Proposal 13 Maret 2017
Proposal 13 Maret 2017
Skripsi
oleh
SRI ADEYANA
NIM. 1308123727
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
dr. Haryadi Sp.JP (K)-FIHA dr. Chandra Wijaya M.Biomed Sp. JP
Latar belakang
Atrium kiri :
Penerima
Penyalur
Pengisian ventrikel
Latar belakang
Gagal jantung
Fibrilasi atrium
BAB I - PENDAHULUAN
Latar belakang
Fibrilasi atrium (FA) aritmia paling sering terjadi
22-26% laki-laki
Usia 80 tahun
22-23% Perempuan
BAB I - PENDAHULUAN
Latar belakang
Morbiditas FA penyakit-penyakit kardiovaskular
Kualitas
Penurunan
hidup
Status
Fungsional
Kognitif
BAB I - PENDAHULUAN
Latar belakang
2x risiko demensia
Tujuan umum
Mengetahui hubungan antara diameter atrium kiri dengan kejadian fibrilasi
atrium pada pasien dengan kelainan katup dan tanpa kelainan jantung di
RSUD Arifin Achmad.
BAB I - PENDAHULUAN
Tujuan khusus
Mengetahui karakteristik pasien fibrilasi atrium di RSUD Arifin Achmad
provinsi Riau
Mengetahui prevalensi penyebab fibrilasi atrium yang paling banyak di
RSUD Arifin Achamad provinsi Riau
Mengetahui prevalensi fibrilasi atrium terkait kelainan katup (valvular) dan
tanpa kelainan katup jantung (nonvalvular) di RSUD Arifin Achmad provinsi
Riau
Mengetahui jenis kelainan katup yang terjadi pada fibrilasi atrium dengan
kelainan katup (valvular)
Mengetahui penyakit-penyakit penyerta pada fibrilasi atrium tanpa kelainan
katup (nonvalvular)
BAB I - PENDAHULUAN
Manfaat penelitian
Bagi peneliti
Bagi Akademik
Bagi Klinik
BAB II - TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Fibrilasi Atrium
Takiaritmia supraventrikular dengan karakteristik EKG:
Gelombang P (-)
Faktor risiko
-Katup penyakit jantung rematik, mitral stenosis, pemakaian katup
prostetik, dll
-non katup hipertensi, gagal jantung, diabetes, gagal ginjal dll
Ekokardiografimenilai risiko fibrilasi atrium
-Diameter atrium kiri 28-40mm
BAB II - TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka Teori
Nonvalvular
Valvular
- Hipertensi
- Mitral stenosis
- Penyakit jantung koroner
- Mitral regurgitasi
- Gagal jantung
- Pemakaian katup prostetik
- Diabetes mellitus
- Gagal ginjal
Beban kalsium Aktivasi RAAS Endothelin-1 Atrial Inflamasi dan Heat shock
(+) (+) (+) Natriuretic stress oksidatif protein (-)
peptide (-) (+)
Remodelling
Fibrilasi Atrium
BAB II - TINJAUPUSTAKA Fibrilasi atrium
Kerangka Konsep
Valvular Nonvalvular
Ekokardiografi
LA diameter
> 40mm
40mm
BAB III METODE PENELITIAN
Desain dan jenis penelitian
Analitik dengan desain cross sectional.
Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik konsekutif sampling yaitu
mencari penderita yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sampai
dipenuhi jumlah sampel yang diperlukan.
BAB III METODE PENELITIAN
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
1. Inklusi
Pasien FA dengan rekam medis + elektrokardiografi dan
ekokardiografi.
BAB III METODE PENELITIAN
Besar sampel
n= Za2 PQ
d2
n= (1,96)2.0,89.(1-0,89)
(0,05)2
n= 150 Keterangan:
n : Jumlah subjek
Za : derivat baku normal untuk a
P : Proporsi
Q : Nilai (1-P)
d : delta, perbedaan hasil yang diamati
BAB III METODE PENELITIAN
Definisi operasional
No Nama Variabel Definisi Alat ukur Cara Ukur Skala Hasil Ukur
1. Usia Usia yang digunakan adalah Rekam medis Observasi Ordinal 1. 20 tahun
berdasarkan tanggal lahir yang 2. 21-30 tahun
tertera dalam rekam medis pasien 3. 31-40 tahun
4. 41-50 tahun
5. 51-60 tahun
6. 61-70 tahun
7. >70 tahun
2. Jenis kelamin Pembagian jenis seksual yang Rekam medis Observasi Nominal 1. Laki-laki
2. Perempuan
ditentukan secara biologis dan
anatomis yang dinyatakan dalam
jenis kelamin laki-laki dan jenis
kelamin perempuan
BAB III METODE PENELITIAN
No Nama Variabel Definisi Alat ukur Cara Ukur Skala Hasil Ukur
3. Fibrilasi atrium Fibrilasi atrium yang terjadi Rekam medis Observasi Nominal 1. Ya
valvular 2. Tidak
akibat gangguan katup
jantung atau pemakaian
katup prostetik
4. Jenis kelainan Pasien yang didiagnosis Rekam medis Observasi nominal 1. Mitral stenosis
katup kelainan katup
2. Mitral
regurgitasi
3. Katup prostetik
4. Katup lainnya
5. Diameter Parameter ekokardiografi Rekam medis Observasi Nominal 1. > 40 mm
atrium kiri dalam menilai diameter
2. 40 mm
atrium melalui secara M-
mode pada pandangan
parasternal long axis
sesuai pedoman American
Society of
Echocardiography tahun
2005
BAB III METODE PENELITIAN
No Nama Variabel Definisi Alat ukur Cara Ukur Skala Hasil Ukur
6. Non valvular Tidak ada kelainan katup Rekam medis Observasi Nominal 1. Ya
2. Tidak
mitral (terutama mitral
stenosis) akibat penyakit
rheumatic heart disease,
tidak dalam pemakaian
katup prostetik, tidak pernah
melakukan operasi valve
repair, atau fibrilasi atrium
yang terjadi akibat penyakit
lain seperti infark miokard
akut, perikarditis,
miokarditis, hipertiroidisme,
emboli paru, pneumonia,
atau penyakit paru lainnya
7. Hipertensi Peningkatan tekanan sistolik Rekam medis Observasi Nominal 1. Ya
> 140mmHg dan diastolik >
2. Tidak
90mmHg
3. Tidak ada data
BAB III METODE PENELITIAN
No Nama Variabel Definisi Alat ukur Cara Ukur Skala Hasil Ukur
Pengambilan data
41%
laki laki
60% perempuan
BAB IV - Hasi Penelitian
Karakteristik responden Usia
35.00% 32.40%
30.00%
24.90%
25.00%
20%
20.00%
15.00%
10.00%
5.90%
5.00% 2.20% 2.20%
0.00%
20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 70
BAB IV - Hasi Penelitian
Fibrilasi atrium valvular dan nonvalvular
23%
Valvular
nonvalvular
77%
BAB IV - Hasi Penelitian
Penyebab fibrilasi atrium valvular
2%
26%
BAB IV - Hasi Penelitian
Penyebab Fibrilasi atrium nonvalvular
41.50%
35.20%
11.30%
6.30%
4.20%
1.40%
74.40%
65.50%
25.60% 34.50%
valvular nonvalvular
BAB V - Pembahasan
5.1 Karakteristik pasien
Fibrilasi atrium meningkat dengan bertambahnya usia. Usia pasien fibrilasi atrium
paling banyak pada usia 51-60 tahun yaitu 32,4% dan 61-70 tahun yaitu 24,9%
Peningkatan usia memicu terjadinya remodelling dan dilatasi. Atrofi otot atrium
dapat mengganggu konduksi dan kontraksi di atrium
Peningkatan usia lebih berisiko menjadi fibrilasi atrium melalui penyakit
kardiovaskular lain
BAB V - Pembahasan
5.1 Karakteristik pasien
Penelitian Ayed SD yaitu usia fibrilasi atrium terjadi pada usia 68 12 tahun
Penelitian oleh Rao DV di RS jantung Mamata banyak terjadi pada usia 50-60 tahun
yaitu 32,65%
Penelitian Berisso MZ menunjukkan fibrilasi atrium paling banyak terjadi pada usia
>80 tahun yaitu 10-17%
Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan kunjungan rumah sakit tertinggi pada usia
51-60 tahun dan usia harapan hidup penduduk Riau tidak lebih dari 70 tahun,
sehingga peningkatan usia sebagai risiko tidak tergambar
BAB V - Pembahasan
5.2 Fibrilasi atrium valvular dan nonvalvular
Fibrilasi atrium valvular diakibatkan oleh penyakit jantung rematik terutama mitral
stenosis/katup jantung prostetik, sedangkan fibrilasi atrium nonvalvular bukan
disebabkan oleh penyakit jantung rematik katup prostetik/perbaikan katup jantung
Hasil penelitian didapatkan pasien fibrilasi atrium paling banyak merupakan fibrilasi
atrium nonvalvular yaitu 76,8% dan fibrilasi atrium valvular sebanyak 23,3 %
Penelitian Philippart R (2015) didapatkan fibrilasi atrium yang lebih banyak terjadi
adalah fibrilasi atrium nonvalvular yaitu 89,7%
Hal ini disebabkan karena prevalensi gangguan katup lebih kecil dibandingkan
penyakit kardiovaskular lain yang menyebabkan fibrilasi atrium
BAB V - Pembahasan
5.2 Fibrilasi atrium valvular dan nonvalvular
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara angka kejadian fibrilasi atrium
dengan kelainan katup dan tanpa kelainan katup jantung dengan diameter arium kiri di
RSUD AA Riau dengan nilai p=0,273
Penelitian ini menunjukkan insidensi fibrilasi atrium valvular dengan diameter atrium kiri
>40 mm yaitu 32 pasien (74,4%) dan fibrilasi atrium nonvalvular dengan diameter atrium kiri
>40 mm yaitu 93 pasien (65,5%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rashid MA
dkk (2014) yang meneliti tentang persentase fibrilasi atrium nonvalvular atrium kiri yaitu,
144 pasien (68,56%)
Penelitian ini sesuai dengan Havranek S yang meneliti tentang hubungan diameter atrium
kiri dengan fibrilasi atrium nonvalvular dan menunjukkan lemahnya hubungan antara
diameter atrium kiri dengan fibrilasi atrium nonvalvular
BAB V - Pembahasan
5.3 Hubungan angka kejadian fibrilasi atrium valvular dan nonvalvular dengan
diameter atrium kiri di RSUD AA Riau
Faktor risiko fibrilasi atrium terdiri dari obesitas, merokok, hipertensi, alkohol,
hiperlipidemia, infark miokardium, diabetes dan sleep apnea. Hal ini mengakibatkan
perubahan struktur atrium dan terjadi remodelling pada otot atrium
Faktor risiko seperti hipertensi dan gagal jantung membuat peregangan miokardium sebagai
kompensasi. Hal ini memicu remodelling pada konduksi langsung sehingga memicu fibrilasi
atrium tanpa terjadi remodelling sel atrium dahulu. Selain remodelling pada konduksi
atrium, peregangan akibat faktor risiko juga memicu perubahan pada kanal ion kalsium,
renin angiostensin aldosteron, endothelin-1, natriuretik peptida, stress inflamasi oksidatif,
dan heat shock protein
BAB V - Pembahasan
5.3 Hubungan angka kejadian fibrilasi atrium valvular dan nonvalvular
dengan diameter atrium kiri di RSUD AA Riau