga untuk bisa menjadikan mini project ini lebih baik.

Lumajang, April 2024

dr. Emelia Sienly Soedianto

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3 Tujuan Kegiatan..........................................................................................................5
1.4 Manfaat Kegiatan........................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
2.1 Anemia........................................................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................................15
3.1 Metode Pelaksanaan..................................................................................................15
3.2 Tempat dan Waktu Kegiatan.....................................................................................15
3.3 Peserta........................................................................................................................15
3.4 Prosedur Pelaksanaan................................................................................................15
BAB IV....................................................................................................................................16
4.1 Hasil...........................................................................................................................16
BAB V......................................................................................................................................17
5.1 Kesimpulan................................................................................................................17
5.2 Saran..........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18
LAMPIRAN.............................................................................................................................19

3
BAB I

1.1 Latar Belakang

Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia dengan angka


prevalensi kejadian yang tinggi dan berperan terhadap dampak kesehatan. Anemia dapat
menyerang semua umur dan jenis kelamin di masyarakat. Salah satu kelompok yang
memiliki tingkat kejadian anemia yang tinggi yaitu kelompok wanita hamil.

Prevalensi ibu-ibu hamil di seluruh dunia yang mengalami anemia sebesar 41, 8%.
Prevalensi di antara ibu hamil bervariasi dari 31% di Amerika Selatan hingga 64% di Asia
bagian selatan. Gabungan Asia selatan dan Tenggara turut menyumbang hingga 58% total
penduduk yang mengalami anemia di negara berkembang. Di Amerika Utara, Eropa dan
Australia jarang di jumpai anemia karena defisiensi zat besi selama kehamilan. Bahkan di AS
hanya terdapat sekitar 5% anak kecil dan 5-10 % wanita dalam usia produktif yang menderita
anemia karena defisiensi zat besi (World Health Organization, 2021). Di Provinsi Jawa
Timur sebanyak 25,3% dari jumlah keseluruhan ibu hamil menderita anemia. Data yang
didapatkan dari Dinas Kesehatan Lumajang angka anemia ibu hamil di kabupaten Lumajang
sebesar 6,2% pada tahun 2020 dan 6,3% pada tahun 2021. Di Randuagung sendiri, pada
tahun 2024 terdapat sebanyak 45,1% ibu hamil yang menderita anemia.

Kejadian anemia yang menimpa ibu hamil memberikan dampak negatif terhadap janin
yang dikandung dari ibu dalam kehamilan, persalinan maupun nifas yang diantaranya akan
lahir janin dengan badan lahir rendah (BBLR), partus prematur, abortus, perdarahan post
partum, partus lama dan syok. Hal tersebut berkaitan dengan banyak faktor antara lain: status
gizi, umur dan pekerjaan. Disamping itu, kelompok ibu hamil merupakan kelompok rawan
yang sangat berpotensi memberi kontribusi terhadap tingginya Angka Kematian Ibu (AKI).

Mengingat tingginya angka anemia pada ibu hamil, maka mini project ini dilakukan
untuk dapat mengetahui tingkat pengatahuan ibu hamil di Puskesmas Randuagung tentang
anemia. Sehingga dapat dilakukan intervensi lanjut agar program penanggulangan anemia
bisa berjalan lebih efektif dan diharapkan mampu mengurangi angka kejadian anemia,
terutama di wilayah cakupan PKM Randuagung.

4
1.2 Rumusan Masalah

Dari masih tingginya angka anemia pada ibu hamil maka penulis ingin memgetahui “
Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap anemia pada ibu hamil yang
memeriksakan diri di UPT Puskesmas Randuagung “

1.3 Tujuan Kegiatan

Mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang bahayanya anemia di Puskesmas


Randuagung terhadap pengertian, penyebab, tanda, gejala, dan pencegahan anemia terhadap
ibu hamil.

1.4 Manfaat Kegiatan

Hasil kegiatan ini diharapkan memberikan informasi tentang pengertian, penyebab,


tanda, gejala, dan pencegahan anemia terhadap ibu hamil. Selain itu, hasil kegiatan juga
diharapkan dapat menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Randuagung.

5
BAB II
2.1 Anemia

A. Definisi

Anemia didefinisikan sebagai berkurangnya 1 atau lebih parameter sel darah merah :
konsentrasi hemoglobin, hematokrit atau jumlah sel darah merah. Menurut kriteria WHO,
anemia adalah kadar hemoglobin di bawah 13 g/dL pada pria dan di bawah 12 g/dL pada
wanita. Anemia merupakan tanda adanya penyakit. Anemia selalu merupakan keadaan tidak
normal dan harus dicari penyebabnya. Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboratorium sederhana berguna dalam evaluasi penderita anemia (Ani, 2017).

B. Kriteria Anemia
Kadar hemoglobin secara kllinis biasa digunakan untuk menentukan adanya anemia,
yaitu adanya insufisiensi sel darah merah untuk menghantarkan oksigen yang adekuat ke
jaringan perifer. Anemia absolut terjadi apabila terdapat penurunan dari jumlah sel darah
merah dan relatif jika hubungannya dengan kenaikan volume plasma.
Tabel 1. Kadar Hemoglobin dalam g/dL

Anemia

Populasi Non Anemia Ringan Sedang Berat

Anak 6-59 bulan ≥11,0 10,0-10,9 7,0-9,-9 <7,0


≥11,5
Anak 5-11 tahun 11,0-11,4 8,0-10,9 <8,0
≥12,0
Anak 12-14 tahun ≥12,0 11,0-11,9 8,0-10,9 <8,0

Wanita ≥15 thn & tidak hamil ≥11,0 11,0-11,9 8,0-10,9 <8,0
≥13,0
Wanita ≥ 15 thn & hamil 10,0-10,9 7,0-9,9 <7,0

Pria ≥ 15 tahun 11,0-12,9 8,0-10,9 <8,0

Anemia absolut dapat terbagi menjadi dua kategori yaitu pertama, akibat penurunan
produksi sel darah merah. Penyebabnya antara lain defisiensi nutrisi seperti besi, asam folat,
vitamin B12, dan vitamin B6. Selain itu, peyakit kronik, penyakit ginjal, hati, endokrin, dan
anemia sideroblastik. Kedua, akibat peningkatan destruksi sel darah merah atau hilangnya
kemampuan sumsum tulang untuk menggantikan kelebihan destruksi sel darah merah.
Penyebabnya antara lain perdarahan hebat, hemolisis, dan kelainan hemoglobin
6
(hemoglobinopati dan talasemia). Anemia relatif dapat terjadi pada pasien dengan
overhidrasi (volume overload), hamil, dan macrogobulinemia.

C. Faktor Risiko
Selama masa kehamilan anemia sering terjadi pada ibu hamil, hal ini disebabkan ibu
hamil membutuhkan banyak tambahan zat besi dari biasanya. Namun beberapa faktor dapat
menjadi penyebab terjadinya anemia difisiensi besi, antara lain sebagai berikut:

 Usia ketika hamil masih remaja (<20 tahun)


Hamil diusia muda < 20 tahun, dikaitkan dengan masalah persiapan mental ibu saat
menjalani kehamilan, ibu hamil juga harus menjalani pemeriksaan kehamilan, dengan
memeriksakan kehamilan secara rutin dapat mengurangi risiko komplikasi serta gangguan
selama kehamilan (Ani, 2017).

 Usia ketika hamil ≥35tahun


Wanita hamil dengan usia lebih dari 35 tahun memiliki resiko mengalami anemia, hal ini
disebabkan semakin tua usia ibu hamil semakin rendah daya tahan tubuh (imunitas), dan
semakin rendah pula sistem reproduksi ibu.

 Jarak interval kehamilan yang pende.k < 2 tahun


Pada ibu yang hamil dengan jarak kehamilan yang terlalu dekat menyebabkan ibu
mempunyai waktu singkat untuk memulihkan kondisi rahim agar kembali ke kondisi
sebelumnya.

 Jumlah kehamilan (paritas)


Paritas atau jumlah kehamilan lebih dari 3 kali dapat meningkatkan resiko anemia.
Jumlah kehamilan lebih dari 3 dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin dan
pendarahan saat persalinan dikarenakan keadaan rahim biasanya sudah lemah (Wiknjosastro,
2010).

 Hiperemesis Gravidarum
Hiperemis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan yang dimulai antara usia
kehamilan 4-10 minggu pada trimester I dan akan menghilang pada usia kehamilan 20
minggu pada trimester II. Pola makan ibu hamil dapat mempengaruhi terjadinya hiperemesis
gravidarum dikarenakan ibu yang pola makan yang kurang teratur sehingga pola makan
harus terjaga dan kandungan kalori, protein, mineral, dan vitamin juga harus seimbang guna
memenuhi nutrisi ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami mual muntah yang berlebihan akan

7
disertai dengan penurunan nafsu makan, dan minum sehingga zat gizi yang dibutuhkan
selama kehamilan tidak tercukupi.

 Hamil kembar
Pada ibu yang sedang hamil janin kembar dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan
bergizi lebih banyak, dikarenakan ibu yang mengalami kehamilan kembar memiliki resiko
bayi lahir dengan berat badan lebih rendah.

 Status Gizi
Status gizi diketahui dari berat badan dan tinggi badan, melalui penghitungan IMT
(Indeks Massa Tubuh) seseorang, yaitu menggunakan rumus:

Dikatakan berat badan berlebih / obese adalah memiliki nilai IMT diatas 25. Pada ibu
hamil yang memiliki status gizi yang rendah akan meningkatkan berat badan lahir bayi lahir
rendah dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki gizi cukup. Sehingga kenaikan berat
badan saat hamil diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi serta akan
menurunkan angka kejadin BBLR. Status gizi ibu juga dapat diukur melalui LILA (lingkar
lengan atas). LILA merupakan salah satu penilaian antropometri pada ibu hamil dengan cara
pengukuran langsung. Pengukuran ini bermanfaat dalam menentukan status gizi ibu hamil
serta bermanfaat untuk mendeteksi apakah ibu hamil menderita KEK (Kurang Energi
Kronik).

 Merokok
Ibu yang mempunyai kebiasaan merokok khususnya pada saat hamil lebih rentan
mengalami komplikasi plasenta, ketuban pecah dini, persalinan prematur, berat badan lahir
rendah, serta infeksi rahim. Hal ini disebabkan oleh karbonmonoksida (yang menyebabkan
berkurangnya pasokan oksigen kejaringan tubuh) dan nikotin (yang merangsang pelepasan
hormon yang menyebabkan atelektasis (pengkerutan) pembuluh darah menuju plasenta dan
rahim (Ganganahalli et al., 2015)

 Tingkat pengetahuan yang rendah


Pengetahuan gizi dan kesehatan selama kehamilan sangat penting dan akan berpengaruh
terhadap pola konsumsi pangan. Ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan
melalui tenaga dan pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan. Pada ibu yang
memiliki tingkat pengetahuan yang rendah, ibu hamil kurang mengetahui manfaat

8
dilakukannya pemeriksaan kesehatan pada masa kehamilan seperti antenatal care (ANC)
sehingga pengetahuan tentang cara hidup bersih dan sehat yang meliputi makanan bergizi
saat kehamilan, serta istirahat yang cukup sering diabaikan oleh ibu.

 Sosial ekonomi yang rendah


Pendapatan keluarga dapat mempengaruhi kesehatan dan gizi yang baik. Keluarga
dengan pendapatan yang terbatas, memiliki resiko besar akan kurangnya kebutuhan makanan
yang dibutuhkan oleh ibu dan janin. Sosial ekonomi yang rendah sering dikaitkan dengan
tingkat pengetahuan yang rendah, karena menurut beberapa studi bahwa masyarakat yang
memiliki sosial ekonomi yang rendah cenderung memiliki tingkat pengetahuan yang rendah
sehingga masyarakat tersebut tidak memikirkan makanan yang bergizi untuk mereka.

 Tingkat kepatuhan ibu dalam konsumsi tablet besi


Suplementasi besi atau pemberian tablet besi merupakan salah satu upaya
penanggulangan anemia khususnya anemia akibat kekurangan zat besi. Wanita hamil
membutuhkan tambahan tablet besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah. Seorang
wanita yang sedang hamil dan akan melahirkan akan semakin banyak kehilangan zat besi
dan akan menyebabkan anemia. Tingkat kepatuhan yang rendah menurut beberapa studi
menyatakan bahwa masih banyak ibu hamil yang masih tidak patuh dalam konsumsi tablet
Fe yang diberikan oleh petugas kesehatan dikarenakan kurangnya kesadaran ibu dalam
mengetahui manfaat tablet besi selama masa kehamilan.

 Antenatal Care (ANC) selama masa hamil.


Pelayanan antenatal care (ANC) merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan pada
ibu hamil selama kehamilannya yang bertujuan sebagai deteksi dini dan mengenal serta
menangani penyakit yang menyertai selama masa hamil. Pemeriksaan antenatal care (ANC)
dilakukan sebanyak 4 kali kunjungan, yaitu pada awal trimester, trimester kedua, trimester
ketiga dan akhir trimester ketiga atau menjelang persalinan. Hal ini sesuai dengan yang
ditetapkan pada buku pedoman pelayanan antenatal. Di Posyandu dilakukan beberapa
kegiatan meliputi “7T” dalam pelayanan antenatal (timbang berat badan, tinggi badan, ukur
tekanan darah, pemberian imunisasi tetanus toksoid secara lengkap, pengukuran tinggi
fundus uteri, pemberian tablet besi sebanyak 90 tablet selama kehamilan, tes laboratorium,
tes wicara (konseling) termasuk perencanaan persalinan. Pemeriksaan ini juga bertujuan
untuk memantau dan mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
akan terjadi selama masa kehamilan. Namun beberapa studi melaporkan masih banyak ibu

9
hamil yang tidak peduli dalam kesehatan selama masa hamil, sehingga mereka sering kali
tidak datang dalam kegiatan kunjungan kesehatan selama hamil.

 Pola makan ibu hamil


Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi.
Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi
akan mempengaruhi asupan gizi sehingga akan mempengaruhi kesehatan individu dan
masyarakat. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta
perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi baik
membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi,
produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini. Agar
tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular
terkait.

2.4 Penyebab
Anemia terjadi karena berbagai sebab, seperti defisiensi besi, defisiensi asam folat,
vitamin B12 dan protein. Secara langsung anemia terutama disebabkan karena
produksi/kualitas sel darah merah yang kurang dan kehilangan darah baik secara akut atau
menahun. Ada 3 penyebab anemia, yaitu:

1. Defisiensi zat gizi


o Rendahnya asupan zat gizi baik hewani dan nabati yang merupakan pangan sumber
zat besi yang berperan penting untuk pembuatan hemoglobin sebagai komponen dari
sel darah merah/eritrosit. Zat gizi lain yang berperan penting dalam pembuatan
hemoglobin antara lain asam folat dan vitamin B12.
o Pada penderita penyakit infeksi kronis seperti TBC, HIV/AIDS, dan keganasan
seringkali disertai anemia, karena kekurangan asupan zat gizi atau akibat dari infeksi
itu sendiri.
2. Perdarahan (Loss of blood volume)
o Perdarahan karena kecacingan dan trauma atau luka yang mengakibatkan kadar Hb
menurun.
o Perdarahan karena menstruasi yang lama dan berlebihan
3. Hemolitik
o Perdarahan pada penderita malaria kronis perlu diwaspadai karena terjadi hemolitik
yang mengakibatkan penumpukan zat besi (hemosiderosis) di organ tubuh, seperti
hati dan limpa.
10
o Pada penderita Thalasemia, kelainan darah terjadi secara genetik yang menyebabkan
anemia karena sel darah merah/eritrosit cepat pecah, sehingga mengakibatkan
akumulasi zat besi dalam tubuh.
Di Indonesia diperkirakan sebagian besar anemia terjadi karena kekurangan zat besi
sebagai akibat dari kurangnya asupan makanan sumber zat besi khususnya sumber pangan
hewani (besi heme). Sumber utama zat besi adalah pangan hewani (besi heme), seperti: hati,
daging (sapi dan kambing), unggas (ayam, bebek, burung), dan ikan. Zat besi dalam sumber
pangan hewani (besi heme) dapat diserap tubuh antara 20-30%. Pangan nabati (tumbuh-
tumbuhan) juga mengandung zat besi (besi nonheme) namun jumlah zat besi yang bisa
diserap oleh usus jauh lebih sedikit dibanding zat besi dari bahan makanan hewani. Zat besi
nonheme (pangan nabati) yang dapat diserap oleh tubuh adalah 1-10%. Contoh pangan
nabati sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau tua (bayam, singkong, kangkung) dan
kelompok kacang-kacangan (tempe, tahu, kacang merah). Masyarakat Indonesia lebih
dominan mengonsumsi sumber zat besi yang berasal dari nabati. Hasil Survei Konsumsi
Makanan Individu (Kemkes, 2014) menunjukkan bahwa 97,7% penduduk Indonesia
mengonsumsi beras (dalam 100 gram beras hanya mengandung 1,8 mg zat besi). Oleh karena
itu, secara umum masyarakat Indonesia rentan terhadap risiko menderita Anemia Gizi Besi
(AGB). Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus, sebaiknya mengonsumsi
makanan kaya sumber vitamin C seperti jeruk dan jambu dan menghindari konsumsi
makanan yang banyak mengandung zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi dalam
usus dalam jangka panjang dan pendek seperti tanin (dalam teh hitam, kopi), kalsium, fosfor,
serat dan fitat (biji-bijian). Tanin dan fitat mengikat dan menghambat penyerapan besi dari
makanan

2.5 Patofisiologi
Anemia timbul akibat adanya kegagalan sumsum tulang atau kehilangan sel darah
merah berlebihan. Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan
toksik, dan invasi tumor. Anemia difisiensi besi disebabkan oleh kurangnyanya pembebasan
makrofag ke serum sehingga kandungan besi dalam hemoglobin berkurang. Sebagian besar
besi dalam tubuh terkandung dalam hemoglobin yang bersirkulasi dan digunakan ulang
untuk sintesis hemoglobin setelah sel darah merah mati. Besi dipindahkan dari makrofag
kedalam transferin plasma dan dengan demikian kepada eritoblast sumsum tulang.
Penyerapan besi dalam keadaan normal hanya cukup untuk menggantikan kehilangan besi
harian. Pada masa hamil tubuh memproduksi lebih banyak darah untuk mendukung
11
pertumbuhan janin. Jika tubuh tidak mendapat zat besi atau zat gizi dan nutrisi yang cukup,
tubuh tidak mampu menghasilkan sel darah merah yang cukup (Mehta & Hoffbrand, 2015).

2.6 Tanda & Gejala


Berikut merupakan tanda dan gejala dari anemia. Tanda mengalami anemia, yaitu
Kulit, bibir, kuku pucat, warna kulit merupakan tanda yang dapat diandalkan dalam
menegakkan gejala anemia, hal ini dikarenakan akibat berkurangnya volume darah,
hemoglobin, vasokontriksi untuk memperbesar pengiriman oksigen ke organ-organ vital.
Warna kuku, telapak tangan, membran mukosa dan konjungtiva dapat digunakan untuk
menilai kepucatan. Sementara gejala klinis anemia, yaitu :

1. Letargi (merasa lelah dan lemah), terjadi akibat metabolisme energi didalam otot
terganggu dan terjadi penumpukan asam laktat yang menyebabkan rasa lelah.
2. Pusing & myeri kepala, akibat kekurangan oksigen yang dibawa oleh hemoglobin
darah.
3. Takikardi, terjadi akibat beban kerja dan curah jantung yang meningkat, sehingga
efeknya menyebabkan kekurangan oksigen terhadap organ-organ tersebut
menyebabkan efek kompensasi oleh peningkatan volume yang terganggu
4. Sulit berkonsentrasi (Hoffbrand & Moss, 2013).

2.7 Dampak
Dampak dan resiko anemia difisiensi besi yang berat atau tidak diobati selama
kehamilan dapat meningkatkan resiko, antara lain :
1. Meningkatkan risiko Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), prematur,
BBLR, dan gangguan tumbuh kembang anak diantaranya stunting dan
gangguan neurokognitif.
2. Perdarahan sebelum dan saat melahirkan yang dapat mengancam
keselamatan ibu dan bayinya.
3. Bayi lahir dengan cadangan zat besi (Fe) yang rendah akan berlanjut
menderita anemia pada bayi dan usia dini.
4. Meningkatnya risiko kesakitan dan kematian neonatal dan bayi.

2.8 Diagnosis
Untuk mengetahui seseorang mengalami anemia dengan dilakukan pemeriksaan, antara lain :

12
1. Anamnesis, terutama mengenai penyebab kehilangan darah, diet,
malabsorbsi.
2. Tes darah, dilakukan pada saat kunjungan ANC meliputi pemeriksaan
hemoglobin dan hematokrit. Tes hemoglobin (Hb) berfungsi untuk
mengukur protein yang kaya akan zat besi pada sel darah merah yang
membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Sementara tes
hematokrit (HCT) dilakukan untuk mengukur persentase sel darah merah
dalam sampel darah.
3. Hasil laboratorium, jumlah trombosit meningkat dan Gambaran hapusan
darah meliputi sel hipokromik / mikrositik, anisositosis / poikilositosis
(Wiknjosastro, 2010).

2.9 Tata Laksana


Tata laksana dilakukan untuk mengatasi penyebab anemia, yaitu
1. Tablet besi oral fero sulfat (200mg, 67mg beri / tablet) sebelum makan tiga
kali sehari.
2. Besi oral profilaktik, sering dikombinasikan dengan asam folat, diberikan
pada kehamilan.
3. Besi intra muskular atau intra vena (sukrosa besi (venofer) atau dekstran besi
(cosmofer) berfungsi dalam mengembalikan simpanan besi) digunakan pada
pasien dengan malabsorbsi atau tidak mampu menerima besi oral
(Wiknjosastro, 2010).

2.10 Pencegahan
Upaya pencegahan anemia selama masa kehamilan ialah dengan cara
mengantisipasi agar anemia tidak terjadi selama masa kehamilan, antara lain :
a. Meningkatkan konsumsi zat besi yang bersumber M dari hewani contohnya
hati, ikan, daging dan unggas, sedangkan dari nabati yaitu sayuran berwarna
hijau tua dan kacang-kacangan. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi
dari sumber nabati perlu mengonsumsi buah-buahan yang mengandung
vitamin C, seperti jeruk, jambu.
b. Pemberian suplementasi besi setiap hari pada ibu hamil sampai minggu
ke-28 kehamilan pada ibu hamil yang belum pernah mendapat zat besi
dan non anemik. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi sebaiknya TTD
(Tablet Tambah Darah) dikonsumsi bersama dengan:
13
o Buah-buahan sumber vitamin C (jeruk, pepaya, mangga, jambu
bijidan lain-lain).
o Sumber protein hewani, seperti hati, ikan, unggas dan daging.

Hindari mengonsumsi TTD bersamaan dengan :

o Teh dan kopi karena mengandung senyawa fitat dan tanin yang
dapat mengikat zat besi menjadi senyawa yang kompleks sehingga
tidak dapat diserap.
o Tablet Kalsium (kalk) dosis yang tinggi, dapat menghambat
penyerapan zat besi. Susu hewani umumnya mengandung kalsium
dalam jumlah yang tinggi sehingga dapat menurunkan penyerapan
zat besi di mukosa usus.
o Obat sakit maag yang berfungsi melapisi permukaan lambung
sehingga penyerapan zat besi terhambat. Penyerapan zat besi akan
semakin terhambat jika menggunakan obat maag yang
mengandung kalsium.
c. Melakukan tes darah rutin meliputi : tes hemoglobin dan tes hematokrit
selama kunjungan antenatal care (Tarwoto, 2007).

14
BAB III
3. 1 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif untuk
menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia di Puskesmas Randuagung.

3. 2 Tempat dan Waktu Penelitian


Kegiatan dilakukan pada ibu hamil yang dating ke KIA di Puskesmas Randuagung pada
bulan Februari 2024

3. 3 Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian merupakan suatu obyek atau subyek yang memiliki kriteria sesuai
dengan ketentuan penelitian (Sugiyono, 2017). Peserta pada penelitian ini adalah ibu hamil
yang datang ke KIA di Puskesmas Randuagung

3.3.2 Sampel Penelitian


Sampel penelitian merupakan seluruh populasi ibu hamil yang datang ke KIA
Puskesmas Randuagung dan memiliki kriteria yang cocok digunakan sebagai subjek
penelitian (Sugiyono, 2017). Sampel penelitian ini seluruh ibu hamil yang datang dan
memenuhi kriteria penelitian di KIA Puskesmas Randuagung.
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, yaitu jumlah
sampel yang di ambil sama dengan jumlah populasi dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2017).
Alasan mengambil total sampling karena hasil penelitian lebih representatif dan penelitian
lebih objektif.
3.3.4 Kriteria Subjek Penelitian
a. Kriteria Inkusi merupakan karakteristik subjek yang diteliti (Nursalam, 2017). Kriteria
inklusi dalam penelitian ini adalah:
1) Seluruh ibu hamil yang datang ke KIA Puskesmas Randuagung
2) Bersedia menjadi responden.
b. Kriteria Eksklusi merupakan responden yang tidak memenuhi kriteria inklusi (Nursalam,
2017). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden.
2) Tidak hadir saat dilakukan penelitian
3) Sudah mengisi kuosiner sebelumnya 15
3. 4 Definisi Operasional
N Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
o Operasional Ukur

1 Pengetah Hasil Kuesioner Pengisian Benar : 1 Ordinal


uan kuesioner. Salah : 0
Remaja

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

3. 5 Pengumpulan Data
3.5.1 Sumber Data
Sumber data penelitian ini menggunakan sumber data primer, yaitu sumber data
yang langsung diberikan dari responden yang diinginkan (Sugiyono, 2017). Penelitian ini
menggunakan sumber data primer, yaitu data yang langsung didapatkan dari responden.

3.5.2 Alat Pengumpulan Data


Alat pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu Kuesioner. Menurut Sugiyono (2017)
kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan
pertanyaan ataupun pernyataan yang dapat di jawab oleh responden.

3.5.3 Prosedur Pelaksanaan


Proses pengambilan data dalam penelitian ini dimulai dari:

 Dokter internship memohon ijin kepada pemegang program KIA untuk melakukan
kegiatan terkait.
 Dokter internship mempersiapkan kuosioner terkait pengetahuan anemia pada ibu
hamil yang datang ke KIA di Puskesmas Randuagung
 Dokter internship melakukan kegiatan terkait dengan membagikan kuosioner kepada
ibu hamil yang datang ke KIA di Puskesmas Randuagung
 Dokter internship melakukan penyuluhan mengenai anemia
 Dokter internship membagikan kuosioner kembali kepada ibu hamil yang datang ke
KIA di Puskesmas Randuagung setelah di berikan penyuluhan
 Dokter internship membuat laporan kegiatan yang sudah dilaksanakan.

16
3. 6 Profil Puskesmas Randuagung
Puskesmas Randuagung terletak di Jalan Raya Randuagung no 92 Desa Randuagung,
Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang. Daerah binaan Puskesmas Randuagung
terdiri dari 8 desa/kelurahan, yaitu :
1. Desa Randuagung
2. Desa Kalidilem
3. Desa Ledoktempuro
4. Desa Salak
5. Desa Banyuputih Lor
6. Desa Ranuwurung
7. Desa Pejarakan
8. Desa Buwek

Gambar 1 Peta Kecamatan Randuagung


Sumber: Peta Kecamatan Randuagung. 2022

17
BAB IV
HASIL
4.1 Profil Responden
Responden penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil yang hadir ke KIA yang berjumlah 50
respomdem dan memenuhi kriteria penelitian saat dilakukan pada bulan Februari 2024 di
KIA Puskesmas Kecamatan Randuagung. Berikut adalah hasil dari pengelompokan karakteri
stik responden:
a. Usia
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia disajikan pada Tabel 4.1.

Umur Frequency Persen (%)


<20 9 18.0
21-25 11 22.0
26-30 25 50.0
>30 5 10.0
Total 50 100.0
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Distribusi frekuensi karakteristik responden pada tabel 4.1 menunjukkan distribusi berdas
arkan usia. Distribusi usia responden terbanyak pada hasil penelitian ini adalah usia 26 - 30 t
ahun, yaitu sebanyak 25 (50%) responden dan paling sedikit adalah responden yang berusia
> 30 tahun, yaitu sebanyak 5 (10 %) responden.

b. Pendidikan Terakhir
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pendidikan disajikan pada Tabel 4.2.

Pendidikan Frequency Persen (%)


TIDAK SEKOLAH 1 2.0
SD/SLTP 27 54.0
SLTA/Sederajat 15 30.0
Diploma/Sarjana 7 14.0
Total 50 100.0
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Distribusi frekuensi karakteristik responden pada tabel 4.2 menunjukkan distribusi berdas
arkan pendidikan terakhir. Responden terbanyak memiliki pendidikan terakhir SD/ SLTP, yai
tu sebanyak 27 (54%) responden dan responden paling sedikit tidak sekolah, yaitu sebanyak
1 (2 %) responden.
18
c. Pekerjaan
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan kelas disajikan pada Tabel 4.3.

Pekerjaan Frequency Persen (%)


TIDAK BEKERJA 43 86.0
BURUH/ TANI 1 2.0
PNS 2 4.0
WIRASWASTA 4 8.0
Total 50 100.0
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Distribusi frekuensi karakteristik responden pada tabel 4.3 menunjukkan distribusi pekerjaan
ibu hamil. Distribusi jumlah responden terbanyak pada penelitian ini terdapat pada ibu hamil
yang tidak bekerja, yaitu sebanyak 73 (86 %) responden dan paling sedikit yaitu pada pasien
yang bekerja sebagai buruh/ tani dengan jumlah responden sama, yaitu sebanyak 1 (2 %) res
ponden.

d. Domisili
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan domisili disajikan pada Tabel 4.4.

Frequency Persen (%)


RANDUAGUNG 15 30.0
PEJARAKAN 5 10.0
KALIDILEM 11 22.0
BANYUPUTIH 8 16.0
RANUWURUNG 3 6.0
BUWEK 1 2.0
LEDOK 4 8.0
SALAK 3 6.0
Total 50 100.0
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili

Distribusi frekuensi karakteristik responden pada tabel 4.4 menunjukkan distribusi berdasark
an domisili. Distribusi domisili responden terbanyak pada hasil penelitian ini adalah
Randuagung, yaitu sebanyak 15 orang (30 %). Dan Distribusi domisili responden paling
sedikit pada hasil penelitian ini adalah Buwek, yaitu sebanyak 1 orang (2 %).

19
e. Pendapatan
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pendapatan disajikan pada Tabel 4.5.

Pendapatan Frequency Persen (%)


< Rp 1.000.000,- 20 40.0
Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 23 46.0
Rp 2.000.000 - RP 3.000.000 4 8.0
> Rp 3.000.000 3 6.0
Total 50 100.0
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

Distribusi frekuensi karakteristik responden pada tabel 4.4 menunjukkan distribusi berdasark
an pendapatan. Distribusi pendapatan responden terbanyak pada hasil penelitian ini adalah
berpendapatan Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 yaitu sebanyak 23 orang (46 %). Dan Distribusi
domisili responden paling sedikit pada hasil penelitian ini adalah berpendapatan > Rp
3.000.000 yaitu sebanyak 3 orang (6 %).

4.2 Hasil Kuisoner


Hasil pre test dan post test melalui pertanyaan dengan jawaban (benar, salah) didapatkan :

Hasil Pretest
48 47
50 46
44
42
45
38 38
40 35
32 31
35
28 27 28
30 26 2525
24
22 22
25 19
18
20 15
12 12 13
15
8
10 6
4 3
2
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

BENAR SALAH

Gambar 2 Hasil Pretest


a. Hasil Pertanyaan Pre Test
1. Ibu hamil dianggap anemia apabila kadar Hb dibawah 11 gr/dl.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 38 objek dan yang menjawab salah 12 objek.


20
2. Tanda – tanda anemia yang biasa ditemui adalah mudah lelah dan letih, lesu, serta

lunglai.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 42 objek dan yang menjawab salah 8 objek.

3. Kelopak mata, bibir, kuku, dan telapak tangan yang pucat merupakan tanda gejala

anemia.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 12 objek dan yang menjawab salah 38 objek.

4. Kekurangan zat besi merupakan penyebab utama anemia

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 46 objek dan yang menjawab salah 4 objek.

5. Sayuran hijau, kacang – kacangan, dan protein hewanimengandung banyak zat besi.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 48 objek dan yang menjawab salah 2 objek.

6. Vitamin C dapat mempermudah penyerapan zat besi dalam tubuh.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 44 objek dan yang menjawab salah 6 objek

7. Anemia tidak menyebabkan berat bayi lahir rendah.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 26 objek dan yang menjawab salah 24 objek

8. Tablet tambah darah tidak berpengaruh terhadap kadar Hb ibu.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 25 objek dan yang menjawab salah 25 objek.

9. Tablet tambah darah tidak harus dihabiskan.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 35 objek dan yang menjawab salah 15 objek.

21
10. Tablet tambah darah diberikan untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 47 objek dan yang menjawab salah 3 objek

11. Anemia dapat menyebabkan kematian janin

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 28 objek dan yang menjawab salah 22 objek

12. Anemia pada kehamilan tidak membahayakan ibu dan janin

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 32 objek dan yang menjawab salah 18 objek

13. Kehamilan kembar dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 27 objek dan yang menjawab salah 23 objek

14. Semakin sering seorang wanita hamil, maka semakin besar risiko anemia

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 31 objek dan yang menjawab salah 19 objek

15. Cara meminum tablet zat besi (Fe) dengan menggunakan air the

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 28 objek dan yang menjawab salah 22 objek.

22
Hasil Post test
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

BENAR SALAH

Gambar 3 Hasil Post test


b. Hasil Pertanyaan Post Test
1. Ibu hamil dianggap anemia apabila kadar Hb dibawah 11 gr/dl.

2. Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 43 objek dan yang menjawab salah 7 objek.

3. Tanda – tanda anemia yang biasa ditemui adalah mudah lelah dan letih, lesu, serta

lunglai.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 45 objek dan yang menjawab salah 5 objek.

4. Kelopak mata, bibir, kuku, dan telapak tangan yang pucat merupakan tanda gejala

anemia.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 27 objek dan yang menjawab salah 23 objek.

5. Kekurangan zat besi merupakan penyebab utama anemia.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 48 objek dan yang menjawab salah 2 objek.

6. Sayuran hijau, kacang – kacangan, dan protein hewanimengandung banyak zat besi.

23
7. Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 48 objek dan yang menjawab salah 2 objek.

8. Vitamin C dapat mempermudah penyerapan zat besi dalam tubuh.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 47 objek dan yang menjawab salah 3 objek.

9. Anemia tidak menyebabkan berat bayi lahir rendah.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 33 objek dan yang menjawab salah 17 objek.

10. Tablet tambah darah tidak berpengaruh terhadap kadar Hb ibu.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 36 objek dan yang menjawab salah 14 objek.

11. Tablet tambah darah tidak harus dihabiskan.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 45 objek dan yang menjawab salah 5 objek.

12. Tablet tambah darah diberikan untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 47 objek dan yang menjawab salah 3 objek.

13. Anemia dapat menyebabkan kematian janin.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 33 objek dan yang menjawab salah 17 objek.

14. Anemia pada kehamilan tidak membahayakan ibu dan janin.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 38 objek dan yang menjawab salah 12 objek.

15. Kehamilan kembar dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 36 objek dan yang menjawab salah 14 objek.

24
16. Semakin sering seorang wanita hamil, maka semakin besar risiko anemia.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 41 objek dan yang menjawab salah 9 objek.

17. Cara meminum tablet zat besi (Fe) dengan menggunakan air teh.

Dari diagram batang hasil kuesioner dapat kita lihat bahwa dari 50 objek yang

menjawab benar 31 objek dan yang menjawab salah 19 objek.

25
BAB V
PEMBAHASAN

Dari evaluasi yang telah dilakukan dengan menggunakan responden sebanyak 50 ibu

hamil , sebagai tolak ukur menggunakan pre test dan post test didapatkan peningkatan

pengetahuan yang cukup berarti. Hal ini sesuai dengan pengertian pengetahuan menurut

Notoadmojo (2010) adalah hasil tahu seseorang yang berasal dari penginderaan terhadap

sesuatu objek tertentu.

Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan pada saat pengerjaan pretest masih terdapat

banyak responden ibu hamil menjawab salah namun, setelah diberikan materi edukasi terkait

anemia dan dilakukan post test terbukti banyak ibu hamil yang sudah menjawab benar, hal

ini menunjukkan bahwa kurangnya tingkat pemahaman tentang resiko anemia pada ibu hamil

. Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil

seperti usia Ketika hamil di bawah 20 tahun , usia saat hamil diatas 35 tahun , jarak interval

kehamilan yang pendek < 2 tahun , jumlah kehamilan lebih dari 3, hamil kembar, status gizi

yang rendah , perokok , dan juga tinkat kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet

besi.

Sebagai upaya pencegahan terjadinya penyakit anemia pada pada ibu hamil yaitu

dengan cara memberi banyak melakukan penyuluhan tentang resiko anemia pada ibu hamil ,

agar menurunkan Tingkat kejadian anemia pada ibu hamil .

26
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Hasil dari evaluasi yang telah dilakukan didapatkan peningkatan pengetahuan sebelum

dan setelah pemberian materi, terbukti dari hasil pre test dan post test yang telah dilakukan

didapatkan peningkatan jawaban yang benar.

Cara untuk mencegah terjadinya penyakit anemia pada ibu hamil dengan cara

Meningkatkan konsumsi zat besi yang bersumber dari hewani, Pemberian suplementasi besi

setiap hari pada ibu hamil sampai minggu ke-28 kehamilan dan melakukan tes darah rutin.

6.2 Saran
1. Bagi Bagi Ibu hamil

Meningkatkan pengetahuan tentang bahaya penyakit anemia pada ibu hamil dan cara

mencegah terjadinya penyakit anemia pada ibu hamil.

2. Bagi puskesmas

Meningkatkan frekuensi dan intensitas pemantauan terhadap ibu hamil yang

mengalami anemia dan menyediakan tablet tambah darah untuk ibu hamil, agar ibu

hamil tidak mengalami anemia sehingga dapat menurunkan angka kejadian anemia

pada ibu hamil.

27
DAFTAR PUSTAKA

1. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2021. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
www.dinkes.jatimprov.go.id

2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2018. RISKESDAS 2018.


https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-
riskesdas-2018_1274.pdf

3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Buku Table Tambah Darah.


https://promkes.kemkes.go.id/download/fpck/files51888Buku%20Tablet%20Tambah
%20darah%20100415.pdf

4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pemberian Tablet Tambah


Darah. https://promkes.kemkes.go.id/pub/files/files99516TTD_BUMIL_OK2.pdf

5. Herlina N, Djamilan F. 2006. Faktor Resiko Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Bogor. Jakarta: Jurnal Ilmiah Kebidanan. Vol.4 No.2

6. Kusumawati, Bangun Tri, (2012), „Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil


Tentang Anemia Pada Kehamilan Di Desa Gundik Wilayah Kerja Puskesmas Nailan
Slahung Banjarnegara‟, Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Diploma III Kebidanan,
Universitas Muhammadiyah, Banjarnegara.

7. Sarwono, P. (2005), Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal, Edisi pertama, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, Indonesia.

8. Wasnidar. 2007. Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil, konsep dan penatalaksanaan.
Jakarta.

28
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester


tentang Anemia di Puskesmas Randuagung

Petunjuk pengisian:
a. Pastikan identitas terisi dengan lengkap
b. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan kuesioner
c. Berikan tanda chek point / centang (√) pada jawaban yang dirasa tepat dan
sesuai dengan responden
d. Pastikan semua jawaban telah terisi
A. Indentitas Responden

1. No Responden : (diisi peneliti)

2. Nama :

3. Alamat :

4. Umur :

5. Pendidikan terakhir* : Tidak Sekolah

SD/SLTP

SLTA/Sederajat

Diploma/Sarjana

6. Pekerjaan* :
IRT/ Tidak Bekerja Buruh/ Tani

PNS Wiraswasta

Pensiunan Pedagang

7. Pendapatan rata-rata keluarga (suami & istri) per bulan :

< Rp 1.000.000, - Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000

Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 > Rp 3.000.000 , -

*pilih dengan beri tanda √ pada kotak yang tersedia


29
Kuesioner Pengetahuan Anemia
Bacalah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan cermat dan tuliskan jawaban yang

sesuai dengan pendapat Anda teerhadap pernyataan tersebut dengan memberikan tanda

centang (√) pada kolom sebelah kanan.

B Jika pernyataan tersebut menurut Anda Benar

S Jika pernyataan tersebut menurut Anda Salah

No Pernyataan B S

1 Ibu hamil dianggap anemia apabila kadar Hb dibawah 


11 gr/dl
2 Tanda – tanda anemia yang biasa ditemui adalah mudah 
lelah dan letih, lesu, serta lunglai
3 Kelopak mata, bibir, kuku, dan telapak tangan yang 
pucat merupakan tanda gejala anemia
4 Kekurangan zat besi merupakan penyebab utama 
anemia
5 Sayuran hijau, kacang – kacangan, dan protein hewani 
mengandung banyak zat besi
6 Vitamin C dapat mempermudah penyerapan zat besi 
dalam tubuh
7 Anemia tidak menyebabkan berat bayi lahir rendah 
8 Tablet tambah darah tidak berpengaruh terhadap kadar 
Hb ibu
9 Tablet tambah darah tidak harus dihabiskan 
10 Tablet tambah darah diberikan untuk mencegah 
terjadinya anemia pada ibu hamil
11 Anemia dapat menyebabkan kematian janin 
12 Anemia pada kehamilan tidak membahayakan ibu dan 
janin
13 Kehamilan kembar dapat menyebabkan anemia pada ibu 
hamil
14 Semakin sering seorang wanita hamil, maka semakin 
besar risiko anemia
15 Cara meminum tablet zat besi (Fe) dengan 
menggunakan air teh

Lampiran Foto Kegiatan

Pengerjaan Kuosioner Penyampaian edukasi oleh dokter


internship
Lampiran Leaflet
Lampiran Data Profil Responden

UMUR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

<20 9 17.6 18.0 18.0

21-25 11 21.6 22.0 40.0

Valid 26-30 25 49.0 50.0 90.0

>30 5 9.8 10.0 100.0

Total 50 98.0 100.0


Missing System 1 2.0
Total 51 100.0

PENDIDIKAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

TIDAK SEKOLAH 1 2.0 2.0 2.0

SD/SLTP 27 52.9 54.0 56.0

Valid SLTA/Sederajat 15 29.4 30.0 86.0

Diploma/Sarjana 7 13.7 14.0 100.0

Total 50 98.0 100.0


Missing System 1 2.0
Total 51 100.0

PEKERJAAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

TIDAK BEKERJA 43 84.3 86.0 86.0

BURUH/ TANI 1 2.0 2.0 88.0

Valid PNS 2 3.9 4.0 92.0

WIRASWASTA 4 7.8 8.0 100.0

Total 50 98.0 100.0


Missing System 1 2.0
Total 51 100.0
PENDAPATAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

< Rp 1.000.000,- 20 39.2 40.0 40.0

Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 23 45.1 46.0 86.0

Rp 2.000.000 - RP 4 7.8 8.0 94.0


Valid
3.000.000

> Rp 3.000.000 3 5.9 6.0 100.0

Total 50 98.0 100.0


Missing System 1 2.0
Total 51 100.0

ALAMAT
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

RANDUAGUNG 15 29.4 30.0 30.0

PEJARAKAN 5 9.8 10.0 40.0

KALIDILEM 11 21.6 22.0 62.0

BANYUPUTIH 8 15.7 16.0 78.0

Valid RANUWURUNG 3 5.9 6.0 84.0

BUWEK 1 2.0 2.0 86.0

LEDOK 4 7.8 8.0 94.0

SALAK 3 5.9 6.0 100.0

Total 50 98.0 100.0


Missing System 1 2.0
Total 51 100.0
Lampiran Data Profil Responden

Nama Umur Alamat Pendidikan Pekerjaan Pendapatan


Rp 1.000.000 – Rp
Karima 19 pejarakan SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Ade 29 kalidilem Diploma/ Sarjana Wiraswasta < Rp 1.000.000,-
Rp 1.000.000 – Rp
Fika 25 salak Diploma/ Sarjana PNS 2.000.000
Roro 28 salak Diploma/ Sarjana PNS > Rp 3.000.000,-
Rp 1.000.000 – Rp
Muslimah 39 salak SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Intan 25 randuagung SLTA/ Sederajat IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Varda 22 randuagung SLTA/ Sederajat IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Rp 1.000.000 – Rp
Ainur 30 ranuwurung SLTA/ Sederajat IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Shelly 22 banyuputih lor SLTA/ Sederajat IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Rp 1.000.000 – Rp
Mega 29 kalidilem SLTA/ Sederajat IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Kati 26 randuagung SD/SLTP Buruh / Tani < Rp 1.000.000,-
Halimatus S 27 banyuputih lor SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Rp 1.000.000 – Rp
Yuli L 19 banyuputih lor SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Rp 1.000.000 – Rp
Dewi A 29 randuagung SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Rp 1.000.000 – Rp
Serli 19 buwek SLTA/ Sederajat IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Rp 2.000.000 – Rp
Nanda 18 kalidilem SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja 3.000.000
Rp 1.000.000 – Rp
Anis 23 ledok SLTA/ Sederajat IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Nurhayati 27 banyuputih lor SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Elis 21 kalidilem SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Putri 20 randuagung SLTA/ Sederajat IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Siti K 24 randuagung SLTA/ Sederajat IRT/ Tidak Bekerja > Rp 3.000.000,-
Rp 1.000.000 – Rp
Husna 30 randuagung SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Rp 1.000.000 – Rp
Arsa 30 randuagung SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Cindy 20 randuagung SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Rp 1.000.000 – Rp
Siti Z 30 kalidilem SLTA/ Sederajat IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Rp 1.000.000 – Rp
Yumita 25 pejarakan SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Rp 1.000.000 – Rp
Finda 27 randuagung SLTA/ Sederajat IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Rp 1.000.000 – Rp
Siti M 28 ranuwurung SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Rp 1.000.000 – Rp
Siti N 26 randuagung Diploma/ Sarjana IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Rp 2.000.000 – Rp
Filda 25 randuagung Diploma/ Sarjana IRT/ Tidak Bekerja 3.000.000
Rati 28 pejarakan SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Sartika 29 banyuputih lor SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Isnaini 30 kalidilem SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Rp 2.000.000 – Rp
Nurul F 32 ledok SLTA/ Sederajat IRT/ Tidak Bekerja 3.000.000
Rp 1.000.000 – Rp
Ismawali 29 pejarakan SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Rusmini 39 banyuputih lor SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Nur Hayati 26 ranuwurung SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Halimatus 38 banyuputih lor SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja > Rp 3.000.000,-
Novianti 20 salak SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Ismawati 22 ledok SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Marni 28 kalidilem SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Rp 1.000.000 – Rp
Kholifah 25 kalidilem SLTA/ Sederajat Wiraswasta 2.000.000
Rp 1.000.000 – Rp
Yeni 26 kalidilem SLTA/ Sederajat IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Santi 32 randuagung SLTA/ Sederajat IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Rp 1.000.000 – Rp
Nabila 19 banyuputih lor SLTA/ Sederajat IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Rp 1.000.000 – Rp
Nur Makrifah 29 pejarakan Diploma/ Sarjana Wiraswasta 2.000.000
Rp 1.000.000 – Rp
Habibah 28 randuagung SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja 2.000.000
Rp 2.000.000 – Rp
Noviatur 26 kalidilem SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja 3.000.000
Galuh 19 kalidilem SD/SLTP IRT/ Tidak Bekerja < Rp 1.000.000,-
Rp 1.000.000 – Rp
Septiana 31 buwek Diploma/ Sarjana Wiraswasta 2.000.000
Lampiran Jawaban Kuosioner Pre Test

Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Karima 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0

Ade 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Fika 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1

Roro 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

Muslimah 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1

Intan 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

Varda 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1

Ainur 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0

Shelly 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

Mega 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1

Kati 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0
Halimatus
S 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0

Yuli L 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0

Dewi A 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1

Serli 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1

Nanda 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
Anis 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
Nurhayati 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0

Elis 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0

Putri 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0

Siti K 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1

Husna 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0

Arsa 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0

Cindy 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1

Siti Z 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0

Yumita 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1

Finda 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0

Siti M 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0

Siti N 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0

Filda 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

Rati 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1

Sartika 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1
Isnaini 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1

Nurul F 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0

Ismawali 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1

Rusmini 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1

Nur 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
Hayati

Halimatus 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0

Novianti 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0

Ismawati 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0

Marni 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0

Kholifah 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0

Yeni 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Santi 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1

Nabila 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0

Nur
Makrifah 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0

Habibah 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1

Noviatur 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1

Galuh 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

Septiana 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
Lampiran Jawaban Kuosioner Post Test

Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Karima 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0

Ade 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Fika 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

Roro 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

Muslimah 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1

Intan 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

Varda 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1

Ainur 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

Shelly 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

Mega 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1

Kati 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Halimatus
S 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1

Yuli L 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 2

Dewi A 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1

Serli 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0

Nanda 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
Anis 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
Nurhayati 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0

Elis 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1

Siti K 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1

Husna 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0

Arsa 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0

Cindy 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

Siti Z 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0

Yumita 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1

Finda 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1

Siti M 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

Siti N 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0

Filda 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

Rati 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

Sartika 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Isnaini 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1

Nurul F 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0

Ismawali 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

Rusmini 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1

Nur 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
Hayati

Halimatus 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0

Novianti 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0

Ismawati 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0

Marni 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0

Kholifah 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

Yeni 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Santi 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0

Nabila 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0

Nur
Makrifah 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0

Habibah 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1

Noviatur 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1

Galuh 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

Septiana 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

Anda mungkin juga menyukai