Anda di halaman 1dari 12

PENYEBAB, DAMPAK,

PENCEGAHAN, DAN
PEMECAHAN MASALAH
EUTROFIKASI
Kelompok 8:

Eutrofikasi
Eutrofikasi didefinisikan sebagai pengayaan (enrichment) air dengan
nutrien atau unsur hara berupa bahan anorganik yang dibutuhkan
oleh tumbuhan dan mengakibatkan terjadinya peningkatan
produktivitas primer perairan.

Faktor Penyebab Eutrofikasi


Eutrofikasi dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya karena
aktifitas manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan.
Limbah organik yang berasal dari sisa-sisa atau buangan dari rumah
tangga, industri, pemukiman, peternakan, dan perikanan juga dapat
menyebabkan terjadinya eutrofikasi.

Dampak Eutrofikasi

Blooming fitoplankton
Rendahnya oksigen terlarut
Ikan dan fauna lainnya mati
Menghasiilkan gas racun
Merangsang pertumbuhan tanaman air

Sumber eutrofikasi ada dua macam, yaitu sumber titik (point


resources) dan sumber non titik ( non pointresources).
Sumber titik bercirikan memiliki satu pengaruh yang
bersifat langsung.
Sumber eutrofikasi non titik terutama berasal dari air larian,
misalnya dari daerah pertanian dan lokasi peternakan

Cara Pencegahan Eutrofikasi


Pada umumnya ada dua cara untuk menanggulangi
eutrofikasi:
a. Attacking symptoms
Mencegah pertumbuhan vegetasi penyebab eutrofikasi
Menambah atau meningkatkan oksigen terlarut di dalam
air
Bila menggunakan cara ini, ada beberapa metode yang
dapat digunakan :
Chemical treatment yang dimaksudkan untuk
mengurangi kandungan nutrien yang berlebihan di dalam
air
Aerasi

Harvesting algae (memanen alga) yang dimaksudkan untuk


mengurangi alga yang tumbuh subur di permukaan air
b. Getting at the root cause
Mengurangi nutrient dan sedimen berlebih yang masuk ke
dalam air

Pemecahan Masalah Akibat Eutrofikasi


Jika peningkatan nutrien terus berlanjut maka dampak positif
seperti itu hanya bersifat sementara bahkan akan terjadi proses
yang berdampak negatif bagi kualitas badan air.
Sehubungan dengan peningkatan konsentrasi nutrien dalam badan
air, setiap jenis fitoplankton mempunyai kemampuan yang
berbeda dalam memanfaatkannya sehingga kecepatan tumbuh
setiap jenis fitoplankton berbeda

Status Trofik Perairan Tawar


Berdasarkan status trofiknya, secara umum kualitas
perairan dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu
oligo-, meso-, dan eutrofik (Straskraba Iet al., 1993).
Status trofik perairan dapat diindikasikan oleh
produktivitas primer perairan yang berhubungan sangat
erat dengan kandungan klorofil fitoplankton.
Semakin tinggi produktivitas primer fitoplankton suatu
perairan semakin besar pula daya dukungnya bagi
kehidupan komunitas penghuninya.

Produktivitas primer adalah variable yang sering digunakan sebagai


indikator penentuan kualitas perairan.
Metode untuk mengetahui status trofik suatu danau yang disebut sebagai
TSI (Trophic State Index). Parameter yang digunakan adalah tranparansi,
yang dikorelasikan dengan kadar klorofil a dan total fosfor.
Tingkat trofik (kesuburan) suatu danau dapat dinyatakan berdasarkan,
kandungan total nitrogen (TN), total fosfat (TP), klorofil-a dan biomassa
fitoplankton.

Proses restorasi badan perairan meliputi


kegiatan sebagai berikut:
Mereduksi nutrient dan sendimen yang masuk ke dalam
perairan
Meredeuksi nutrient yang terdapat di dalam perairan
terutama di perairan daunau fosfat dilakukan dengan
penambahan alum Al2(SO4)3.
Mengubah rantai makanan dilakukan dengan introduksi
ikan-ikan pemakan fitoplankton

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai