Bahaya Psikososial Dan Stress Kerja
Bahaya Psikososial Dan Stress Kerja
Defining,
Conceptualization and Frameworks of
Psychosocial Hazard & Risk
Engineering Approach
Physiological Approach
Psychological Approach
Engineering Approach
Pendekatan rekayasa menganggap bahwa stres kerja sebagai karakteristik stimulus dari lingkungan seseorang,
biasanya berkaitan dengan beban atau tingkat demands kerja ditempatkan pada individu, atau hubungan
permusuhan (mengancam) dari pihak tertentu atau elemen berbahaya dari lingkungan yang mengakibatkan adanya
suatu tekanan bagi individu (Cox, 1978, 1990; Cox & Mackay, 1981; Fletcher, 1988)
Stress kerja diperlakukan sebagai properti dari lingkungan kerja, dan biasanya sebagai aspek objektif
yang terukur dan diamati dari lingkungan kerja.
Pada tahun 1947, Symonds menulis, keterkaitan antara stress dengan gangguan psikologis personil
penerbangan Royal Air Force, menyatakan stress is that which happens to the man, not that which
happens inhim; it is a set of causes not a set of symptoms.
Spielberger (1976) beranggapan bahwa stress dapat dilihat secara objektif terhadap karakteristik situasi
kerja yang tercipta.
Berdasarkan pendekatan ini, stress dihasilkan dari rekasi ketegangan yang berlebihan yang dapat
bersifat reversible, berkembang, ireversible dan merusak kinerja (Cox & Mackay, 1981; Suther- land &
Cooper, 1990).
Konsep stress dalam pendekatan ini berkembang melihat perbedaan pemikiran dan individual yang
mengakibatkan perbedaan atas ketahanan serta kerentanan seseorang terhadap stress di lingkungan
kerja.
Engineering Approach
Elemen
berbahaya
dari
lingkungan
Hubungan
sosial
OBJEKTIF
Beban
kerja
(demands)
Terukur
Teramati
Tekanan
Individu
Resistensi
Physiological Approach
Physiological Approach
Respon psikofisiologi adalah triphasic yang melibatkan aktivasi sistem
simpatik adrenal medula yang dilanjutkan dengan tahap resistensi (aktivasi
korteks adrenal) dengan keadaan tertentu selanjutnya tahap akhir yaitu
kelelahan (reaktivasi terminal dari sistem medula adrenal sympathetic)
Proses tersebut berulang menjadi respon berkepanjangan terhadap kondisi
fisiologis sehingga dapat mengakibatkan keausan pada tubuh atau disebut
diseases of adaptation.
Istilah paradoks muncul secara kontras antara keuntungan langsung dan jangka
pendek yang diberikan oleh respon fisiologis terhadap stres (meningkatkan
mobilisasa energi atas respons tubuh) terhadap kerugian jangka panjang
(peningkatan risiko tertentu 'stres terkait' penyakit) .
Physiological Approach
MINIMALISASI BAHAYA
Physiological Approach
(Scheuch, 1996)
EKONOMISASI
(+) mobilisasi
energi
(jangka pendek)
kapasitas
psikologis
Tingkat Stress
Kerja
Individual somatic
HOMEOSTATIS TUBUH
FUNGSI ORGANIK
FUNGSI FISIOLOGI
Sumber daya
spesifik individu
(social
environment)
FUNGSI PSIKOLOGIK
kapasitas
fisiologis
Psychological Approach
Pendekatan psikologi merupakan suatu hal dinamis interaksi antara anak pekerja dan lingkungan kerja mereka.
Pada pendekatan permasalahan interaksi antara person-environment dapat dilihat dari aspek proses kognitif dan reaksi emosional
yang berkaitan dengan interaksi tersebut.
Sekarang ada konsensus perkembangan untuk konspetualisasi definisi stres dengan pendekatan ini. Misalnya, pendekatan psikologis
untuk definisi stres sebagian besar konsisten dengan definisi ILO untuk bahaya psikososial (International Labour Organization, 1986) dan
dengan pengertian well being kesejahteraan yang direkomendasikan oleh World Health organisasi (1986). Mereka juga konsisten
dengan literature berkembang pada penilaian risiko pribadi (lihat, misalnya, Cox & Cox, 1993; Cox, 1993; Cox & Griffiths, 1995, 1996)
Varian dari pendekatan psikologis ini mendominasi teori stres kontemporer, dan berkembang dua jenis teori yang berbeda dapat
diidentifikasi: interaksional dan transactional.
Pertama lebih fokus terhadap karakteristik interaksi individu dengan lingkungan kerja, sedangkan yang kedua lebih peduli dengan
mekanisme psikologi yang mendasari bahwa interaksi yang ada pada model transaksional lebih melihat pada penilaian kognitif dan
koping.
Demand
Control theory
of Karasek
(1979)
Dikembangkan oleh
French, Caplain, Van
Harrison (1982)
Hal yang
mendasar dari
teori P-E
adalah
Dua
perbedaan
yang jelas
yang dibuat
dalam teori ini:
Teori Job Demands Control (JDC), beban demands kerja yang berlebihan atau
tekanan termasuk fisik dan psikososial terhadap seorang pekerja dapat memberikan
sebuah pengaruh terhadap kadar stress (khususnya psychological strain), tetapi
demands bukan merupakan kontributor utama penyebab stress dan ketegangan.
Kuantitas over demands job yang dapat mengakibatkan tekanan bagi para pekerja
dapat dipengaruhi oleh kontrol terhadap demands tersebut dari are not the most
important contributors to strain experiences.
JDC Model
Terdapat pembaharuan terhadap model tersebut, dimana ada social support yang berasal dari supervisor
ataupun rekan kerja, menjadi faktor untuk meningkatkan kondisi psychological seseorang dan mempengaruhi
perbaikan kinerja dalam bekerja.
Dukungan sosial sebagai penyangga terhadap kemungkinan yang merugikan kesehatan mempengaruhi secara
berlebi terhadap tuntutan psikologis (Theorell, 1997).
Johnson et al. (1991) membedakan antara empat jenis situasi kerja dukungan sosial yang rendah dan empat dari
dukungan sosial yang tinggi.
Winnubst & Schabracq (1996) menemukan bahwa tuntutan kerja yang tinggi, kontrol rendah dan dukungan
sosial yang rendah (isolasi sosial tinggi) dikaitkan dengan meningkatnya risiko kardiovaskular. Mereka
menemukan pekerja dengan"high strain" dalam situasi kerja memiliki tingkat tertinggi untuk keluhan kesehatan.
Junghanns et al. (1999) menerapkan "DemandS-Control-Dukungan" model untuk kondisi kerja tertentu dan
menegaskan bahwa karakteristik pekerjaan seperti pengambilan keputusan, tuntuta kerja, dukungan psikologis
dan sosial mempengaruhi kesehatan pekerja .
Kondisi kerja yang dicirikan dengan pengambilan sebuah keputusan, sehingga rendahnya ruang untuk
mengambil keputusan dan juga dukungan sosial yang rendah mempengaruhi pekerja mengalami masalah
kesehatan, terutama muskuloskeletal (nyeri leher dan pundak) dan keluhan psikosomatik (Ertel et al, 1997;.
Junghanns
et
al.,
1999).
JDC Model
Demands
Control
Social
Support
Referensi
Philip J. Dewe ,
Michael P. ODriscoll , and
Cary L.
Cooper , Handbook of Occupational Health and Wellness,
Handbooks in Health, Work, and Disability, University of London,
New York 2012. Available form :
http://www.jstor.org/stable/pdf/4489032.pdf