Oleh:
Muhammad Hikmah Adha
1102011178
Betha Nurvia
1102010048
Pembimbing:
dr. Husodo Dewo Adi, Sp.OT, (K-SPINE)
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. A
Umur
: 24 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Status perkawinan : Belum menikah
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Cilawu
Suku bangsa
: Sunda
Agama
: Islam
Pendidikan
: STM
PEMERIKSAAN FISIK
: Compos mentis
: E4M6V5
Tanda Vital
Tekanan darah
Denyut nadi
Frekuensi napas
: 20 x/menit, reguler
Suhu aksilla
: 36,00 Celsius
STATUS GENERALIS
Kepala:
Mata
: sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak ada edema palpebra,
refleks
cahaya +/+ normal, pupil isokor, diameter 3/3 mm, air mata +/+
normal.
Hidung
: tidak ada sekret, tidak ada napas cuping hidung, tidak ada
perdarahan
Telinga
: tidak ada sekret, tidak ada perdarahan
Mulut
: mukosa mulut basah, tidak pucat, tidak ada pendarahan gusi
Bibir
: mukosa bibir basah, tidak pucat dan tidak sianosis
Lidah
: tidak kotor
Tenggorokan : faring tidak hiperemis, tonsil tidak hipertrofi.
Kesan: kepala dalam batas normal dan tidak ada kelainan
Leher :
Pembesaran kelenjar limfe
: tidak teraba
Thoraks
Cor : Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi :
Ictus cordis teraba pada sela iga 5 linea mid
clavicula sinistra
Perkusi :
Batas jantung normal
Auskultasi :
BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Inspeksi : Pergerakan hemitoraks dalam keadaan
statis dan dinamis simetris
kanan dan kiri
Palpasi :
Fremitus vocal dan taktil hemitoraks kanan dan
kiri
simetris, tidak teraba massa dan tidak ada
nyeri tekan
Perkusi :
Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi :
Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen
Inspeksi : flat
Auskultasi : bising usus normal.
Palpasi
: soepel, turgor kulit dalam batas normal,
tidak teraba
massa intra abdominal dan Hati,
limpa dan ginjal tidak
teraba. Nyeri
tekan(-).
Perkusi : timpani
Kesan: perut tidak ada kelainan (dalam batas
normal)
Anggota gerak:
Superior : Akral hangat +/+, Edema -/-, Sianosis -/ Inferior : Akral hangat +/+. Edema -/-, Sianosis -/-
STATUS LOKALIS
Feel
(-)
Move
(-),
Feel
(-)
Move
Rontgen Thorax
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Oksigenasi
IVFD RL 2000cc/24jam
Pasang DC
Inj. Ketorolac 3x1 amp iv
Inj. Ranitidin 2x1 amp iv
Inj. Ceftriaxone 2gr
operasi ORIF
Non Medikamentosa
dilakukan pembersihan pada area luka, luka dibalut
dilakukan pemasangan spalk
pasien di rawat inap
puasa sebelum operasi
PROGNOSIS
Ad Vitam
: Dubia ad Bonam
Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
Ad Fungtionam : Dubia ad Bonam
LAPORAN OPERASI
Durante Operasi :
ORIF dengan Plate and Screw (T-Plate)
Pasien dalam keadaan supine
Lakukan asepsis/antiseptik daerah yang akan dioperasi
Insisi pada daerah operasi
Fiksasi dengan plate and screw (T-Plate)
Drain
Jahit lapis demi lapis lapisan otot
Tutup dengan kasa
Post Operasi :
Observasi TNRS tiap jam/24 jam
Puasa sampai BU +
IVFD RL : D5 = 2:1 20 gtt/m
Cefoperazone non sulbactam 2x1 gr iv
Inj Gentamicin 2x80mg iv
Inj Dexketoprofen 2x1 iv
Inj ketorolac 3x1 iv
Inj.ranitidin 2x1 iv
Cek Hb & leukosit Post Op
Tranfusi PRC bila HB < 10
GV mulai hari ke 2 Post Op
PEMBAHASAN
ANATOMI
DEFINISI
ETIOLOGI
GAMBARAN KLINIS
PROSES PENYEMBUHAN
JENIS FRAKTUR
PEMERIKSAAN
Anamnesis
Riwayat trauma
Trauma dapat terjadi karena kecelakaan lalu lintas, jatuh dari
ketinggian, atau jatuh di kamar mandi pada orang tua,
penganiayaan,
tertimpa benda berat,
kecelakaan pada pekerja oleh karena mesin atau
trauma olah raga.
Nyeri
pembengkakan
gangguan fungsi anggota gerak atau kelainan gerak
Deformitas atau kelainan bentuk
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan Radiologis
PENATALAKSANAAN
Reposisi
Imobilisasi
1. Fraktur multiple
2. Fraktur intraartikular
3. Fraktur dengan terapi konservatif gagal
Tujuan operasi
1. Mobilisasi dini
2. Mengembalikan pada posisi anatomis
3. Mencegah komplikasi
forbest/hms/2003
43
forbest/hms/2003
44
REHABILITASI
PROGNOSI
S
KOMPLIKASI
TERIMA
KASIH