Pokok bahasan
Pembahasan anatomi dan fisiologi Dampak dari perubahan anatomi dan fisiologi terhadap pola cedera dan respon terhadap cedera Evaluasi dan penatalaksanaan trauma pada kehamilan
Wanita Hamil
Dua pasien dengan kebutuhan terpisah - Ibu - Janin Dua tujuan dalam penatalaksanaan - membantu ibu - identifikasi kebutuhan janin
Perubahan berhubungan dengan umur kehamilan Perubahan besar dalam sistem sirkulasi - bertambahnya aliran darah ke uterus dan pertumbuhan janin
Ibu hamil dianggap sebagai pasien beresiko bila mereka mengalami trauma - kurang bisa berkompensasi setelah trauma - resiko meningkat untuk terjadinya trauma
Volume plasma bertambah Volume sel darah merah bertambah Volume darah sistemik bertambah 45 50% Hipovolemia pada kehamilan - peningkatan volume plasma lebih besar daripada peningkatan sel darah merah, menyebabkan anemia relatif
Pengosongan lambung lebih lambat - resiko untuk aspirasi muntah meningkat Uterus menjadi organ abdomen terbesar - lebih mudah mengalami cedera pada trauma tumpul
Vesika urinaria terdesak oleh pembesaran uterus ke atas dan ke depan Vesika urinaria lebih mudah mengalami cedera setelah trauma tumpul atau tembus
Sistem Reproduksi
Aliran darah ke uterus meningkat - wanita tidak hamil : 2% cardiac output - wanita hamil : 20% cardiac output Pembuluh darah uterus mempunyai tahanan yang rendah - pada awal syok akan menyempit sebagai awal respon terhadap pelepasan katekolamin - pengurangan aliran darah ke fetus - resiko hipoksia/kematian fetus
Selalu berikan oksigen aliran tinggi pada penderita hamil dengan trauma untuk mencukupi kebutuhan oksigen pada janin
Perkembangan Janin
Hipotensi maternal uterus yang membesar menekan vena kava Terjadi setelah kehamilan 20 minggu Mengurangi cardiac out put dan venous return Dapat menyebabkan : hipotensi maternal, syncope, bradikardi pada janin
FETAL DEVELOPMENT
Maternal
Imobilisasi penuh tulang belakang Miringkan spine board 20 30 derajad ke kiri Mendorong uterus ke kiri secara manual
Tanda-tanda vital
Wanita hamil dengan syok dapat mempunyai tanda vital normal : - Nadi 10 15 kali lebih cepat - Tensi 10 15 mmHg lebih rendah
Dapat kehilangan darah hingga 30 % volume tanpa menyebabkan penurunan tekanan darah yang berarti Dapat mengalami perdarahan hebat intrauterin atau intra abdomen yang tidak jelas secara nyata : - Uterus sangat kaya pembuluh darah
Penatalaksanaan syok
Pasang infus : 2 jarum infus besar, NS atau RL Mungkin memerlukan cairan lebih banyak daripada penderita yang tidak hamil
Penyebab tersering kematian janin setelah trauma adalah kematian ibu Penyebab umum kematian adalah perlukaan di dalam dengan perdarahan
Terapi sama dengan penderita yang tidak hamil Lakukan CPR Beritahu RS untuk kemungkinan melakukan persiapan operasi SC darurat, teruskan CPR bila ibu meninggal
Oksigen aliran tinggi Transportasi dengan imobilisasi penuh tulang belakang, miringkan back board ke kiri Terapi cedera yang spesifik
Ringkasan
Anda merawat 2 penderita Perubahan fisiologi meningkatkan resiko cedera dan syok Bila curiga syok terapilah Cegah dan terapi hipoksia Cegah penekanan pada vena kava Evaluasi sesering mungkin Tempat terbaik bagi janin tetap pada ibunya