Anda di halaman 1dari 41

BAB 9

Presentasi Pengetahuan
Secara Verbal

Anda adalah apa yang Anda ketahui.


-Albert Einstein
Bahasa & pengetahuan

Alasan kata-kata & bahasa dipelajari mendalam:

 Tingkat perkembangan kemampuan verbal


manusia melampaui spesies-spesies lain.
 Struktur semantik memungkinkan manusia
mengidentifikasi jenis-jenis ‘benda’ yang
tersimpan dalam memori dan bagaimana ‘benda’
yang tersimpan itu saling berhubungan dengan
‘benda’ lain.
Bahasa & pengetahuan

Baddeley (1990)

• 20.000-40.000 kata yang


diketahui maknanya oleh Sebagian besar
manusia. pengetahuan
• Memori kognisi berjumlah
bersifat verbal.
lebih besar
Pendekatan Asosiasionis

Variabel Organisasional
 Geary (2005)  manusia memiliki kemampuan
istimewa mengategorisasikan objek, hewan, &
tumbuhan prediksi dinamika lingkungan 
adaptasi.
 Gordon Bower, dkk
Pengorganisasian entitas-entitas semantik dalam
memori memiliki pengaruh yang sangat kuat
terhadap memori dan mengingat.
Variabel Organisasional

• Bower, dkk, 1969  penelitian hierarki


konseptual dalam kata-kata.
Pengorganisasian pengetahuan
secara semantik
Model Set-Teoretik
• Membahas konsep semantik
• Konsep  ide abstrak yang merepresentasikan
kategori informasi atau unit pengetahuan.
• Unit pengetahuan  digabungkan  membentuk
konsep yang berbeda.
Contoh:
• Pisang  pisang, apel, jeruk: konsep ‘buah’
 pisang, nanas, pepaya: konsep ‘buah tropis’
Model Set-Teoretik

• Memori  konsep semantik direpresentasikan


oleh rangkaian elemen/kumpulan informasi.
• Konsep dapat direpresentasikan dalam LTM
melalui: eksemplar, item yang berpadu
membentuk konsep tsb, atribut/karakteristik
eksemplar.
Contoh:
Burung (konsep)  terbang, berkicau (atribut)
Model Perbandingan-Fitur Semantik

 Smith dkk, 1974  Makna suatu unit leksikal


(kata) direpresentasikan oleh rangkaian fitur
semantik.
 Fitur penegas  aspek esensial suatu kata
Fitur karakteristik  aspek insidental
 Pembatas lingustik: secara teknis, secara
longgar, tampaknya, dll
 Pengujian kesahihan proposisi  berdasarkan
fitur penegas.
Model Perbandingan-Fitur Semantik
Model Perbandingan-Fitur Semantik

 Eleanor Rosch  penelitian berdasarkan


logikabeberapa anggota suatu kategori
memiliki makna leksikal lebih kuat dibandingkan
lainnya.
 Tingkat kelaziman objek beragam.
 Objek paling umum kategori prototipe.

Contoh:
Burung: murai (lazim), ayam (paling tidak lazim)
Model Jaringan Semantik

 Dasar penelitian Allen Collins & Ross Quillian 


pengorganisasian memori yang disusun
berdasarkan program komputer.
 Asumsi: konsep-konsep disimpan dalam memori
sebagai unit independen yang saling terhubung
oleh koneksi-koneksi spesifik & bermakna.
 Penelitian struktur memori hipotetik hierarti tiga
tingkat.
 Ciri: mengeksplisitkan cara-cara pengambilan
informasi dari memori semantik.
Model Jaringan Semantik
Model Aktivasi Menyebar
Allan Collins & Elizabeth Loftus (1975) 
pemprosesan semantik dibuat berdasarkan suatu
jaringan rumit yang di dalamnya asosiasi-asosiasi
sederhana dihubungkan bersama dalam suatu
ruang konseptual.
 Penting  Menjelaskan dampak priming.

Dukungan neurosains kognitif  Posner dkk (1988)


• Priming repetisi  pengulangan item yang sama
sebanyak 2 kali.
• Priming semantik  penyajian prime yang cocok
secara semantik serta kata sasarannya.
Model Aktivasi
Menyebar
Jaringan-jaringan proposisional

John R. Anderson (1985)


• Tokoh teori memori
asosiatif (HAM, ACT)
• Proposisi: unit pengetahuan
terkecil yang dapat berdiri
sendiri (memiliki makna)
sebagai suatu pernyataan
terpisah.
Contoh: bayi menangis.
Human Associative Memory (HAM) &
Representasi Pengetahuan
• Dikenalkan oleh Anderson & Bower (1973).
• Struktur utama penyimpanan informasi 
konstruksi subjek-predikat yang dihubungkan oleh
nodus fakta.
• Semakin rumit kalimat, struktur pohon semakin
bercabang.
• Cabang struktur pohon  disatukan nodus
konseptual (asumsi: eksis dalam memori sebelum
penyandian)
• Nodus: representasi ide & asosiasi linear antara ide.
Pengendalian pikiran secara adaptif (ACT)
• Teori memori bersifat asosiasionistik.
• Tiga jenis memori: memori kerja, memori deklaratif,
memori produktif.
a. Memori kerja
• Memori jangka pendek, aktif bekerja, berisi
informasi yang dapat diakses sistem pada saat
itu juga.
• Mengacu pada memori aktif.
b. Memori deklaratif
• Pengetahuan yang kita miliki mengenai dunia.
• Representasi pengetahuan secara deklaratif
memasuki sistem dalam sujud chunks (unit
kognisi), strings (rentetan informasi yang
berurutan), atau citra-citra visual.
c. Memori produktif
• Serupa memori prosedural.
• Pengetahuan yang diperlukan untuk
melakukan hal-hal fisik (mis: mengikat tali).
• Teori: Representasi pengetahuan bersifat
trisandi  string temporal, citra spasial,
proposisi abstrak.
String temporal  merekam struktur peristiwa
yang berkesinambungan.
Contoh: urutan pertandingan sepak bola.
c. Memori produktif
Representasi spasial  diproses sebagaimana
informasi disandikan, ukuran informasi tidak
penting.
Contoh: mengenali huruf Z, berapa pun
ukurannya.
Proposisi abstrak  bersifat independen,
terpisah dari urut-urutan informasi
Contoh: “Bill, John, pukul!”
Para Pakar & Pengorganisasian
Karakter para pakar:
• Pengetahuan yang terorganisasi & bersifat
domain-specific.
• Paham cara menggunakan pengetahuan secara
efektif & bijaksana.

Hasil penelitian Chi, Feltovich, & Glaser (1981):


• Pengetahuan pakar > amatir.
• Para pakar mengorganisasikan pengetahuan
berdasarkan prinsip umum; amatir berdasarkan
fitur-fitur permukaan
Dukungan neurosains kognitif

Larry Squire (1986)


 “Memori bersifat terpusat (localized) dalam arti
sistem-sistem otak yang spesifik merepresentasikan
aspek-aspek spesifik dari setiap peristiwa, dan
memori terdistribusi dalam arti sejumlah besar
sistem neural terlibat dalam proses representasi
peristiwa.”
 Mengembangkan taksonomi struktur memori yang
memuat memori deklaratif & nondeklaratif sebagai
bagian yang integral.
 Otak diorganisasikan berdasarkan sistem-sistem
penyimpanan informasi yang berbeda secara
fundamental.
Pengetahuan deklaratif
 Bersifat eksplisit & meliputi fakta.
 Mencakup memori episodik & memori semantik.
Pengetahuan prosedural
 Bersifat implisit & dapat diperoleh melalui
kinerja.
 Mencakup keterampilan, priming, disposisi, &
jenis representasi nonasosiatif lainnya.
Rangkuman pengorganisasian pengetahuan
secara semantik
Model Model Model Model Model
Pengelompok- Set-Teoretik Pembandinga Jaringan Neurosains
an (clustering) n-Fitur Semantik Kognitif
Semantik

Diorganisasikan Set atau koleksi Set fitur-fitur Unit-unit Pengorganisasia


dalam kelompok informasi. semantik. independen yang n jaringan-
(clusters). Contoh-contoh saling terhubung jaringan neural.
sebuah kategori dalam sebuah
& atribut-atribut jaringan
atau karakteristik,
Kata-kata yang dari suatu Dua fitur yang Penyimpanan Pengetahuan
berada dalam kategori. menonjol kata-kata terikat adalah koneksi
kategori yang terasosiasi dengan sebuah atau hubungan
serupa diingat dengan makna jaringan antara unit-unit.
bersama-sama. item: 1) fitur hubungan yang
penegas, 2) fitur rumit.
karakteristik.
Koneksionisme &
representasi pengetahuan
 Koneksionisme  teori tentang pikiran dengan
gagasan mengenai keberadaan sebuah set
besar berisi unit-unit sederhana yang saling
terhubung dalam sebuah jaringan yang
terdistribusi secara paralel (jaringan PDP).
 Asumsi dasar  unit-unit saling merangsang
(excite) atau menghambat (inhibit) satu sama
lain dalam sistem tsb, bersamaan ataupun
paralel.
Koneksionisme &
representasi pengetahuan

Representasi pengetahuan bersifat koneksionistik:


 Pola tidak disimpan; item yang disimpan adalah
kekuatan koneksi antara unit-unit 
memungkinkan pembentukan pola tsb.
 Pendekatan terhadap pembelajaran secara
berbeda.
 Model PDP dibuat berdasarkan asumsi-asumsi
neurologis.
BAB 10
Representasi Pengetahuan
secara Visual

Perumpamaan atau pembayangan mental adalah substitusi


yang menakjubkan bagi persepsi yang sesungguhnya.
-Roger N. Shephard
Perspektif historis

Era filosofis
• Bayangan-bayangan mental dipandang sebagai bahan baku
utama dalam pembentukan pikiran, & terkadang dipercaya
sebagai elemen-elemen pemikiran.
• Aristoteles, Plato, John Locke, David Hume.

Era pengukuran perumpamaan mental/imagery


• Penelitian Sir Francis Galton (1880), Titchener (1909), &
Betts (1909).
Era kognitif
• Pendekatan yang memuat representasi pengetahuan
sebagai elemen sentral.
• PenelitianShepard (1975), Farah (1988), Kosslyn (1998), dll.
Teori-teori representasi
pengetahuan secara visul
Hipotesis penyandian-ganda
• Pelopor: Penelitian Paivio, dkk (1965)
• Paradigma: pembelajaran asosiasi-berpasangan
• Hasil: beberapa kata bersifat lebih visual, sementara
kata lain cukup sulit divisualkan.
• Dasar hipotesis ini  terdapat dua sistem penyandian
(dua cara informasi direpresentasikan dalam memori),
yaitu proses imagery nonverbal & proses simbolik
verbal.
Hipotesis
proposisional-konseptual
• Tokoh: Anderson & Bower  mengembangkan model
HAM (Human Associative Memory)
• Hipotesis ini menyatakan  kita menyimpan
interpretasi-interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa
(verbal & visual), alih-alih menyimpan komponen-
komponen citra atau gambaran.

Hipotesis ekuivalensi-fungsional
• Shepard & Metzler (1971)  rotasi mental
• Hubungan antara waktu yang diperlukan & derajat rotasi
mengindikasikan  proses internal merupakan sebuah
fungsi teratur dari jumlah transformasi yang dibutuhkan.
Hipotesis
ekuivalensi-fungsional

 Isomorfisme urutan kedua


 hubungan antara objek-
objek eksternal &
representasi-representasi
internal dari objek-objek
yang tidak termasuk jenis
isomorfik.

Bentuk-bentuk visual yang lazim digunakan dalam tugas rotasi mental. Subjek
penelitian diminta menentukan apakah gambar di sisi kiri adalah gambar yang sama
dengan gambar di sisi kanan (hanya dirotasi). Diadaptasi dari Shepard dan Metzler (1971).
Dukungan
neurosains kognitif
 Georgopoulos, Lurito, Petrides, Schwartz, & Massey
(1989)  mendukung teori rotasi mental.
Hasil: ada bukti neurologis langsung terhadap rotasi
mental.
 Penelitian Stephen Kosslyn  sebuah gambar mental
memiliki kemiripan dengan persepsi suatu objek yang
riil.
Asumsi: sebuah citra/gambaran memiliki karakteristik
spasial, yang dapat dipindai, dan sistem kognitif
memerlukan waktu yang lebih lama untuk memindai
jarak yang jauh dibandingkan jarak yang dekat.
 Eksperimen Kosslyn (1973)  hasil: menunjukkan bahwa
para partisipan membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk membuat keputusan mengenai karakteristik-
karakteristik yang melibatkan pemindaian ter hadap jarak
 Berbagai eksperimen Kosslyn & Shepard mengindikasi-
kan  bayangan-bayangan atau citra-citra visual
mencerminkan representasi-representasi internal yang
bekerja secara isomorfik terhadap fungsi persepsi objek-
objek fisik.
 Studi neurologis Luria (1976) & Farah (1988, 1995)
 Eksperimen mendukung teori penyandian ganda.
 Dasar pemikiran: pengaktifan suatu proses kognitif (misal
imagery) diekspresikan dalam wujud aktivitas otak yang
terpusat (terlokalisasi), yang diukur melalui aliran darah
regional.
Dukungan
neurosains kognitif
 Asumsi penelitian yang menggunakan pengukuran aliran
darah regional serebral (rCBF; regional-cerebral blood
flow) untuk mempelajari imagery  meningkatnya volume
darah di suatu bagian otak berkorelasi dengan jumlah
aktivitas yang berlangsung di bagian otak tersebut.
 Data ini menunjukkan bahwa pemrosesan visual dan area-
area memori di otak diaktifkan saat kita sedang
membayangkan suatu hal.
 Eksperimen Kosslyn  menggunakan pemindai PET dan
tes imagery Podgorny & Shepard.
 Hasil: adanya aktivasi yang lebih besar di korteks visual
selama pembentukan citra dibandingkan selama persepsi.
Kesimpulan logis berdasarkan berbagai studi (Farah, 1988):
a. Studi-studi aktivitas otak menunjukkan bahwa area-area
otak yang berbeda terlibat dalam tugas-tugas kognitif
yang berbeda.
b. Tugas-tugas pembayangan visual (visual imagery tasks)
& penglihatan (vision) tampaknya melibatkan proses di
lokasi-lokasi yang serupa di dalam otak.
c. Tugas-tugas pembayangan visual, yang memerlukan
pengetahuan asosiatif, tampaknya mengaktifkan bagian-
bagian otak yang terkait dengan memori & penglihatan.
d. Tugas-tugas imagery (yaitu tugas-tugas top-down)
memerlukan energi pemprosesan yang lebih besar
dibandingkan tugas-tugas perseptual (tugas bottom-up).
 Penelitian Martha Farah  mengidentifikasi lokasi-lokasi
neurologis tempat berlangsungnya proses-proses kognitif.
 Kasus: L.H dengan cedera otak serius.
 Hasil: kinerja L.H dalam tugas-tugas visual terganggu
yang diasumsikan akibat cedera tsb, tapi tidak
mempengaruhi kemampuan spasialnya.
 Perbedaan neurologis ini menimbulkan hipotesis adanya
subsistem representasi yang berbeda-beda.

Kiri:
Area otak L.H yang mengalami kerusakan (bertanda
X). Area-area yang rusak mencakup lobus temporal
kanan & lobus frontal inferior kanan (gambar atas) serta
region-region oksipital-temporal (gambar bawah).

Kanan:
A. Contoh-contoh gambar yang tidak dikenali oleh
pasien yang mengalami kerusakan otak.
B. Reproduksi (duplikasi; salinan) yang dibuat oleh
pasien terhadap objek-objek A.
Peta kognitif

 Manusia menempati lingkungan 3 dimensi yang


juga didiami makhluk-makhluk lainnya
karenanya, demi kelangsungan hidup, manusia
harus mampu menggunakan imagery untuk
menjelajahi dunia spasialnya dan menghindari
bahaya.
 Penelitian Tolman memunculkan konsep peta
kognitif yang mengacu pada pengetahuan spasial
umum yang ditunjukkan tikus-tikus dalam labirin.
 Eksperimen Thorndyke dan Hayes-Roth (1982) 
manusia menggunakan dua jenis pengetahuan
spasial (pengetahuan rute & pengetahuan survei)
untuk mempelajari dunia fisik.
 Pengetahuan rute  jalur-jalur spesifik yang
digunakan untuk berpindah dari suatu lokasi ke
lokasi lainnya.
 Pengetahuan survei  hubungan-hubungan global
antara petunjuk-petunjuk dari lingkungan.
 Tversky  menguji distorsi memori terkait lokasi
geografis.
 Distorsi terjadi karena orang menggunakan strategi
konseptual untuk mengingat informasi geografis.
Peta kognitif

 Orang cenderung memiliki sudut pandang egosentrik


dalam menilai dunia (impresi egosentris lokal)
Tajuk utama
neurosains kognitif
Peta kognitif
 Penelitian Jeffrey Zacks, dkk  terpusat pada dua
aspek yang berbeda dari peta kognitif.
 Aspek transformasi spasial yang berpusat pada
objek  ketika kita merotasi suatu objek/lokasi
dalam benak.
 Aspek transformasi perspektif egosentrik  terjadi
saat kita merotasi/menyelaraskan titik pandang.
Sinestesia: suara yang
dihasilkan warna
 Sinestesia  suatu kondisi ketika sensasi-sensasi dari
sebuah modalitas perseptual (misal: penglihatan) dialami
juga dalam modalitas yang lain (misal: pendengaran).
 Orang dapat mengecap bentuk, meraba bunyi, atau
melihat angka/huruf dalam warna.
 Banyak data meyakinkan yang mengindikasikan 
banyak orang mengalami sinestesia yang di dalamnya
citra-citra visual dan suara-suara (dan juga pengalaman-
pengalaman sensorik lainnya) saling menjalin.
 Contoh: kasus S (bab 7) yang berkomentar, “Suara Anda
benar-benar berwarna kuning dan rapuh,” kepada Luria.

Anda mungkin juga menyukai