Anda di halaman 1dari 34

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Etiopato
logi
Klasifika
si
Diagnosi
s
Tatalaks
ana

Penyembu
han

Trauma toraks merupakan trauma yang mengenai


dinding toraks dan atau organ intra toraks, baik
karena trauma tumpul maupun oleh karena trauma
tajam.
Fraktur pada iga merupakan kelainan yang sering
terjadi akibat trauma tumpul pada dinding toraks.
Fraktur iga sering terjadi pada iga IV-X. Dan sering
menyebabkan kerusakan pada organ intra toraks dan
intra abdomen.
Pneumotoraks adalah suatu kondisi adanya udara
yang terperangkap di rongga pleura akibat robeknya
pleura visceral, dapat terjadi spontan atau karena
trauma, yang mengakibatkan terjadinya peningkatan
tekanan negatif intrapleura
sehingga mengganggu proses pengembangan paru.

Hematotoraks merupakan terakumulasinya darah pada


rongga toraks akibat trauma tumpul atau tembus pada
toraks. Sumber perdarahan umumnya berasal dari A.
interkostalis atau A. mamaria interna.

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Etiopato
logi
Klasifika
si
Diagnosi
s
Tatalaks
ana

Penyembu
han

Penyebab trauma pada toraks dapat dibagi 2, yaitu


Penyebab
trauma
pada
toraks
dapat
dibagi
2, yaitu
oleh karena
trauma
tumpul
dan
trauma
tajam.
oleh karena
tumpul dan
trauma
tajam.
Penyebab
traumatrauma
toraks tersering
adalah
oleh
karena
Penyebab
trauma
toraks
tersering
adalah
oleh
karena
kecelakaan kendaraan bermotor (63-78%). Penyebab
kecelakaan
(63-78%).
trauma
torakskendaraan
yang lain bermotor
oleh karena
adanya Penyebab
tekanan
trauma
toraks
yang
lain
oleh
karena
adanya
tekanan
yang berlebihan pada paru-paru yang bisa
yang berlebihan
pada
paru-paru
yang bisa
menimbulkan
pecah atau
terjadinya
pneumotoraks
menimbulkan
pecah atau
terjadinya
dan
juga hematotoraks
apabila
hinggapneumotoraks
menembus
dan juga hematotoraks
apabila
hingga
menembus
dinding toraks.
dinding toraks.

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Etiopato
logi
Klasifika
si
Diagnosi
s
Tatalaks
ana

Penyembu
han

1. Simple peumotoraks : pneumotoraks yang


tidak disertai peningkatan tekanan intra
toraks yang progresif.
2. Tension pneumotoraks : pneumotoraks yang
disertai peningkatan tekanan intra toraks
yang semakin lama semakin bertambah atau
progresif.
3. Open pneumothorax : terjadi karena luka
terbuka yang cukup besar pada toraks
sehingga udara dapat keluar dan masuk
rongga intra toraks dengan mudah. Tekanan
intra toraks akan sama dengan tekanan udara
luar. Dikenal juga sebagai sucking-wound.

Manifestasi klinis

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Etiopato
logi
Klasifika
si
Diagnosi
s
Tatalaks
ana

Penyembu
han

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Look
Feel
Move

Pemeriksaan Penunjang
X-Ray
CT Scan

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Etiopato
logi
Klasifika
si
Diagnosi
s
Tatalaks
ana

Penyembu
han

Pada pasien dengan trauma


toraks, Airway Breathing
Circulation harus diperiksa segera.
Penatalaksanaan fraktur iga multipel yang disertai
penyulit lain seperti: pneumotoraks dan
hematotoraks, diikuti oleh penanganan pasca
operasi/tindakan yang adekuat dengan analgetik,
bronchial toilet, cek laboratorium dan foto toraks
berkala, dapat menghindari morbiditas dan
mortalitas.
Penatalaksanaan simple pneumotoraks dengan
Torakostomi atau pemasangan selang intra pleural
+ WSD.

Penatalaksanaan tension pneumotoraks berupa dekompresi segera


dengan needle insertion pada sela iga II linea mid-klavikula pada
daerah yang terkena. Sehingga tercapai perubahan keadaan
menjadi suatu simple pneumotoraks dan dilanjutkan dengan
pemasangan Torakostomi + WSD.

Penatalaksanaan open pneumotoraks :


a. Luka tidak boleh di eksplore.
b. Luka tidak boleh ditutup rapat yang dapat
menciptakan mekanisme ventil.
c. Pasang plester 3 posisi.
d. Torakostomi + WSD.
e. Singkirkan adanya perlukaan atau laserasi pada
paru-paru atau organ intra toraks lain.
f. Umumnya disertai dengan perdarahan atau
hematotoraks.

Diag
Definisi
Etiopato
logi
Klasifika
si
Diagnosi
s
Tatalaks
ana

Penyembu
han

TINJAUAN PUSTAKA

Anamnesis

Gejala awal pneumothoraks

Nyeri dada
Dysnea
Anxiety
Tachypnea
Tachycardi
Hyperresonansi
Menurun atau hilangnya suara nafas

Gejala lanjut
pneumothoraks

Penurunan kesadaran
Deviasi trachea k arah kontralateral
Hypotensi
Distensi vena leher
Sianosis

Pemeriksaan Penunjang
Chest X-ray
Terdapat peningkatan volume
thorax, peningkatan jarak tulang
rusuk, hilangnya pinggang jantung,
deviasi mediastinal ke arah
kontralateral
Chest CT-Scan
Ct-scan lebih sensitif dari pada chest
x-ray dalam mengevaluasi
pneumothorax dan

USG
Sensitifitasnya 94% pada trauma
tumpul thoraks dan spesitifitasnya
100% untuk mendeteksi
pneumothoraks

LAPORAN
KASUS

IDENTITAS
Nama
: IWN
Jenis Kelamin : Laki - laki
TTL/Umur
: 31-12-1962 / 53 th
Status
: Menikah
Alamat
: BD. Puregai Pempatan Rendang
Karangasem
Pekerjaan
: Petani
Tgl Pemeriksaan : 31 Agustus 2016 (14.56 WITA)

ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA : Sesak Nafas
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pasien datang rujukan dari RSUD Karangasem tanggal 30 Agustus
2016 dengan keluhan utama sesak nafas. Pasien mengeluhkan sesak
nafas sejak pagi hari sebelum masuk RSUD Karangasem. Sesak nafas
dirasakan memberat sejak 3 jam SMRS. Pasien juga mengeluhkan nyeri
pada dada dan bahu. Nyeri dirasakan sejak 1 hari SMRS. Saat datang ke
RSUP Sanglah pasien terlihat gelisah. Pasien dikatakan oleh keluarganya
sudah tidak mau berbicara dan hanya mengaduh-aduh sejak tanggal 29
Agustus 2016
MOI : Pasien dikatakan sebagai korban kecelakaan pada tanggal 29
Agustus 2016, yang ditemukan dipinggir jalan dengan tidak sadarkan diri.
Kejadian kecelakaan tidak diketahui. Pasien
sempat dibawa ke
Puskesmas Kubu dan setelah sadar pasien dipulangkan.

ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA :
Pasien tidak memiliki riwayat keluhan yang sama. Pasien dikatakan sering
sekali batuk tetapi tidak pernah diobati. Pasien tidak memiliki kelainan sistemik
berupa tekanan darah tinggi, asma, kelainan jantung, dan kelainan bawaan lahir
lainnya.
RIWAYAT PENGOBATAN :
Sebelumnya pasien pernah mengonsumsi obat anti nyeri yang diberikan dokter
Puskesmas
RIWAYAT KELUARGA, SOSIAL, EKONOMI :
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa. Pasien merupakan
petani dan pasien juga merokok.

PEMERIKSAAN
FISIK
Status Vital
Keadaan umum
: Baik
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 114 kali/menit
RR
: 30 kali/menit
Tax
: 36,5 C
Status General
Kepala
: normocephali
Mata
: an-/-, ikt-/-, RP -/THT
: kesan tenang
Thorax
: Cor : S1,S2 tunggal , reguler, murmur (-)
Po : Ves + /+ , Wh -/-, Rh -/Abdomen
: distensi (-), BU (+) normal
Ekstremitas
: akral hangat

PEMERIKSAAN
FISIK
Status Lokalis (Pre Operasi)
Regio Mandibula
Inspeksi : benjolan (+)
Palpasi : teraba massa, konsistensi padat lunak, batas tegas,
nyeri tekan (+)

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Darah Lengkap 30 Agustus 2016
Parameter/
WBC
%NEU
%LYM
%MO
%EOS
%BA
#NEU
#LYM
#MO
#EOS
#BA
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
RDW
PLT

Hasil
15.10
85,7
63,5
7,29
0,81
0,585
13,0
9,6
1,1
0,12
0,88
3,75
12,9
35,2
93,8
34,3
36,6
10,8
289

Unit
x103/L
%
%
%
%
%
x103/L
x103/L
x103/L
x103/L
x103/L
x106/L
g/dL
%
fL
Pg
g/dL
%
x103/L

Nilai Rujukan
4,10 11,00
47,00 80,00
13,00 40,00
2,00 11,00
0,00 5,00
0,00 2,00
2,50 7,50
1,00 4,00
0,10 1,20
0,00 0,50
0,00 0,10
4,50 5,20
12,00 16,00
41,00 53,00
80,00 100,00
26,00 34,00
31,00 36,00
11,60 14,80
150,00 440,00

Keterangan
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Normal
Normal
Normal
Tinggi
Tinggi
Normal
Normal
Normal
Rendah
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Rendah
Tinggi

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Kimia Klinik 30 Agustus 2016 (Analisa gas Darah)
Parameter/

Unit

pH

Hasil
7,41

Nilai Rujukan
7,35-7,45

Keterangan
Rendah

pCO2
pO2
Beecf
HCO3SO2c
TCO2

29,9
197,7
-5,9
18,7
99,4
19,6

mmHg
mmHg
Mmol/L
Mmol/L
%
mmol/L

35,00-45,00
80,00-100,00
-2 -2
22,0-26.0
95% - 100%
24,00 30,00

Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Normal
Rendah

Natrium (Na)

135

Mmol/L

136 145

Rendah

Kalium (K)

4,18

Mmol/L

3,5 5,1

Normal

Clorida (Cl)

98

Mmol/L

96 -108

Normal

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Foto Thorax 30 Agustus 2016

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Foto Shoulder 30 Agustus 2016

Kesan
Fraktur komplit os. Clavicula 1/3 lateral
kiri dengan pemendekan
Fraktur komplit os. Costa II, III posterior,
dan IV lateral kiri
Fraktur komplit os. Costa IV lateral
kanan
Susp. Contusio pulmonum lobus kiri
Emphisema subcutis regio thorax
sinistra

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Foto CT-Scan 30 Agustus 2016 (Analisa gas Darah)

Diagnosa Klinis
Cedera kepala ringan memburuk
Trauma Thorax
Pneumothorax (D)
Hemothorax (S)
Fr. Costae 3,4 hemithorax (S)
Contusio Pulmonum
Closed Fracture Clavicle Lateral

TERAPI
Konsul perawatan intensif
Pemasangan WSD
Paracetamol 3x1 gr IV
Citicholin 3x500 gr IV
Ketorolac 60 mg dalam D5 500 ml 20 tpm

PEMBAHASA
N

ETIOPATOLOGI
TEORI
Trauma toraks
dapat paling sering
terjadi pada kasus
kecelakaan
kendaraan
bermotor

Pasien mengalami trauma


tumpul setelah mengalami
kecelakaan bermotor 1
KASUS
hari SMRS

TANDA DAN GEJALA


TEORI
Nyeri dada
Dyspnea
Anxiety
Tachypnea
Tachycardi
Hyperresonansi
Menurun atau
hilangnya suara
nafas

KASUS
Nyeri dada
Anxiety
Tachypnea
Tachycardia

TANDA DAN GEJALA


TEORI
Penurunan
kesadaran
Deviasi trachea
kearah
kontralateral
Hypotensi
Distensi vena leher
Sianosis

KASUS
Penurunan
kesadaran, Deviasi
trakea (rontgent)

DIAGNOSIS

TERAPI
TEORI
Dekompresi segera
dengan needle
insertion
Dilanjutkan dengan
pemasangan
Torakostomi +
WSD.
Pemberian
analgetic

Dekompresi segera
dengan needle
insertion
KASUS
Dilanjutkan dengan
pemasangan
Torakostomi + WSD.
Pemberian
parasetamol 3x1gr,
Ketorolac 60 mg
dalam D5 500 ml 20

TERIMA KASIH
BAGIAN/SMF BEDAH
FK UDAYANA/RSUP SANGLAH
DENPASAR
2016

Anda mungkin juga menyukai