Anda di halaman 1dari 84

AIR dan BIOMOLEKUL

Indah Saraswati, M. Sc.


KIMIA ORGANIK KIMIA ANORGANIK

KIMIA FISIK

KIMIA ANALISA
• KIMIA ORGANIK
– Senyawa karbon apa saja.
– Cabang dari ilmu kimia yang khusus membicarakan
persenyawaan yang mengandung atom karbon.

• KIMIA ANORGANIK
– Senyawa apa saja yang tidak termasuk senyawa organik.
– Cabang dari ilmu kimia yang mempelajari sifat dan
reaksi senyawa anorganik, mencakup semua senyawa
kimia, kecuali yang berupa rantai atau cincin atom-atom
karbon.

KIMIA
ORGANOLOGAM
ELEMEN
PADA
MANUSIA
ELEMEN MAKHLUK HIDUP
• 4 elemen utama
– O, C, H, N
• 7 mineral makro
– Ca, P, K, S, Na, Cl, Mg
• Beberapa mineral mikro (trace element)
– Cr, Mn, Fe, Co, Cu, Zn, Se, F, I, Ni, Mo
ELEMEN BERBAHAYA
• Trace element, jika dalam jumlah yang
berlebihan

• Golongan logam
– As, Be, Cd, Hg, Os, Pb

• Radioaktif
MOLEKUL
• Karbohidrat
• Lipid
• Protein
• Asam nukleat

AIR
AIR
KIMIA AIR
• R.M air : H2O H―O―H
– 1 atom oksigen
berikatan
– 2 atom hidrogen kovalen

koson
g

kulit K
kulit L
H+

105
O2-
°
H+
KIMIA AIR
• Mempunyai daya padu yang sangat besar
antara keduanya.
• Atom oksigen terdiri dari : 1 inti dan 8
elektron
– Kulit dalam : 2 elektron
– Kulit luar : 6 elektron
masih kekurangan 2 elektron
• Atom hidrogen terdiri dari : 1 inti dan 1 elektron
kulit yang belum lengkap
IKATAN KOVALEN & IKATAN
ANTAR MOLEKUL AIR
• Dalam molekul air : 2 atom H berikatan dengan 1
atom O melalui 2 ikatan kovalen, yang masing-
masing mempunyai energi sebesar 110,2 KKal/mol.
• Ikatan kovalen sebagai dasar bagi sifat air
air dapat digunakan sebagai pelarut
• 2 atom H + 1 atom O molekul yang
berat sebelah, dengan kedua atom H melekat pada
1 atom O dengan sudut 105° antara 2 atom H
+
+

+
=
-
+
-

+
105
° ● Akibat perbedaan elektronegativitas antara H
=
dan O → sisi H molekul air cenderung
+ bermuatan +, sedang pada sisi O cenderung
= bermuatan –
● Ada gaya elektrostatik dari atom hidrogen
+ (molekul 1) bermuatan positif dengan atom
oksigen (molekul 2) bermuatan negatif → ada
ikatan hidrogen dalam air
+ ● Ikatan hidrogen : lebih lemah daripada ikatan
kovalen, lebih kuat dari ikatan van der Waals
O -H------ O
IKATAN HIDROGEN PADA AIR
• TD H2O >>> CH4, H2S, PH3
– Gaya intermolekuler adalah ikatan hidrogen
dan ikatan van der Waals
• Air dalam bentuk uap : molekul tunggal
• Air dalam bentuk cairan : lebih kompleks
JENIS AIR
ES
• Senyawa air dari molekul-molekul air yang
tersusun sedemikian rupa, dimana 1 atom H
terletak di satu sisi sepasang atom O, molekul
air lainnya membentuk heksagon simetrik.
● Molekul air mengikat 4 molekul air lain yang
berdekatan dan jarak atom hidrogen dengan atom O
adalah 0,1 nm dan 0,176 nm dari atom hidrogen
yang satunya.
● Jarak atom O-O yang berdekatan sebesar 0,276 nm
karena membentuk ruangan-ruangan → membentuk
saluran-saluran dalam jumlah besar.
● Sehingga es mempunyai volume 1/11 kali lebih
besar dari bentuk cairannya dan kerapatannya lebih
kecil. Karena itu es mengapung dalam air.
AIR DALAM KRISTAL ES
● Suhu air diturunkan → pelepasan panas, sehingga
pergerakan air diperlambat dan volume kecil.
● Air didinginkan sampai 4 °C → pola baru ikatan
hidrogen terbentuk, sebaliknya volume air
mengembang ketika suhu air diturunkan lagi dari 4
°C sampai 0 °C.
● Air mencapai 0 °C → panas dilepas → terjadi kristal
● Ketika air es → kristal, volume akan mengembang,
karena es memerlukan ruang 1/11 kali lebih banyak
dari volume air pembentuknya
es terapung ke permukaan air
AIR MENJADI UAP
● Suhu air naik → jumlah molekul air dalam kerumunan
menurun dan ikatan hidrogen putus, namun
terbentuk lagi secara cepat.
● Bila suhu air naik lagi → molekul-molekul air bergerak
cepat dan tekanan uap air melebihi tekanan atmosfer.
beberapa molekul air akan lepas menjadi gas.
● Hal ini terjadi ketika air mendidih pada suhu 100 °C
dan tekanan barometer 760 mmHg
● Dalam keadaan uap, molekul air menjadi bebas satu
sama lainnya.
AIR DALAM BAHAN MAKANAN
• Keterikatan air di dalam bahan makanan
berbeda-beda
• Terbagi dalam 4 tipe :
– Tipe 1
– Tipe 2
– Tipe 3
– Tipe 4
AIR TIPE 1
• Molekul air yang terikat pada molekul lain
melalui ikatan hidrogen
• Tidak dapat membeku dalam proses
pembekuan
• Sangat sukar dihilangkan dari bahan
tersebut
• Membentuk ikatan hidrat dengan molekul
lain
• Contoh : senyawa-senyawa hidrat
AIR TIPE 2
• Molekul-molekul air membentuk ikatan
hidrogen dengan molekul air lain terdapat
dalam mikrokapiler
• Sukar dihilangkan, kehilangan air
mengakibatkan penurunan aw (water
activity) → mengurangi pertumbuhan
mikroba, reaksi browning, hidrolisis dan
oksidasi lemak
• Jika air ini dihilangkan seluruhnya, kadar
air akan berkisar antara 3 – 7%
AIR TIPE 3
• Air secara fisik terikat pada jaringan
matriks bahan, misal : membran, kapiler,
serat, dll → disebut air bebas
• Mudah diuapkan, jika dikeluarkan
seluruhnya kadar air berkisar 12 -25%
• Dimanfaatkan untuk pertumbuhan mikroba,
dan media bagi reaksi kimia
AIR TIPE 4
• Air yang tidak terikat dalam jaringan suatu
bahan atau air murni
• Air biasa dengan keaktifan penuh
AIR SEBAGAI PELARUT
• Larutan (solutio) :
– Solut (zat terlarut)
– Solven (zat pelarut)
• Zat terlarut + zat pelarut = larutan
• Air sebagai molekul polar, melarutkan
senyawa polar dan ionik (like dissolves like)
• Melarutkan : berinteraksi dengan molekul
zat terlarut
• Air berinteraksi dengan NaCl, ujung positif
tertarik ke ion negatif (Clˉ), ujung negatif
tertarik ke ion positif (Na+)
MOLEKUL
• Karbohidrat
• Lipid
• Protein
• Asam nukleat

SENYAWA ORGANIK
SIFAT UMUM SENYAWA ORGANIK

• Sebagian besar tidak larut dalam air,


namun larut dalam pelarut non-polar,
seperti eter, kloroform, benzena.
• Senyawa organik yang memiliki radikal
polar, seperti –OH dan –COOH dapat larut
air.
• Mudah terbakar, mudah menguap, titik
didih dan titik lebur rendah.
• Reaksi berjalan lambat, mempunyai hasil
samping, dipengaruhi berbagai macam
faktor.
ATOM C DALAM SENYAWA ORGANIK
• Atom C
martabat : IV

elektron valensi : 4

• Klasifikasi

atom C
atom C
simetrik

atom C
asimetrik
• Atom C asimetrik (atom C kiral)

* X ≠ Y ≠ Z ≠ Q

* * * *
• Atom C simetrik

atom C primer

sekunder

tersier

kuartener
terbuka
Rantai C
tertutup
KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK
berdasar atas ikatan kovalen antar C

• Senyawa jenuh
tak ada ikatan rangkap antar C

• Senyawa tak jenuh


ada ikatan rangkap antar C
KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK
• Senyawa alifatik
• Senyawa siklis
– Senyawa heterosiklis
– Senyawa karbosiklis
• Aromatik
• Alisiklis
– Spiroalkana
– Sikloalkana
– Bisikloalkana
SENYAWA ALIFATIK
hidrokarbon alifatik :
• Hidrokarbon alifatik jenuh → alkana ( CnH2n+2 )

• Hidrokarbon alifatik tak jenuh


– Alkena ( CnH2n )
– Alkuna ( CnH2n-2 )
ALIFATIK JENUH
TATA NAMA
sesuai rumus molekul → awalan n (tidak bercabang)

n - etana
CH4 metana
C2H6 etana
C3H8 propana
C4H10 butana metana

C5H12 pentana
C6H14 heksana butana

C7H16 heptana
pentana
C8H18 oktana
C9H20 nonana
C10H22 dekana
C11H24 undekana
C12H26 dodekana
• Radikal alkil
alkana yang kehilangan satu atom → CnH2n+1

Dikenal :
• Alkil primer R ─ CH2 ─

• Alkil sekunder

• Alkil tersier
CH3 ― metil
C2H5 ― etil
C3H7 ― propil
C4H9 ― butil
metil
C5H11 ― pentil
C6H13 ― heksil
isopropil
etil

isobutil

sek-butil

ter-butil
rantai panjang → dasar nama : atom C pada
rantai panjang → gugusan alkil

2-metil
butana

3-metil
heksana
2,3-dimetil
pentana

gugus alkil berbeda

4-etil-2-metil
heksana
ALIFATIK TAK JENUH
ikatan rangkap dua → alkena
ikatan rangkap tiga → alkuna
TATA NAMA ALKENA
• Diakhiri dengan ─ ena
• Sama seperti alkana

1 - propena
C2H4 etena
C3H6 propena eten
a
C4H8 butena
C5H10 pentena 1-butena 2-butena

C6H12 heksena
C7H14 heptena 2-
C8H16 oktena pentena

1-
pentena

3 - metil - 2 -
pentena
TATA NAMA ALKUNA
• Diakhiri dengan ─ una
• Sama seperti alkana dan alkena

C2H2 etuna
etun
C3H4 propuna a
C4H6 butuna
C5H8 pentuna 2-
butuna
C6H10 heksuna
C7H12 heptuna
2-
C8H14 oktuna pentuna
RADIKAL FUNGSI
• Suatu atom atau gugus atom dalam suatu
senyawa organik yang paling menentukan sifat-
sifat zat tersebut.
• Hanya atom / gugus tertentu yang mengalami
perubahan / reaksi → gugusan fungsional atau
radikal fungsi
• Satu radikal fungsi → sifat merupakan
gabungan dari berbagai radikal fungsi.
RADIKAL FUNGSI
• Kerangka dari molekul
– Alkena

– Alkuna
RADIKAL FUNGSI
• Mengandung oksigen
– Hidroksil ─OH
– Alkoksi ─OR
– Formil ─CHO
– Karbonil

– Karboksil

– Ester
RADIKAL FUNGSI
• Mengandung nitrogen
– Siano

– Amido

– Nitro ─NO2
– Tiosianat ─CNS
– Amino ─NH2
RADIKAL FUNGSI
• Mengandung belerang
– Tio / merkapto ─SH

– Tioeter ─S─

– Sulfo ─SO3H
RADIKAL FUNGSI
• Mengandung halogen
– Kloro ─Cl
– Iodo ─I
– Bromo ─Br
– Fluoro ─F
KEISOMERAN
rumus molekul sama, rumus bangun
beda
• Keisomeran
– Isomer struktur
• Isomer rantai
• Isomer posisi
• Isomer radikal fungsi
– Isomer ruang
• Isomer geometri
• Isomer optik
ISOMER RANTAI
butan
a
C4H10

metil
propana

pentan
a
C5H10

metil
butana
ISOMER POSISI
1-kloro
C3H7Cl propana

2-kloro
propana

1-
butena
C4H8

2-
butena
1-butuna
C4H6

2-
butuna
ISOMER RADIKAL FUNGSI
Alkohol ( R ─ OH )
CnH2n+2O

Eter ( R ─ O ─ R )

Aldehid
CnH2nO
Alkanon

Asam karboksilat
CnH2nO2

Ester
ISOMER RUANG
• Isomer geometrik
dimiliki oleh senyawa yang memiliki ikatan C = C

• Isomer optik
dimiliki oleh senyawa yang memiliki C asimetris
ISOMER GEOMETRIK
dimiliki oleh senyawa yang memiliki ikatan C = C

ci tran
s s

contoh

ci tran
s s
BANYAKNYA -OH
• Alkohol monovalen :
1 OH dalam molekul : alkohol primer, sekunder, tersier.
• Alkohol bivalen
2 OH dalam molekul

1,2
etanadiol
• Alkohol trivalen
3 OH dalam molekul

1,2,3
propanatriol
• Alkohol polivalen
OH >3 dalam molekul
ALKOHOL ALIFATIK
R ─ OH akhiran alkohol
• Alkohol Primer
OH pada atom karbon primer
H3COH = metanol = metil alkohol

• Alkohol Sekunder
OH pada atom karbon sekunder

3 heksanol = (etil propil 2 metil 3


karbinol) heksanol
• Alkohol Tersier
OH pada atom karbon sekunder
3 metil 3 heksanol
( etil metil propil
karbinol)
ALKOHOL ALIFATIK
Alkanol : R ─ OH
C ─ C ─ C ─ OH : propanol
C ─ C ─ C ─ C ─ OH : butanol RUMUS :
ETER ALIFATIK
CnH2n+2O
R1 ─ O ─ R 2
C ─ O ─ C ─ C : metoksi etana
C ─ C ─ O ─ C ─ C : etoksi etana
Trivial :
nama kiri dan kanan atom oksigen ditambah akhiran eter
C ─ C ─ O ─ C : metil etil eter
ALDEHIDA ALIFATIK
Alkanal : R ─ CHO ;

C ─ C ─ C ─ CHO : butanal
C ─ C ─ CHO : propanal RUMUS :
C ─ C ─ C ─ C ─ CHO : pentanal

CnH2nO
KETON ALIFATIK
Alkanon :

2-pentanon

3-pentanon
KARBOKSILAT ALIFATIK
Gugus karboksil : ─ COOH ; CO2H ;

Cara Jenewa : akhiran “a” diganti “oat” diawali awalan asam.


H ─ COOH = asam metanoat (asam formiat)
CH3 ─ COOH = asam etanoat (asam asetat)
Cara Penggantian :
H ─ COOH = asam hidrogen karboksilat
CH3 ─ COOH = asam metana karboksilat RUMUS :

ESTER ALIFATIK CnH2nO2


Gugus karboksil : R1 ─ COO ─ R2

Nama diturunkan dari nama alkil dan alkanoat


C ─ COO ─ C ─ C ─ C = propil etanoat (propil asetat)
C ─ C ─ C ─ COO ─ C = metil butanoat (metil butirat)
Asam Alkanadioat :
asam alkana karboksilat
HOOC ─ COOH asam etanadioat
asam oksalat asam dikarboksilat

Asam Alkanatrioat :

Asam propana trikarboksilat 1,2,3 asam sitrat


NITROGEN ALIFATIK
• Amina alifatik
– Amina alifatik primer : R ─ NH2
CH3 ─ NH2 → metil amina
– Amina alifatik sekunder :
dimetil
amina
– Amina alifatik tersier :

etil metil propil


amin
• Nitro alifatik
R ─ NO2
C3H7NO2 → nitropropana
• Karbonitril alifatik
R ─ CN
C2H5 ─ CN → etilsianida

• Isokarbonitril alifatik
R ═ CN
C3H7 ─ N ═ C → propil karbil amina

• Karboamida alifatik

etana
karboamida
(propan amida)
• Ester alifatik

etil
metanoat
• Belerang alifatik
merkaptan alifatik
R ─ SH

metil
merkaptan
• Tioeter alifatik
R1 ─ S ─ R 2

dietil tio
eter
HALOGEN ALIFATIK
• Senyawa halogen turunan hidrokarbon :
turunan hidrokarbon diganti 1 atau lebih hidrogen dengan halogen

klorofor
m

• Senyawa halogen turunan alkanoat :


asam alkanoat diganti 1 atau lebih hidrogen pada rantai utama
dengan halogen

asam 2 bromo
propanoat
SENYAWA AROMATIK
• siklis
• mengandung awan elektron p yang
terdelokalisasi di bawah dan di atas
bidang molekul
• ikatan rangkap berseling dengan ikatan
tunggal
• mempunyai total elektron p sejumlah
4n+2, dimana n harus bilangan bulat
SENYAWA AROMATIK
• Hidrokarbon aromatik

• Nitroaromatik

• Amina aromatik
• Asam karboksilat aromatik

• Aldehida aromatik

• Keton aromatik
• Eter aromatik

• Golongan fenol

• Alkohol aromatik

• Ester aromatik
• Halogen aromatik

1,2 dibromo benzil


benzena klorida

• Senyawa aromatik majemuk


kondensasi 2 inti atau lebih → aromatik polisiklik

antrasen
naftalen
fenantren a
a
a
• Sikloalkana
CnH2n →

• Spiroalkana
C

spiro [2,6]
nonana

spiro [3,5]
nonana

spiro [4,4]
nonana
• Bisikloalkana

bisiklo [3,2,0]
heptana

bisiklo [3,3,1]
nonana

bisiklo [3,2,2]
nonana
SENYAWA HETEROSIKLIS
• Rangkaian atom-atom yang membentuk
lingkar tidak hanya atom-atom C saja,
tetapi disamping atom C masih ada atom-
atom lain
• Atom-atom lain yang bukan atom C ini
disebut heteroatom atau atom aneka
• Senyawa heterosiklis :
– sederhana
– majemuk
SENYAWA HETEROSIKLIS SEDERHANA
• SHSS lingkar 5 dengan 1 heteroatom

fura tiofen piro


n a l

• SHSS lingkar 5 dengan 2 heteroatom

thiazo pirazo immidazo oksazo


l l l l
• SHSS lingkar 6 dengan 1 heteroatom

pira piridi piperidi


n n n

• SHSS lingkar 6 dengan 2 heteroatom

piridazi pirimidi pirazi


n n n
SENYAWA HETEROSIKLIS MAJEMUK
Susunan lebih komplek dibanding senyawa
heterosiklis sederhana
• Kondensasi senyawa aromatik dan SHSS

indo quinoli
l n

• Kondensasi antara SHSS dan SHSS

purina
(pirimidino
immidazol)

Anda mungkin juga menyukai