Alkemi
• Arab juga meneruskan kegiatan alkemi
• Mereka memadukan alkemi dari Yunani
dengan alkemi dari Cina (dari Taoisme)
• Kelompok eksoterik menguat lagi sehingga
kedua-duanya esoterik dan eksoterik sama
kuatnya
• Dari kegiatan mereka ditemukan bahan alkali
caustik (soda alkali)
Zaman Pertengahan
• Zaman Gelap disusul oleh Zaman Pertengahan
(Medieval) pada abad ke-10
Zaman Pertengahan
Abad ke-10 sampai Abad ke-15
Karakteristik Zaman
• Kehidupan di Eropa relatif lebih tenang
• Kegairahan belajar mulai bangkit lagi. Mulai
ada pendidikan di luar katedral
• Karya Yunani dan Arab diterjemahkan dari
bahasa Arab ke bahasa Latin terutama oleh
orang Yahudi
• Perhatian kepada filsafat tararah ke metafisika
dan bahkan diperdebatkan
• Filsafat digunakan untuk menjustifikasi agama
• Universitas dengan istilah universitas mulai
muncul pada zaman ini
• Metoda induktif mulai digunakan di dalam
pencarian pengetahuan
Zaman Pertengahan
Filsafat Metafisika
Aliran Filsafat
• Sejak zaman Yunani Kuno sudah ada perbedaan
aliran di bidang metafisika
• Pada zaman pertengahan, setiap aliran
mengemukakan argumentasi masing-masing
• Ada yang berpegang kepada Plato serta ada yang
berpegang kepada Aristoteles
Perdebatan
• Ada kalanya, aliran berbeda saling berdebat
• Argumentasi cukup marak pada abad ke-12
sampai ke-14; Universitas juga mempelajari
esensi universal pada filsafat
• Dari zaman ke zaman terjadi pergeseran anutan
dari satu aliran ke aliran lainnya
Zaman Pertengahan
Studium dan Universitas
Studium
• Bermunculan studium yakni tempat orang
mempelajari bidang pengetahuan tertentu di bawah
pengajar
• Ada tiga studium yang sangat terkenal yakni
studium di Salerno (medik), Bologna (hukum dan
teologi), dan Paris (seni dan teologi); semacam
program studi sekarang
Studium Generale
• Studium generale adalah studium yang terbuka
untuk semua pelajar (dari berbagai negeri)
• Jadi generale di sini berarti terbuka untuk semua
jenis pelajar
• Biasanya studium yang terkenal berbentuk studium
generale
Zaman Pertengahan
Studium dan Uunivesitas
Tujuan Belajar
• Tujuan belajar di studium adalah untuk menjadi
doctor atau magister dengan hak mengajar
(dengan semua hak yang berkenaan dengan
jabatannya)
Gelar
• Kecuali hukum, medik, dan teologi, semua
lainnya adalah filsasat, sehingga gelar lulusan
menjadi PhD
• Lulusan medik adalah MD dan luluan hukum
LLD (bukan PhD)
Pakaian
• Di Oxford dan Cambridge, toga adalah pakaian
sehari-hari (kini dipakai pada upacara saja)
Zaman Pertengahan
Studium dan Universitas
Universitas Scholarium
• Dalam bahasa Latin, universitas berarti organisasi
atau korporasi
• Karena mahasiswa luar kota di Bologna
mengalami sejumlah kesulitan (pemondokan,
makan), pada tahun ± 1158, mereka membentuk
universitas scholarium (korporasi pelajar)
• Mahasiswa berasal dari setiap negeri membentuk
consiliarii masing-masing
• Mereka mengangkat rector scholarium (rektor
pelajar) untuk menentukan kurikulum dan upah
pengajar
• Dari Bologna, model universitas scholarium
menyebar ke Padua, Roma, Montpellier,
Salamanca, Perancis bagian selatan (umumnya di
Eropa selatan)
Zaman Pertengahan
Studium dan Universitas
Universitas Magistrorum
• Di Paris, universitas dibentuk oleh para magister
menjadi universitas magistrorum (korporasi
pengajar)
• Pimpinan dan organisasi universitas dipegang oleh
para magister
• Model universitas magistrorum menyebar ke
Oxford, Cambridge, dan Eropa utara (dan ke jajahan
mereka)
Cessatio
• Cessastio adalah berhenti (mogok). Cessatio terjadi
kalau timbul masalah serius
• Pada tahun 1229, terjadi cessatio di Universitas
Paris selama hampir dua tahun. Banyak magister dan
pelajar pergi ke Oxford
Zaman Pertengahan
Studium dan Universitas
Metoda Deduktif
• Dimulai dari yang telah diketahui (premis),
melalui penalaran, mencapai konklusi
• Metoda ini digemari karena argumentasinya
sangat kuat dan lagi pula mereka tidak usah
melakukan kegiatan manual (kegiatan manual
dilakukan oleh para budak)
Asumsi
• Kelemahan metoda deduktif terletak pada kasus
ketika yang diketahui itu (premis) tidak ada
• Diciptakan asumsi untuk dijadikan yang
diketahui itu yakni dijadikan premis
• Asumsi tidak diuji, terserah mau diterima atau
tidak
Zaman Pertengahan
Metoda Deduktif dan Induktif
Belantara Asumsi
• Karena banyak hal tidak memiliki atau
menemukan premis, maka asumsi bermunculan
tanpa kendali
• Hal yang sama dapat diterangkan melalui asumsi
yang berbeda-beda
Metoda Induktif
• Diperlukan metoda induktif untuk menemukan
jumlah gigi di mulut kuda, sehingga metoda
induktif mulai digunakan
• Kelemahan: terjadi lompatan induktif yang
membuat argumentasi lemah
• Penganut: Robert Grosseteste, Roger Bacon,
John Duns Scotus, William Ockham
Terjemahan
• Terjemahan tulisan Arab ke Latin juga
mencakup alkemi
• Alkemi menyerap berbagai sumber termasuk
dari Cina (alkemi Tao)
Buku Jabir
• Pada 1310, Jabir menerbitkan 4 buku alkemi
• Logam memiliki prinsip terbakar dan karatan
dari belerang serta prinsip cair dan lebur dari
merkuri
• Paduan yang cocok dari belerang dan merkuri
dapat menghasilkan emas
• Eksoterik dan esoterik sama majunya
• Ada kalanya menghasilkan bahan kimia baru
ALCHEMY
Alchemy, the pseudoscience whose aims were
to transform base metals such as lead or copper into
silver or gold. Although such attempts have involved
chemical procedures, evidence linking the
pseudoscience with the development of chemistry
itself remains inconclusive.
The theory that five elements (air, water,
earth, fire, space) in various combinations constitute
all matter was postulated in almost identical form in
ancient China, India, and Greece. Further, the world of
matter was seen to function by means of antagonistic,
opposing “forces”—e.g., hot and cold, wet and dry,
positive and negative, male and female. Under their
similar astrological heritages, philosophers of these
three cultures found correspondences among the
elements, planets, and metals.
Astrologers believed that events in the
macrocosm of the natural world were reflected in the
human microcosm, and vice versa. Thus, under the
proper astrological influences, a “perfection,” or
“healing,” of lead into gold might occur, just as the
human soul could achieve a perfect state in heaven.
The artisan in his laboratory could perhaps hasten this
process by careful nurture and long heating, by “kill-
ing” the metal and then “reviving” it in a finer form.
While the practical alchemists invented and
used many laboratory apparatuses and procedures that
in modified form are used today, they were still
essentially artisans and did not wish to reveal their
trade secrets. In an effort to preserve the esoteric
nature of their practices, they devised many
concealing, symbolic names for the materials with
which they work. In addition, Greek writers usually
ascribed their manuscripts to some god, hero, king, or
philosopher of old as a further concealment.
The confusing tendencies were intensified as
the mystically minded began to develop alchemical
ideas. As Hellenistic philosophy shifted more and
more from the technical scientific viewpoint to the
emphasis on divine revelation of Gnosticism,
Neoplatonism, and Christianity, the alchemical
writings became esoteric to the point of total obscurity.
In time the Chinese practitioners, who sought to make
gold not for its own sake but as an elixir of
immortality, also came to emphasize the esoteric
aspects at the expense of all practical technique, and
the art degenerated into a mass of superstition.
Alchemy in India eventually met with a similar fate.
Arabic alchemy is as mysterious in its origins
as the other currents. It presumably migrated to Egypt
during the Hellenistic period, where it became
incorporated into the work of the first alchemist whose
identity has been authenticated, Zomisos of Panopolis.
Through their contact with China, the Arabs adopted the
use of a transmuting “medicine,” the mysterious
substance that appears later in European alchemy as the
philosopher’s stone. Translations of the Arabic works of
ar-Razi (c. 850-923 or 924) by Christian scholars in the
12th century led to a revival of the art in Europe. By 1300
the subject was being discussed by the leading
philosophers, scientists, and theologians of the day.
Important alchemical discoveries of the period include
the mineral acids and alcohol. Medical chemistry, or
pharmacy, emerged from this revival two centuries later
under the influence of Paracelsus (1493-1541), a Swiss-
German alchemist.
Renaissance physicists and chemists began to
discount the possibility of transmutation on the basis of a
renewed interest in Greek atomism. The chemical facts
that had been accumulated by the alchemists were now
reinterpreted and made the basis upon which modern
chemistry was erected. It was not until the 19th
century, however, that the possibility of chemical gold-
making was conclusively contradicted by scientific
evidence. Sporadic revivals of alchemical philosophies
and techniques persisted into the 20th century.
Zaman Pertengahan
Filsafat Scholaticism
Filsafat Scholasticism
• Pada zaman pertengahan, sejumlah biarawan
menjadi ahli filsafat
• Di antaranya St. Agustin, St. Anselmus, St.
Thomas Aquinas
• Mereka menggunakan filsafat untuk
menerangkan agama dan doktrin katedral
• Aliran filsafat mereka dikenal sebagai
scholaticism
Karakteristik Zaman
• Disebut sebagai Renaissance, banyak perubahan
terjadi pada zaman ini
• Kemajuan di bidang observasi dan eksperimen
• Sintesis agung ilmu dengan matematika
• Metoda ilmiah
• Alkemi menjadi kimia
• Kemajuan di bidang matematika dan ilmu alam
• Kemajuan di bidang pertukangan
Penjelajahan
• Terjadi penjelajahan ke seluruh dunia
• Columbus tiba di benua Amerika
• Vasco da Gama mengelilingi bumi
• Belanda sampai ke Indonesia
Zaman Kebangkitan
Observasi dan Eksperimen
Observasi Ilmiah
• Observasi astronomi melalui teropong
dilakukan oleh Kopernikus, Galileo, Tycho
Brahe
• Lahir teori heheliosentris (berbeda dengan
geosentris) dan ditemukan bulan di planet
saturnus
• Heliosentris ditentang oleh Katedral
• (kini dilindungi dengan kebebasan akademik)
Temuan
• Kopernikus mengemukakan sistem heliosentri
dengan garis edar lingkaran
• Kepler (dengan data Tycho Brahe) menemukan
garis edar berbentuk elips
• Galileo menemukan bulan di planet Jupiter
melalui teropong
Zaman Kebangkitan
Observasi dan Eksperimen
Eksperimen Ilmiah
• Galileo menjatuhkan benda dari menara Pisa
dan menemukan bahwa benda ringan dan berat
tiba di tanah dalam waktu yang sama
(membantah asumsi Aristoteles)
• Galileo melakukan percobaan tentang gerak
benda pada bidang miring dan menyusun
rumus gerak benda
Sintesis Agung
• Observasi, eksperimen, dan teori Newton
menggunakan matematika sehingga terjadi
sintesis di antara ilmu alam dengan matematika
• Sintesis ini sangat produktif sehingga
menghasilkan kemajuan yang pesat di bidang ilmu
Matematika
• Mengalami kemajuan yang pesat, dari ahli
matematika Italia, ke Perancis, dan ke Jerman
Zaman Kebangkitan
Observasi dan Eksperimen
Alkemi
• Alkemi eksoterik dan esoterik terus berkembang
• Mereka mencari suatu bahan yang dinamakan
elixir (al-iksir) atau philosopher’s stone yang
dipercaya dapat menjadi katalisator pembuatan
emas dari bahan murah
• Elixir dapat membuat orang panjang umur
• Pembuatan emas tidak mereka peroleh, tetapi
mereka menemukan sejumlah bahan baru
• Kegiatan mereka mendekati kegiatan kimia
Bernard Trevisan
• Ada kisah tentang Bernard Trevisan yang sejak
muda berusaha membuat emas tetapi tidak
berhasil (agaknya fiktif)
Zaman Pertengahan
Observasi dan Eksperimen
Pembetulan Kalender
• Pada tahun 1527, Paus Gregorius membetulkan
kalender (ada lompatan 10 hari di bulan Oktober)
Zaman Pertengahan
Observasi dan Eksperimen
Rekapitulasi Perkembangan
• Kopernikus: heliosentrik (tata surya)
• Kepler (dengan data dari Tycho Brahe): gerakan
benda langit adalah elips
• Galileo Galilei: dinamika gerak (percepatan jatuh
dan sentrifugal, gerak parabola dan proyektil),
bulan di Jupiter
• Isaac Newton: teori gravitasi
Dampak
• Bumi hanya planet kecil, arti manusia di jagad
raya menjadi kecil
• Komet bisa diterangkan, banyak tahayul lenyap
• Tuhan berurusan dengan jagad raya yang besar
sehingga urusan manusia hanya bagian kecil
Zaman kebangkitan
Metoda Ilmiah
Aturan #1
• Jangan menerima sesuatu sebagai kebenaran
selama kita tidak mengetahui secara jelas
bahwa sesuatu itu adalah demikian
• (ini dikenal sebagai methodic doubt)
Aturan #2
• Membagi kesulitan yang sedang diperiksa ke
dalam sebanyak mungkin bagian dan seperlu
mungkin untuk memperoleh pemecahan yang
pantas
• (kemudian dikritik sebagai reduksionis karena
melihat sesuatu dari bagian-bagian dan bukan
secara menyeluruh)
Zaman Kebangkitgan
Metoda Ilmiah
Aturan #3
• Mengatur pikiran kita menurut urutan sehingga
dengan memulai penelitian pada obyek yang
paling sederhana dan yang paling mudah untuk
diketahui, langkah demi langkah, ke bagian
yang lebih kompleks
Aturan #4
• Di dalam setiap kasus kita membuat
perhitungan yang lengkap dan ditinjau secara
umum sehingga kita dapat memastikan bahwa
tidak ada cara yang terlewatkan
Zaman Kebangkitan
Metoda Ilmiah
Bidang Pertukangan
• Bidang pertukangan juga mengalami kemajuan
yang cepat
• Terjadi sumbangan secara silang di antara ilmu
dan pertukangan
• Pertukangan membuat alat yang lebih canggih
(teropong, kompas) untuk digunakan oleh ilmu
• Sebaliknya temuan ilmiah dapat dimanfaatkan
oleh pertukangan untuk meningkatkan
kemampuan pertukangan
Revolusi Industri
• Revolusi industri pada abad ke-18 digunakan sebagai
waktu dimulainya zaman modern
• Kemajuannya dapat kita saksikan pada zaman ini,
terutama di bidang ilmu dan teknologi
• Ada yang mengidentifikasi zaman sekarang ini sebagai
zaman informasi pascaindustri
Filsafat
• Ada sejumlah aliran filsafat yang berkembang pada
zaman modern (Hegel, Marx, Satre, dan lainnya),
namun di sini, kita hanya melihat aliran yang banyak
sangkut pautnya dengan filsafat ilmu
• Mereka mencakup filsafat positivisme, filsafat analitik
(linguistik), dan filsafat postivisme logika
Zaman Modern
Aliran Filsafat
Filsafat Positivisme
• Diidentifikasi juga sebagai filsafat ilmu
• Membatasi filsafat kepada hal-hal yang dapat
diuji secara empirik
Filsafat Analitik
• Dikenal juga sebagai filsafat linguistik (bahasa)
• Filsafat diungkapkan dan dikomunikasikan
melalui bahasa sehingga masalah filsafat adalah
masalah bahasa
Kemajuan Ilmu
• Kemajuan pesat terjadi di berbagai cabang ilmu
• Muncul jurnal untuk publikasi temuan ilmiah
• Terdapat hadiah (termasuk Nobel) bagi temuan
yang dinilai sangat menonjol
• Penerapan temuan ilmu ke teknologi terjadi
dalam tenggang waktu yang makin singkat
Segi Positif
• Ada mesin tenaga alam sehingga hewan dan
budak menjadi bebas
• Ada mesin terampil dan robot sehingga
membebaskan manusia dari pekerjaan
monoton dan berbahaya
• Ada mesin komupter sehingga membebaskan
manusia dari hitung yang lambat
• Ada pengobatan canggih sehingga
membebaskan manusia dari banyak jenis
penyakit
Segi Negatif
• Alat digunakan untuk perang dan membunuh
orang secara massal
• Senjata nuklir dapat memusnahkan peradaban
manusia
Zaman Modern
Kemajuan Ilmu dan Teknologi
Moral Ilmuwan
• Ilmuwan makin berbahaya sehingga diperlukan
ilmuwan yang bermoral dan jujur
• Diperlukan etika untuk eksperimen, biasanya,
dilakukan melalui dewan etika
• Ada juga etika publikasi yang perlu dipatuhi
oleh para ilmuwan
Konvensi Internasional
• Larangan senjata pembunuh massal
• Perlindungan terhadap bumi
• Perlindungan terhadap hewan dan tumbuhan
• Hak asasi manusia
Zaman Modern
Ilmu dan Teknologi
Kecepatan Kemajuan
• Tiap 18 tahun isi perpustakaan melipat dua
• Jumlah organisasi ilmuwan bertambah
• Waktu antara ilmu ke teknologi makin singkat
• Kecepatan gerak yang dihasilkan manusia
makin besar