Anda di halaman 1dari 24

PENILAIAN STATUS GIZI

BIOKIMIA
BYE:

KAMSIAH, SST,M.Kes
Antropometri

Konsumsi Matode yang


Laboratorium
Makanan/Diet digunakan

Tanda2 fungsional
unt tk gizi
Pengertian
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah
pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh.
Jaringan tubuh yang digunakan antara lain:
darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan
tubuh seperti hati dan otot.
Tujuan

Untuk menentukan kekurangan gizi yang


spesifik.
Pemeriksaan biokimia dalam penilaian status
gizi memberikan hasil yang lebih tepat dan
objektif daripada menilai konsumsi pangan
dan pemeriksaan lain.
Untuk menilai status gizi mikro yg lebih tepat,
obyektif, dan hanya dilakukan orang yang
terlatih.
Pemeriksaan biokimia yang sering digunakan
adalah teknik pengukuran kandungan
berbagai zat gizi dan substansi kimia lain
dalam darah dan urin.
Hasil pengukuran tersebut dibandingkan
dengan standar normal yang telah ditetapkan.
Pada umumnya yang dinilai yaitu: zat besi,
vitamin, protein, dan mineral
Manfaat Antropometri dalam Clinic
Setting (Umi & Drupadi, 2007)

1. Screening untuk deteksi awal perubahan


abnormal pada pertumbuhan
2. Menilai respon therapy
Kurang Energi Protein (KEP)
Jenis protein yang menggambarkan status gizi
seseorang antara lain Prealbumin, Serum
protein dan serum Albumin.
Nilai Prealbumin dalam kaitannya dengan Status Gizi

Status gizi Nilai prealbumin g/dl


Baik*) 23.8 +/-0.9
Gizi sedang*) 16.5 +/- 0.8
Gizi kurang*) Marasmus**) 12.4 +/- 1.0
Gizi buruk*) Marasmus- 7.6 +/- 0.6
Kwashiorkor*) 3.3 +/- 0.2
Kwashiorkor**) 3.2 +/- 0.4
Tabel. Batasan dan Interpretasi Kadar Serum Protein dan
Serum Albumin
Umur kriteria
No Senyawa & satuan
(tahun) Kurang Margin Cukup
1 Serum Albumin <1 - <2.5 2.5+
(gr/100 ml) 15 - <3.0 3.0+
6 16 - <3.5 3.5+
16+ <2.8 2.8-3.4 3.5+
Wanita hamil <3.0 3.0-3.4 3.5+
2 Serum Protein <1 - <5.0 5.0+
(gr/100 ml) 15 - <5.5 5.5+
6 16 - <6.0 6.0+
16+ 6.0 6.0-6.4 6.5+
Wanita hamil 5.5 5.5-5.9 6.0+
Kurang Vitamin A (KVA)
Indikator yang digunakan Batas
Prevalensi
Plasma Vitamin A >= 10 g/dl >=5%
Liver Vitammin A >= 5 g/dl >=5%
Anemia Gizi Besi (AGB)
Beberapa indikator lab untuk menentukan
status besi, yaitu:
Hemoglobin (Hb)
Hematokrit
Besi serum
Ferritin serum (Sf)
Transferring saturation (TS)
Free erycytes protophophyrin (FEP)
Unsaturated iron-binding capacity serum
Tabel. Batasan Hemoglobin Darah

Kelompok Batas nilai Hb


Bayi / balita 11 g/dl
Usia sekolah 12 g/dl
Ibu hamil 11 g/dl
Pria dewasa 13 g/dl
Wanita dewasa 12 g/dl
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
GAKY adalah kekurangan yodium pada
tumbuh kembang . terdiri dari gondok dalam
berbagai stadium, kretin endemik yang
ditandai terutama oleh gangguan mental,
gangguan pendengaran, gangguan
pertumbuhan pada anak
Pemeriksaan kadar Tyroid Stimulating
Hormone (TSH dalam darah) dan mengukur
ekskresi yodium dalam urine.
Defisiensi yodium berdasarkan klasifikasikan menurut
ekskresi yodium dalam urin (g/gr kreatinin), antara
lain:

Tahap 1: gondok endemik dengan rata-rata >50


g/gram kreatinin dalam urin. Pada keadaan ini suplai
hormon tyroid cukup untuk perkembangan fisik dan
mental yang normal.

Tahap 2 : gondok endemik dengan rata-rata 25-50


g/gram kreatinin dalam urin. Pada kondisi ini sekresi
hormon tyroid boleh jadi tidak cukup, sehingga
menanggung resiko hypotyroidisme, tetapi tidak
sampai ke kreatinisme.
Tahap 3: gondok endemik dengan rata-
rata ekskresi yodium dalam urin
kurang dari 25mg/gram kreatinin. Pada
kondisi ini populasi memiliki resiko
menderita kreatinisme.
Obesitas
Mengukur prevalensi
Massa lemak / FM (%) dan
Massa lemak bebas/ FFM (kg)
PENILAIAN STATUS MINERAL
1. Iodine
Kebutuhan yodium sangat sedikit (0.15 g)
kita memerlukan yodium secara teratur
setiap hari.
Kekurangan yodium akan mengalami
gangguan fisik antara lain gondok, badan
kerdil, gangguan motorik seperti kesulitan
untuk berdiri atau berjalan normal, bisu,tuli
atau mata juling
2. Zink
Tubuh mengandung 1-2 g zink. Tulang, gigi,
rambut, kulit, dan testis mengandung banyak
zink. Dalam darah zink terdapat dalam
plasma terikat pada albumin dan globulin.
Kadar zink dalam plasma adalah 12-17
mmol/liter dikatakan normal.
3. Kalsium
Kalsium adalah mineral yang berada dalam
tubuh 2% dan lebih dari 99% terdapat
didalam tulang
4. Fosfor
Kebutuhan fosfor dalam darah adalah 2.5-
4.5 g/100 l.
5. Magnesium
Konsentrasi magnesium dalam serum
mempengaruhi transmisi syaraf dan
kontraksi otot.
Pemeriksaan kadar magnesium dalam darah
adalah 1.8-2.4 g/ 100 ml.
6. Krom (Chromium)
Berperan penting pada metabolisme
karbohidrat dan glukosa. Mineral tersebut
menstimulir sintesis asam lemak dan
kolesterol dalam hepar.
Kadar krom dalam darah normal berkisar
0.14-0.15 g/ml untuk serum atau 0.26-0.28
g/ml untuk plasma
7. Tembaga (copper)
Kekurangan tembaga sangat jarang
ditemukan terkecuali pada penderita KEP
berat atau anak yang menderita diare
menahun
Batasan dan klasifikasi pemeriksaan kadar
tembaga dalam darah dalam keadaan
normal = 80-150g/100 ml.
8. Selenium
Selenium dapat melindungi sel tubuh dari
kehancuran hingga memperlambat proses
menua.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai