Anda di halaman 1dari 10

HAKIKAT UUD

1945
Loading
PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
HAKIKAT PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
Piaget membagi perkembangan kognitif ke dalam
empat fase, yaitu:
Fase Sensorimotor (usia 0 - 2 tahun)
Fase Praoperasional (usia 2 - 7 tahun)
Fase Operasi Konkret (usia 7- 12 tahun)
Fase Operasi Formal (12 tahun sampai usia dewasa)
TAHAPAN-TAHAPAN PERKEMBANGAN BAHASA
ANAK
Kemampuan berbahasa anak tidak diperoleh
sekaligus. Keterampilan berbicara misalnya,
dimiliki anak melalui tahap-tahap berikut ini:
Tahap pralinguistik
Tahap satu-kata
Tahap dua-kata
Menurut Piaget dan Vygotsky, tahap-tahap perkembangan
bahasa anak adalah sebagai berikut:
Tahap Meraban (Pralingustik) Pertama (0,0 0,5)
Tahap Meraban Kedua (0,5-1,0)
Tahap Linguistik
Tahap I, Tahap Holofrastik (tahap linguistik pertama)
Tahap Linguistik II: Kalimat Dua Kata
Tahap Lingusitik III, Pengembangan Tata Bahasa
Tahap Lingusitik IV: Tata Bahasa Menjelang
Dewasa/Pradewasa
Tahap Linguistik V: Kompetensi Penuh
Secara umum, perkembangan keterampilan berbahasa pada
individu menurut Berk (1989) dapat dibagi ke dalam empat
komponen, yaitu
Fonologi (phonology)
Semantik (semantic)
Tata bahasa (grammar)
Pragmatic (pragmatics)
PEMEROLEHAN BAHASA ANAK
HAKIKAT PEMEROLEHAN BAHASA ANAK
Yang dimaksud dengan pemerolehan bahasa adalah proses pemilikan
kemampuan berbahasa, baik berupa pemahaman ataupun
pengungkapan, secara alami, tanpa melalui kegiatan pembelajaran
formal (Tarigan dkk. , 1998 dalam Faisal dkk, 2009:2-3).
Selain pendapat tersebut Kiparsky dalam Tarigan (1988) dalam Faisal
dkk (2009:2-3) mengatakan bahwa pemerolehan bahasa adalah suatu
proses yang digunakan oleh anak-anak untuk menyesuaikan
serangkaian hipotesis dengan ucapan orang tua sampai dapat
memilih kaidah tata bahasa yang paling baik dan paling sederhana
dari bahasa persangkutan.
Adapun karakteristik pemerolehan bahasa menurut Tarigan dkk (1998)
dalam Faisal dkk (2009:2-4) adalah :
Berlangsung dalam situasi formal, anak-anak belajar bahasa tanpa beban
dan di luar sekolah;
Pemilikan bahasa tidak melalui pembelajaran formal dilembaga-lembaga
pendidikan seperti sekolah atau kursus;
Dilakukan tanpa sadar atau spontan; dan
Dialami langsung oleh anak dan terjadi dalam konteks berbahasa yang
bermakna bagi anak.
PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA DAN KEDUA
Pemerolehan Bahasa Pertama
Pemerolehan bahasa pertama terjadi bila anak
pada awal kehidupannya tanpa bahasa kini telah
memperoleh satu bahasa. Pada masa perolehan
bahasa tersebut, bahasa anak lebih mengarah
pada fungsi komunikasi daripada bentuk atau
struktur bahasanya. Anak akan mengucap kata
berikutnya untuk keperluan komunikasinya
dengan orang tua atau kerabat dekatnya.
Strategi pemerolehan Bahasa Pertama
Strategi pertama adalah meniru/imitasi.
Strategi kedua dalam pemerolehan bahasa adalah strategi
produktivitas
Strategi ketiga adalah strategi umpan balik, yaitu umpan
balik antara strategi produksi ujaran (ucapan) dengan
responsisi.
Strategi keempat adalah apa yang disebut prinsip operasi.
Dalam strategi ini anak dikenalkan dengan pedoman.
Pemerolehan Bahasa Kedua
Pemerolehan bahasa kedua dimaknai saat seseorang memperoleh sebuah
bahasa lain setelah terlebih dahulu ia menguasai sampai batas tertentu
bahasa pertamanya (bahasa ibu). Ada juga yang menyamakan istilah
bahasa kedua sebagai bahasa asing.
Terdapat perbedaan dalam proses belajar bahasa pertama dan bahasa
kedua. Proses belajar bahas pertama memiliki ciri-ciri:
Belajar tidak disengaja.
Berlangsung sejak lahir.
Lingkungan keluarga sangat menentukan.
Motivasi ada karena kebutuhan.
Banyak waktu untuk mencoba bahasa.
Banyak kesempatan untuk berkomunikasi.
Strategi Belajar Bahasa Kedua
Perlu diingat bahwa strategi-strategi yang telah dikenal perlu dibagi ke dalam
komponen-komponennya.
Strategi pertama berpegang, pada semboyan: gunakanlah pemahaman
nonlinguistik Anda sebagai dasar untuk penetapan atau pemikiran bahasa
Strategi kedua berpegang pada semboyan: gunakan apa saja atau segala
sesuatu yang penting, yang menonjol dan menarik hati Anda.
Strategi ketiga berpegang pada semboyan: anggaplah bahwa bahasa dipakai
secara referensial atau ekspresif dan dengan demikian menggunakan data
bahasa.
Strategi keempat berpegang pada semboyan: amatilah bagaimana caranya
orang lain mengekspresikan berbagai makna.
Strategi kelima berpegang pada semboyan: ajukanlah pertanyaan-pertanyaan
untuk memancing atau memperoleh data yang Anda inginkan
PEMBELAJARAN BAHASA ANAK
METODE PEMBELAJARAN BAHASA DI KELAS
RENDAH
Metode Eja
Metode Suku Kata dan Metode Kata
Metode Global
Metode Struktural Analisis Sintesis (SAS)
Metode SAS merupakan singkatan dari Struktural Analitik
Sintetik.
Pengembangan metode SAS dilandasi oleh filsafat strukturalisme,
psikologi Gestalt, landasan pedagogik, dan landasan kebahasaan
(Subana, tanpa tahun : 178-180)
Prinsip-prinsip yang terkandung dalam metode SAS pada
hakikatnya sesuai dengan prinsip cara berpikir manusia.
Kebaikan Metode SAS
Pemilihan Bahan dan Urutan Pembelajaran
Prinsip Pengajaran dengan Metode SAS
Teknik pembelajaran dengan Metode SAS
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai