Anda di halaman 1dari 9

PEMANDIRIAN

MASYARAKAT

Disusun Oleh
Kelompok IV

2B DIV
KEPERAWATAN
PEMANDIRIAN MASYARAKAT
Arah dari pemandirian masyarakat
sebagai bagian dari proses
pemberdayaan masyarakat adalah
berupa pendampingan untuk
menyiapkan masyarakat agar mereka
benar-benar mampu mengelola
kegiatannya sendiri.
Proses pemberdayaan masyarakat
dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal dimana keduanya
sangat penting. Proses pemberdayaan
seharusnya juga didampingi oleh tim
fasilitator yang bersifat multidisiplin
yang berperan sangat aktif pada awal
proses tetapi berkurang selama
berjalannya proses sampai masyarakat
mampu melanjutkan kegiatannya sendiri
secara mandiri
Berdasarkan pengalaman, tim
fasilitator biasanya dapat dilakukan
minimal 3 tahun setelah proses dimulai
dengan tahap sosialisasi.
Kegiatan pemberdayaan dapat dibagi
dalam beberapa tahapan, di
antaranya:
Penetapan dan pengenalan wilayah
kerja
Penetapan wilayah kerja perlu
memperoleh kesepakatan antara tim
fasilitator, aparat pemerintah
setempat, masyarakat setempat, dan
pemangku kepentingan lain
Sosialisasi kegiatan
Upaya untuk mensosialisasikan rencana
kegiatan pemberdayaan masyarakat
yang akan dilakukan di wilayah
tersebut.

Penyadaran masyarakat
Merupakan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan masyarakat untuk
menyadarkan keberadaannya, baik
sebagai individu dan anggota
masyarakat maupun kondisi
lingkungannya yang menyangkut
lingkungan fisik/teknis, sosial budaya,
ekonomi dan politis.
Pengorganisasian Masyarakat
Merupakan pembagian peran dan
pengembangan jejaring kemitraan.
Pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari
:
a) berbagai pelatihan untuk menambah
dan atau memperbaiki pengtahuan
teknis, keterampilan manajerial serta
perubahan sikap/wawasan
b) pengembangan kegiatan, utamanya
yang berkaitan dengan penigkatan
pendapatan (income generating) serta
perlindungan, pelestarian dan
perbaikan /rehabilitasi sumberdaya
alam, maupun pengembangan
efektifitas kelembaban.
Advokasi kebijakan
Karena semua upaya pemberdayaan
masyarakat (peningkatan pendapatan,
penguatan posisi tawar, dll )
memerlukan dukungan kebijakan yang
berpihak kepada kepentingan
masyarakat.

Politisasi
dalam arti terus menerus memelihara
dan meningkatkan posisi-tawar melalui
kegiatan politik praktis.
Politisasi ini, perlu dilakukan melalui
beragam cara, seperti:
a. menanam “virus” atau kader-kader
perubahan yang memiliki komitmen
untuk mendukung pemberdayaan
masyarakat, ke dalam jajaran
birokrasi, politisi, pelaku bisnis, dll.
b. melakukan “pressure” melalui
media-masa, forum ilmiah, dan
pengembangan “kelompok penekan”
(pressure group)
c. melakukan keiatan aksi nyata
melalui kelompok kecil, yang
menunjukkan manfaat pemberdayaa
masyarakat yang ditawarkan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai