Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN KASUS

“General Anestesi Dengan OTT


(Orotrceal tube) Pada Apendisitis Akut”

Pembimbing : dr. I Dewa Gede Oka Darsana, Sp. An


LATAR BELAKANG

• Oliver Wendell Holmes


• menggambarkan keadaan tidak sadar
anestesia yang bersifat sementara, tujuan
untuk menghilangkan nyeri
pembedahan.

• pra anestesi
prinsip • Prognosis
• persiapan pada pada hari operasi

• premedikasi
Tahap • induksi dan pemeliharaan,
penatalaksanaan • tahap pemulihan serta perawatan
pasca anestesi
ANATOMI SALURAN
PERNAPASAN

• Rongga Hidung
a. pernafasan
b. Ephithelium olfactory
c. pembentukan suara
• Faring
 laring
fx: pernafasan dan pencernaan
• Laring
 trakea
fx: ketegangan pita suara mengatur
suara
• Trakea
Apendisitis akut

Peradangan pada
appendix
vermiformis.

Obstruksi lumen
adalah penyebab
utama pada
Appendicitis
acuta.
Insidensi

Amerika > Negara


Serikat maju

Anak
usia 6-10 kejadiannya
tahun menurun

250 Kasus Insidensi


appendisitis Appendisitis
akut
Gambaran klinis

Nyeri anorexia Mual

Muntah Demam
Pemeriksaan Fisik

Rovsing sign Psoas sign


(+) tekanan pada LLQ abdomen berbaring pada sisi sebelah kiri
menghasilkan sakit disebelah sendi pangkal kanan
kanan (RLQ)  iritasi diekstensikan
peritoneum Nyeri (+)  iritasi pada otot
psoas kanan & iritasi
retroperitoneal
Obturator sign Blumberg’s sign
Posisi terlentang, kemudian
nyeri lepas kontralateral
gerakan endorotasi tungkai
kanan dari lateral ke medial (tekan di LLQ kemudian
Nyeri (+)  peradangan pada lepas dan nyeri di RLQ)
M. obturatorius di rongga
pelvis
Wahl’s sign: nyeri perkusi di RLQ di segitiga Scherren menurun

Baldwin test: nyeri di flank bila tungkai kanan ditekuk.

Defence musculare: bersifat lokal, lokasi bervariasi sesuai letak


Appendix.
Nyeri pada daerah cavum Douglas bila ada abscess di rongga abdomen
atau Appendix letak pelvis.

Nyeri pada pemeriksaan rectal tooucher.

Dunphy sign: nyeri ketika batuk


Skor Alvarado

Manifestasi Skor
Adanya migrasi
Gejala 1 0-4 kemungkinan
nyeri Appendicitis kecil
Anoreksia 1 5-6 bukan diagnosis
Mual/muntah 1 Appendicitis
Tanda Nyeri RLQ 2 7-8 kemungkinan besar
Appendicitis
Nyeri lepas 1
9- hampir pasti menderita
Febris 1 10 Appendicitis
Laboratorium Leukositosis 2 Bila skor 5-6 dianjurkan untuk
Shift to the left 1 diobservasi di rumah sakit,
bila skor >6 maka tindakan
Total poin 10 bedah sebaiknya dilakukan.
Pemeriksaan Penunjang

• Leukosit : berkisar antara 12.000-


laboratorium
18.000/mm

• appendix dengan diameter


anteroposterior 7 mm atau lebih,
USG
didapatkan suatu appendicolith, adanya
cairan atau massa periappendix.

• jika appendix dilatasi lebih dari 5-7 mm


pada diameternya. Dinding pada
CT-Scan
appendix yang terinfeksi akan mengecil
sehingga memberi gambaran “halo”
Anestesi

tindakan menghilangkan
rasa nyeri/sakit secara
Hipnotik (tidur)
sentral disertai hilangnya
kesadaran dan dapat
pulih kembali (reversibel) Analgesia (bebas
dari nyeri)

Relaksasi otot
(mengurangi
ketegangan tonus
otot)
premedikasi

tahap
penatalaksanaan induksi
anestesi

pemeliharaan
Menimbulkan
rasa nyaman
bagi pasien
Mengurangi
sekresi
Amnesia
kelenjar dan
anterograf
menekan
refleks vagus
Obat
premedikasi

Mengurangi
Memperlancar
rasa sakit dan
induksi
gelisah
Mengurangi
dosis obat
anestesia
Obat Antikholinergik

• Sulfas Atropin

Obat Sedative

• Midazolam
Obat
Pramedikasi
Obat Anti Emetik

• Ondancentron
• Ranitidin

Obat Analgetik

• Ketorolak
Fentanyl

Obat
Induksi Propofol
Nitrous
Oksida
(N2O)
Pemeliharaan
Sevofluran
Jenis Anestesi
Anestesi umum Anestesia Lokal Anestesia Regional

• intravena • dengan cara • menyuntikkan


• Inhalasi menyuntikkan obat anestesia
• imbang obat anestesia lokal pada lokasi
lokal pada serat saraf yang
daerah atau menginervasi
disekitar lokasi regio tertentu,
pembedahan yang
yang menyebabkan
menyebabkan hambatan
hambatan konduksi impuls
konduksi impuls aferen yang
aferen yang bersifat
bersifat temporer
temporer.
General Anestesi OTT

Intubasi orotrakeal  memasukkan


pipa pernafasan yang terbuat dari
portex ke dalam trakea guna
membantu pernafasan penderita atau
waktu memberikan anestesi secara
inhalasi.
ukuran pipa trakea yang digunakan pada wanita
dewasa diameter internal 7-7.5 mm dengan
panjang 24 cm. pada pria dewasa diameter
internal 7.5-9 mm dengan panjang 24cm
Pipa Orotrakea

Berfungsi mengantar gas anestesik langsung


ke dalam trakea dan biasanya dibuat dari
bahan standar polivinil-klorida

Ukuran pipa trakea dapat


dihitung menggunakan rumus 4+
N (usia) : 4.
Laringoskop
Laringoskop ialah alat yang digunakan untuk
melihat laring secara langsung  dapat
memasukkan pipa trakea dengan baik dan
benar

Laringoskop

Bilah lurus (straight Bilah lengkung (curved


blades/ Magill/ Miller) blades/ Macintosh)
kontraindikasi Pemasangan OTT

Tidak ada kontraindikasi yang


absolut ; namun demikian edema
jalan napas bagian atas yang buruk
atau fraktur dari wajah dan leher
dapat menjadi kontraindikasi
Prosedur pemasangan OTT

Persiapan Pemasangan pipa


trakea
• STATICS
Dengan obat
pelumpuh otot non
depolarisasi  nafas
kendali
1. Pasien telah dipersiapkan sesuai pedoman dan
pemberian premedikasi (Midazolam 0.01-0.1
mg/KgBB, Ketorolac 0.5 mg/KgBB, Ondancentron 4
mg dan Ranitidine 25 mg)
2. Posisikan pasien dengan baik dan nyaman
3. Pasang alat pantau yang diperlukan
4. Siapkan alat-alat dan obat-obat resusitasi
5. Siapkan mesin anestesia dengan sistem sirkuitnya
dan gas anestesia yang dipergunakan
6. Induksi pasien dengan menggunakan fentanyl 1-2
mcg/KgBB dan propofol 2-2.5 mg/KgBB atau hipnotik
jenis lain
7. Berikan obat pelumpuh otot non depolarisasi seperti
atracurium 0.5-0.6 mg/KgBB lalu tunggu 3 menit
8. Berikan napas bantuan melalui sungkup muka dengan
oksigen 100% menggunakan fasilitas mesin anestesia
sampai fasikulasi hilang dan otot rahang relaksasi
9. Lalu pasang laringoskop sesuai ukuran dan pasang OTT
sesuai ukuran yang dibutuhkan
10. Fiksasi OTT dan hubungkan dengan sirkuit mesin
anesthesia
11. Berikan salah satu kombinasi obat inhalasi N2O : O2 :
Sevofluran = 2L : 2L + 2%
12. Kendalikan napas pasien secara manual atau mekanik dengan
volume dan frekuensi napas disesuaikan dengan kebutuhan
pasien
13. Pantau tanda vital secara kontinyu dan ketat
14. Apabila operasi sudah selesai, hentikan aliran gas atau obat
anestesia inhalasi dan berikan oksigen 100% (4-8 liter/menit)
selama 2-5 menit.
15. Berikan neostigmin dan atropin (jika diperlukan)
16. Ekstubasi pipa trakea dilakukan apabila pasien sudah
bernapas spontan dan adekuat serta jalan napas (mulut,
hidung, dan pipa endotrakea) sudah bersih, jika belum bersih
lakukan suction.
Ekstubasi

 Kesadaran yang adekuat untuk mempertahankan reflex


protektif jalan napas dan reflex batuk untuk
mempertahankan jalan napas.
 Cadangan paru yang adekuat seperti: laju paru <30
kali/menit, FVC >15 ml/ka, PaO2/FiO2 >200.
 Pada pasien pasca pembedahan jalan nafas atas atau edema
jalan nafas atas. Edema jalan nafas telah minimal atau
ditandai dengan adanya kebocoran udara yang adekuat
setelah cuff pipa endotrakeal dikosongkan.
Komplikasi pemasangan OTT

Memar & oedem laring

Strech injury

Non specific granuloma larynx

Stenosis trakea

Trauma gigi geligi

Laserasi bibir, gusi dan laring

Aspirasi

Spasme bronkus
KASUS
Identitas
 Nama : I Wayan Salam Adinata
 Umur : 19 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 BeratBadan : 69 kg
 Alamat : Seribatu Penglumbaran
 Agama : Hindu
 Diagnosis pre operasi : Apendisitis Akut
 Jenispembedahan : Apendiktomi
 Jenisanestesi : General Anestesi OTT
 Tanggal masuk : 9 April 2018
 Tanggal operasi : 10 April 2018
 No.RekamMedis : 271482
Anamnesis

 Keluhan utama : Nyeri perut

 Riwayat Penyakit Sekarang:


Pada anamnesis didapatkan pasien mengeluh nyeri
perut sejak 3 hari SMRS. Nyeri perut dirasakan
awalnya di sepanjang perut bawah dan punggung
kemudian menetap di perut kanan bawah. Nyeri
seperti tertusuk dan dirasakan memberat sejak 1 hari
SMRS. Nyeri dirasakan terus menerus saat istirahat
dan mengganggu aktivitas. Pasien juga lebih
nyaman dalam posisi berbaring dengan kaki kanan
ditekuk atau dibengkokkan. Pasien juga mengeluh
mual dan nafsu makan berkurang.
 Riwayat Penyakit dahulu : (-)
 Riwayat Penyakit keluarga : (-)
Pemeriksaan Fisik

B1 (Brain) : Compos mentis, Defisit neurologis (-)


B2 (Breath) : Vesikuler +/+ rhonki -/- wheezing -/-. RR
:19x/menit, Malampathi : 1 , Obstruksi
jalan nafas (-),
B3 (Blood) : Tekanan Darah :110/70 mmHg, Nadi:
80x/menit, S1 S2 tunggal reguler, murmur -
B4 (Blader) : Urine Spontan
B5 (Bowel) : Distensi (-), Bising usus (+) normal, nyeri
tekan Mc Burney (+)
B6 (Bone) : Akral hangat (+), edema (-), suhu aksila
36,50C, Tiromental distance > 3 jari, Jarak
antar insisivus 3 jari, gigi goyang (-), gigi
palsu (-), mobilitas leher baik, leher tidak
pendek, rahang tidak besar.
 Skor Alvarado : 6 (apendisitis possible)

 Migration of pain to RLQ : 1


 Anorexia : 1
 Nause and vomiting : 1
 Tenderness in RLQ : 2
 Rebound pain : 1
 Elevated temperature : 0
 Leukositosis : 0
 Shift to the left : 0
Pemeriksaan
Penunjang

Laboratorium
Darah Lengkap
 WBC : 4,4 USG Abdomen
 RBC : 4,74
Kesan :
 HGB : 13,2
-Gambaran mendukung
 HCT : 42,2 appendisitis akut di area Mc.
 PLT : 161 Burney bagian inferior dekat
dengan arteri iliaca
 BT : 1’30”
-Organ abdomen lain yang
 CT : 8’00” terscan kesan normal
Kesimpulan

 Diagnosis pre operatif : Apendisitis Akut

 Status operatif : ASA I, Mallampati I

 Jenis operasi : Apendiktomi

 Jenis anestesi : General Anastesi OTT dengan

napas kendali
Penatalaksanaan

Pramedikasi:
 Analgetik : Ketorolac 0,5mg/KgBB  30 mg (IV)
 Antiemetik: Ondancentron 0,05-0,1 mg/KgBB 4mg (IV)
 Ranitidine 1-2 mg/KgBB  50 mg (IV)
Induksi :
 Fentanyl 1-2 µg/KgBB  100 µcg (IV)
 Propofol 2-2,5mg/KgBB  150 mg (IV)
 Atrakurium 0,5-0,6mg/KgBB  25 mg (IV)
 Intubasi : Laringoskop blade no 4
Endotracheal Tube kinking no 7,5
 Maintenence : N2O : O2 : Sevofluran : 3L : 2L : 2 vol%

 Pemantauan Selama Anestesi


Kardiovaskular : Nadi dan tekanan darah setiap 5 menit.
Respirasi : Inspeksi pernapasan & saturasi oksigen
Cairan : Monitoring input cairan
Analgetik Post Op
Petidin 175 mg + Tramadol 75 mg dalam D5% 28 tpm
Keterolac 3x30 mg (pukul 19.00, 03.00, 11.00 wita)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai