Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN KASUS

FRAKTUR FEMUR 1/3 MEDIAL SINISTRA

Oleh:
Muhammad Hikmah Adha
1102011178
Betha Nurvia
1102010048

Pembimbing:
dr. Husodo Dewo Adi, Sp.OT, (K-SPINE)

SMF Bedah RSUD dr. Slamet GARUT


Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI
2016

LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama
: Tn. A
Umur
: 24 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Status perkawinan : Belum menikah
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Cilawu
Suku bangsa
: Sunda
Agama
: Islam
Pendidikan
: STM

Diambil secara autoanamnesis pada hari Minggu, 26 Juli 2016


Keluhan Utama: Nyeri pada paha kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSU dr Slamet Garut karena terjatuh
dari motor 30 menit SMRS. Pasien mengalami kecelakaan
lalu lintas saat melintasi tikungan, dengan kecepatan motor
yang dibawa oleh pasien 100km/jam. Saat terjatuh, kaki
kanan pasien menabrak trotoar. Pasien merasakan nyeri pada
tungkai kanannya, dan tidak dapat digerakkan. Menurut
pasien, terlihat luka terbuka pada lutut kanan, dan tampak
tulang patah keluar dari luka tersebut. Darah terus mengalir,
dan nyeri dirasakan semakin hebat. Pasien juga mengeluh
nyeri pada pergelangan tangan kanan nya jika digerakkan.
Saat mengendarai motor, pasien menggunakan helm, dan
setelah terjadi kecelakaan pasien tidak pingsan ataupun
muntah. Kemudian pasien ditolong oleh warga sekitar, dan
dibawa ke IGD RSU dr Slamet dengan menggunakan angkutan
umum. Tidak ada darah yang keluar dari hidung, mulut,
ataupun telinga.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat batuk lama, hipertensi, diabetes melitus, asma, sakit
jantung, sakit paru, alergi obat serta makanan, riwayat operasi,
dan riwayat dirawat di rumah sakit sebelumnya disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien menyangkal adanya riwayat batuk lama, hipertensi,
diabetes melitus, asma, sakit jantung, sakit paru, alergi obat serta
makanan baik pada kedua orangtua maupun pada saudara
sekandung
Riwayat Kebiasaan
Pasien mempunyai kebiasaan merokok. Pasien tidak minum
alkohol. Pasien mengaku jarang berolahraga, jarang mengonsumsi
sayur, buah-buahan, dan air putih.

PEMERIKSAAN FISIK

1. Kesadaran Umum : Sakit sedang


2. Kesadaran
3. GCS
4.

: Compos mentis
: E4M6V5

Tanda Vital
Tekanan darah
Denyut nadi

:120 /70 mmHg


: 90 x/menit, reguler

Frekuensi napas

: 20 x/menit, reguler

Suhu aksilla

: 36,00 Celsius

STATUS GENERALIS
Kepala:
Mata
: sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak ada edema palpebra,
refleks
cahaya +/+ normal, pupil isokor, diameter 3/3 mm, air mata +/+
normal.
Hidung
: tidak ada sekret, tidak ada napas cuping hidung, tidak ada
perdarahan
Telinga
: tidak ada sekret, tidak ada perdarahan
Mulut
: mukosa mulut basah, tidak pucat, tidak ada pendarahan gusi
Bibir
: mukosa bibir basah, tidak pucat dan tidak sianosis
Lidah
: tidak kotor
Tenggorokan : faring tidak hiperemis, tonsil tidak hipertrofi.
Kesan: kepala dalam batas normal dan tidak ada kelainan

Leher :
Pembesaran kelenjar limfe

: tidak teraba

Desakan vena jugularis : tidak meningkat

Kesan: leher tidak ada kelainan (dalam batas normal)

Thoraks
Cor : Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi :
Ictus cordis teraba pada sela iga 5 linea mid
clavicula sinistra
Perkusi :
Batas jantung normal
Auskultasi :
BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Inspeksi : Pergerakan hemitoraks dalam keadaan
statis dan dinamis simetris
kanan dan kiri
Palpasi :
Fremitus vocal dan taktil hemitoraks kanan dan
kiri
simetris, tidak teraba massa dan tidak ada
nyeri tekan
Perkusi :
Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi :
Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen
Inspeksi : flat
Auskultasi : bising usus normal.
Palpasi
: soepel, turgor kulit dalam batas normal,
tidak teraba
massa intra abdominal dan Hati,
limpa dan ginjal tidak
teraba. Nyeri
tekan(-).
Perkusi : timpani
Kesan: perut tidak ada kelainan (dalam batas
normal)
Anggota gerak:
Superior : Akral hangat +/+, Edema -/-, Sianosis -/ Inferior : Akral hangat +/+. Edema -/-, Sianosis -/-

STATUS LOKALIS

Regio antebrahii dextra


Look
: tampak luka lecet dengan ukuran 1x1 cm dengan
dasar kulit, tepi luka tampak kotor, darah (+), oedem
deformitas (-)

Feel
(-)

: nyeri tekan (+), akral hangat (+), CRT < 2, krepitasi

Move

: tidak terdapat keterbatasan gerak aktif

(-),

Regio wrist joint dextra


Look

: tidak tampak luka terbuka, oedem(-), deformitas (-)

Feel
(-)

: nyeri tekan (+), akral hangat (+), CRT < 2, krepitasi

Move

: tidak terdapat keterbatasan gerak aktif

Regio femur dextra


Look
: tampak luka terbuka dengan ukuran 5x3x2cm
dengan dasar tulang, tepi luka tampak kotor,
oedem(+),
darah (+), deformitas (+)
Feel
: teraba hangat (+), nyeri tekan (+), pulsasi a. Dorsalis
pedis (+), CRT<2, akral hangat (+), krepitasi (+)
Move

: terdapat keterbatasan gerak aktif

Laboratorium tanggal 26 Juli 2016

Laboratorium tanggal 27 Juli 2016

Rontgen Femur Dextra

Kesan : Fraktur 1/3 distal femur dextra dengan over riding


dislokasi fragmen fraktur proximal ke arah dorsal

Rontgen Wrist Joint Dextra

Kesan: Masih dalam batas normal

Rontgen Thorax

Kesan: Masih dalam batas normal

DIAGNOSIS

Fraktur terbuka 1/3 distal femur dextra


Vulnus ekskoriasi regio antebrachii dextra

PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Oksigenasi
IVFD RL 2000cc/24jam
Pasang DC
Inj. Ketorolac 3x1 amp iv
Inj. Ranitidin 2x1 amp iv
Inj. Ceftriaxone 2gr
operasi ORIF

Non Medikamentosa
dilakukan pembersihan pada area luka, luka dibalut
dilakukan pemasangan spalk
pasien di rawat inap
puasa sebelum operasi

PROGNOSIS
Ad Vitam
: Dubia ad Bonam
Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
Ad Fungtionam : Dubia ad Bonam

LAPORAN OPERASI

Tanggal Operasi : 7 November 2011


Nama Operasi : ORIF
Macam Operasi : khusus
Diagnosa Pre Op
: Close Fraktur Femur 1/3 medial
sinistra
Diagnosa Post Op : Close Fraktur Femur 1/3 medial
sinistra
Pre Operasi :
Cek Lab : DL
Puasa 8-10 jam
Inform Consent

Durante Operasi :
ORIF dengan Plate and Screw (T-Plate)
Pasien dalam keadaan supine
Lakukan asepsis/antiseptik daerah yang akan dioperasi
Insisi pada daerah operasi
Fiksasi dengan plate and screw (T-Plate)
Drain
Jahit lapis demi lapis lapisan otot
Tutup dengan kasa

Post Operasi :
Observasi TNRS tiap jam/24 jam
Puasa sampai BU +
IVFD RL : D5 = 2:1 20 gtt/m
Cefoperazone non sulbactam 2x1 gr iv
Inj Gentamicin 2x80mg iv
Inj Dexketoprofen 2x1 iv
Inj ketorolac 3x1 iv
Inj.ranitidin 2x1 iv
Cek Hb & leukosit Post Op
Tranfusi PRC bila HB < 10
GV mulai hari ke 2 Post Op

PEMBAHASAN

ANATOMI

DEFINISI

ETIOLOGI

GAMBARAN KLINIS

PROSES PENYEMBUHAN

JENIS FRAKTUR

PEMERIKSAAN
Anamnesis
Riwayat trauma
Trauma dapat terjadi karena kecelakaan lalu lintas, jatuh dari
ketinggian, atau jatuh di kamar mandi pada orang tua,
penganiayaan,
tertimpa benda berat,
kecelakaan pada pekerja oleh karena mesin atau
trauma olah raga.

Nyeri
pembengkakan
gangguan fungsi anggota gerak atau kelainan gerak
Deformitas atau kelainan bentuk

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan Radiologis

PENATALAKSANAAN

Reposisi

Imobilisasi

Prinsipnya mempertahankan hasil reposisi sampai terjadi penyembuhan tulang


(bone union)
melalui 2 sendi ( 1 sendi diatas dan 1 sendi dibawah fraktur) dibagi menjadi :
1. External support :
- splinting/spalk
- braching
- casting/circular cast
- mitella/collar and cuf
2. Internal fixasi :
- intramedula nailing
- extramedulla plating

Closed fraktur/fraktur tertutup


- Indikasi operasi
-

1. Fraktur multiple
2. Fraktur intraartikular
3. Fraktur dengan terapi konservatif gagal

Tujuan operasi
1. Mobilisasi dini
2. Mengembalikan pada posisi anatomis
3. Mencegah komplikasi

forbest/hms/2003

43

forbest/hms/2003

44

REHABILITASI

PROGNOSI
S

KOMPLIKASI

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai