Anda di halaman 1dari 22

BAHAYA ERGONOMI DAN

BAHAYA PSIKOLOGIS DITEMPAT


KERJA
Pengertian Bahaya
Definisi bahaya menurut OHSAS
18001:2007 bahwa bahaya merupakan
segala sesuatu baik kondisi atau perilaku
yang dapat menciderai manusia.

Bahaya tidak dapat diukur dan


diperkirakan, namun bahaya dapat
dicegah dengan mengenali bahaya
meskipun tidak semua orang mengetahui
semua tanda-tanda bahaya.
Bahaya dapat dikenali dengan melibatkan
semua panca indra.

Bahaya dapat dikendalikan dengan


meminimalisir tingkat bahaya, menyediakan
fasilitas peringatan dan prosedur
keselamatan kerja serta penggunaan APD.

Bahaya dapat dievaluasi dengan checklist


umum pada ergonomic, chemical, impact
hazard, electrical system, dll.
Seorang wanita berusia 28 tahun
bekerja di sebuah pabrik jahit. Wanita
tersebut sudah bekerja di pabrik
tersebut sudah hampir 4 tahun. Tetapi
selama 1 tahun terakhir ini, mesin jahit
yang selalu dipakainya dirubah ukurannya
menjadi lebih rendah dari sebelumnya.
Sehingga ketika menjahit dia harus
membungkuk lebih ekstra akibat ukuran
mesin jahitnya yang dirubah oleh
mandornya. Dia sering mengeluh
punggungnya sakit dan pegal-pegal. Nah,
kasus ini yang dinamakan Ergonomi.
Ergonomi
Pengertian Ergonomi
Ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu
kata Ergon (kerja) dan Nomos (alam).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa


ergonomi merupakan suatu ilmu yang
mempelajari tentang kenyamanan dan
keamanan di lingkungan kerja atau ilmu
kerja yang berisi ilmu tentang
keselamatan kerja.
Tujuan Ergonomi :
Meningkatkan kesejahteraan fisik
dan mental dengan pencegahan
terhadap adanya kecelakaan kerja
Meningkatkan kesejahteraan sosial
dengan meningkatkan hubungan atau
kontak soasial dengan masyarakat
Menyeimbangkan berbagai aspek
baik aspek teknis, ekonomis dan
budaya untuk meningkatkan kualitas
kerja.
Ruang Lingkup Ergonomi
1. Ergonomi Fisik (anatomi tubuh
manusia. Karakteristik fisiologi b.d
aktifitas fisik)
2. Ergonomi Kognitif (mental,
persepsi, ingatan, dll)
3. Ergonomi Organisasi (struktur
organisasi, kebijakan dan proses)
4. Ergonomi Lingkungan (pencahayaan,
temperatur, kebisingan, dan
getaran)
Prinsip Dasar Ergonomi di Tempat Kerja
Prinsip Dasar Ergonomi ditempat kerja
:
1. Memposisikan S-kurva tulang belakang
2. Mengurangi pengangkatan beban berat
3. Bekerja pada ketinggian siku
4. Meminimalkan tekanan pada satu titik
5. Mengurangi gerakan berlebihan
6. Menjaga kenyamanan lingkungan
7. Meningkatkan organisasi kerja
Bahaya Ergonomi
1. Repetitive Motions (gerakan
berulang) yang akan menimbulkan
ketegangan otot dan syaraf.
2. Awkward Postures (menahan beban
dengan posisi yang sama)
3. Contact Stress (tekanan pada sisi
keras benda yang berbentuk
persegi)
4. Vibration (kontak dengan
benda yang bergetar)
5. Forceful Exertions (tenaga
penuh untuk usaha mengangkat
benda berat).
6. Duration (lama dalam bekerja)
Semakin lama waktu seseorang
dalam bekerja semakin tinggi pula
bahaya dan resiko yang akan
dialaminya.
Pengertian bahaya psikologis
Apabila seseorang sedang
mempunyai masalah dengan
keluarganya, kemudian masalah
pekerjaannya, maka masalah
tersebut akan membuat pekerja
tidak fokus dalam melakukan
tindakannya, sehingga resiko untuk
terjadi kecelakaan kerja atau
kejadian yang tidak diinginkan
menjadi relatif lebih tinggi.
Potensi Bahaya Psiko-Sosial
Potensi bahaya yang berasal atau
ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek
psikologis yang kurang baik atau kurang
mendapatkan perhatian seperti:
penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai
dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi,
temperamen atau pendidikannya, kurangnya
keterampilan tenaga kerja dalam melakukan
pekerjaannya sebagai akibat kurangnya
latihan kerja yang diperoleh, serta
hubungan antara individu yang tidak
harmoni dan tidak serasi dalam organisasi
kerja.
Faktor Psikologis

Stress kerja

Beban kerja
Dampak yang dihasilkan
Stress
tanggapan tubuh (respon) yang
sifatnya non-spesifik terhadap
setiap tuntutan atasnya. Manakala
tuntutan terhadap tubuh itu
berlebihan. Gangguan emosional yang
di timbulkan : cemas, gelisah,
gangguan kepribadian, penyimpangan
seksual, ketagihan alkohol dan
psikotropika.
Penyakit-penyakit psikosomatis antara
lain : jantung koroner, tekanan darah
tinggi, gangguan pencernaan, luka usus
besar, gangguan pernapasan, asma
bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll.
Di pengaruhi antara lain oleh pendidikan,
pengetahuan, kebiasaan-kebiasaan &
fasilitas yang tersedia. Jadi erat
kaitannya dengan faktor-faktor ekonomi,
sosial & budaya. Perilaku kerja akan
mempengaruhi kapasitas kerja, beban
kerja serta cara melaksanakan
pekerjaan.
Sumber Gangguan Psikologis
Tidak adanya dukungan sosial
Tidak adanya kesempatan untuk
berpartisipasi dlm keputusan di
tempat kerja
Pelecehan seksual
Kondisi lingkungan kerja yang kurang
mendukung
Tipe kepribadian yg bertolak
belakang dari orang-orang ditempat
kerja.
Pelayanan Kesehatan Kerja
1. Pelayanan promotif

2. Pelayanan preventif

3. Pelayanan kuratif

4. Pelayanan rehabilitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_dan_keselamatan_ke
rja (diakses pada 24 September 2016)

Napitupulu, Natassia. 2009. Gambaran Penerapan Ergonomi.


http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/126790-S-5669-
Gambaran%20penerapan-Literatur.pdf (diakses pada 24
September 2016)

Kuswana, Wowo Sunaryo. 2014. Ergonomi dan Kesehatan Keselamatan


Kerja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Solichin dkk. 2014. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja.


Malang: Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai