Anda di halaman 1dari 11

Praktikum Biokimia

Blok 23
Sarah Cinthya Margaretha
FK-UKI 2012
Test Guaiac (untuk Peroksidase)
1. 2ml susu Mentah dengan 8 ml
aquades
2. Bagi jadi 2 larutan
3. Panaskan tab. A lalu dinginkan
4. Tambahkan 10 tetes lar. Guaiac
dlm alkohol dan 3-5 tetes
H2O2 3% (hidorgen peroksida)
Tab. A
Tab. B pd tab. A & B
5. Kocok dan panaskan 37c
Putih (-)
Jingga (+)

Susu mentah mengandung


enzim peroksidase,
dehidrogenase, dan fosfatase,
enzim tsb rusak bila dipanaskan.

Test Guaiac lihat apa yg


terjadi bila enzim peroksidase
dipanaskan lisis dengan
penambahan H2O2
Test Schardinger (untuk
Dehidrogenase)
1. Tuang 5ml susu mentah pd tab. C
2. Tuang 5ml susu yg dipasteurisasi (panaskan)
Tab. C Tab. D pd tab. D
3. Tambahkan 1 ml biru metilen 0,02% dan 1ml
Susu tidak formaldehidra 0,4% pd tab C & D
mereduksi 4. Panaskan pada suhu 65C
metilen biru
krn 5. Perhatikan reduksi biru metilen bag. Atas
Enzymnya terlihat warna biru krn teroksidasi oleh
rusak akibat oksigen udara
dipanaskan

Enzim dehidrogenase
menarik hidrogen dari Enzim selalu
formaldehida. Hidrogen bekerja pada
kemudian mereduksi biru suhu tubuh
metilen mjd leukometilen normal 37,5C
yg tdk berwarna
Test Biuret
1. Campur 2 ml Albumin 2% dengan 2 ml
larutan NAOH 10% Kocok
2. Tambahkan setetes lar. CuSO4 campur
dengan baik
3. Tambahkan sampai terbentuk warna
merah jambu atau lembayung (max. 10
tetes)

Reaksi ini merupakan test UMUM yg


baik terhadap protein.
Warna yg terbentuk berasal dari
kompleks koordinasi antara ion Cu2+
dengan gugus Co dan NH ikatan
peptida dalam larutan alkalis
Hemolisis Sel Darah Merah (Demo)

Tab. 1 Tab. 2 Tab. 3 Tab. 4 Tab. 5 Tab. 6 Tab. 7 Tab. 8 Tab. 9 Tab. 10
Nacl Nacl 1 Nacl 2 Nacl 2,5 Nacl 3 Nacl 3,5 Nacl 4 Nacl 4,5 Nacl 5 Nacl 5,5
Air 10 Air 9 Air 8 Air 7,5 Air 7 Air 6,5 Air 6 Air 5,5 Air 5 Air 4,5
%:0 % : 0,2 % : 0,4 % : 0,5 % : 0,6 % : 0,7 % : 0,8 % : 0,9 %:1 % : 1,1
Teori Hemolisis Sel Darah Merah
Teori Hemolisis Sel Darah Merah
Konsentrasi cairan tubuh sama seperti
Nacl 0,9% maka bisa disimpulkan bahwa
derajat isotonis yg paling mendekati cairan
tubuh adalah 0,9%.

Jika terjadi Hipotonis; pada SDM


konsentrasi tekanan di luar SDM lebih
tinggi daripada di dalam sel tekanan
luar menekan sel Pecah SDM/ Hemolisis
SDM

Jika terjadi Hipertonis; pada SDM Ini Tabung 1-5-10


konsentrasi tekanan di luar SDM lebih
rendah daripada di dalam sel tekanan di
dalam menekan keluar SDM keluar sel
krenasi/mengkerut SDMnya
Pengaruh Zat Kimia
1. Siapkan 6 buah tabung dengan 10 ml Nacl 0,9% dalam
setiap tabung
2. Tambahkan kedalam tabung:
a. 2 tetes air + 2 tetes darah
b. 2 tetes klorofom + 2 tetes darah
c. 2 tetes eter + 2 tetes darah
d. 2 tetes aseton + 2 tetes darah
e. 2 tetes toluen + 2 tetes darah
f. 2 tetes alkohol + 2 tetes darah
3. Kocok dan tunggu jam
4. Perhatikan hemolisis yg terjadi

Memperlihatkan bahwa membran sel


darah merah dapat mengalami lisis
dalam pelarut organik

Membran SDM mengandung


lipoprotein. Bila SDM dimasukkan ke
Lemak pada pelarut dalam larutan yg mengandung pelarut
organis didapatkan pada organik (mengandung lemak), maka
larutan yg hipertonis lemak akan melisiskan lipoprotein
membran akan larut, sehingga terjadi
hemolisis
Test Benzidin (Darah Samar)
H2O2 Oksidator u/ mengoksidasi Fe2+ Fe3+
1. Sediakan 3 buah tabung reaksi
2. Isi setiap tab. 2 ml darah dengan
Fe2+ + H2O2 Fe3+ + OH + OH pengenceran 1:200, 1:400, 1:1.000.000
OH radikal yg akan bereaksi 3. Tambahkan 3 tetes larutan benzidin (Fe)
dengan Benzidin dan
teroksidasi menjadi biru
dalam asetat glasial jenuh dan 1 ml H2O2
3%

Test ini sangat peka untuk menyatakan darah.


Digunakan untuk mengetahui perdarahan kecil
yg tidak dapat dinilai dengan
makroskopik/mikroskopik. Dapat membantu
mendiagnosis perdarahan pd usus.

Test Benzidin digunakan untuk mendeteksi


darah samar, dalam darah tetap ada Fe
meskipun darah sudah kering meskipun
protein darah sudah hilang.
Oksihemoglobin dan hemoglobin
tereduksi
Tab. B Tab. B 1. Campurkan dengan baik 2 ml darah dengan 6 ml air dalam
dengan setelah tabung reaksi, perhatikan warna terang yg terjadi.
stokes dikocok 2. Bagilah 2 isi tabung A dan B. tab. A sebagai kontrol tidak
ditambah apapun.
3. Masukkan pereduksi kuat (2 ml pereaksi stokes) tambahkan
NH4OH (amonia) sebanyak 5 tetes shg terbentuk endapan (lihat
gambar 1)
4. Perhatikan warna Hb reduksi
5. Kocok tab.B kuat dan perhatikan perubahan warna yg terjadi
6. Bandingkan dengan proses faal pd pernapasan.

Hb dapat mengikat dan melepaskan O2.


HbO2 Hb + O2
Ketika ditambahkan pereduksi kuat maka Hb
akan melepaskan O2 sehingga terbentuk
perubahan warna.
Namun ketika di kocok kuat, maka Hb akan
mengikat O2 shg terbentuk gelembung udara.
Methemoglobin
Tab. A Tab. B Tab. A
1. Campurkan 2 ml darah + 8 ml air + 2 ml K-ferisianida 33%
2. Perhatikan warna metHb yg terbentuk
3. Uji dengan Pereaksi Stokes (5 tetes) dan perhatikan warnanya.
Tab. B
1. Campurkan 3 ml darah dgn 3 ml aquades dan hangatkan (suhu
37c)
2. Tambahkan 6 ml K-ferisianida 33%
3. Campur dengan membalik-balikkan
4. Perhatikan gelembung oksigen yg terbentuk

Besi didalam hemoglobin yg terbentuk ferro (Fe2+) dioksidasi


menjadi bentuk ferri (Fe3+). Warna hemoglobin berubah
menjadi gelap dan tidak mampu mengikat oksigen lagi.

Oksidasi Fe2+ dalam Hemoglobin oleh suatu oksidator Kalium


ferisianida shg terbentuk Hb (Fe3+) atau MetHb
Jika tidak ada oksidator maka Ferro tidak bisa diubah mjd
Ferri.

Anda mungkin juga menyukai