SUBMANDIBULA
PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
Apakah definisi, etiologi dan patofisiologi
abses submandibula?
Bagaimanakah gejala klinis, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis,
diagnosis banding dan terapi abses
submandibula?
DEFINISI
ANATOMI LEHER
Lapisan Media
Lapisan Profunda
Lapisan ini
dibagi atas dua
divisi yaitu
divisi muskular
dan viscera
Lapisan ini
dibagi menjadi
dua divisi yaitu
divisi alar dan
prevertebra
Ruang suprahioid
ruang
ruang
ruang
ruang
ruang
ruang
submandibula
parafaring
parotis
mastikor
peritonsil
temporalis
Ruang infrahioid
ruang pretrakeal
Gambar 4. Ruang potensial leher dalam (A) Potongan aksial, (B) potongan sagital.
Ket : SMS: submandibular space; SLS: sublingual space; PPS: parapharyngeal
space; CS: carotid space; MS: masticatory space. SMG: submandibular gland;
GGM: genioglossus muscle; MHM: mylohyoid muscle; MM: masseter muscle; MPM:
medial pterygoid muscle; LPM: lateral pterygoid muscle; TM: temporal muscle.
ETIOLOGI
Infeksi dapat bersumber dari gigi, dasar
mulut, faring, kelenjar limfe submandibula.
Mungkin juga kelanjutan infeksi dari ruang
leher dalam lain. Sebanyak 61% kasus
abses submandibula disebabkan oleh
infeksi gigi.
Sebagian besar abses leher dalam
disebabkan oleh campuran berbagai kuman,
baik kuman aerob, anaerob, maupun
fakultatif anaerob.
Tabel 1. Hasil kultur abses leher dalam Bagian THT-KL dr. M.Djamil
Padang periode April 2010-Oktober 2010
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Anamnesis
Demam
Air liur yang banyak
Trismus akibat keterlibatan musculus
pterygoid
Disfagia dan sesak nafas akibat sumbatan
jalan nafas oleh lidah yang terangkat ke
atas dan terdorong ke belakang.
Pemeriksaan Fisik
Pembengkakan di daerah submandibula
fluktuatif, dan nyeri tekan. Pada insisi
didapatkan material yang bernanah atau
purulent (merupakan tanda khas).
Angulus mandibula dapat diraba.
Lidah terangkat ke atas dan terdorong ke
belakang.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Pada pemeriksaan darah
rutin, didapatkan leukositosis. Aspirasi
material yang bernanah (purulent) dapat
dikirim untuk dibiakkan guna uji resistensi
antibiotik
Rontgen jaringan lunak kepala AP
Rontgen panoramik
Rontgen thoraks
Tomografi komputer (CT-scan)
PENATALAKSANAAN
Antibiotik kombinasi (mencakup terhadap
kuman aerob dan anaerob, gram positip dan
gram negatif).
Insisi Abses dapat dilakukan dengan
anestesi lokal untuk abses yang dangkal
dan terlokalisasi atau eksplorasi dalam
narkosis bila letak abses dalam dan luas.
KOMPLIKASI
Proses peradangan dapat menjalar secara
hematogen, limfogen atau langsung
(perkontinuitatum) ke daerah sekitarnya
Paling sering meluas ke ruang parafaring
karena pembatas antara ruangan ini cukup
tipis
Penjalaran ke atas dapat mengakibatkan
peradangan intrakranial, ke bawah
menyusuri selubung karotis mencapai
mediastinum menyebabkan medistinitis
PROGNOSIS
DAFTAR PUSTAKA
Terlampir
TERIMA KASIH