Anda di halaman 1dari 14

1.

HARDIANTO
2. MASNAWATI
3. RAHAYU AJENG
RINJANI
4. RIZA FEBRINA
RAHMAYANTI
 Penyakit lupus termasuk
penyakit autoimun, artinya
tubuh menghasilkan antibodi
yang sebenarnya untuk
melenyapkan kuman atau sel
kanker yang ada di tubuh,
tetapi dalam keadaan
autoimun, antibodi tersebut
ternyata merusak organ tubuh
sendiri.
 Sistemik Lupus Eritematosus
(SLE) atau dikenal penyakit
lupus adalah suatu penyakit
autoimun menahun yang
menimbulkan peradangan dan
biasa menyerang berbagai
organ tubuh, termasuk kulit,
persendian dan organ dalam
tubuh manusia.
 Pada lupus dan penyakit autoimun lainnya,sistem
pertahanan tubuh ini berbalik melawan tubuh,
dimana antibodi yang dihasilkan menyerang sel
tubuhnya sendiri.
 Faktor lain yang dapat memicu timbulnya lupus :
a. Infeksi
b. Antibiotic( trutama golongan sulfa dan penisilin)
c. Sinar ultraviolet
d. Stres yang berlebihan
e. Obat-obatan tertentu
f. Hormone
1. Discoid Lupus 2. Systemic Lupus
Erythematosus

3. Lupus Yang Di
Induksi Oleh Obat
1. Tanda gejala pada otot dan
kerangka tubuh: Hampir semua 6. Tanda Gejala Pada Jantung:
penderita lupus mengalami nyeri Peradangan berbagai bagian
persendian dan kebanyakan jantung bisa terjadi, seperti
mendrita atritis. prikarditis, endokarditis maupun
2. Tanda Gejala Pada Kulit: pada miokarditis.
penderita SLE di temukan ruam 7. Tanda Gejala Pada Paru-Paru: Pada
kupu-kupu pada tulang pipi dan lupus bisa terjadi pleuritis
pangkal hidung. (pradangan selaput paru) dan efusi
3. Tanda Gejala Pada Ginjal: Bisa pleura(penimbunan cairan antara
terjadi gagal ginjal sehingga paru dan pembungkusnya).
penderita perlu menjalani
dialisa atau pencakokan ginjal.
4. Tanda Gejala Pada Sistem Saraf:
Yang paling sering di temukan
adalah disfungsi mental yang
sifatnya ringan.
5. Tanda Gejala Pada Darah: Bisa
terbentuk bekuan darah dalam
vena maupun arteri, yang bisa
menyebabkan setroke dan
emboli paru.
1. Demam
2. Lelah
3. Merasa tidak enak badan
4. Penurunan berat badan
5. Ruam kulit
6. Ruam kupu-kupu
7. Ruam kulit yang di
perburuk oleh sinar
matahari
8. Sensitif terhadap sinar
matahari
9. Pembekakan dan nyeri
persendian
10. Pembekakan kelenjar
11. Nyeri otot dan sendi
1. Pemeriksaan Imunologi
2. Pemeriksaan Darah Lengkap
3. Pemeriksaan Urine Lengkap
1. DIET : diet yang diperbolehkan adalah yang
mengandung cukup kalsium, rendah lemak,
dan rendah garam.
2. Aktivitas : Pasien lupus sebaiknya tetap
beraktivitas normal. Olah raga diperlukan
untuk mempertahankan densitas tulang dan
berat badan normal. Tetapi tidak boleh
berlebihan karena lelah dan stress sering
dihubungkan dengan kekambuhan.
1. PENGKAJIAN
A. Identitas :
jenis kelamin (Lupus bisa menyerang pria
maupun wanita, namun 10-15 kali lebih sering
ditemukan pada wanita), umur (Lupus bisa
menyerang usia berapapun, meningkatnya
gejala penyakit ini pada masa sebelum
menstruasi dan/atau selama kehamilan),
alamat (cahaya matahari, luka bakar termal),
agama, bahasa yang dipakai, status perkawinan
(untuk mengetahui penularan melalui cairan
tubuh atau cairan vagina, pekerjaan (lebih
berisiko pada pekerjaan yang banyak terkena
cahaya matahari, luka bakar termal).
1. Keluhan utama : 3. Riwayat Penyakit Dahulu:
Biasanya kilen yang biasanya akan didapatkan
mempunyai penyakit adanya keluhan mudah
SLE ini megeluh mudah lelah, nyeri, kaku,
lelah, lemah, nyeri, anorksia dan penurunan
kaku, demam/panas. berat badan secara
signifikan.
2. Riwayat Penyakit
Sekarang: Pasien 4. Riwayat Kesehatan
biasanya mengeluh Keluarga: Pasien yang
mudah lelah, nyeri dan mempunyai keluarga yang
kaku, tetapi respon tiap pernah terkena penyakit
orang berbeda terhadap Lupus ini dicurigai
tanda dan gejala SLE berkecenderungan untuk
tergantung imunitas terkena penyakit ini,
masing-masing. kurang lebih 5-12% lebih
besar dibanding orang
normal.
A. Nutrisi – Metabolik : Biasanya, penderita SLE akan
banyak kehilangan berat badan karena kurang nafsu
makan serta mual muntah yang dirasakan.
B. Kognitif – Persepsi: Pada penderita SLE, daya
perabaannya akan sedikit terganggu bila terdapat lesi
pada jari – jari tangannya. Pada sistem neurologis,
penderita dapat mengalami depresi dan psikologis.
C. Aktivitas – Latihan: Penderita SLE biasanya
mengeluhkan kelelahan serta nyeri pada bagian
sendinya, sehingga pola aktivitas – latihan klien
terganggu.
D. Nilai – Kepercayaan: Biasanya aktivitas ibadah klien
terganggu karena keterbatasan aktivitas karena nyeri
yang dirasakan.
a. Kepala: e. Paru – paru:
Biasanya pada penderita SLE Biasanya penderita SLE
mengalami lesi pada kulit kepala mengalami pleurisy, efusi
dan kerontokan yang sifatnya pleura.
reversibel . f. Ekstrimitas:
b. Muka : sering merasakan nyeri sendi
Biasanya pada penderita SLE g. Sistem Integumen:
terdapat ruam kupu-kupu pada
muka. Pada penderita SLE cenderung
mengalami kelainan kulit
c. Mulut: eritema molar yang bersifat
Biasanya pada penderita SLE irreversibel. Biasanya pada
sekitar 20% terdapat lesi di penderita SLE dapat ditemukan
mukosa mulut. bercak di kulit dan bintik merah
d. Leher: di kulit
Biasanya penderita SLE tiroidnya
mengalami abnormal,
hyperparathyroidisme
1. Nyeri Akut berhubungan dengan inflamasi dan kerusakan
jaringan.
2. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
pembengakakn sensi
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan aktivitas
penyakit, rasa nyeri, depresi.
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dan
ketergantungan fisik serta psikologis yang diakibatkan penyakit
kronik.
5. Gangguan integritas Kulit berhubungan dengan perubahan
fungsi barier kulit, penumpukan kompleks imun.
6. Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan
kontraksi jantung.
7. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan efusi pleura.
8. Ansietas berhungan dengan perubahan neurologis terganggu,
depresi.
TERIMAKASI SEMOGA BERMANFAAT 

Anda mungkin juga menyukai