Anda di halaman 1dari 20

PSIKIATRI FORENSIK

Disusun oleh :
Slamet Riyadi G99161094
Tria Multi Fatmawati G99161099
Yasyfie Asykari G99161104

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2016
O Psikiatri Forensik (PF) merupakan cabang dari
psikiatri yg menelaah mental manusia
O Psikiatri forensik berfungsi sbg pemberi bantuan
dlm hukum yg bersifat aktif
O Pada PF, dokter bukan sbg terapis pd posisi medis,
namun menjadi kepanjangan petugas hukum
O Dokter dpt memberikan dokumen tertulis dan dapat
berperan sbg saksi ahli
Psikiatri Forensik
Penggunaan keilmuan & keahlian bidang
psikiatri pada konteks hukum (baik pidana,
perdata, administratif, dan terutama pada
konsultasi klinis dalam area penilaian tingkat
risiko / masalah ketenagakerjaan)
*definisi: American Academy of Psychiatry and The Law
Dasar Hukum Pemeriksaan Psikiatri Forensik

O UU Kesehatan nomor 36 /2011 pasal 150 :


(1) Pemeriksaan kesehatan jiwa untuk kepentingan
penegakan hukum (visum et repertum psychiatricum)
hanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis kedokteran
jiwa pada fasilitas pelayanan kesehatan.
(2) Penetapan status kecakapan hukum seseorang yang
diduga mengalami gangguan kesehatan jiwa dilakukan
oleh tim dokter yang mempunyai keahlian dan kompetensi
sesuai dengan standar profesi.
Ruang Lingkup Psikiatri Forensik

1. Kemampuan bertanggung jawab


2. Kompetensi akan lalu lintas hukum
3. Sebab akibat suatu kondisi dengan ganguan jiwa
4. Kompetensi untuk ditanya dan kelayakan
diajukan persidangan
Indikasi Pemeriksaan Psikiatri Forensik

O Para delik pidana (pelaku) yg menganiaya berat


korbannya disertai kejahatan seksual berat
O Ada kesan terganggu jiwanya
O Beberapa orang pelaku yang sepintas abnormal
Tahapan Pemeriksaan Psikiatri Forensik

1. Persiapan kasus
O Identifikasi alasan perujukan utk pemeriksaan
O Klarifikasi peranan dokter dalam kasus
O Tentukan apakah akan menerima kasus tsb atau tidak
O Biaya pemeriksaan
2. Pengumpulan data
3. Analisis data
4. Pembuatan laporan dan dokumentasi
O Terhadap suatu perkara, dalam sidang pengadilan
penghimpunan alat bukti merupakan bagian penting utk
memberikan keyakinan pd hakim dlm pengambilan
keputusan hukum.
O Alat bukti yang sah, antara lain:
1. Pengakuan terdakwa
2. Keterangan saksi/saksi ahli
3. Alat bukti petunjuk
4. Alat bukti terdakwa
Keterangan ahli ada dua:
1. Lisan : disampaikan saksi ahli dlm kesaksiannya di dalam
sidang pengadilan
2. Tertulis : dalam bid.kedokteran disebut Visum et Repertum
yaitu hasil pemeriksaan medis yg dilakukan oleh seorang
dokter atau sebuah tim dokter dan ditujukan utk
kepentingan peradilan sbg sarana pembuktian.

Visum et Repertum utk bidang psikiatri disebut Visum et


Repertum Psychiatricum
Visum et Repertum Psychiatricum
O Dasar hukum VeRP, pasal 44 (1) KUHP : Barang siapa melakukan
perbuatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan padanya
disebabkan karena jiwanya cacat dalam tumbuhnya atau terganggu
karena penyakit, tidak dipidana
O Isinya menjelaskan tentang segi kejiwaan tersangka apakah dapat
dipidanakan atau tidak.
O Pembuatan dilakukan oleh dokter spesialis kedokteran jiwa.
Bentuk baku Visum et Repertum Psyciatricum

I. Identitas pemeriksa
II. Identitas peminta
II. Identitas terperiksa
III. Laporan hasil pemeriksaan
1. anamnesis
2. status internistik
3. status neurologik
4. status psikiatrik
5. pemeriksaan tambahan
6. diagnosis
IV. Kesimpulan
Kasus hukum yg sering dimintakan VeR Psychiatricum :
1.Kasus pidana
a. terperiksa sebagai pelaku
b. terperiksa sebagai korban
2.Kasus perdata
a. pembatalan kontrak
b. pengampuan atau curatelle
c. hibah
d. perceraian
e. adopsi
3.Kasus-kasus lain
a. kompetensi untuk diinterview
b. kelayakan utk diajukan di sidang pengadilan
Yang berhak menjadi pemohon VeR Psychiatricum :
O Penyidik

O Penuntut Umum

O Hakim Pengadilan

O Tersangka atau terdakwa, melalui pejabat sesuai dengan tingkat


proses pemeriksaan
O Korban, melalui pejabat sesuai dengan tingkat proses pemeriksaan

O Penasehat hukum, melalui pejabat sesuai dengan tingkat proses


pemeriksaan
Syarat yg harus dipenuhi seorang dokter utk membuat VeRP :

1. Bekerja pada fasilitas perawatan pasien ggn jiwa atau bekerja pada
lembaga khusus utk pemeriksaan
2. Tidak berkepentingan dlm perkara yg bersangkutan
3. Tidak ada hubungan keluarga atau terikat hubungan kerja dgn
tersangka atau korban
4. Tidak ada hubungan sengketa dlm perkara lain.

Dokter/psikiater akan berusaha menerbitkan VERP dlm jangka waktu


14 hari kecuali diperlukan waktu yg lebih panjang dan dgn izin instansi
yg meminta.
Yang dapat disimpulkan pada VeR Psychiatricum :

O Diagnosis, yaitu ada tidaknya ggn jiwa pada terperiksa

O Kemampuan bertanggung jawab atau kecakapan bertindak dlm lalu

lintas hukum, yg sebenarnya merupakan istilah hukum, yg oleh


pembuat VER dicoba utk diterjemahkan dan ditetapkan dlm
pemeriksaan klinis.
Kemampuan bertanggung jawab dan kecakapan
bertindak dlm lalu lintas hukum diuraikan lebih lanjut
dlm batas-batas sbb :
O Apakah perilaku terperiksa yg melanggar hukum merupakan

gejala atau bagian dari ggn jiwanya

O Apakah terperiksa mampu memahami nilai tindakannya serta

memahami nilai risiko perbuatannya

O Apakah terperiksa mempunyai kebebasan utk memaksudkan

suatu tujuan serta mampu mengarahkan kemauan.


Contoh Kesimpulan VeRP :

Telah diperiksa seorang laki-laki, umur 36 (tiga puluh enam)


tahun. Pada pemeriksaan ditemukan tanda-tanda gangguan jiwa
jenis Schizophrenia (atau idiot atau retardasi mental) yang
mengakibatkan ia tidak mampu bertanggung jawab terhadap
perbuatannya.
Surat Keterangan Kesehatan Jiwa
O Adl surat keterangan yg dibuat oleh Dokter Spesialis
Kedokteran Jiwa (Psikiater) sbg hasil pemeriksaan psikiatrik
pd seseorang di sarana pelayanan kesehatan jiwa / praktik
pribadi yg diminta scr tertulis oleh instansi atau perorangan.

O Sbg slh satu syarat utk penyelesaian kasus perdata atau


lainnya, seperti : perceraian, curatelle/pengampunan,
adopsi.
Kesimpulan
O Psikiatri forensik cabang dari psikiatri yg menelaah mental
manusia dan berfungsi sbg pemberi bantuan dalam hukum.
O Dasar hukum UU Kesehatan no 36/2011 pasal 150
O Indikasi pemeriksaan psikiatri forensik : pelaku yg menganiaya
berat korbannya disertai kejahatan seksual berat, ada kesan
terganggu jiwanya, beberapa orang pelaku yang sepintas abnormal
O VeRP menjelaskan tentang segi kejiwaan tersangka apakah dpt
dipidanakan atau tidak dan dibuat oleh dokter spesialis kedokteran
jiwa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai