Anda di halaman 1dari 21

HIPERTENSI

Afrita Mahyuni
Antoni Ardhi
Ardhiansyah
Arfaliza
Delly Fadlianti
Desi Diana
Devit Aprizal
Handi Hendra
Jenny
Khairussaadah

Juniar Sianipar
Lia Farista
Muhammad Yusuf
Nasution
Nurhanifah
Pardamean
Ramlah Melina
Harahap
Ruth Marliani
Silalahi
Yola Safitri
Yogi Sugianto
Yuyun Nailupar

APA ITU HIPERTENSI?


hipertensi
adalah kondisi medis
di mana terjadi
peningkatan tekanan
darah secara kronis
(dalam jangka waktu
lama)

Yaitu penderita yang


mempunyai tekanan
darah yang melebihi
140/90 mmHg saat
istirahat.

TEKANAN
DARAH

tekanan yang
dialami darah
pada pembuluh
arteri darah
ketika darah di
pompa oleh
jantung ke
seluruh anggota
tubuh manusia

MENGUKUR TEKANAN
DARAH

Sphygmomanometer

PENYEBAB HIPERTENSI
1. Tidak
diketahui, 9095 % kasus
hipertensi
tidak diketahui
penyebabnya
( Primary
Hypertension)

2. Secondary Hypertension
(5 to 10%)
Kidney
Abnormalities
Narrowing of certain
arteries
Rare tumors
Adrenal gland
abnormalities
Pregnancy

PATOGENIS

Mekanisme berbagai Vascular Growth Promotors dalam menimbulkan hipertensi

Epidemiologi
Hipertensi diperkirakan menjadi
penyebab kematian sekitar 7,1 juta
orang di seluruh dunia, yaitu sekitar
13% dari total kematian.

American Heart Association


Recommended Blood Pressure Levels

Lanjutan.
.

Mengapa Tekanan Darah Bisa


Tinggi?
1. Controllable Risk
Factors
Increased salt
intake
Obesity
Alcohol
Stress
Lack of
exercise

2. Uncontrollable Risk
Factors
Heredity
Age
Men between age 35
and 50
Women after
menopause

Race
1 out of every 3
African Americans
Higher incidence in
non-Hispanic blacks
and Mexican
Americans

PENATALAKSANAAN
A. penatalaksanaan
nonfarmakologi atau
perubahan gaya hidup
Penurunan berat
badan
penurunan asupan
garam
menghindari faktor
resiko (merokok,
minum alkohol,
hiperlipidemia dan
stres)

B. penatalaksanaan
farmakologi atau
dengan obat
Diuretik
Golongan
penghambat
simpatetik
Penyekat Beta (blocker)
Vasodilator
Penghambat ACE
Antagonis kalsium

Algoritma pengobatan hipertensi

OBAT-OBAT ANTIHIPERTENSI
Diuterika
Obat yang dapat mempertinggi sekresi urin.
Secara umum obat dalam golongan ini
bekerja menghambat reabsorpsi elektrolit
pada sistem tubulus, dengan begitu
osmolalitas lumen dipertinggi, sehingga
pengambilan cairan ditekan. Obat yang
termasuk golongan ini umumnya dapat
menurunkan tekanan darah.
Contoh:
- Asetozolamida
- Furosemida - Manitol
- Hidroklortiazid
- Triamteren

GOLONGAN PENGHAMBAT SIMPATETIK

Penghambatan aktifitas simpatetik dapat


terjadi pada pusat vasomotor otak
( metildopa dan klonidin) atau pada ujung
saraf perifer (reserpin dan guanetidin)
Metil dopa mempunyai efek
antihipertensi dengan menurunkan tonus
simpatis secara sentral, serta mengganti
norefinefrin di saraf perifer dengan
metabolit metil dopa yang kurang poten
Efek samping: anemia hemolitik,
gangguan faal hati dan kadang-kadang
hepatitis kronik.

PENYEKAT BETA (-BLOCKER)


Mekanisme kerja adalah melalui penurunan curah
jantung dan penekanan sekresi renin, dibedakan
atas 2 jenis:
= yang menghambat reseptor 1
= yang menghambat reseptor 1 dan 2

Efek samping terjadi karena obat tidak selektif


terhadap reseptor 2 sehingga menimbulkan
bradikardi.
Kontraindikasi pada pasien asma bronkial, gagal
jantung, dan blok atrioventrikular. Hati-hati pada
pasien diabetes melitus.
Contoh: propanolol

VASODILATOR
- Mekanisme obat dengan melepaskan nrogen
oksida (NO) akan mengaktifkan guanilat
siklase dengan hasil akhir defosforilasi
berbagai protein termasuk protein kontraktil
dalam sel otot polos. Sehingga obat ini bisa
merelaksasi secara langsung otot polos
arteriol atau vena, berakibat penurunan
resistensi pembuluh darah.
- Efek samping yang terjadi disebabkan oleh
efek antihipertensi yang berlebihan.
Contoh: Hidralazin

PENGHAMBAT ACE
ACE (Angiotensin Converting
Enzyme) mengubah angiotensin I
menjadi Angiotensin II yang aktif
dan mempunyai efek
vasokontriksi pembuluh darah.
Dengan penghambat ACE maka
Angiotensin II menurun. Yang
pertama digunakan dalam klinik
adalah enalpril dan kaptopril.

10 Cara untuk Mengontrol Tekanan


Darah
1. Ketahui tekanan darah anda
Apakah diperiksa secara teratur ?
2. Ketahui berat badan anda
Apakah proporsional?
3. Jangan gunakan garam yang berlebih
pada makanan
Hindari makanan asin
4. Makan makanan yang diet rendah lemak
5. Jangan merokok

6. Minum obat seperti yang sudah


diresepkan
7. Sering berkonsultasi dengan dokter
8. Rutin berolahraga
9. Ajak anggota keluarga anda untuk
mengontrol tekanan darah secara
teratur
10. Hiduplah secara normal dan
bahagia.

Anda mungkin juga menyukai