Pembimbing:
Dhani Redhono H, dr, Sp.PD-KPTI, FINASIM
Bersifat zoonosis
(Rahayu, 2011)
ETIOLOGI
Bacillus anthracis
Gram (+), non motil
Paling sering pada binatang herbivora akibat tertelan spora dari tanah
(Cieslak, 1999)
Manusia dapat terinfeksi bila kontak dengan hewan yang sakit, memakan
daging hewan tertular, maupun melalui udara (Moayeri, 2015)
PATOGENESIS
Spora masuk melalui kulit, saluran cerna atau saluran nafas didalam makrofag akan
bertahan hidup (Moayeri, 2015)
(Nestorovich, 2014)
CARA PENULARAN
Bakteri B. anthracis ini termasuk bakteri gram positif, berbentuk basil, dan dapat
membentuk spora.
Endospora yang dibentuk oleh B. anthracis akan bertahan dan akan terus berdormansi
hingga beberapa tahun di tanah.
Di dalam tubuh hewan yang saat ini menjadi inangnya tersebut, spora akan bergerminasi
menjadi sel vegetatif dan akan terus membelah di dalam tubuh.
Setelah itu, sel vegetatif akan masuk ke dalam peredaran darah inangnya.
(Pohan, 2005)
Proses masuknya spora antraks dapat dengan tiga cara, yaitu :
1. Inhaled antraks, dimana spora antraks terhirup dan masuk ke dalam saluran
pernapasan.
2. Cutaneous antraks, dimana spora antraks masuk melalui kulit yang terluka.
Proses masukkanya spora ke dalam manusia sebagian besar merupakan
cutaneous antraks (95% kasus).
(Pohan, 2005)
Tanda hewan terserang antraks:
kematian mendadak tanpa disertai tanda-tanda sebelumnya
keluar darah dari dubur, mulut, dan lubang hidung, darah berwarna merah tua seperti ter
pembengkakan di daerah leher, dada dan sisi lambung (organ limpa), pinggang
(Kurniawati, 2005)
GEJALA KLINIS
( Shafazand , 1999)
DIAGNOSIS
Pengobatan
Terapi antibiotik Penisilin
Antraks Procain Penicilline 2 x 1,2 juta IU, secara IM, selama 5-7 hari
kulit
Benzyl Penicilline 250.000 IU, secara IM, setiap 6 jam, sebelumnya
harus dilakukan skin test terlebih dahulu.
Apabila hipersensitif terhadap penicilline dapat diganti dengan
tetracycline, chloramphenicol atau erytromicine
Antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, yaitu suatu bakteri berbentuk batang
gram positif yang dapat membentuk endospora.
Infeksi antraks pada manusia dapat melalui 3 jalur yaitu per oral, per inhalasi, dan per
cutan.
Gejala klinis antraks pada manusia dapat berupa cutaneous antraks, pulmonary antraks, dan
gastrointestinal antraks.
Pencegahan infeksi antraks dapat dilakukan dengan cara menghindari kontak dengan
hewan tersangka beserta produknya serta melakukan vaksinasi pada ternak yang rentan
serta memusnahkan bangkai hewan penderita
THANK YOU