6
Sv = -6 = 6 x 10 cm² =600 cm²
Usaha atau kenaikan energi bebas permukaan:
W = yow x ΔA sedangkan, tegangan antarmuka
minyak mineral dengan air adalah
57 dyne/cm (erg/cm²)
6 7
W = 57 erg/ cm² x(6x10 ) = 34 x 10 erg
= 34 joule= 8 kalori
Karena 1 kalori = 4,184 joule
• Kenaikan energi akibat besarnya luas
permukaan menjadikan sistem tidak stabil scr
termodinamis- kecenderungan tetes2 untuk
bersatu kembali (koalisensi), dicegah (
diperkecil lajunya)dengan penambahan
emulgator
• Penambahan surfaktan :
- akan menurunkan tegangan antarmuka
- mengurangi energi yg diperlukan untuk
emulsifikasi
• Mekanisme kerja zat pengemulsi dalam hal menahan
terjadinya koalesensi tetesan :
1. Film antarmuka. Ada berapa pengemulsi
(emulgator), seperti Gom akasia ,tidak
menurunkan Teg. Permukaan, tapi diduga
membentuk lapisan film yg kuat disekeliling
tetesan terdispers
2. Penolakan muatan . Tetesan minyak dalam fase
air biasanya memiliki muatan listrik yg terbentuk dari
sifat alamiah emulgator atau dgn cara mengadsorpsi
ion dari larutan.Muatan tsb tidak cukup besar, dapat
menyebabkan tetesan saling tolak dan bertindak sbg
sawar mekanik terhadap koalesensi
3. Penolakan Sterik . Tetesan air dalam fase
minyak dicegah berhubungan antara satu dgn
lain nya oleh rantai Hidrokarbon panjang dari
mol surfaktan/emulgator
1. Malam 15 9
2. Lemak Bulu Domba 10 12
3. Parafin 20 10
4. Setil Alkohol 5 15
5. Emulgator 2
6. Pengawet 0,2
7. Air sampai 100
• Jika emulgator yg akan digunakan adalah kombinasi
Tween 80(HLB=15,0) dan Span 80 (HLB=4,3). Hitung
berapa g masing2 surfaktan yg digunakan
• Mula2 hitung HLBB total fase minyak dengan
mengalikan HLBB masing2 minyak dengan bobot fraksi
minyak dari fase minyaknya.
• Bobot total fase minyak = 50 g,maka :
-Malam = 15/50 x 9 =2,70
-Lemak Bulu Domba = 10/50 X 12 =2,40
- Parafin = 20/50 x 10=4,00
- Setil Alkohol = 5/50 x 15 = 1,50
___________________
HLBB total utnuk emulsi = 10,60
• Tween 80 = HLBB – HLBB rendah
HLB tinggi – HLB rendah