Anda di halaman 1dari 24

APLIKASI

PROTEKSI KATODIK

TIK.: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan
dapat menjelaskan tentang struktur yang dapat
diproteksi, keuntungan dan kerugian sistem proteksi,
keperluan arus proteksi, rancang bangun proteksi,
data yang diperlukan dan tahap-tahap rancang
bangun.
Pendahuluan

Pada prinsipnya proteksi katodik sederhana saja, yaitu
menurunkan potensial logam ke daerah imun menurut diagram
pH-potensial. Tetapi karena sistem struktur yang diproteksi
umumnya sangat kompleks, aplikasi proteksi katodik menjadi
ikut rumit, cenderung lebih banyak seninya dari pada teknik.
Oleh karena itu faktor pengalaman menjadi sangat berperan
dalam keberhasilan aplikasi.

Aplikasi proteksi katodik sangat luas, dapat untuk


mengendalikan korosi semua struktur logam asal berada
dalam lingkungan elektrolit: dalam tanah, air, dan
larutan kimia. Ini berarti bahwa proteksi katodik secara
praktis tidak dapat diterapkan untuk pengendalian korosi
di udara.
Struktur yang dapat
diproteksi

Struktur dalam tanah
Jaringan pipa dan tanki bahan bakar.
Struktur bangunan logam.
Tulangan beton.
Kabel komunikasi.
Dasar tanki yang berkontak tanah.
Kaki-kaki menara.
Casing pipa sumur bor.
Tiang pancang jembatan. dermaga, sheet pile, dll..
Pipa dalam laut dan dasar laut.
Intake screen, pompa-pompa intake.
Pintu-pintu air kanal.
Dll.
Struktur di atas tanah
Bagian dalam tanki air.


Kondenser dan heat-exchanger.
Tanki-tanki air panas.
Tanki-tanki reservoir air di apartemen
Tanki-tanki atau bejana-bejana dalam proses.
Dll.
Struktur terapung


Kapal, tanker, kapal keruk. dll.
Anjungan lepas pantai.
Dok apung.
Barges.
Ponton.
Peralatan bant navigasi.
Dll.
Arus proteksi,
Lingkungan mA/m 2

Keperluan Arus BAJA POLOS :


Tanah netral 4 - 16
Proteksi 21 - 32
Tanah netral ter-aerasi 5 - 16
Sebagian besar proteksi Tanah kering, teraerasi 25 - 65
Tanah basah, kondisi sedang-gawat 50 - 160


katodik diterapkan Tanah asam ~ 450
untuk struktur dari baja, Tanah mengandung bakteri 50 - 270
oleh karena itu data anaerobik 5 - 16
keperluan arus proteksi Tanah panas 50 - 270
Beton kering ~ 50
yang dianggap sudah Beton basah 55 - 65
mapan adalah untuk Air tawar tenang 55 - 160
baja, meskipun Air tawar mengalir 55 - 160
Air tawar turbulen mengandung 540 - 1600
angkanya mempunyai oksigen 60 - 270
selang yang agak Air panas 60 - 270
panjang. Nilai-nilai yang Air muara yang terpolusi ~ 1345
Air laut
diperoleh berdasarkan Larutan kimia dalam bejana porses
pengalaman dari Heat-exchanger box dengan pipa
banyak praktisi non-fero
0,01 - 0,2
lapangan telah BAJA DENGAN LAPIS LINDUNG BAIK
didokumentasikan, dan
pada umumnya Tanah
~ 0,01
angkanya tidak berbeda BAJA DENGAN LAPIS LINDUNG BAIK
jauh. SEKALI.

Tanah
Kriteria disain di lingkungan laut
(contoh)

Wilayah

Air

Resistivitas

(0hm-cm)


Suhu Air
(C)

Faktor Turbulensi/
Arus Air
Rapat Arus
Disain
mA/m2


Teluk Mexico 20 22 Sedang/Sedang 54-65
Pantai Barat A.S. 24 15 Sedang/Sedang 76-106
Cook Inlet 50 2 Rendah/Tinggi 380-430
Laut Utara 26-33 0-12 Tinggi/Rendah 86-216
Teluk Persi 15 30 Sedang/Rendah 54-86
Indonesia 19 24 Sedang/Sedang 54-65

Klasifikasi korosi ditinjau dari


resistivitas tanah

Resistivitas, Ohm-


Klasifikasi Korosi
cm

Sampai - 700 Sangat korosif
700 - 2000 Korosif
2000 - 5000 Korosif
5000 - 10000 Sedang
lebih dari 10000 Korosif Ringan
Tidak Korosif



Pada gambar 1(a) menunjukan ada dua buah logam besi dan
zinc yang terpisah dan di celupkan ke dalam suatu elektrolit.
Kedua logam tersebut akan terkorosi dan kedua reaksi korosi
(oksidasi) diseimbangkan dengan reaksi reduksi yang sama,
dimana pada kedua kasus tersebut terjadi pembebasan gas
hydrogen. Kejadian akan berbeda jika kedua logam tersebut
dihubungkan satu sama lain secara elektris seperti terlihat pada
Gambar 1(b). disini reaksi korosi dipusatkan pada elektroda zinc
(anode) dan hampir semua reaksi reduksi dipusatkan pada
elektroda besi (katoda). Reaksi anoda zinc pada rangkaian
Gambar 1(b) akan lebih cepat dari pada rangkaian (a). Pada
waktu yang bersamaan, korosi pada besi akan berhenti. Dengan
kata lain anoda zinc telah dikorbankan untuk memproteksi besi.

Pada aplikasi dilapangan , struktur yang dilindungi akan
diusahakan menjadi lebih katoda dibandingkan dengan bahan
lain yang dikorbankan untuk terkorosi. Proses ini dilakukan
dengan cara mengalirkan arus searah dari sumber lain melalui
elektrolit ke permukaan pipa dan menghindari adanya arus
yang meninggalkan pipa. Jika jumlah arus yang dialirkan
diatur dengan baik, maka akan mencegah mengalirnya
arus korosi yang keluar dari daerah anoda di
permukaan pipa dan arus akan mengalir dalam pipa
pada daerah tersebut. Sehingga permukaan pipa tersebut
akan menjadi bersifat katodik, dengan demikian maka
proteksi menjadi lengkap. Untuk jelasnya, prinsip kerja
proteksi katodik dapat dilihat pada Gambar 2.
1. Sistem Anoda Korban (Sacrificial Anode)

System ini dikenal juga dengan galvanic anode, dimana


cara kerja dan sumber arus yang digunakan berasal hanya
dari reaksi galvanis anoda itu sendiri. Prinsip dasar dari
system anoda korban adalah hanya dengan cara
menciptakan sel elektrokimia galvanic dimana dua
logam yang berbeda dihubungkan secara elektris
dan ditanam dalam elektrolit alam (tanah atau air).
Dalam sel logam yang berbeda tersebut, logam yang lebih
tinggi dalam seri elektromitive-Emf series (lebih aktif) akan
menjadi anodic terhadap logam yang kurang aktif dan
terkonsumsi selama reaksi elektrokimia. Logam yang
kurang aktif menerima proteksi katodik pada permukaannya
karena adanya aliran arus melalui elektrolit dari logam yang
anodic. Gambar system proteksi katodik dengan anoda
korban dapat dilihat pada Gambar 3.

System anoda korban secara umum digunakan


untuk melindungi struktur dimana kebutuhan arus
proteksinya kecil dan resistivitas tanah rendah.
Disamping itu system ini juga digunakan untuk keperluan dan kondisi
yang lebih spesifik seperti:
Untuk memproteksi struktur dimana sumber listrik tidak tersedia.
Memproteksi struktur yang kebutuhan arusnya relative kecil, yang


jika ditinjau dari segi ekonomi akan lebih menguntungkan
dibandingkan dengan system atus tanding.
Memproteksi pada daerah hot spot yang tidak dicoating, misalnya
pada daerah dimana ada indikasi aktifitas korosi yang cukup tinggi.
Untuk mensuplemen system arus tanding, jika dipandang arus
proteksi yang ada kurang memadai. Ini biasanya terjadi pada
daerah yang resistivitas tanahnya rendah seperti daerah rawa.
Untuk mengurangi efek interferensi yang disebabkan oleh system
arus tanding atau sumber arus searah lainnya.
Untuk memproteksi pipa yang dicoating dengan baik, sehingga
kebutuhan arus proteksi relative kecil.
Untuk memperoteksi sementara selama kontruksi pipa hingga
system arus tanding terpasang.
Untuk memperoteksi pipa bawah laut, yang biasanya menggunakan
bracelet anode dengan cara ditempelkan pada pipa yang dicoating.
2. Sistem Arus Tanding (Impressed Current)

Berbeda dengan system anoda korban, sumber arus pada system


arus tanding berasal dari luar, biasanya berasal dari DC dan AC


yang dilengkapi dengan penyearah arus (rectifier), dimana kutub
negative dihubungkan ke struktur yang dilindungi dan kutub
positif dihubungkan ke anoda. Arus mengalir dari anoda melalui
elektrolit ke permukaan struktur, kemudian mengalir sepanjang
struktur dan kembali ke rectifier melalui konduktor elektris.
Karena struktur menerima arus dari elektrolit, maka struktur
menjadi terproteksi. Keluaran (output) arus rectifier diatur untuk
mengalirkan arus yang cukup sehingga dapat mencegah arus
korosi yang akan meninggalkan daerah anoda pada struktur yang
dilindungi. Dengan keluaran arus dari anoda ini maka anoda
tersebut terkonsumsi. Untuk itu maka sebaiknya menggunakan
bahan yang laju konsumsinya lebih rendah dari magnesium, zinc
dan alumunium yang biasa dipakai untuk system tersebut,
umumnya digunakan paduan kombinasi bahan yang khusus.
Tipikal system arus tanding dapat dilihat pada Gambar 4.
System arus tanding digunakan untuk
melindungi struktur yang besar atau yang
membutuhkan arus proteksi yang lebih besar
dan dipandang kurang ekonomis jika
menggunakan anoda korban. System ini dapat
dipakai untuk melindungi struktur baik yang
tidak dicoating, kondisi coating yang kurang
baik maupun yang kondisi coatingnya baik.
Rancang bangun
proteksi katodik

Rancang bangun proteksi katodik adalah penerapan
teori korosi dan teknologi pengendalian korosi ke
dalam praktek lapangan. Secara teori, untuk
menghasilkan proteksi yang sempurna, seluruh
permukaan struktur logam harus diturunkan
potensialnya, sehingga memenuhi krteria secara
merata. Dalam praktek sanagat sukar mencapai
kondisi tersebut, karena kemungkinan adanya variasi
lingkungan dan kondisi permukaan logam sangat
besar ditambah struktur yang makin kompleks,
sehingga distribusi arus per satuan luas tidak merata.
Data yang diperlukan

Struktur yang akan diproteksi (bahan, geometri, fabrikasi, dll.)
Lapis lindung (bahan dan kualitasnya).
Umur struktur.
Sejarah kegagalan.
Kondisi lingkungan (geologi, tanah, air, resistivitas, pH, komposisi
kimia, bakteri, dll.)
Struktur lain di sekitarnya (yang berdekatan, yang memotong,
ddl.).
Interferenssi (AC-DC).
Umur proteksi yang dikehendaki.
Standar-standar yang digunakan.
Dan lain-lain, termasuk kondisi non-teknis.
Dll.

Tahap-tahap yang baik dalam membuat rancang bangun
adalah sebagai berikut :
Rancang bangun awal (preliminary design) dibuat atas dasar
data yang dan mengacu kepada kasus-kasus yang sama.
Rancang bangun dimodifikasi bila perlu, disesuaikan dengan
perubahan-peruhana konstruksi yang sering terjadi dalam
praktek.
Setelah konstruksi lengkap terpasang, dibuat rancang
bangun proteksi katodik akhir.
Modifikasi masih mungkin dilakukan bila ternyata proteksi
katodik kurang sempurna.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai