Anda di halaman 1dari 15

MOTIVASI BELAJAR

Oleh :
RUHANA AFIFI, S.Pd.,M.Pd
Pengertian Motivasi
Motif diartikan sebagai daya penggerak yang
mendorong seseorang melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu untuk mencapai suatu
tujuan. Motif yang sudah aktif disebut
motivasi.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut motivasi
adalah dorongan mental yang menggerakan dan
mengarahkan perilaku manusia termasuk belajar.
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan
yang mengaktifkan, menggerakan, menyalurkan,
dan mengarahkan sikap dan perilaku individu
belajar.
Motivasi merupakan penggerak dalam diri
manusia untuk berbuat serta memberikan arah
kepada perbuatan tersebut.
3 komponen utama dalam motivasi
1. Kebutuhan. Kebutuhan terjadi apabila ada ketidakseimbangan
antara apa yang ia miliki dengan yang diharapkan. Maslow membagi
kebutuhan menjadi lima tingkat yaitu :
Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan yang berkenaan dengan
pokok manusis seperti pangan, sandang dan perumahan.
Kebutuhan akan perasaan aman yang bersifat fisik dan psikologis.
Kebutuhan sosial berkenaan dengan diterima oleh orang lain
Kebutuhan akan penghargaan diri, merupakan jati diri khas, merasa
diikutsertakan, dan pemilikan harga diri.
Kebutuhan untuk aktualisasi diri. Merupakan kebutuhan menjadi
sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya.
2. Dorongan, merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan
dalam rangka memenuhi harapan.
3. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu.
Pentingnya Motivasi dalam Belajar

Pentingnya motivasi belajar bagi siswa antara lain:


Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses,
dan hasil belajar.
Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar
yang dibandingkan teman sebaya.
Mengarahkan kegiatan belajar.
Meningkatkan semangat belajar.
Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan
kemudian bekerja yang berkesinambungan sehingga
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya
semaksimal mungkin sehingga dapat berhasil.
Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada
siswa bermanfaat bagi guru, yaitu:
Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat
siswa untuk belajar sampai berhasil.
Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas
bermacam ragam sehingga guru dapat menggunakan
bermacam-macam strategi belajar mengajar.
Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu
diantara bermacam peran sebagai penasihat, fasilitator,
instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah,
pendidik dll.
Memberi peluang guru untuk unjuk kerja rekayasa
pedagogis.
Jenis Motivasi
Jenis motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Motivasi primer
Motivasi primer merupakan motivasi yang didasarkan pada motif-
motif dasar yang berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.
Tingkah laku terdiri dari pemikiran tetang tujuan, persaan subjektif,
dan dorongan untuk mencapai kepuasan. Insting yang penting
adalah memelihara, mencari makan, melarikan diri, berkelompok,
mempertahankan diri, rasa ingin tahu, membangun dan kawin.
2. Motivasi Sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Thomas dan
Znainiecki menggolongkan motivasi sekunder menjadi keinginan-
keinginan : (1) memperoleh pengalaman baru, (2) mendapat
respon, (3) memperoleh pengakuan, dan (4) memperoleh rasa
aman. Sedangkan Marx menggolongkanya menjadi : (1) kebutuhan
organismeseperti rasa ingin tahu, memperoleh kecakapan,
berprestasi, (2) motif-motif sosial seperti kasih sayang, kekuasaan,
dan kebebasan. Motivasi belajar diperkuat dengan adanya sikap,
emosi, kesadaran, kebiasaan, dan kemauan.
Sifat Motivasi
1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu ada perangsang dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Contohnya keinginan membaca buku
cerita karena penasaran ingin mengetahui isi tokohnya.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan motif yang aktif dan berfungsi
karena adanya dorongan atau rangsangan dari luar. Contohnya
karena adanya hadiah.
Motivasi ekstrinsik dapat berubah menjadi motivasi intrinsik,
yaitu pada saat siswa menyadari pentingnya belajar, ia
menyadari pentingnya belajar tanpa disuruh orang lain.
Ciri orang yang mampu
mengaktualisasikan diri:
Berkemampuan mengamati suatu realitas secara efisien, apa adanya dan
terbebas dari subjektivitas.
Dapat menerima diri sendiri dan orang lain secara wajar.
Berperilaku spontan, sederhana dan wajar.
Terpusat pada masalah atau tugasnya.
Memiliki kebutuhan privasi dan kemandirian tinggi.
Memiliki kebebasan namun ia mampu mendisiplinkan diri, aktif, dan
bertanggung jawab atas dirinya. Penghormatan berlebihan, pemberian
status, popularitas dianggap kurang penting dibandingkan dengan
pengembangan diri.
Dapat menghargai dan menghormati orang lain.
Memiliki rasa keterikatan, solidaritas, kemanusiaan yang tinggi.
Dapat menjalin hubungan pribadi yang wajar.
Memiliki watak terbuka dan bebas prasangka.
Memiliki standar kesusilaan tinggi.
Memiliki rasa humor terpelajar.
Memiliki kreativitas dalam pengetahuan, kesenian, atau keterampilan
hidup tertentu.
Memiliki otonomi tinggi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Belajar

1. Cita-cita atau aspirasi siswa


2. Kemampuan siswa
3. Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani
dan rohani
4. Kondisi lingkungan siswa
5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan
pembelajaran
6. Upaya guru dalam membelajarkan siswa
berupa Partisipasi dan teladan memilih
perilaku yang baik
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
1. ptimalisasi penerapan prinsip belajar
Upaya pembelajaran disekolah meliputi :
(1) menyelenggarakan tertib belajar disekolah,
(2) membina disiplin belajar dalam setiap
kesempatan,
(3) membina belajar tertib pergaulan,
(4) membina belajar tertib lingkungan.
Prinsip belajar yang harus
dikembangkan:
1. Belajar menjadi bermakna apabila siswa memahami
tujuan belajar
2. Belajar menjadi bermakna apabila siswa dihadapkan
pada pemecahan masalah yang menantangnya.
3. Belajar menjadi bermakna apabila guru mampu
memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam
program kegiatan tertentu
4. Memenuhi kebutuhan belajar siswa sesuai denan
perkembangan jiwanya.
5. Belajar menjadi menantang apabila siswa memahami
prinsip penilaian dan faedah nilai belajarnya bagi
kehidupan.
2. Optimalisasi unsur dinamis belajar dan
pembelajaran

Pemberian kesempatan pada siswa untuk mengungkap


hambatan belajar yang dialaminya.
Memelihara minat, kemauan, dan semangat belajarnya
sehingga terwujud tindak belajar.
Meminta kesempatan pada orang tua atau wali, agar
member kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri
dalam belajar.
Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong
belajar.
Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana
gembira terpusat pada perilaku belajar.
Guru merangsang siswa dengan penguat memberi rasa
percaya diri.
3. Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan
kemampuan siswa

Siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya dan


bertanya kepada guru apa yang mereka tidak mengerti.
Guru mempelajari hal-hal yang sukar bagi siswa.
Guru memecahkan hal-hal yang sukar.
Guru mengajarkan cara memecahkan kesukaran tersebut
dan mendidik kebenaran mengatasi kesukaran.
Guru mengajak siswa mengalami dan mengatasi kesukaran.
Guru memberi kesempatan siswa untuk menjadi tutor
sebaya.
Guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil
mengatasi kesukaran belajarnya sendiri.
Guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa agar
belajar secara mandiri.
4. Pengembangan cita-cita dan aspirasi
belajar

Guru menciptakan suasana belajar yang menggembirakan.


Guru melibatkan semua siswa dalam memelihara fasilitas
sekolah.
Guru mengajak serta sisa untuk membuat perlombaan
untuk belajar.
Guru mengajak orang tua siswa untuk memperlengkap
fasiltas belajar
Guru memotivasi siswa untuk dapat mencatat keinginan-
keinginan di agenda
Guru bekerjasama dengan pendiik lain seperti ulama, orang
tua untung mengembangkan cita-cita belajar sepanjang
hayat.

Anda mungkin juga menyukai