Anda di halaman 1dari 47

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

RSUD H. SYAMSUDIN, SH
2016

HYDROCEPHALUS
Hana Handwiratna
Nindhita Ayu Andhini
Pembimbing : dr. Neizar, Sp. BS, M. Kes

IDENTITAS PASIEN
Nama

: An. Er

Umur

: 7 Tahun

Jenis Kelamin
Alamat
Pekerjaan

: Laki-laki

: Sukabumi
: Pelajar SD kelas 1

Masuk Rumah Sakit : 15 Maret 2016

Anamnesis - Alloanamnesis
Keluhan Utama :
Penurunan kesadaran
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien diantar oleh orang tuanya ke IGD dengan
keluhan penurunan kesadaran 5 jam smrs,
penurunan kesadaran berupa pasien tidak dapat
dibangunkan dari tidurnya, keluhan tersebut
disertai muntah sebanyak 1 kali namun tidak
menyembur, tidak ada kejang.
Menurut orang tua pasien seringkali mengeluh
nyeri kepala yang berat 1 bulan ini dan orang tua
memberikan obat nyeri kepala setelah itu keluhan
membaik namun nyeri kepala datang lagi.

Anamnesis
Lanjutan..
Akhir-akhir ini menurut orang tua pasien malas
bermain, hanya ingin tidur saja. Tidak ada keluhan lain
seperti demam, batuk atau pilek, hanya ada nyeri kepala.
Pasien mengaku kepada orang tua adanya penglihatan
menjadi blur namun tidak ada penglihatan ganda,
seringkali saat nyeri kepala pasien merasa mual namun
tidak sampai muntah dan nafsu makan pasien menurun,
cara berjalan tidak ada kelainan.
BAB dan BAK tidak ada keluhan

Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien pernah berobat ke dokter dan di katakan
adanya SOL.
Pertama kali keluhan seperti ini
Tidak ada Alergi
Tidak ada riwayat di rawat sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada memiliki keluhan yang sama seperti
pasien

Anamnesis
Riwayat Kelahiran :
Ibu rutin periksa ke bidan, lahir persalinan normal di
bidan, cukup bulan, langsung menangis
BB : 2800 gr, PB : Riwayat Imunisasi :
Hepatitis

= pada usia 0, 1, 6 bulan

Polio = pada usia 0, 2, 4, 6 bulan


BCG = pada usia 2 bulan
DPT = pada usia 2, 4, 6 bulan
Campak= pada usia 9 bulan

Anamnesis
Riwayat Makan :
ASI saja sampai usia 6 bulan. Kemudian diberi
makanan tambahan (nasi tim,sayuran dan
buahan), makan 3x1 hari dan nafsu makan
kurang.
Riwayat Tum-bang :
Tumbuh -kembang sesuai usia

Pemeriksaan Fisik
TTV :
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Nadi

: 88 kali/menit

Pernapasan
Suhu

: 20 kali/menit

: 36,0 derajat celcius

Pemeriksaan Fisik
Kepala dan Leher :
Kepala : Normochepal, Ubun-Ubun besar menutup,
benjolan (-)
Rambut : Rambut hitam, tidak mudah dicabut
Mata

:Konjungtiva hiperemis (-/-), sklera ikterik(-/-),


edema palpebra (-/-), mata cekung (-/-)

Telinga

: Normotia, serumen (-/-), atresia (-/-)

Hidung :Deviasi
hidung(-/-),

septum
(-),pernapasan
cuping
sekret (-/-), pendarahan (-/-)

Mulut : Bibir lembab


Leher : Pembesaran KGB dan tiroid (-)

Pemeriksaan Fisik
Paru :

Jantung :

I : Ictus kordis tidak terlihat


I Abdomen
: dada simetris
kanan
:
dan
kiri,
retraksi
I : Perut
tampak
datar P : Ictus Cordis teraba pada
interkosta
(-), usus
bagian
dada
A : Bising
(+)

ICS 5 midclavicula line

P : tertinggal
yang
(-) (-), Hepar
Nyeri tekan
dan
Lien tidak
P
: Redup

teraba membesar, Turgor kulit kembali


P : Vocal fremitus kanan A : Bunyi jantung I dan II
cepat
= P
kiri
reguler , murmur (-),gallop
: Timpani
P:

Sonor

pada

lapang paru
A :vesikular (+/+),

kedua

(-)

Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas :
Superior

Inferior

Akral hangat

Akral hangat

CRT < 2 detik

CRT < 2 detik

Edema (-)

Edema (-)

Sianosis (-)

Sianosis (-)

Inguinal
(-)
Anus
Genitalia

: pembesaran kelenjar inguinal


: Dalam batas normal
: Dalam batas normal

Status Neurologik
Kesadaran : Sopor
GCS : E2M5V2 (9)
Rangsang meningeal :

Kaku kuduk : (-)

Laseuge, kernig : tidak terbatas

Brusinski I/II : (-)

Pemeriksaan Nervus Cranial


(saraf otak)
N. I Olfaktorius
Daya Pembau

Dextra

Sinistra

Sulit dinilai

Sulit dinilai

N.II Optikus
Dextra

Sinistra

Daya penglihatan

Sulit dinilai

Sulit dinilai

Lapang Pandang

Sulit dinilai

Sulit dinilai

Funduskopi

Sulit dinilai

Sulit dinilai

N.III (Okulomotoris)
Ptosis

Dextra

Sinistra

Pupil

Bulat, Anisokor

Refleks Cahaya
Direk

Refleks Cahaya
Indirek

Gerakan Bola Mata


Atas

Sulit dinilai

Sulit dinilai

Bawah

Sulit dinilai

Sulit dinilai

Medial

Sulit dinilai

Sulit dinilai

Medial atas

Sulit dinilai

Sulit dinilai

Sulit dinilai

Sulit dinilai

N.IV Akomodasi
Trokhlearis
Gerakan Bola Mata
Medial bawah

Dextra

Sinistra

Sulit dinilai

Sulit dinilai

N.V Trigeminus
Sensibilitas
Ramus oftalmik

Sulit dinilai

Ramus maksilaris

Sulit dinilai

Ramus mandibular

Sulit dinilai

Refleks Kornea

Sulit dinilai

Menggigit

Sulit dinilai

Membuka mulut

Sulit dinilai

N. VI Abdusen
Gerakan Bola Mata

Dextra

Sinistra

Lateral

Sulit dinilai

Sulit dinilai

N. VII Fasialis
Dextra
Kerutan kulit dahi
Kedipan mata

SDN

SDN

SDN

SDN

SDN

SDN

Lipatan naso labial


Mengiris

Sinistra

Sensoris: Pengecapan 2/3 anterior lidah


Rasa manis Sulit dinilai
Rasa asin

Sulit dinilai

Rasa asam

Sulit dinilai

N. VIII Vestibulocochlearis
Fungsi
Pendengaran
Tes Bisik
Tes
Schwabach
Tes Rinne
Tes Webber
Keseimbang

Dextra

Sinistra
Sulit dinilai

Sulit dinilai

Sulit dinilai

Sulit dinilai

Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai

an

N. IX dan X

Arkus faring

Sulit dinilai

Glosofaringeus &

Daya Kecap Lidah


1/3 belakang

Sulit dinilai

Vagus

Uvula

Sulit dinilai

Menelan

Sulit dinilai

Refleks muntah

Sulit dinilai

N. XI Assesorius
M.

Sulit dinilai

Sternokleidomastoideus
M. Trapezius

Sulit dinilai

N. XII Hipoglossus
Posisi lidah

Sulit dinilai

Fasikulasi

Sullit dinilai

Atrofi otot lidah

Sulit dinilai

Pemeriksaan Motorik
Kekuatan otot : Sulit dinilai
Tonus : Normal
Atrofi : -/-

Pemeriksaan Sensorik
sulit dinilai
Fungsi Luhur : Sulit dinilai
Vegetatif
BAB : normal
BAK : normal

Refleks Fisiologis
Dextra

Sinistra

Biceps

Triceps

Brachioradialis

KPR

APR

Refleks Patologis
Dextra

Sinistra

Babinsky

Chaddock

Oppenheim

Gordon

Laboratorium
Jenis

Hasil

Nilai rujukan

Satuan

pemeriksaan
Hemoglobin

16/3/16
13,7

10,7-14,7

g/dl

Hematokrit

39

31-43

Trombosit

237

217-491

103 /uL

Leukosit

5000

5000-15000

103 /uL

Eritrosit

4.9

3,7-5,7

106 /uL

MCV

81

72-88

Fl

MCH

28

23-31

Pg

MCHC

35

32-36

g/dl

GDS

90

60-100

Mg/dl

Jenis

Laboratorium
pemeriksaan

Hasil

Nilai rujukan

Satuan

16/3/16

Fungsi Hati
AST (SGOT)

28

<47

U/l

ALT (AGPT)

14

<39

U/l

Ureum

27

<48

Mg/dl

Kreatinin

0.51

0-1

Mg/dl

Natrium (Na)

138

132-145

Mmol/l

Kalium

3.9

3.1-5.1

Mmol/l

Calcium

9.8

8.8-10.8

Mg/dl

Clorida

101

101

Mmol/l

Fungsi Ginjal

Elektrolit

CT-Scan

Diagnosis
Hidrocephalus akut e.c SOL Intrakranial

Planning Ventriculoperitoneal
shunt
IVFD 20 tpm
Planning Ceftriakson 1 x 1 vial
Ketorolac 1 x 1 amp
terapi
Ranitidin 1 x 1 amp
PRC 1 Kolf

Planning
Edukasi

Edukasi orang tua pasien mengenai


penyakit
Mengenai tujuan dan efek samping
dari terapi
Informconsent

Planning
Monitoring

Monitoring keadaan umum dan


kesadaran
Monitoring tanda vital
Monitoring tanda-tanda peningkatan

TINJAUAN
PUSTAKA

Definisi
Hidrosefalus
gangguan
cairan

dapat

diartikan

pembentukan,
serebrospinal

aliran,
(CSF)

bahwa

adanya

atau

absorpsi

yang

dapat

menyebabkan peningkatan volume cairan ini di


dalam system saraf pusat (CNS).
Rekate HL. A contemporary definition and classification of
hydrocephalus. Semin Pediattr Neorol. 2009

Epidemiologi
Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur dan semua ras

Etiologi
Apapun sebab dan faktor resikonya, hidrosefalus terjadi sebagai
akibat obstruksi atau gangguan absorbsi atau kelebihan produksi LCS
Tempat predileksi obstruksi adalah foramen Monroe, foramen Sylvii,
foramen Luschka, foramen Magendi dan vili araknoid.
Hidrosefalus dapat juga disebabkan oleh tumor, infeksi, peradangan
dan perdarahan.

Hidrosefalus kongenital (congenital Hydrocephalus) pada


bayi dan anak-anak dapat disebabkan oleh :
Malformasi batang otak menyebabkan stenosis dari
akuaduktus Sylvius
Malformasi Dandy-Walker
Malformasi Arnold-Chiari tipe 1 dan tipe 2
Agenesis dari foramen Monroe
Kongenital toksoplasmosis
Sindrom Bickers-Adams

Hidrosefalus akuisita (aquired Hydrocephalus) pada bayi dan anak-anak


dapat disebabkan oleh :
Massa lesi: biasanya tumor (misalnya, medulloblastoma, astrocytoma),
tetapi kista, abses, atau hematom juga dapat menjadi penyebab
hidrosefalus ini.
Perdarahan: perdarahan intraventrikular dapat dikaitkan dengan
prematur, cedera kepala, atau pecahnya suatu malformasi vaskular.
Infeksi: Meningitis
Idiopatik

Hidrosefalus pada orang dewasa dapat disebabkan oleh :


Perdarahan subarachnoid (SAH), menghalangi dan
membatasi penyerapan dari CSS.
Hidrosefalus idiopatik.
Tumor bisa menyebabkan penyumbatan di sepanjang
jalur CSS. Tumor yang paling sering berhubungan
dengan hidrosefalus adalah ependymoma, papiloma
pleksus choroid, adenoma hipofisis, hipotalamus atau
glioma saraf optik, dan metastasis tumor.
Meningitis

Anatomi Dan Fisiologi


Secara umum sirkulasi LCS terdiri dari pleksus
koroideus, ventrikulus, ruang subaraknoid dan vili
araknoidea.

Sebagian besar (70%) CSF diproduksi terus menerus


oleh pleksus choroideus yang terletak di dalam sistem
ventrikel, terutama pada ventrikel lateralis (80-90%)
dan ventrikel III dan IV sebesar (10-20%)
Produksi LCS normal adalah 300-500 ml/hari.
Total volume CSF pada orang dewasa adalah 120 -160
mL

Fungsi cairan serebrospinal sebagai bantalan untuk


jaringan lunak otak dan medula spinalis dan juga
sebagai pertukaran nutrien dan zat buangan antara
darah dan otak serta medula spinalis.

Patofisiologi Gangguan Aliran LCS

Komponen LCS

Diagnosis
Gambaran Klinis
Gambaran klinis hidrosefalus dipengaruhi oleh umur
penderita, penyebab, lokasi obstruksi, durasi dan
perlangsungan penyakit. Gejala-gejala yang menonjol
merupakan refleksi dari peningkatan TIK.

Neonatus
Iritabilitas, tidak mau makan dan minum, kadang-kadang
kesadaran menurun, muntah namun jarang yang bersifat
proyektil.

Anak umur kurang dari 6 tahun


Nyeri kepala, muntah, penglihatan ganda (diplopia)
Gangguan motorik dan koordinasi dikenali melalui
perubahan cara berjalan.
Gangguan dalam hal daya ingat dan proses belajar.
Pembesaran kepala karena sutura belum menutup
secara sempurna (makrosefal).
Fontanela anterior tampak menonjol, pada palpasi
terasa tegang dan padat.

Perkusi pada hidrosefalus terdengar suara yang mirip


dengan suara ketuk pada semangka masak. Pada anak
lebih tua akan terdengar suara kendi retak (crackedpot). Hal ini menggambarkan adanya pelebaran sutura.
Vena-vena di kulit kepala sangat menonjol
Mata sunset sign : skelera yang berwarna putih akan
tampak diatas iris.
Paralisis nervus abdusens sering dijumpai pada anak
yang lebih tua atau pada orang dewasa.
Nistagmus dan strabismus. Pada hidrosefalus yang
sudah lanjut dapat terjadi edema papil atau atrofi
papil.

Dewasa
Nyeri kepala, mual, muntah, gelisah,gg visus, gg
motorik dan kejang terjadi pada 1/3 kasus
hidrosefalus dewasa.
Px neurologi tidak menunjukkan kelainan, kecuali
adanya edema papil dan atau paralisis nervus abdusens.
Tajam penglihatan menurun dan lebih lanjut dapat
akibatkan kebutaan bila terjadi atrofi papila N.II.
Aktifitas fisik dan mental akan menurun secara
bertahap, penurunan mental yang sering dijumpai
adalah respon terhadap lingkungan yang lambat, kurang
perhatian.

Gambaran Radiologi :
Foto Polos Kepala
USG
CT Scan
MRI

Pengobatan
Medikamentosa:.
Pengobatan dengan farmakologi tidak efektif untuk jangka waktu yang
lama.
Pengobatan secara farmakologi bekerja dengan mengurangi produksi
LCS (Acetazolamide atau furosemide) dan meningkatkan penyerapan
LCS.
Hidrosefalus dengan progresivitas rendah dan tanpa obstruksi tidak
memerlukan operasi. Dapat diberi asetazolamid dengan dosis 25-50
mg/kgBB.

Operasi:
Eksternal :
LCS dialirkan dari ventrikel ke luar tubuh namun hanya bersifat
sementara.

Internal :
LCS dialirkan dari ventrikel kedalam anggota tubuh lain.
Ventriculo peritoneal (VP) Shunt
Ventriculo atrial (VA) Shunt : LCS dialirkan ke atrium kanan.
Ventrikulo sinus : LCS dialirkan ke sinus sagitalis superior
Ventrikulo bronkhial : CSS dialirkan ke bronkus
Ventrikulo mediastinal : CSS dialirkan ke mediastinum
Ventrikulo sisternal : CSS dialirkan ke sisterna magna (ThorKjeldsen)

Ventriculo
Ventriculo peritoneal
peritoneal (VP)
(VP) Shunt
Shunt :: LCS
LCS dialirkan
dialirkan ke
ke
rongga
rongga peritoneum.
peritoneum.

Komplikasi Shunting
Infeksi
Hematoma subdural
Obtruksi
Kadar CSS yang rendah
Ascites
Kraniosinostosis

Anda mungkin juga menyukai